SURAT KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
Nomor: 058/SK/VI/STIKES/2016
Tentang
PENETAPAN PETUNJUK TEKNIS
PENYELESAIAN SANKSI DAN DROP OUT (DO)
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan efektifitas dan efisiensi pada pelaksanaan
kegiatan akademik dilingkungan STIKes Cirebon , maka dipandang perlu untuk
menyusun petunjuk teknis penyelesaian sanksi dan drop aut (DO) pada STIKes
Cirebon
b. Bahwa penyusunan petunjuk teknis pelayanan penyelesaian sanksi dan drop aut
(DO) pada STIKes Cirebon , perlu ditetapkan dengan Keputusan Ketua STIKes
Cirebon
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1998, tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999, tentang
Pendidikan Tinggi
3. SK Ketua STIKes Cirebon tentang Pedoman Pelaksanaan Akademik STIKES
CIREBON
Memperhatikan : Rapat Pimpinan STIKes Cirebon
MEMUTUSKAN
Pertama : Memberlakukan Petunjuk Teknis penyelesaian sanksi dan drop out (DO) STIKes
Cirebon di lingkungan STIKes Cirebon , sebagaimana terlampir dan merupakan satu
kesatuan dari penetapan ini.
Kedua : Semua pelaksanaan kegiatan penyelesaian sanksi dan drop out (DO) di lingkungan
STIKes Cirebon mengacu kepada petunjuk teknis penyelesaian sanksi dan drop aut
(DO) STIKes Cirebon di lingkungan STIKes Cirebon
Ketiga : Unit/Sub. Unit yang terkait pada penyelesaian sanksi dan drop aut (DO) di lingkungan
STIKes Cirebon agar melaksanakannya tugas fungsi pada unit dan sub unit kerja
dilingkungan kantor satuan kerja masing-masing
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dengan ketentuan bahwa segala
sesuatu akan diubah dan ditinjau kembali sebagaimana mestinya apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan di dalam penetapan ini.
Ditetapkan di : Cirebon
Pada Tanggal : 1 Juni 2016
Ketua STIKes Cirebon
PETUNJUK TEKNIS
PENYELESAIAN SANKSI DAN DROP OUT (DO)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
I. DASAR PEMIKIRAN
STIKes Cirebon sebagai centre of excellent pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan,
diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tinggi, yakni menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang
mampu mengembangkan, menyebarluaskan dan menerapkan ilmu pemgetahuan agama
Islam untuk meningkatkan kecerdasan umum dan taraf kehidupan masyarakat. Sebagai
Perguruan Tinggi STIKes Cirebon.
Salah satu pengembangan misinya adalah membangun tradisi/culture akademik yang
demokratis melalui pengembangan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) dalam aspek keilmuan, kemasyarakatan dan
kebangsaan sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan kebangsaan.
Untuk mencitakan kondisi dan tradisi akademik dalam upaya peningkatan pelayanan
pendidikan kepada masyarakat, maka STIKes Cirebon berkewajiban memberikan pelayanan
yang optimal kepada mahasiswa yang membutuhkan. Salah satunya penerapan sanksi Drop
Out (DO) bagi mahasiswa yang melanggar norma/ketentuan yang dikeluarkan STIKes
Cirebon.
Untuk melaksanakan kegiatan dimaksud, perlu dipersiapkan perangkat pendukungnya yang
terkait dengan penyelesaian administrasi penyelesaian sanksi dan drop out (DO) mahasiswa
dilingkungan STIKes Cirebon, baik dari segi sumberdayanya maupun petunjuk teknis
pelaksanaannya.
II. LANDASAN
Perundang-undangan yang menjadi landasan dalam penyelesaian administrasi penyelesaian
sanksi dan drop out (DO) mahasiswa dilingkungan STIKes Cirebon adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1998, tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Sifat
Penerapan sanksi dan drop out mahasiswa dilaksankan bersifat melembaga, terpadu
dan profesional.
1. Kriteria
Mahasiswa yang melanggar ketentuan akademik dijatuhi sanksi akademik sebagai
berikut:
a. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang (her-registrasi) pada waktu
yang ditentukan dikenakan sanksi tidak memperoleh pelayanan akademik dan
pelayanan administrasi. Mahasiswa yang melakukan pendaftaran di luar waktu
yang telah ditentukan dikenakan denda sebesar 10 % dari SPP;
b. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang (her-registrasi) sampai hari
terakhir dari waktu pendaftaran yang ditentukan tidak dapat didaftar sebagai
mahasiswa dan tidak dapat mengajukan cuti kuliah;
c. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftarandua semester berturut-turut
dikenakan sanksi akademik berupa pemutusan studi;
d. Mahasiswa yang tidak mengajukan rencana studi pada masa yang telah
ditentukan tidak berhak mengikuti perkuliahan. Apabila mahasiswa yang
bersangkutan mengikuti ujian, maka nilainya tidak diakui;
e. Mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75 % dari kehadiran dosen dalam
satu semester, tidak berhak mengikuti ujian untuk mata kuliah yang
bersangkutan;
f. Mahasiswa yang tidak melaksanakan tugas-tugas terstruktur dan atau tugas-
tugas mandiri kepadanya dapat dikenakan sanksi penundaan atau pembatalan
nilai yang diperoleh oleh dosen yang bersangkutan;
g. Mahasiswa yang telah menempuh ujian skripsi dan diwajibkan memperbaiki
skripsinya dalam waktu enam bulan sejak pelaksanaan ujian skripsi tapi tidak
dapat menyelesaikan perbaikan skripsi sampai batas waktu enam bulan, maka
diujikan kembali;
h. Mahasiswa yang melakukan/menyontek pada waktu ujian (UTS/US) dikenakan
sanksi berupa gugur studi dan tidak boleh melanjutkan ujian pada mata kuliah
berikutnya pada semester bersangkutan.
2. Proses
Mahasiswa yang terkena sanksi akademik berupa pemutusan studi atau gugur studi,
oleh Ketua Jurusan/Prodi Fakultas dilaporkan kepada Ketua STIKes Cirebon untuk
diterbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Studinya penyelesaian melalui
mekanisme sebagai berikut:
a. Ketua Jurusan/Program Studi memberikan laporan tertulis kepada Ketua
STIKes Cirebon setelah mendapat laporan/pertimbangan resmi dari dosen
pembimbing akademik, dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap
kasus dimaksud;
b. Ketua STIKes Cirebon menerima laporan/pertimbangan resmi dari
Jurusan/Program Studi/Konsentrasi dilengkapi dengan dokumen yang
menunjang terhadap kasus dimaksud;
c. Ketua STIKes Cirebon mengkaji, mempertimbangkan, serta melakukan
infestigasi bila diperlukan atas laporan/pertimbangan resmi dari
Jurusan/Program Studi;
d. Setelah mengkaji, mempertimbangkan, serta melakukan infestigasi, maka Ketua
Jurusan/Prodi mengeluarkan surat teguran pertama. Apabila surat
teguran/peringatan pertama tidak dapat diselesaikan, maka dikeluarkan surat
teguran/peringatan kedua. Apabila surat teguran/peringatan ketiga tidak dapat
diselesaikan pula, maka Ketua Jurusan/Prodi melaporkan secara tertulis kepada
Ketua STIKes Cirebon untuk diterbitkian Surat Keputusan Pemutusan Studi;
e. Ketua STIKes Cirebon menerima surat usulan Ketua Jurusan/Prodi. Mengkaji,
untuk dipertimbangkan pada rapat pleno pimpinan. Apabila rapat pleno
pimpinan, menyetujuinya tentang kasus dimaksud, maka Ketua STIKES
CIREBON menerbitkan Surat Keputusan Pemutusan/pemberhentian Studi;
f. Apabila rapat pleno pimpinan, tidak dapat menyetujuinya, tentang kasus
dimaksud, maka penyelesaian kasus tersebut oleh Ketua STIKes Cirebon
diajukan kepada forum rapat senat instansi institut menyetujui, maka Ketua
STIKes Cirebon menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Studi;
g. Mahasiswa yang bersangkutan menerima Surat Keputusan Pemberhentian/
Pemutusan Studi yang selanjutnya tidak mempunyai hak dan kewajiban untuk
mengikuti proses akademik di lingkungan STIKes Cirebon .
VIII. PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini, akaan diatur kemudian dan disesuaikan
dengan kebutuhan
Ditetapkan di :Cirebon
Pada Tanggal: 1 Juni 2016
Ketua STIKes Cirebon