Anda di halaman 1dari 4

Menurut WHO (2014), menunjukkan 46% penyakit sistem perkemihan, salah satunya batu saluran

kemih disebabkan karena kurang gerak. Sekitar 60-70% batu yang turun spontan sering disertai dengan
serangan kolik ulangan. Angka prevelensi rata-rata diseluruh dunia 1-12% penduduk menderita batu
saluran kemih. Sedangkan menurut Departemen Kesehatan RI (2015), jumlah pasien rawat inap
penderita BSK di rumah sakit seluruh Indonesia yaitu 16.251 penderita dengan CFR 0.94% (Nurlina,
2015).

Angka kejadian batu ginjal di Indonesia pada tahun 2011


berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di selruh Indonesia
adalah 37.636 kasus baru, dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah sebesar 19.018 orang.
Dengan jumlah kematian 378 orang dari jumlah 100 ribu penderita batu
ginjal di seluruh Indonesia (Depkes2011).

Karakteristik pasien Anak dengan Urolitiasis di RS Zainal Abidin

Zuhirman Zamzami
Divisi dari Urologi/Departemen dari Bedah, Fakultas Universiras Riau, Arifin Achamad
Regional General Hospital, Pekanbaru Riau

ABSTRAK

Tujuan: Kami melakukan penelitian untuk menjelaskan karakteristik pasien pediatric urolithiasis
di RS Zainoel Abidin, Aceh-Indonesia. Bahan dan Cara : Antara Januari 2013 sampai Maret
2016, kami secara retrospektif mereview rekam medis dari 16 pasien pediatric dengan
urolithiasis di RS Zainoel Abidin, Aceh-Indonesia. Pasien berasal dari seluruh wilayah Aceh dan
variabelnya adalah jenis kelamin, usia, riwayat sakit batu keluarga, dan lokasi batu. Data
dijelaskan dalam grafik dan table. Hasil : Dari 16 pasien pediatric urolithiasis, 9 pasien (56,3%)
adalah laki-laki dan 7 pasien (43,7%) perempuan. Pada tahun 2013 terdapat 4 pasien pediatric
urolithiasis (1,2%), tahun 2014 terdapat 5 pasien (1,6%) dan tahun 2015 terdapat 3 pasien
(2,3%). Dari bula Januari – Maret 2016 terdapat 4 pasien pediatri urolithiasis (4,5% dari semua
pasien pediatri urolithiasis). Rerata usia dari semua pasien pediatri urolithiasis adalah 7,7 + 5,5
tahun (1-17 tahun). Kejadian urolithiasis untuk kelompok usia <5 tahun adalah 6 pasien (37,5%)
dengan rerata usia 13,8 + 2,16 tahun (12 – 16 tahun). Letak batu di upper urinary tract ada 9
kasus (56,3%), lower urinary tract ada 6 kasus (37,5%), dan letak batu kombinasi di upper dan
lower urinary tract ada 1 kasus (6,2%). Terdapat 5 pasien dengan riwayat keluarga sakit batu
(31,3%). Simpulan : Kasus pediatri urolithiasis di provinsi Aceh sedikit dominan pada anak laki-
laki dengan rerata usia 7,7 + 5,5 tahun (1-16tahun). Kelompok usia yang paling umum adalah
antara <5 tahun dan 11-18 tahun. Lokasi batu yang paling umum adalah di upper urinary tract.

Kata Kunci : Karakteristik, pediatri, urolithiasis


PENDAHULUAN

Penyakit batu saluran kemih pada anak-anak adalah unik dan berbeda dari pasien dewasa baik
pada tanda-tanda klinis, gejala maupun terapi. ' Secara umum, penyakit batu saluran kemih
terjadi pada sekitar 5- I 0% populasi manusia di dunia. Sebanyak 2-3% dari pasien ini adalah
anak-anak. "Penyakit batu saluran kemih pediatrik memiliki insiden rendah di negara-negara
maju, tetapi di negara berkembang dan terbelakang insidennya tinggi, termasuk Eropa Timur,
Asia Tenggara, India dan Timur Tengah. ' Secara keseluruhan rasio jenis kelamin perempuan:
laki-laki untuk pasien di bawah usia 20 tahun adalah 70: 30. Antara usia 16 hingga 20 tahun,
rasio 77: 23 sementara di bawah 5 tahun, rasio adalah 60: 40. 1,3 - 5 Alasan perbedaan angka
kejadian berdasarkan jenis kelamin masih belum diketahui.
Urolithiasis pada populasi pediatrik memiliki spektrum penyakit yang luas termasuk perbedaan
dalam jumlah insidensi dan karakteristik berdasarkan usia, jenis kelamin, dan lokasi batu. Selisih
lingkungan, pola makan dan gaya hidup akan membuat perbedaan dalam insiden, jenis batu dan
lokasi batu.
Di beberapa negara Eropa, sebagian besar batu-batu yang terletak di saluran kemih bagian atas.
Di Asia, Turki dan Israel, sebagian besar batu saluran kemih pada bayi dan anak-anak terletak di
ureter dan ginjal. ' Namun, ada batu sabuk mulai dari Mesir Pakistan, India, Thailand hingga
Indonesia terus mengalami kasus batu saluran kemih pada anak-anak sebagai salah satu masalah
utama saluran kemih bawah.

OBJEKTIF

Masih belum ada karakteristik dan kejadian pediatrik urolitiasis yang tepat di Indonesia, oleh
karena itu kami tertarik untuk melakukan penelitian untuk menggambarkan karakteristik pasien
pediatrik dengan batu saluran kemih di Rumah Sakit Zainoel Abidin, provinsi Aceh, Indonesia

BAHAN & METODE

Terdapat 16 kasus urolithiasis pediatri antara Januari 2013 sampai Maret 2016 di Rumah Sakit
Zainoel Abidin, Provinsi Aceh, Indonesia. Kami membuat kriteria penyerta berdasarkan definisi
seorang anak, yang berusia di bawah 18 tahun, sesuai dengan kementerian kesehatan Republik
Indonesia dan Asosiasi Pediatri Indonesia. Sementara itu, kelompok usia anak diambil dari
kelompok anak-anak berdasarkan Asosiasi Pediatri Indonesia (IDAI) yaitu, 0-28 hari (neonatus),
bayi (1 bulan-1 tahun), balita (1-5 tahun), anak usia sekolah ( 5-10 tahun) dan remaja (11-18
tahun).
Kami mengumpulkan data pediatri urolithiasis secara retrospektif berdasarkan catatan medis
pasien. Semua pasien yang bertemu kritea inklusi dimasukkan dalam penelitian. Variable yang
termasuk dalam penelitian inu adalah usia. Jenis kelamin dan lokasi.

HASIL

Terdapat 16 pasien anak dengan batu saluran kemih. Terdapat 9 pasien (56,3%) berjenis kelamin
laki-laki dan 7 pasien (43,7%) perempuan. Rata-rata usia pasien 7,7 + 5,5 tahun (1-17 tahun).
Insidensi dari batu saluran kemih pada kelompok usia < 5 tahun adalah 6 pasien (37,5%) dengan
rata-rta usia 2 + 1,14 tahun (1-4 tahun). Pada kelompok umur 5-10 tahun terdapat 4 pasien
dengan rata-rata usia 7 + 2,16 tahun (5-10 tahun). Kelompok umur 11-18 tahun terdapat 6 pasien
(37,5%) dengan rata-rata umur 13,8 + 2,16 tahun (12-17 tahun).
Pada tahun 2013 ada empat pasien anak dengan batu saluran kemih, yang merupakan 1,2% dari
semua pasien urolithiasis di rumah sakit zainoel abidin. Pada tahun 2014, ada 5 pasien (1,6% dari
semua pasien), pada tahun 2015 ada 3 pasien (2,3%), sedangkan dari Januari hingga Maret 2016
ada total 4 pasien (4,5%) anak-anak dengan batu saluran kemih dibandingkan untuk semua
pasien dengan batu saluran kemih.
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar batu terletak di saluran kemih bagian atas, yaitu 9
kasus (56,3%), saluran kemih bawah pada 6 kasus (37,5%) dan kombinasi saluran kemih bagian
atas dan bawah adalah 1 kasus. (6,2%). Terdapat 5 pasien (31,3%) mempunyai riwayat keluarga
penyakit batu saluran kemih.
Dari total 8 pasien dengan batu saluran kemih bagian atas memiliki rata-rata umur 9,3 + 6,8
tahun (1-17 tahun), dengan frekuensi lokasi terbanyak yaitu nepholitiasis sebnyak 7 pasien dan
ureterolitiasis 1 pasien. Rata-rata ukuran batu pada saluran kemih atas adalah 17,25 + 9,43 mm
(8-38mm) dengan terbasar yaitu batu pyelum dan terkecil batu ureter. Tindakan yang paling
sering dilakukan adalan bedah terbuka pada 5 pasien (62,5%), ESWL 2 pasien (25%),
ureterorenoscopy dengan lithotripsy pada 1 pasien (12,5%) dengan batu ureter.
Dari total 7 pasien dengan batu saluran kemih bawah, usia rata-rata adalah 5,7+ 4,5 tahun (1-12
tahun), semua pasien mengalami vesicolithiasis. Ukuran rata-rata batu kandung kemih 37.1+
9.73 mm (28-50 mm) Prosedur yang paling sering adalah endoskopi vesiko-itholapaxy pada 5
pasien (71,4%) diikuti oleh vescolithotomy terbuka pada 2 pasien (28 5%).
Pada pasien pediatri dengan urolitiasis yang dioperasikan di rumah sakit kami, semua pasien
memperoleh tingkat bebas batu 100% tanpa komplikasi pasca operasi saat follow-up.

DISKUSI

Urolithiasis pada populasi pediatrik memiliki spektrum penyakit yang luas termasuk perbedaan
dalam jumlah insiden dan karakteristik berdasarkan usia, jenis kelamin, dan lokasi batu.
Perbedaan lingkungan, diet, dan gaya hidup akan memberikan perbedaan pada insiden, tipe batu,
dan lokasi batu. Penelitian menunjukan bahwa ada kecenderungan perbedaan gender pada
urlithiasis pediatric, dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian kami, 9
pasien (56.3%) merupakan laki-laki dan 7 orang sisanya adalah perempuan (43.7%). Dalam
penelitian sebelumnya, yang dilakukan di Eropa dan Amerika, mayoritas pasien adalah
perempuan, walaupun dalam kateori usia yang berbeda-beda. perbedaan tersebut tidak terlalu
signifikan, variabilitas gender pada pasien anak batu urinaria, indikasinya berbeda pada tiap
lokasi.
Penelitian menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara tiap kategori usia pada
kejadian batu saluran kemih (kategori <5 tahun dengan 6 pasien(37,5%)), kategori 5-10 tahun 4
pasien (25,0%), kategori usia 11-18 tahun dengan 6 pasien (37,5%)). Seperti pada penelitian
sebelumnya, kejadian tertinggi dari kasus batu saluran kemih pada anak-anak adalah pada
kelompok usia 0-10 tahun.
Mayoritas batu dalam penelitian ini berada di saluran kemih bagian atas (56,3%) diikuti oleh
saluran kemih bagian bawah (37,5%) dan kombinasi saluran kemih bagian atas dan bawah
(6,2%). Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya di daerah yang berbeda, yang
menyebutkan bahwa batu saluran kemih bagian atas mendominasi batu kemih pada anak-anak.
Seiring dengan peningkatan insiden batu saluran kemih pada anak-anak di seluruh dunia, akan
ada kebutuhan yang meningkat untuk pengetahuan baru tentang penyakit dan pilihan pengobatan
untuk klinis. Praktisi kesehatan anak harus lebih sadar akan kemungkinan batu saluran kemih
pada pasien dengan gejala sugestif; sakit punggung, demam, atau kelainan pada urinalisis. Batu
saluran kemih tidak lagi secara eksklusif termasuk ke dalam penyakit pada orang dewasa.
Kecurigaan batu saluran kemih harus ditingkatkan, karena gejala batu saluran kemih pada anak-
anak tidak sejelas gejala pada pasien dewasa. Praktisi kesehatan anak harus mengenali faktor
risiko yang terkait dengan perkembangan batu pada anak-anak dan harus dapat mengevaluasi
pasien, termasuk pemilihan metode pencitraan yang tepat, serta dukungan lainnya.

KESIMPULAN

Kasus pediatrik urolithiasis di Provinsi Aceh sedikit dominan pada anak laki-laki, dengan usia
rata-rata 7,7 ± 5,5 tahun (1-16 tahun). Kelompok usia yang paling umum rata-rata antara 5 tahun
dan 11-18 tahun. Lokasi batu yang paling umum adalah di saluran kemih bagian atas.

Keterangan:

Jurnal ini arti dari Inggris ke Indonesia


Diartikan untuk Jurnal Reading ke 2 sistem Urologi

Download Jurnal Inggris yang Asli:

http://juri.urologi.or.id/index.php/juri/article/view/408

Anda mungkin juga menyukai