PENDAHULUAN
Energi listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan di era globalisasi saat
ini, sehingga energi listrik menjadi kebutuhan primer saat ini. Hampir semua
aktivitas manusia berhubungan dengan energi listrik. Sumber energi listrik banyak
berasal dari energi fosil seperti batu bara, minyak bumi dan lain sebagainya,
hanya saja sumber energi fosil saat ini semakin menipis untuk dijadikan sebagai
sumber energi listrik dan bahkan bisa habis. Salah satu alternatif untuk sumber
energi listrik saat ini yaitu Energi Terbarukan yang banyak dikembangkan antara
lain sumber energi tenaga air, sumber energi tenaga angin hingga sumber energi
tenaga matahari. Salah satu sumber energi terbarukan yang potensial adalah
sumber energi tenaga matahari menggunakan Panel Surya. Panel surya tidak
Indonesia.
berlimpah dan berpotensi menjadi salah satu sumber energi utama penghasil
listrik di masa depan. Sulawesi Tengah khususnya kota Palu yang wilayahnya
terdiri dari lima dimensi yaitu wilayah pegunungan, lembah, sungai, teluk dan
lautan. Kota Palu memiliki letak geografis yang berada antara 0,36"-0°,56"
Lintang Selatan dan 119°,45"-121°,1" Bujur Timur, sehingga tepat berada digaris
1
2
Khatulistiwa. Oleh sebab itu kota Palu dapat memanfaatkan tenaga surya sebagai
sumber energi listrik. Potensi penerapan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
photovoltaic.
matahari menjadi energi listrik. Ketinggian tempat dari permukaan laut, suhu
udara, kabut (berawan tebal), kadar polusi udara, dan intensitas cahaya matahari
adalah faktor-faktor yang banyak mempengaruhi nilai arus dan tegangan yang
dihasilkan oleh photovoltaic. Kelembaban, posisi sel surya serta kecepatan angin
energi menjadi energi listrik melalui sel Photovoltaic (PV) termasuk rendah,
maksimal 20% pada sel PV komersial. Salah satu bentuk upaya untuk
Tracker (MPPT).
MPPT adalah suatu metode untuk menjejak (track) titik kerja sebuah sumber
energi agar menghasilkan daya maksimum. Ketika kondisi beban atau atmosfer
3
yang berbeda maka daya output maksimum sel PV terjadi pada nilai arus dan
tegangan tentu berbeda. Dengan kendali MPPT diharapkan terjadi konversi energi
nilai tegangan dan arus output yang diinginkan. Konverter DC-DC pada
Dalam penelitian ini konverter yang akan digunakan ialah The Single-Ended
SEPIC converter dapat bernilai lebih besar atau lebih kecil dari tegangan
Genetika (GA), Jaringan Saraf Tiruan (JST) dan Fuzzy Logic. Berbagai macam
metode ini mempunyai berbagai kekurangan, antara lain jumlah iterasi yang
banyak dan sulit untuk di implementasikan. Salah satu metode yang cukup handal
climbing. Dengan metode ini diharapkan diperoleh kendali MPPT yang handal
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dilampirkan pada sub bab
maksimum ?
monocrystalline.
5. Beban yang digunakan saat simulasi untuk konverter adalah resistansi murni.
Tujuan dari penelitian dan pembuatan alat ini adalah sebagai berikut :
2. Untuk kelistrikan bidang PT. PLN, secara tidak langsung dapat membantu
3. Untuk meningkatkan efisiensi dari Photovoltaic agar selalu bekerja pada titik
tersebut.
BAB I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat,
Bab ini berisi tentang Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori, dimana Tinjauan
Pustaka berisi perbandingan antara tugas akhir ini dengan tugas akhir yang ada
Bab ini berisi uraian tentang tahapan dan metode yang dilakukan dalam
Jaringan Syaraf Tiruan dengan cepat melacak MPP dan menyesuaikan siklus
bahwa efisiensi MPPT dan efektivitas metode kontrol ini lebih tinggi karena
algoritma modifikasi Hill Climbing yang jauh lebih sederhana dan sedikit
Hibrid JST dan Algoritma Genetika Untuk Sistem Photovoltaic penelitian ini
7
8
Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami seperti
matahari, angin, dan air. Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang
iklim dan pemanasan global. Energi terbarukan apabila dikelola dengan baik,
maka energi tersebut tidak akan habis. Sebelum bahan bakar fosil akan habis,
terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global. Hal yang paling penting
guna memastikan bahwa saat datangnya hari dimana bahan bakar fosil habis,
dunia tidak perlu khawatir dan energi terbarukan siap untuk menggantikannya.
Tenaga surya, angin, biomassa dan air adalah teknologi yang paling sesuai untuk
dan energi pasang surut adalah teknologi yang tidak bisa digunakan disemua
tempat.
Matahari mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi bumi.
Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan,
membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, dan banyak hal lainnya. Matahari
juga merupakan sumber energi (sinar panas) terbesar di bumi. Energi yang
terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari
matahari.
berkat adanya sinar matahari dunia ini menjadi hidup karena sinar matahari
memberikan energi pada semua mahluk bumi. Panas Matahari biasa digunakan
matahari sangat atraktif karena tidak bersifat polutif, tidak akan habis, dan gratis.
Ada dua kelemahan dari matahari yaitu sangat halus (dilute) dan tidak konstan.
Energi dari matahari tiba di bumi adalah dalam bentuk radiasi elektromagnetik
yang mirip dengan gelombang radio tetapi mempunyai kisaran frekuensi yang
10
berbeda. Energi dari matahari tersebut dikenal di Indonesia sebagai energi surya.
Energi surya diukur dengan satuan energi per waktu per luas area atau dapat
ditulis Watt/m2 dan dikatakan sebagai pancaran atau intensitas radiasi matahari
(irradiance).
Setiap tahunnya ada sekitar 3.9 x 1024 Joule = 1.08 x 1018 kWh energi matahari
yang mencapai permukaan bumi, ini berarti energi yang diterima bumi dari
matahari adalah 10000 kali lebih banyak dari permintaan energi primer secara
global tiap tahunnya dan lebih banyak dari cadangan ketersediaan keseluruhan
energi yang ada di bumi. Dengan kata lain, menggunakan 10000 kali energi yang
dihasilkan dari cahaya matahari yang datang secara optimal, dapat mencukupi
Intensitas radiasi matahari di luar atmosfer bumi bergantung pada jarak antara
matahari dengan bumi. Tiap tahun, jarak ini bervariasi antara 1,47 x 10 8 km dan
1,52 x 108 km. Akibatnya irradiance Eo berfluktuasi antara 1325 W/m2 sampai
1412 W/m2. Nilai rata-ratanya disebut sebagai solar constant (konstanta surya)
karena beberapa faktor pengurangan oleh atmosfer bumi. Pada siang hari di cuaca
yang bagus, pancaran bisa mencapai 1000 W/m2. Ada tiga macam cara radiasi
Adalah radiasi yang mencapai bumi tanpa perubahan arah atau radiasi yang
penghamburan.
(Diffuse radiation).
Cahaya matahari pada permukaan bumi terdiri dari bagian yang langsung dan
bagian yang baur. Radiasi langsung datang dari arah matahari dan memberikan
bayangan yang kuat pada benda. Sebaliknya radiasi baur yang tersebar dari atas
awan tidak memiliki arah yang jelas tergantung pada keadan awan dan hari
12
DC, yang dapat diubah menjadi listrik AC. Oleh karena itu meskipun cuaca
mendung, selama masih terdapat cahaya, maka PLTS tetap dapat menghasilkan
listrik. PLTS pada dasarnya, dan dapat dirancang umtuk mencatu kebutuhan listik
yang kecil sampai dengan besar, baik secara mandiri maupun hybrid (dikombinasi
dengan sumber energi lain), baik dengan metode desetralisasi (satu rumah satu
13
jaringan kabel).
menjadi energi listrik. Menurut bahasa, kata Photovoltaic berasal dari bahasa
Yunani photos yang berarti cahaya dan volta yang merupakan nama ahli fisika
dari Italia yang menemukan tegangan listrik. Efek photovoltaic pertama kali
Edmond Becquerel pada tahun 1839. Pada tahun 1876, William Grylls Adams
selenium dapat menghasilkan listrik ketika terkena paparan sinar, dengan kata
lain, arti photovoltaic yaitu proses konversi cahaya matahari secara langsung
untuk diubah menjadi listrik. Photovoltaic biasa disingkat dengan PV, nama lain
untuk sel photovoltaic adalah solar cell, solar panel, solar array, dan
14
photovoltaic panel. Solar array adalah kelompok dari solar panel, dan solar
Solar cell atau sel surya merupakan elemen aktif (semikonduktor) yang
listrik. Apabila permukaan sel surya terkena cahaya matahari maka dihasilkan
pasangan elektron dan hole. Elektron akan meninggalkan sel surya dan akan
mengalir pada rangkaian luar sehingga timbul arus listrik. Arus listrik yang
dihasilkan oleh sel surya dapat dimanfaatkan langsung atau disimpan dulu dalam
Pada umumnya satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan
Modul surya tersebut bisa digabungkan secara paralel atau seri untuk
memperbesar total tegangan dan arus output-nya sesuai dengan daya yang
dari radiasi matahari menjadi energi listrik. Sel surya konvensional yang tersusun
pada photovoltaic bekerja dengan menggunakan prinsip p-n junction yaitu seperti
junction antara semikonduktor tipe-p dan juga tipe-n. Semikonduktor ini berasal
dari ikatan atom yang memiliki elektron sebagai penyusun dasarnya. Setiap
Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik, sehinggan
eleltron dan juga hole dapat diekstrak oleh material kontak dalam menghasilkan
sebuah energi listrik. Oleh karena itu ketika semikonduktor tipe-p dan juga tipe-n
tipe-n, dan begitu pula sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p.
Akibat electron dan hole akan terbentuk medan listrik, ketika cahaya
matahari mengenai susunan dari p-n junction akan mendorong electron bergerak
energi listrik, dan begitu pula sebaliknya hole akan bergerak menuju kontak
Photovoltaic atau yang biasa juga disebut panel surya memiliki jenis yang
berbeda tergantung dari bahan yang dipakai, ada kira-kira tiga jenis yang cukup
banyak terdapat di pasaran saat ini. Bahan yang dipakai panel surya membedakan
kualitas dari panel surya yaitu kualitas tegangan dan arus. Beberapa jenis panel
a. Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Tipe Polikristal
monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat
b. Monokristal (Mono-crystalline)
luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari
panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya
c. Amorphous
dibandingkan sel surya jenis c-Si, hal ini tidak penting pada kalkulator, yang
Harga maksimum dari efisiensi sel-sel surya dan modulnya, diringkas pada tabel
berikut:
Module efficiency,
Solar Cell efficiency, Cell efficiency,
ηmodule
cell ηcell ηcell
(series
material (laboratory) (production)
production)
Monocystalline
24.7% 18% 14%
silicon
Polycrystalline
19.8% 16% 13%
silicon
Ribbon silicon 19.7% 14% 13%
19
Crystalline thin
19.2% 9.5% 7.9%
film silicon
Amorphous silicon 13.0% 10.5% 7.5%
yang dihasilkan dari setiap sel surya berkisar 0,5 V. Tegangan yang dihasilkan dari
photovoltaic bergantung dari radiasi cahaya matahari. Untuk arus yang dihasilkan
dari photovoltaic bergantung dari luminasi (kuat cahaya) matahari, seperti pada
saat cuaca cerah atau mendung. Sebagai contohnya suatu kristal silikon tunggal
photovoltaic dengan luas permukaan 100 cm2 akan menghasilkan sekitar 1,5 Watt
dengan tegangan sekitar 0,5 Volt tegangan searah dan arus sekitar 2 Amper jika
Voc adalah tegangan yang dibaca pada saat arus tidak mengalir atau dengan
kata lain tegangan maksimum modul sel surya yang terjadi ketika arus hubung
singkat sama dengan nol. Cara untuk mencapai tegangan open circuit (Voc) yaitu
dengan cara menghubungkan kutub positif dan kutub negatif PV module pada
multimeter maka akan terlihat pembacaan nilai tegangan open circuit sel surya
pada multimeter.
Isc merupakan arus maksimal yang dapat dihasilkan oleh modul sel surya.
Cara untuk mendapatkan nilai Isc yaitu dengan cara menge-short-kan kutub
positif dengan kutub negatif pada PV module, kemudian nilai Isc dibaca pada
tidak ada proteksi arus. karena pada dasarnya tidak ada perlawanan, arus sangat
tinggi dan dapat menyebabkan kejutan listrik berpotensi fatal dan suhu yang
sangat tinggi yang dapat menyebabkan luka bakar listrik atau kebakaran.
Perangkat PV, dapat menjadi aman saat hubung pendek karena mereka secara
pendek array PV sebagai sarana untuk mengontrol arus charging ke dalam sistem
baterai perangkat PV hubung pendek akan mengalir arus hanya sampai titik
tertentu, karena elektron yang membentuk saat ini tidak bebas mengalir kecuali
mereka dirilis oleh foton. Jumlah foton mencolok perangkat PV terbatas dan
hanya beberapa dari mereka foton mentransfer energi yang cukup untuk
membebaskan elektron. Oleh karena itu, arus tidak dapat melebihi pasokan
elektron bebas, hanya radiasi yang lebih besar dapat meningkatkan arus hubung
Intensitas cahaya menentukan besarnya daya dari energi sumber cahaya yang
sampai pada seluruh permukaan sel surya. Jika permukaan sel surya (A) dengan
intensitas tertentu, maka daya input (Pin) sel surya, yaitu (Amalia et al., 2010):
Pin = E × A......................................................................................................(1)
22
Dimana:
Sedangkan untuk besarnya daya pada solar cell (Pout) yaitu perkalian
tegangan rangkaian terbuka (Voc), arus hubung singkat (Isc) dan fill factor
Dimana:
FF = Fill Factor
photovoltaic dalam kaitannya dengan Isc dan Voc. Fill Factor didefinisikan sebagai
rasio daya maksimum photovoltaic terhadap hasil kali Voc dan Isc.
Pm
FF =
V oc × I sc
Pm
........................................................................................................(3)
V 0 c x I sc
Energi cahaya yang diterima modul surya dapat diubah menjadi energi listrik.
Semakin besar energi listrik yang dihasilkan maka konversi energi ini pun
23
η = (Pout/Pin) x 100%..............................................................................................(4)
Dimana :
Sebuah sel surya dapat beroperasi secara maksimum jika temperatur sel tetap
normal pada 25ºC. Kenaikan temperatur lebih tinggi dari temperatur normal pada
sel surya akan melemahkan tegangan Voc yang dihasilkan. Setiap kenaikan
temperatur panel surya 1ºC (dari 25ºC) akan mengakibatkan berkurang sekitar
tegangan dan arus listrik yang dihasilkan juga akan menurun. Penurunan tegangan
Gambar 2.11. Kurva I-V dari Modul Surya untuk beberapa Iradiasi dan
tegak lurus akan mendapatkan energi maksimum ± 1000 W/m 2 atau 1 kw/m2.
untuk menjaga sistem photovoltaic bekerja dalam point Maximum Power Point.
Di bawah ini adalah grafik karakteristik dari panel surya menurut referensi
MPPT akan mempertahankan output pada daya tertingginya, yaitu pada Vmp
power point (Vmpp), bervariasi terhadap suhu dan intensitas cahaya matahari.
Sebuah konverter DC–DC dapat dipasang diantara panel surya dan beban.
Konverter ini digunakan untuk memaksimalkan transfer daya dari panel surya ke
beban. Konverter DC–DC yang digunakan tergantung dari spesifikasi panel surya
Algoritma Modifikasi Hill Climbing, sehingga tegangan optimal dari sel PV dapat
diperkirakan.
yang menghasilkan tegangan output yang lebih kecil ataupun lebih besar dari
sama dengan tegangan input-nya. Berikut ini merupakan rangkaian dari SEPIC
converter:
SW = Switch
RL = Tahanan ( Ω )
Ketika pulsa naik atau MOSFET dalam kondisi on, induktor 1 akan diisi oleh
tegangan input dan induktor 2 diisi oleh kapasitor 1. Dioda akan mati dan nilai
output dipertahankan oleh kapasitor 2. Ketika pulsa turun atau MOSFET dalam
kondisi off, output induktor melalui dioda menuju beban dan kapasitor akan terisi.
Semakin besar persentase waktu on (duty cycle), maka nilai tegangan output akan
semakin besar. Hal ini dikarenakan semakin lama induktor diisi maka semakin
besar muatan yang tersimpan (Sharp, 2014). Namun jika kondisi on berlangsung
terlalu lama, maka kapasitor tidak akan mengisi. Kondisi on dan off pada SEPIC
NO PARAMETER KOMPUTASI
.
V OUT +V FWD
1. Duty Cycle D=
V ¿ +V OUT + V FWD
I¿
2. Perubahan Arus ∆ I L =30 × =30 × I ¿
η
Riak Induktor
1 V × D(max)
3. Induktor L1 ( min ) =L2 ( min )= × ¿(min)
2 ∆ I L × f SW (min)
4. Arus Induktor ∆ IL 30
I L1 (Peak )=I ¿ +
2
=I ¿ 1+( 2 )
5. Kapasitor I OUT × D ( max )
COUT ≥
∆ V RPL × f SW ( min )
MOSFET
7. Arus RMS I¿
I Q 1(RMS) =
√ D(max)
MOSFET
8. Daya FET tR
PD =I 2Q 1 (RMS) ×r DS (on) × D ( max )+ I Q 1 (Peak ) × [ V ¿(min) +V OUT + V FWD ] ×
Q1
pengujian (Generate and Test), hanya saja proses pengujian dilakukan dengan
31
tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi
heuristik ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil
feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi heuristik ini akan
search dengan mencari path yang bertujuan menurunkan cost untuk menuju
kepada goal/ keputusan. Yaitu dengan selalu memilih nilai heuristik terkecil.
Dalam metode heuristik Hill Climbing, terdapat dua jenis Hill Climbing yang
sedikit berbeda, yakni Simple Hill Climbing (Hill Climbing sederhana) dan
paling tajam/ curam) (Maulida et al., 2014). Algoritma Hill Climbing bekerja
METODE PENELITIAN
menggunakan beberapa macam bahan dan alat yang digunakan antara lain :
Intensitas cahaya matahari merupakan salah satu sumber energi yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Pada aplikasinya semakin besar intesitas cahaya
b. Suhu Matahari
Suhu matahari merupakan salah satu sumber energi yang akan digunakan
dalam penelitian ini. Daya output dari photovoltaic bergantung pada besarnya
suhu matahari dan intesitas cahaya matahari, semakin besar suhu matahari yang
diterima oleh photovoltaic maka semakin besar daya output dari photovoltaic.
Alat penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu perangkat keras (hardware) dan
1. Photovoltaic (PV)
33
34
Monocrystalline 75 Wp.
2. Pyranometer
3. Thermocouple
4. AVO meter
AVO meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur Tegangan (V) dan
1. PSIM
tahap dari penelitian yang akan dilakukan agar terstruktur sesuai rencana. Adapun
1. Mulai;
proposal ini.
2. Rumusan Masalah;
3. Tujuan Penelitian;
SEPIC Converter.
4. Observasi;
penelitian diatas sudah dianggap layak atau tidak yang tentunya disesuaikan
atau tidak.
5. Studi Pustaka;
Studi pustaka, langkah ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi
pendukung lainnya yang lebih akurat tentang penelitian dan pendesainan yang
akan dilakukan. Adapun sumber data yang bisa diperoleh yaitu dengan melalui
38
9. Pengambilan Data;
Pengambilan data, langkah ini bertujuan untuk mendapatkan data awal dari
Hardware;
39
Pengambilan data, langkah ini dilakukan untuk mendapatkan data hasil dari
intensitas cahaya, suhu pada panel PV, Tegangan Maksimum, Arus maksimum
dan daya maksimum, sehingga data ini akan jadi perbandingan pada hasil daya
PV tanpa MPPT.
data yang akan dianalisis telah terkumpul semua. Analisis ini meliputi
Setelah dilakukan analisis, maka akan dilakukan lagi pembahasan yang sesuai
dengan hasil dari analisis dan hasil dari langkah-langkah diatas sebelumnya.
Kesimpulan dan saran, dari hasil analisis tersebut, dapat diambil beberapa
15. Selesai;
3.3. Hipotesis
Berdasarkan dari landasan teori dan tinjauan pustaka maka dapat diambil
Data awal yang diambil adalah data tegangan dan arus output panel surya
pada berbagai kondisi suhu dan intensitas radiasi matahari. Data arus dan
tegangan ini kemudian diolah untuk mendapatkan daya puncak (Pmax dan
Tegangan maksimum (Vmpp)). Cara kerja sistem yang direncanakan ini adalah
sebagai berikut:
1. Keluaran tegangan dan arus dari PV akan masuk pada SEPIC Converter.
2. Keluaran tegangan dan arus dari PV akan masuk pada controller MPPT
(dalam bentuk data yang diambil dari voltage sensor dan current sensor).
4. Keluaran dari kontroler MPPT (Vmpp) masuk pada pengendali duty cycle
5. Umpan balik yang diterima oleh SEPIC Converter akan mengeluarkan Vmpp
Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY, Universitas Negeri Jakarta.
Maulida, L., Fauziah, N., Susanti, A., Hamdani, S. B. 2014. Kecerdasan Buatan
43