Anda di halaman 1dari 3

Dasar Teori : Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan

benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang
dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya
gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya
antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.

Alat dan Bahan :


1. set papan luncur
2. beban ( yang massanya beraneka ragam )
3. benang
4. busur
5. pencatat waktu
6. serbuk tepung

Langkah Kerja :
A. Menentukan Koefisien gesek statis
1. siapkan papan luncur seperti gambar:
2. tarik pegas perlahan – lahan dan amati besarnya gaya tarik pada
pegas hingga benda tepat akan bergerak, catat berapa besar gaya
tarik tepat saat benda akan bergerak
3. ulangi hingga 3 X
4. ulangi langkah 1 – 3 untuk permukaan benda yang lain
5. hitunglah koefisien gesek statisnya
7. Neraca

Gaya gesek

Keterangan:

 Fg : Gaya gesek (N)


 : koefisien gesekan
 N : gaya normal (N)

Gaya Gesek
Gaya Gesek Statis → fs = μs N
Gaya Gesek Kinetis → fk = μk N
dengan N = gaya normal, μs = koefisien gesek statis, μk = koefisien gesek kinetis
Gaya gesek dibagi menjadi dua yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek dimanis.
Gaya gesek statis
Yaitu gaya gesek yang terjadi pada benda selama benda itu diam. Artinya jika kita mendorong
sebuah benda kemudian benda tersebut tidak bergerak sama sekali maka benda tersebut
mempunyai gaya gesek yang lebih besar daripada gaya yang kita berikan (gaya kerja).
Gaya gesek statis disimbolkan dengan fs.

Gaya gesek dinamis


Yaitu gaya gesek pada waktu benda tersebut bergerak. Gaya gesek dimanis disimbolkan
dengan fk
Tujuan
 Mengamati pengaruh gaya gesek pada benda.
 Mengamati perbedaan gaya gesek pada setiap benda, dan mengaitkannya dengan kasar
atau tidaknya permukaan benda tersebut.
 Menghitung nilai koefisien gesek pada setiap benda dengan keadaan permukaan yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai