Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Traffic light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu
lintas di suatu persimpangan jalan dengan cara memberi kesempatan pengguna
jalan dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian. Karena
fungsinya yang begitu penting maka lampu lalu lintas harus dapat dikendalikan
atau dikontrol semudah dan seefisien mungkin guna memperlancar arus lalu
lintas di suatu persimpangan jalan. Seiring dengan perkembangan zaman yang
juga disertai dengan perkembangan teknologi, jumlah kendaraan yang ada terus
bertambah banyak sehingga lalu lintas di jalan juga semakin bertambah padat,
akan tetapi hal tesebut tidak diikuti dengan perkembanagn infrastruktur yang
ada. Perkembangan tersebut membawa dampak terhadap sist em lalu lintas
yang ada yaitu dalam sistem pengaturan waktu penyalaan traffic light.
Sebagian besar pengendalian pewaktuan sistem traffic light yang ada pada
saat ini masih menggunakan pewaktu yang sudah terpasang pada sistemnya
dan tidak memiliki fitur pengaturan pewaktuan penyalaan. Hal itu
menyebabkan operator tidak dapat mengubah-ubah waktu nyala lampu lalu
lintas pada tiap-tiap arah setiap saat, untuk menyesuaikan kondisi jalan dan
kepadatan kendaraan yang ada pada tiap ruas jalan. Hal itu adalah sebagian
kekurangan dari pengendalian traffic light pada saat ini. Contoh pengendalian
lampu dengan Program Logic Control (PLC), pengaturan traffic light dengan
PLC memiliki kekurangan dalam pengaturan pewaktuanya karena sulit diatur
secara real time.
Karena itulah penulis memaparkan atau memperdalam penulisan makalah
ini dan penulis rasa sistem pengontrolan dengan menggunakan PLC sangat
perlu untuk dipelajari.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian, Fungsi, Bagian-bagian dan Prinsip Kerja PLC
?
2. Bagaimana Sistem kerja Pedestrian Simpang 3 ?
3. Apa saja Alat dan Bahan yang digunakan pada Pedestrian Simpang 3?
4. Bagaimana Gambar Ladder Diagram pada Pedestrian Simpang 3 ?
5. Bagaimana Prinsip Kerja dari Pedestrian Simpang 3 ?

C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengertian, Fungsi, Bagian-bagian dan Prinsip
Kerja dari PLC.
2. Untuk Mengetahui Sistem kerja Pedestrian Simpang 3.
3. Untuk Mengetahui Apa saja Alat dan Bahan yang digunakan pada
Pedestrian Simpang 3.
4. Untuk Mengetahui Gambar Ladder Diagram pada Pedestrian Simpang
3
5. Untuk Mengetahui Prinsip Kerja dari Pedestrian Simpang 3.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan pada penulisan makala ini adalah
metode penulisan kepustakaan, yaitu mengumpulkan data-data melalui buku-
buku dan bahan lainnya (internet) yang ada hubungannya dengan Pedestrian
Simpang 3.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Fungsi, Bagian-bagian dan Prinsip Kerja PLC


A. Pengertian PLC dan PLC Outseal
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer
elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi
kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.
Berdasarkan pada standar yang dikeluarkan oleh National
Electrical Manufacture Association (NEMA) ICS3-1978 Part ICS3-
304, PLC didefinisikan sebagai berikut: “PLC adalah suatu peralatan e
lektronik yang bekerja secara digital, memiliki memori yang dapat
diprogram menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi fungsi
khususseperti logic, sequening, timing, counting, dan aritmatika untukmen
gontrol berbagai jenis mesin atau proses melalui analog atau digital
input/output modules”.
Dalam melakukan pengendalian suatu peralatan pada dasarnya
mencakup tiga bagian besar yakni bagian INPUT, CONTROLLER, dan
OUTPUT . Bagian input adalah peralatan-peralatan yang memberikan
masukan untuk menentukan proses kerja peralatan yang dikontrol, contoh
bagian input seperti tombol tekan, limit switch, flow switch dan
sebagainya. Sedangkan bagian output adalah peralatan-peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan hasil dari suatu proses. Contoh bagian
output yaitu motor, selenoid, led display, heater, lampu dan sebagainya.
Kemudian bagian controller berfungsi untuk melakukan perhitungan,
pengambilan keputusan, pengendalian dan lain sebagainya dari masukan
untuk dikeluarkan dibagian output dalam hal ini dilakukan oleh PLC.

Sistem kerja dari PLC adalah berdasarkan program yang


dimasukkan kedalamnya dan secara umum fungsi dari PLC sangatlah
kompleks dan teliti diantaranya dapat mengingat, mendata,

3
mengolah/memproses data, berkomunikasi/berdialog, memutus dan
menghubungkan rangkaian secara otomatis. Selain itu program yang akan
dimasukkan kedalam memori PLC dapat dibuat kapan saja sesuai dengan
keperlukan dan pada peralatan atau mesin yang akan dikendalikan oleh
PLC, dapat dikontrol, diatur, ditambah, dapat dikurangi, dan diganti
dengan mudah. Sekarang PLC cukup banyak digunakan terutama di
industri-industri yang banyak menggunakan sistem pengontrolan hal
tersebut dikarenakan PLC sangatlah luas penggunaannya.

Outseal PLC adalah sebuah karya anak bangsa berupa PLC


berbasis arduino board. PLC ini mempunyai hardware yang terbuka untuk
umum, artinya anda bisa download dan mempelajari rangkaian
elektroniknya secara bebas serta membuat sendiri di rumah dengan harga
yang terjangkau. Dan yang tak kalah menarik adalah software nya berupa
program visual (ladder diagram), berbahasa Indonesia dan juga gratis.

Outseal PLC Shield adalah sebuah shield (perangkat tambahan)


untuk arduino yang dapat mengubah sebuah arduino menjadi sebuah PLC
dengan 8 digital input dan 8 digital output.

Outseal plc shield dirancang dengan efektif dan optimal agar biaya
pembuatan bisa rendah tanpa mengurangi kualitas. Outseal PLC sudah
mempunyai semua fitur dasar dari PLC dan ditambah lagi dengan
beberapa fitur tambahan diantaranya:

Anti tegangan terbalik

Anti tegangan transient

Isolasi input secara optik

Konektor untuk modul external

dan Modul external yang bisa dipasang adalah:

4
Outseal PLC Shield adalah Open Hardware. Artinya anda bisa
mendapatkan rangkaian elektronik hardware ini secara GRATIS. Anda
bisa mempelajari, menganalisa hingga membuat sendiri dirumah.

Jenis PLC shield yang tersedia hanya dua yakni PLC shield untuk
Arduino UNO dan Arduino NANO saja. kedua PLC Shiled tersebut
mempunyai hardware yang sama persis kecuali konektor power supply
ekternal.

B. Fungsi PLC
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan
untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses
sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai
sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input


ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat
memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut.
CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih
tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses
finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.

5
C. Bagian-bagian PLC.
Bagian-bagian yang terdapat pada PLC tidak jauh berbeda dengan
perangkat keras yang dimiliki oleh sebuah computer, namun perbedaannya
dengan personal computer yaitu pada PLC sudah dilengkapi unit input-
output digital yang bisa langsung dihubungkan keperangkat luar
(switch,sensor,relai,dll) kemudian PLC merupakan computer khusus untuk
aplikasi industri yang digunakan untuk memonitor dan mengontrol proses
industri untuk menggantikan hard-wired control (rangkaian
relai/kontaktor) dan memiliki bahasa pemrograman sendiri. Namun
perbedaan utama antara PLC dengan personal computer yaitu PLC
dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi elektrik industri yang
tidak harus mempunyai skill elektronika yang tinggi. Gambar di bawah ini
memperlihatkan konfigurasi antara Personal computer dengan PLC .

Gambar 2.1 Konfigurasi computer


.

6
Isolation barrier

Gambar 2.2 Konfigurasi PLC.

Bagian-bagian dari Programable Logic Controller antara lain terdiri dari :

a. Power Supply Unit, berfungsi untuk memberikan sumber daya ke PLC

b. Central Processing Unit (CPU ), merupakan jantung dari sistem PLC


yang berfungsi untuk mengambil instruksi dari memori, mendekodenya
dan kemudian mengeksekusi intruksi tersebut. Selama proses tersebut,
CPU akan menghasilkan sinyal kontrol yang memindahkan data I/O
port atau sebaliknya, melakukan fungsi aritmatika dan logika juga
mendeteksi sinyal dari luar CPU. Sebagian besar CPU berisi batterai
cadangan yang berfungsi untuk menjaga program operasi yang ada
dalam penyimpanan jika terjadi kegagalan supply daya pada PLC.

c. Input/Output Modules, Input/Output Modules merupakan suatu


peralatan atau perangkat elektronik yang berfungsi sebagai perantara
atau penghubung (interface) antara CPU dengan peralatan input output
devices. Input Modules , berfungsi untuk mengkonversi sinyal analog

7
yang berasal dari input device menjadi sinyal digital . Output Device ,
berfungsi untuk mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal analog
sehingga dapat mengaktifkan kembali peralatan luar (output devices) .

d. Programming Devices, atau alat untuk memprogram adalah suatu


peralatan yang digunakan untuk menuliskan, mengedit, memodifikasi
atau memonitoring program yang ada didalam memori PLC. Sistem
pemrograman PLC dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan
menggunakan personal computer , yaitu rancangan kontrol
konvensional ditulis dalam bentuk ladder diagram dan dapat langsung
didownload ke PLC, Kedua dengan menggunakan programming
console, yaitu ladder diagram yang telah didapat tadi diubah terlebih
dahulu menjadi mnemonic code dan selanjutnya dapat dituliskan pada
keypad dari console .
e. Memory , seperti halnya sistem computer, memori PLC terdiri atas
RAM dan ROM. Kapasitas memori antara satu PLC dengan yang lain
berbeda-beda tergantung pada type dan pabrik pembuatnya begitupun
dalam menyatakan ukuran memori, beberapa pabrik menyatakan ukuran
memori dalam byte, kilobyte dan ada pula yang dinyatakan dengan
jumlah intruksi yang dapat disimpan .

1. RAM (Random Acces Memory), berfungsi sebagai


tempat penyimpanan program. Program yang telah ditulis tersimpan
didalam RAM yang ada didalam PLC sehingga dapat diubah/diedit
melalui programming unit, namun kerugian penyimpanan di RAM
adalah progam dan data akan hilang ketika power supply mati dan
untuk mengatasi hal ini, RAM dapat dibackup dengan batteray
lithium, sehingga meskipun power suplly mati , program dan data
tidak hilang. Umumnya bila battery tidak rusak, program dan data
bisa disimpan selama 30 hari .

8
2. ROM (Read Only Memory), merupakan tempat penyimpanan
Operating System yang dibuat oleh pabrik pembuat PLC. Operating
System ini hanya dapat dibaca oleh prosessor dan berfungsi untuk
mengeksekusi program yang tersimpan didalam RAM .

D. Prinsip kerja Programable Logic Controller .


PLC bekerja dengan cara menerima data-data dari peralatan input
luar atau input devices. Peralatan input luar secara umum disebut sensor
yang terbagi menjadi dua jenis yaitu sensor jenis kontak dan sensor jenis
non kontak . Sensor jenis kontak contohnya yaitu push button, sakelar,
limit switch, level switch dan lain-lainnya, kemudian sensor jenis non
kontak yaitu sensor magnit, sensor induktif, sensor kapasitif, LDR dan lain
sebagainya. Data-data yang masuk dari peralatan input ini berupa sinyal-
sinyal analog (berupa besaran listrik), yang selanjutnya melalui input
modules diubah menjadi sinyal digital untuk kemudian diolah oleh CPU
berdasarkan intruksi-intruksi program yang telah dibuat dan ditetapkan
suatu keputusan untuk dikirim ke output modules kemudian oleh output
modules sinyal digital ini diubah terlebih dahulu menjadi sinyal analog,
sinyal analog inilah yang akan mengaktifkan output devices yang berupa
output kontrol seperti relai, kontaktor, selenoid, dll, dan output beban
seperti lampu, motor-motor dan lain sebagainya. Secara blok diagram,
prinsip kerja PLC dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 2.3 Blok Diagram Prinsip Kerja PLC.

9
2.2 Sistem Kerja Pedestrian Simpang 3
Sistem kerja pedestrian pada suatu persimpangan tidak selalu sama, hal
tersebut tergantung dari banyak persimpangan dan kondisi tata tertib jalan
yang telah diatur oleh pemerintah yang berwenang. Begitupun dengan
lamanya waktu kendaraan bergantian berjalan, hal tersebut disesuaikan dengan
tingkat kepadatan dari kendaraan-kendaraan yang lalu-lalang di jalan tersebut .
Sebelum melewati suatu persimpangan para pengemudi diwajibkan untuk
mematuhi rambu-rambu yang telah ditetapkan, rambu-rambu tersebut berupa
lampu petunjuk yang terdiri dari tiga buah warna. Lampu tersebut dipasang
dalam sebuah box yang diberi tiang dan ditempatkan diujung sebelah kiri,
ditengah-tengah ruas jalan atau diatas setiap jalan pada suatu persimpangan
sehingga memudahkan para pengemudi untuk melihatnya. Pada setiap
simpang dilengkapi dengan tombol pedestrian dimana tombol ini berfungsi
untuk mengubah kondisi lampu lalu lintas yang awalnya hijau menjadi merah
dan memudahkan pejalan kaki untuk menyebrang. Adapun lampu yang
digunakan pada pedestrian yaitu lampu traffic light dan lampu pedestrian
dimana lampu pedestrian berfungsi untuk mengubah kondisi lampu traffic
light menjadi merah dan lampu pedestrian menjadi hijau sehingga orang bisa
menyebrang. untuk memberikan rambu-rambu kepada para pengemudi adalah
lampu merah, kuning dan hijau . Gambar di bawah memperlihatkan arti dari
kode-kode warna yang digunakan pada traffic light simpang 3.

Gambar 2.4 Kode Warna Traffic Light Simpang 3

10
2.3 Alat dan bahan
1. PLC Outseal
PLC berfungsi sebagai Perangkat elektronik digital dengan
memory yang dapat digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi yang
menjalankan fungsi-fungsi spesifik sesuai dengan diagram ladder yang di
inputkan .

Gambar 2.5 Modul PLC Outseal.

2. Personal Computer (PC)


PC berfungsi sebagai perangkat elektronik untuk membuat dan
mengupload diagram ladder masuk ke dalam perangkat PLC.

Gambar 2.5 Personal Computer (PC)

11
3. LED Traffic Light .
LED Traffic Light berfungsi sebagai alat untuk menandakan traffic
light simpang 3 agar terlihat lebih nyata.

Gambar 2.6 Lampu LED.

4. Kabel Penghubung.
Kabel penghubung berfungsi sebagai alat penghubung pada PLC
Outseal. Sehingga menjadi saling terhubung satu sama lain.

Gambar 2.7 Kabel Male-Female

12
5. Push Button
Push Button berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus
listrik dari sumber power supply.

Gambar 2.8 Push Button

2.4 Prinsip kerja dari Pedestrian Simpang 3


Prinsip kerja dari traffic light pedestrian simpang tiga adalah sama dengan
prinsip kerja traffic light pada umumnya, hanya ditambahkan tombol
penyebrangan yang berfungsi untuk para pejalan kaki jika ingin menyebrang
dapat menekan tombol yang tersedia. Pada saat tombol pedestrian ditekan, setelah
sepuluh detik, maka semua lampu traffic light warna hijau akan mati dan lampu
traffic ligh warna kuning menyala selama sepuluh detik kemudian semua lampu
traffic light warna merah menyala dan lampu pedestrian warna hijau menyala
selama 100 detik, Menandakan pejalan kaki dapat menyebrang.

13
Gambar 2.9 Skema pedestrian simpang tiga

Pedestrian simpang tiga terdiri dari 2 lampu taffic light dan tiga lampu
pedestrian. Dimana pada jalur simpang tiga satu arah menuju barat, yang berarti
kendaraan dari arah selatan dan arah timur hanya dapat menuju arah barat.

 Kondisi 1

Gambar kondisi 1

14
Pada kondisi 1 dijelaskan bahwa jika lampu traffic light sebelah timur
berwarna hijau maka lampu pebdestrian sebelah timur akan berwarna merah, ini
berarti kendaraan bias lewat dan pejalan kaki tidak bias menyebrang. lampu
lampu traffic light sebelah selatan berwarna merah dan lampu pedestrian berwarna
hijau, yang menandakan pengendara harus berhenti dan pejalan kaki dapat
menyebrang. Lampu pedestrian pada sebelah barat akan tetap berwarna merah.

 kondisi 2

Gambar kondisi 2

Paada kondisi 2 dijelaskan bahwa jika lampu traffic light sebelah timur
berwarna merah maka lampu pebdestrian sebelah timur akan berwarna hijau, ini
berarti kendaraan tidak bisa lewat dan pejalan kaki bias menyebrang. lampu traffic
light sebelah selatan berwarna hijau dan lampu pedestrian berwarna merah, yang
menandakan pengendara bisa lewat dan pejalan kaki tidak dapat menyebrang.
Lampu pedestrian pada sebelah barat akan tetap berwarna merah.

15
 Kondisi 3

Gambar kondisi 3

Paada kondisi 3 pada saat tombol pedestrian ditekan maka semua lampu
pedestrian akan berwarna hijau dan semua lampu traffic light berwarna merah,
yang menandakan bahwa kendaraan harus berhenti sehingga pejalan kaki dapat
menyebrang dengan aman.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa , dengan PLC Outseal
kita dapat membuat diagram ladder pedestrian simpang 3. Untuk membuat
pedestrian simpang tingga kita menggunakan beberapa timer untuk
mengatur waktu tunda. Dan perangkat keras berupa PC, modul PLC
Outseal, modul traffic light, push button dan beberapa kabel penghubung.

B. Saran
Untuk perkembangan lebih lanjut maka penulis menyadari bahwa
makalah tugas besar ini masih banyak kekurangan, maka dari itu
diharapkan kritik dan saran kepada kami yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan tugas besar kami dan pembuatan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada pembaca dan
mempergunakan makalah ini sebagai bahan kajian dalam memahami
Traffic Light pedestrian simpang tiga.

17

Anda mungkin juga menyukai