PENDAHULUAN
Hidup sehat merupakan suatu hal yang seharusnya memang diterapkan oleh
setiap orang, mengingat manfaat kesehatan yang sangat penting bagi setiap manusia,
mulai dari konsentrasi dalam belajar, bekerja dan beraktivitas dalam kehidupan
anak serta keluarga untuk mencapai keharmonisan keluarga. Menciptakan hidup sehat
sangatlah mudah serta murah, dibandingkan biaya yang harus kita keluarkan untuk
yang terjadi sudah mengidap penyakit baru mengobati sehingga akan membuat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang tertuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat atau disingkat PHBS di seluruh
Indonesia dengan mengacu kepada pola manajemen PHBS mulai dari tahap
1
2
(SUMBER)
perilaku atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri
mewujudkan lingkungan sehat yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan
terdiri dari : 1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir , 2) mengkonsumsi jajanan
memberantas jentik nyamuk, 8) menggunakan jamban yang bersih dan sehat (Dinas
masyarakat. Individu yang memiliki kebiasaan PHBS akan memiliki resiko yang
lebih kecil terkena berbagai penyakit. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan
PHBS diantaranya: diare, penyakit kulit, cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Atas
tangan dengan sabun terbukti mampu mengurangi resiko diare pada anak- anak
sebesar 44% (Cahyanto. 2008). Berkaitan dengan perilaku jajan murid sekolah dasar,
dari pengaruh bahan makanan yang berbahaya hingga 60% (Suci. 2005) Berdasarkan
PHBS berperan penting dalam mengurangi resiko terkena penyakit yang biasa terjadi
pada anak.
Masa sekolah dasar adalah masa keemasan untuk menanamkan nilai- nilai
PHBS dan berpotensi sebagai agen of change untuk mempromosikan PHBS baik di
merupakan dua pengertian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika berpikir
tentang anak maka akan selalu menimbulkan asosiasi mengenai bermain. Permainan
juga merupakan salah satu bentuk aktivitas sosial yang dominan pada masa anak-
anak. Pada saat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah untuk
bermain dengan teman-temannya. Dan bagi mereka bermain itu adalah belajar. Dunia
seorang anak adalah bermain, dengan bermain anak akan belajar berbagai hal tentang
kehidupan sehari-hari. Dengan permainan, orang tua atau guru dapat memasukkan
Bandung Barat (2014), dari 887 Sekolah Dasar (SD) yang ada hanya terdapat 429
atau 47,1% SD yang telah melakukan kegiatan promosi kesehatan. Berdasarkan data
tahun 2014 di Kabupaten Bandung Barat terdapat 887 SD, yang terdiri dari 149 SD
swasta dan 730 SD negeri, sangat jauh rasionya bila dibandingkan jumlah tenaga
promosi kesehatan yang hanya berjumlah 32 orang untuk seluruh wilayah Kabupaten
Bandung barat. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun
2007 menyebutkan bahwa sekitar 3% anak- anak mulai merokok sejak kurang dari
4
usia 10 tahun. Persentase perokok tertinggi (64%) berada pada kelompok usia remaja
( 10 – 19 tahun ), dan sebagian besar (82%), penduduk yang berusia 10 tahun ke atas
kurang melakukan aktivitas fisik dengan kategori (73%) kurang bergerak dan (9%)
Kabupaten Bandung Barat yang diperuntukkan bagi siswa SD masih sangat terbatas
baik jumlah maupun jenisnya. Media promosi kesehatan tentang PHBS sekolah di
Kabupaten Bandung Barat hingga 2015 hanya berupa lembar balik sekolah sehat dan
Penggunaan media yang tepat diharapkan membantu siswa dalam memahami pesan
sasaran siswa sekolah lebih banyak menggunakan metode ceramah di kelas, karena
akan lebih efektif bila disampaikan dalam suasana yang menyenangkan dan
2013).
Parongpong tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui penelitian yang
Parongpong
Maksud dan tujuan penelitian terbagi dua yaitu maksud penelitian dan tujuan
penelitian.
6
pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebelum dan sesudah bermain
Parongpong.
keperawatan )
1) Sekolah Dasar Advent Parongpong untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat
7
selanjutnya.
Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi hanya pada :