Anda di halaman 1dari 4

LO.

Revenue merupakan elemen penting dalam suatu bisnis. Pada kegiatan operasi utama bisnis, cash
inflow timbul karena adanya produksi dan penjualan dari output seuatu entitas. Maka dari itu, ada 2
arus yang saling berhubungan dalam operasi yaitu physical flow dan monetary flow.

Physical flow berhubungan dengan kegiatan memproduksi dan menjual barang . Monetary flow
berhubungan dengan kegiatan dalam menaikan nilai dari perusahaan akibat dari produksi atau
penjualan kepada konsumen.

Patto dan Littleton menyebut revenue “produk dari entitas” mempresentasikan physical flow dari
memproduksi output produk. Ditambah jug revenue dilihat sebagai arus kas masuk dari konsumen
yang mempresentasikan monetary flow. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa revenue berkaitan
dengan monetary event dalam menambah nilai perusahaan yang itmbul akibat penjualan dan
produksi output.

“BACA SLIDE”

Definisi income sendiri mencakup revenue dan gain. Revenue timbul dari aktivitas operasi pada
umumnya suatu perusahaan dan biasanya mempunyai berbagai nama seperti sales,fee,interest,
dividend, royalties atau rent

Berbeda dengan IASB, FASB berpendapat bahwa gain merupakan hal yang berbeda dengan revenue
karena berasal dair kegiatan operasi yang tidak biasanya dan even yang tidak dapat dikontrol oeeh
perusahaan. Walaupun begitu, menurut Martin, tidak ada salahnya memperlakukan revenue dan
gain dengan peraturan yang sama dalam recognition dan measurement

BEHAVIORAL VIEW

Revenue mengindikasikan “pencapaian perusahaan. Hal ini merupakan gross performance sebagai
entitas yang fokus pada profit. Saat expense dilihat sebagai “usaha” “effort” dari perusahaan, maka
gabungan antara revenue dan expense menjadi profit sebagai “pencapaian bersih” perusahaan. Hal
ini merupakan behavioral view dari revenue, expenses, dan profit.

Myers mengatakan konsep revenue dan profit berhubungan dengan beberapa critical even dan
keputusan yang dibuat oleh manajer. Dia berpendapat bahwa profit diakui pada saat membuat
keputusan yang kritikal tergantung nature perusahaanya. Untuk manufaktur, critical eventnya
adalah penjualan produk sedangakan untuk institusi finansial critical eventnya adalah pada saat
adanya yang berhutang (making loan)

LO.2 Revenue Recognition

“Baca Gambar siklus dan point di buku”

3 kriteria dalam revenue recognition :

Measurability of asset value

Kebutuhan untuk dapat mengukur dengan andal menyebabkan pendekatan secara konservatif.
Posisi paling konservatif dalam menilai aset adalah dengan mencatat kenaikan nilai aset pada saat
kenaikan tersebut benar2 realised. Dalam fair value, perubahan dari aset dicatat sebagai expenses
atau revenue akibat memiliki aset tersebut. Hal ini konsisten dengan konsep fair value tapi tidak
dengan konsep historical cost. Perubahan pada nilai aset tidak menjadi sebuah issue ketika asset
tersebut memiliki pasar. Berbeda halnya jika asset tersebut tidak memiliki pasar, maka keandalan
dalam penilaian suatu asset akan terkendala

Kolektabilitas merupakan kriteria dalam measurability, apakah kas dapat didapat atau tidak.
Kolektabilitas berhubungan dengan judgement, biasanya berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Semakin lama rentang kolektabilitas semakin rendah juga keyakinan akan kolektabilitas kas tersebut

Existance of Transaction

Pada saat pihak eksternal melakukan arm length transaction yang menunjukan kemauan untuk
membayar sejumlah harga untuk produk suatu perusahaan, transaksi ini menjadi bukti objektif
kenaikan nilai perusahaan dan bukti bahwa transaksi tersebut memang ada.

LO3. Revenue Measurement

Ada dua kriteria untuk measurement yaitu:

1. adanya future economic benefit yang akan mengalir kea tau dari perusahaan dan probable
(kepastian lebih dari 50%)

2. Barang dapat dinilai dengan andal

Berdasarkan IAS 18/AASB 118 revenue dapat diukur pada fair value atas consideration received atau
recievable. Lebihnya lagi terdapat beberapa aturan mengenai pengkuran ini yang dibagi dalam 4 tipe
yaitu: sale of good, rendering of services, interest royalties dividend

“BACA BUKU HAL 301”

LO.4 Challengen for standard setter

IASB dan FASB melakukan proyek bersama untuk revenue recognition dan measurement karena
belum adanya panduan yang tepat dalam menilai transaksi revenue. Standard setter menjelaskan
bahwa adanya hal yang tidak konsisten berhubungan IASB framework dan beberapa standar.
Standar yang ada belum dapat mengcover transaksi multi component. Hal 306

Fair value measurement.

Dalam mixed measurement attribute model, semua item dinilai dengan pengukuran fair value pada
saat akuisisi lalu setelah itu menggunakan historical cost dan beberapa item dihitung kembali
dengan fair value pada setiap akhir tahun laporan keuangan

Beberapa standar IASB mengharuskan gain dan loses akibat dari remeasurement untuk dimasukan
kedalam operang income atau oci. Penggunaan fair value measurement pada standar artinya gain
dan loses pada periode dimana mereka muncul, disaat itulah gain dan income diakui.

LO.5 Issue for auditor


Issue utama auditor regarding revenue ini adalah risiko dimana pencatatn revenue itu overstated
oleh manajer. Overstatement dapat muncul jika adanya pengakuan revenue tercatat sebelum
transaksi terjadi. Contohnya adalah penjualan kepada pihak berelasi. Overstatement ini dilakukan
oleh manajer biasanya untuk meningkatkan evaluasi kinerja dan untuk mendapatkan komisi yang
lebih. Oleh karena itu, auditor biasanya selalu beranggapan saat mengaudit bahwa revenue suatu
perusahaan dicatat lebih dari semestinya.

EXPENSE

LO.1 Expenses Defined

Expense berhubungan dengan penurunan nilai suatu perusahaan. Expense yang muncul dalam
aktivitas operasi biasanya cost of sales, wages dan depresiasi. Biasanya berbentuk pengeluaran
sumberdaya atau deplesi aset seperti kas, cash equivalent, inventory, property plant equipment.

BACA BUKU HAL 330 / SLIDE

Expenses and Cost

Dalam framework dikatakan bahwa dengan menggunakan asset, akan timbul cost atau biaya. Hal ini
berarti bahwa expense mempresentasikan perubahan nilai. Perubahan nilai ini merujuk pada
pengorbanan yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan jasa. Jika tidak ada cost maka tidak
ada expenses. Contohnya hal 331

LO.2 Expense Recognition

Kritertianya sama dengan pengakuan revenue:

1. adanya future economic benefit yang akan mengalir kea tau dari perusahaan dan probable
(kepastian lebih dari 50%)

2. Barang dapat dinilai dengan andal

Untuk expense agar dapat diakui pada laporan keuangan maka harus memenuhi dua kriteria diatas.
Pertama harus probable bahwa ada sumberdaya ekonomi yang akan dikeluarkan di masa depan.
Untuk kriteria kedua, agar dapat dinilai dengan andal maka harus adanya bukti yang sesuai untuk
mendukung pengukuran tersebut misalnya informasi yang dapat diandalkan.

“BACA DEFINISI INFORMASI ANDAL BUKU HAL 132”

LO.3 Expense measurement

Salah satu pendekatan untuk mengukur expense adalah Allocation of Expenses. Matching concept
membentuk dasar dari accrual accounting. Matching process mencakup berbagai revenue dan
expenses hasil dari transaksi yang sama atau pada even yang lain. Terdapat tiga dasar metode
matching process untuk membantu menentukan dan mengukur expenses:
Associating cause and effect

Cara paling ideal untuk matching expenses dengan revenua adalah dengan mengasosiasikan
penyebab dan efeknya. Para akuntan berpendapat bahwa beberapa barang dan jasa yang dipakai
pada periode tertentu akan menghasilkan revenue pada periode itu pula.

Systematic and rational allocation

Matching concept diawali dengan mengasosiasikan expenses pada beberapa segmen waktu. Pada
saat hal ini terpenuhi, jumlah expenses diasumsikan berkorelasi dengan revenue pada periode
tersebut. Contohnya adalah depreciation expense. Salah satu kelemahan alokasi biaya adalah
menngandalkan estimasi dan asumsi yang mungkin akan berbeda pada setiap pandangan setiap
orang.

Immediate Recognition

Immediate recognition dapat dilihat sebagai pilihan terkahir jika kedua pilihan sebelumnya tidak
memenuhi. Contohnya adalah advertising expense dimana susah untuk melakukan pengukuran
kapan manfaatnya benar-benar terjadi. Maka biasnya untuk advertising expense, langsung di
expensekan pada immediately. Contoh lainnya adalah impairment

Anda mungkin juga menyukai