Anda di halaman 1dari 2

1.

Jurnal “Pengaruh Berbagai Jenis Kemasan dan Desikan terhadap Viabilitas,


Vigor Benih Kedelai (Glycine Max (L) Merr) dan Perkembangan Hama
Callosobruchus Maculatus Selama Periode Simpan Tiga Bulan

Tujuan : mengetahui jenis kemasan dan desikan yang mampu mempertahankan viabilitas
dan vigor benih, serta menghambat perkembanganCallosobruchus maculatus.
Bahan dan Metode :
Percobaan dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap sederhana yang mengkombinasikan
antara jenis kemasan dan desikan yang diulang tiga kali. Jenis kemasan yang digunakan
adalah aluminium foil, botol kaca, plastik poliethilen, dan kain terigu. Desikan yang
digunakan adalah silika gel, zeolit, dan arang aktif.

Perlakuan yang diberikan sebagai berikut :


A = Aluminium foil, tanpa desikan I = Plastik poliethilen, tanpa desikan
B = Aluminium foil, silika gel J = Plastik poliethilen, silika gel
C = Aluminium foil, zeolit K = Plastik poliethilen, zeolit
D = Aluminium foil, arang aktif L = Plastik poliethilen, arang aktif
E = Botol kaca, tanpa desikan M = Kain kantong terigu, tanpa desikan
F = Botol kaca, silika gel N = Kain kantong terigu, silika gel
G = Botol kaca, zeolit O = Kain kantong terigu, zeolit
H = Botol kaca, arang aktif P = Kain kantong terigu, arang aktif

Tiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga ada 144 satuan percobaan.
Pengamatan terdiri dari populasi hama, persentase kerusakan benih, kadar air benih, bobot
100 butir benih, daya berkecambah benih, indeks vigor benih, dan daya hantar listrik.
Pengamatan utama diuji dengan uji F taraf 5% dan uji lanjut Scott Knott pada taraf nyata 5 %

Hasil dan pembahasan :


1. Kadar air awal benih yang digunakan sebesar 8,03%, merupakan kadar air optimum.
2. Penyebab dari penambahan bobot benih. Bobot awal 100 butir benih kedelai yang
digunakan sebesar 14,81 g sesuai dengan deskripsi bobot 100 butir benih.
3. Benih kedelai varietas Anjasmoro yang digunakan dalam penelitian ini memiliki daya
berkecambah awal 82,67% dan vigor awal benih kedelai sebesar 7,99.
4. Daya hantar listrik awal pada penilitian ini sebesar 0,12 µS/g. Dari hasil ini menunjukkan
bahwa tingkat kebocoran membran sel benih masih tergolong rendah.
5. Selama percobaan berlangsung rata-rata suhu harian ruang simpan selama percobaan
antara 25 dan 22oC dengan rata-rata kelembaban udara berkisar 72,20%.
6. Pada pengamatan populasi hama pada 1 BSP tidak ada pertambahan jumlah hama, tetapi
tampak telur-telur Callosobruchus maculatus pada permukaan benih. Penggunaan kain
kantong terigu baik yang diberi zeolit, arang aktif, maupun tanpa desikan memiliki persentase
kerusakan benih yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lainnya. Hal ini dikarenakan
pada 2 BSP dan 3 BSP populasi hama meningkat (Tabel 1), sehingga kerusakan benih pun
meningkat.
8. Pada hasil pengamatan kadar air diketahui bahwa Penggunaan aluminium foil yang diberi
silika gel memiliki kadar air terendah. Hal ini dikarenakan aluminium foil adalah salah satu
kemasan yang kedap udara, sehingga kadar air benih lebih stabil.
9. Pada pengujian bobot 100 butir benih terlihat bahwa pengaplikasian silika gel dalam
kemasan aluminium foil, botol kaca, dan plastik poliethilen menunjukkan adanya penyusutan
bobot benih kedelai. Hal ini dikarenakan jenis kemasan tersebut bersifat kedap udara
sehingga tidak terjadi pertukaran udara.
10. Daya berkecambah benih kedelai sebelum penyimpanan sebesar 82,67%. Nilai daya
berkecambah pun menurun disetiap perlakuan pada 1 BSP, 2 BSP, dan 3 BSP. Penurunan
daya berkecambah periode simpan diduga karena vigor benih awal yang sedang. Benih yang
dikemas dalam aluminium foil, botol kaca, dan plastik poliethilen baik yang diberi desikan
maupun tanpa desikan memiliki daya berkecambah lebih tinggi dibandingkan dengan
kemasan kain kantong terigu yang diberi desikan maupun tanpa desikan.
11. Pada indeks vigor benih menunjukan bahwa Nilai indeks vigor sebelum penyimpanan
adalah 7,99. Nilai indeks vigor maksimum adalah 10. Nilai indeks vigor pada 3 BSP
mengalami penurunan sebesar 0,38%-0,70%. Benih yang telah disimpan akan mengalami
deteriorasi yang ditunjukkan dengan penurunan vigor benih.

Kesimpulan :
Penggunaan aluminium foil disertai silika gel sebagai desikan mampu mempertahankan
viabilitas dan vigor benih kedelai, serta dapat menekan perkembangan hama Callosobruchus
maculatus..

Anda mungkin juga menyukai