Anda di halaman 1dari 13

1

SURAT KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
Nomor: 058/SK/VI/STIKES/2016
Tentang
PENETAPAN PETUNJUK TEKNIS
PENYELESAIAN SANKSI DAN DROP OUT (DO)

KETUA STIKES CIREBON

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan efektifitas dan efisiensi pada pelaksanaan
kegiatan akademik dilingkungan STIKes Cirebon , maka dipandang perlu untuk
menyusun petunjuk teknis penyelesaian sanksi dan drop aut (DO) pada STIKes
Cirebon
b. Bahwa penyusunan petunjuk teknis pelayanan penyelesaian sanksi dan drop aut
(DO) pada STIKes Cirebon , perlu ditetapkan dengan Keputusan Ketua STIKes
Cirebon
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1998, tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999, tentang
Pendidikan Tinggi
3. SK Ketua STIKes Cirebon tentang Pedoman Pelaksanaan Akademik STIKES
CIREBON
Memperhatikan : Rapat Pimpinan STIKes Cirebon

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA STIKES CIREBON TENTANG PENYELESAIAN


SANKSI DAN DROP OUT (DO) STIKES CIREBON

Pertama : Memberlakukan Petunjuk Teknis penyelesaian sanksi dan drop out (DO) STIKes
Cirebon di lingkungan STIKes Cirebon , sebagaimana terlampir dan merupakan satu
kesatuan dari penetapan ini.
Kedua : Semua pelaksanaan kegiatan penyelesaian sanksi dan drop out (DO) di lingkungan
STIKes Cirebon mengacu kepada petunjuk teknis penyelesaian sanksi dan drop aut
(DO) STIKes Cirebon di lingkungan STIKes Cirebon
Ketiga : Unit/Sub. Unit yang terkait pada penyelesaian sanksi dan drop aut (DO) di lingkungan
STIKes Cirebon agar melaksanakannya tugas fungsi pada unit dan sub unit kerja
dilingkungan kantor satuan kerja masing-masing
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dengan ketentuan bahwa segala
sesuatu akan diubah dan ditinjau kembali sebagaimana mestinya apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan di dalam penetapan ini.

Ditetapkan di : Cirebon
Pada Tanggal : 1 Juni 2016
Ketua STIKes Cirebon

Mokh. Firman Ismana, MM

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


2

PETUNJUK TEKNIS
PENYELESAIAN SANKSI DAN DROP OUT (DO)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON

I. DASAR PEMIKIRAN
STIKes Cirebon sebagai centre of excellent pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan,
diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tinggi, yakni menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang
mampu mengembangkan, menyebarluaskan dan menerapkan ilmu pemgetahuan agama
Islam untuk meningkatkan kecerdasan umum dan taraf kehidupan masyarakat. Sebagai
Perguruan Tinggi STIKes Cirebon.
Salah satu pengembangan misinya adalah membangun tradisi/culture akademik yang
demokratis melalui pengembangan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) dalam aspek keilmuan, kemasyarakatan dan
kebangsaan sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan kebangsaan.
Untuk mencitakan kondisi dan tradisi akademik dalam upaya peningkatan pelayanan
pendidikan kepada masyarakat, maka STIKes Cirebon berkewajiban memberikan pelayanan
yang optimal kepada mahasiswa yang membutuhkan. Salah satunya penerapan sanksi Drop
Out (DO) bagi mahasiswa yang melanggar norma/ketentuan yang dikeluarkan STIKes
Cirebon.
Untuk melaksanakan kegiatan dimaksud, perlu dipersiapkan perangkat pendukungnya yang
terkait dengan penyelesaian administrasi penyelesaian sanksi dan drop out (DO) mahasiswa
dilingkungan STIKes Cirebon, baik dari segi sumberdayanya maupun petunjuk teknis
pelaksanaannya.

II. LANDASAN
Perundang-undangan yang menjadi landasan dalam penyelesaian administrasi penyelesaian
sanksi dan drop out (DO) mahasiswa dilingkungan STIKes Cirebon adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1998, tentang Sistem Pendidikan
Nasional;

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


3

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan


Tinggi;
3. SK Ketua STIKes Cirebon tentang Pedoman Pelaksanaan Akademik STIKes Cirebon.

III. TUJUAN PENYUSUNAN


1. Petunjuk ini sebagai acuan bagi para pejabat dan para pelaksana yang terkait dalam
melaksanakan kegiatan penyelesaian administrasi sanksi dan drop out (DO) mahasiswa
di lingkungan STIKes Cirebon;
2. Disusunn sebagai tindak lanjut dari pedoman akademik di lingkungan STIKes Cirebon.

IV. PENGERTIAN DAN MAKSUD


1. Pengertian
a. Penyelesaian sanksi mahasiswa mahasiswa adalah pelayanan kegiatan administrasi
akademik yang dikenakan bagi mahasiswa yang melanggar norma/ketentuan yang
dikeluarkan STIKes Cirebon ;
b. Sanksi merupakan bentuk perinagatan ringan bagi mahasiswa yang melanggar
norma/ketentuan yang dikeluarkan STIKes Cirebon ;
c. Drop Out (DO) merupakan bentuk peringatan berat/final bagi mahasiswa yang
melanggar norma/ketentuan yang dikeluarkan STIKes Cirebon .
2. Tujuan
a. Pengembangan tradisi/culture akademik yang demokratis melalui pengembangan
kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma
Perguruan Tinggi) dalam aspek keilmuan, kemsyarakatan dan kebangsaan;
b. Memberikan pelayanan yang optimal kepada mahasiswa.

V. STATUS DAN SIFAT


1. Status
Penyelesaian sanksi mahasiswa merupakan pelayan administrasi akademik yang wajib
dilaksanakan STIKes Cirebon ;

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


4

2. Sifat
Penerapan sanksi dan drop out mahasiswa dilaksankan bersifat melembaga, terpadu
dan profesional.

VI. BENTUK PELAYANAN ADMINISTRASI


1. Sanksi Akademik
Sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar ketentuan akademik
dijatuhi sanksi akademik sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang (heregistrasi) pada waktu yang
ditentukan dikenakan sanksi tidak memperoleh pelayanan akademik dan pelayanan
administrasi;
b. Mahasiswa yang melakukan pendaftaran di luar waktu yang telah ditentukan
dikenakan denda sebesar 10 % dari SPP;
c. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang (her-registrasi sampai hari
terakhir dari waktu pendaftaran yang ditentukan tidak dapaat didaftar sebagai
mahasiswa dan tidak dapat mengajukan cuti kuliah;
d. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran dua semester berturut-turut
dikenakan sanksi akademik berupa pemutusan studi;
e. Mahasiswa yang tidak mengajukan rencana studi pada masa yang telah ditentukan
tidak berhak mengikuti perkuliahan. Apabila mahasiswa yang bersangkutan
mengikuti ujian, maka nilainya tidak diakui;
f. Mahasiswa yang kehadirannya dalam mengikuti kuliah kurang dari 75 % dari
kehadiran dosen dalam satu semester, tidak berhak mengikuti ujian untuk mata
kuliah bersangkutan;
g. Mahasiswa yang tidak melaksanakan tugas-tugas terstruktur dan atau tugas-tugas
mandiri kepadanya dapat dikenakan sanksi penundaan atau pembatalan nilai yang
diperoleh oleh dosen yang bersangkutan;
h. Mahasiswa yang melakukan/menyontek pada waktu ujian (UTS/UAS) dikenakan
sanksi berupa gugur studi dan tidak boleh melanjutkan ujian pada mata kuliah
berikutnya pada semester bersangkutan;
i. Mahasiswa yang memperoleh indeks prestasi kurang dari 2,00 pada empat semester
pertama dikenakan sanksi akademik berupa gugur studi;

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


5

j. Mahasiswa yang telah menempuh ujian skripsi dan diwajibkan memperbaiki


skripsinya dalam waktu enam bulan sejak pelaksanaan ujian skripsi tapi tidak dapat
menyelesaikan perbaikan skripsi sampai batas waktu enam bulan, maka diuji
kembali;
k. Mahasiswa yang melakukan plagiasi pada penulisan/penyusunan skripsi dikenakan
sanksi berupa gugur studi.
2. Sanksi Non Akademik
Sanksi non akademik dikenakan bagi mahasiswa yang melanggar ketentuan non
akademik, normative, pelanggaran hokum dan moral dapat kenakan sanksi berupa
teguran, peringtan keras, skorsing dalam jangka waktu tertentu dan dikeluarkan dari
STIKes Cirebon . Teguran dan peringatan keras dilakukan oleh Ketua Jurusan/Program
Studi/dan konsentrasi.
a. Skorsing dalam jangka waktu tertentu dilakukan oleh Ketua STIKes Cirebon atas
usulan Jurusan/Prodi;
b. Pengeluaran/pemecatan dilakukan oleh Ketua STIKes Cirebon atas usulan Ketua
Jurusan dan pertimbangan senat;
c. Bentuk-bentuk pelanggaran dan sanksi non akademik secara rinci diatur tersendiri
dalam tata tertib mahasiswa yang ditetapkan oleh ketetapan STIKes Cirebon .
3. Drop Out
a. Jenis-jenis dan bentuk drop out
1) DO karena melakukan pelanggaran administrasi akademik dan non akademik;
2) DO karena mengundurkan diri;
3) DO karena indeks prestasi kurang dari 2,00 pada empat semester pertama.
b. Mahasiswa yang drop out berhak:
1) Mendapat surat keterangan DO;
2) Transkrip nilai yang telah dicapai.
c. Kebijakan dan teknis penyelesaian drop out mengacu pada PP nomor 60 tahun 1999
tentang Perguruan Tinggi.

VII. MEKANISME DAN PROSES PENGENAAN SANKSI DAN DO


A. Sanksi Akademik

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


6

1. Kriteria
Mahasiswa yang melanggar ketentuan akademik dijatuhi sanksi akademik sebagai
berikut:
a. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang (her-registrasi) pada waktu
yang ditentukan dikenakan sanksi tidak memperoleh pelayanan akademik dan
pelayanan administrasi. Mahasiswa yang melakukan pendaftaran di luar waktu
yang telah ditentukan dikenakan denda sebesar 10 % dari SPP;
b. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang (her-registrasi) sampai hari
terakhir dari waktu pendaftaran yang ditentukan tidak dapat didaftar sebagai
mahasiswa dan tidak dapat mengajukan cuti kuliah;
c. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftarandua semester berturut-turut
dikenakan sanksi akademik berupa pemutusan studi;
d. Mahasiswa yang tidak mengajukan rencana studi pada masa yang telah
ditentukan tidak berhak mengikuti perkuliahan. Apabila mahasiswa yang
bersangkutan mengikuti ujian, maka nilainya tidak diakui;
e. Mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75 % dari kehadiran dosen dalam
satu semester, tidak berhak mengikuti ujian untuk mata kuliah yang
bersangkutan;
f. Mahasiswa yang tidak melaksanakan tugas-tugas terstruktur dan atau tugas-
tugas mandiri kepadanya dapat dikenakan sanksi penundaan atau pembatalan
nilai yang diperoleh oleh dosen yang bersangkutan;
g. Mahasiswa yang telah menempuh ujian skripsi dan diwajibkan memperbaiki
skripsinya dalam waktu enam bulan sejak pelaksanaan ujian skripsi tapi tidak
dapat menyelesaikan perbaikan skripsi sampai batas waktu enam bulan, maka
diujikan kembali;
h. Mahasiswa yang melakukan/menyontek pada waktu ujian (UTS/US) dikenakan
sanksi berupa gugur studi dan tidak boleh melanjutkan ujian pada mata kuliah
berikutnya pada semester bersangkutan.

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


7

2. Proses
Mahasiswa yang terkena sanksi akademik berupa pemutusan studi atau gugur studi,
oleh Ketua Jurusan/Prodi Fakultas dilaporkan kepada Ketua STIKes Cirebon untuk
diterbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Studinya penyelesaian melalui
mekanisme sebagai berikut:
a. Ketua Jurusan/Program Studi memberikan laporan tertulis kepada Ketua
STIKes Cirebon setelah mendapat laporan/pertimbangan resmi dari dosen
pembimbing akademik, dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap
kasus dimaksud;
b. Ketua STIKes Cirebon menerima laporan/pertimbangan resmi dari
Jurusan/Program Studi/Konsentrasi dilengkapi dengan dokumen yang
menunjang terhadap kasus dimaksud;
c. Ketua STIKes Cirebon mengkaji, mempertimbangkan, serta melakukan
infestigasi bila diperlukan atas laporan/pertimbangan resmi dari
Jurusan/Program Studi;
d. Setelah mengkaji, mempertimbangkan, serta melakukan infestigasi, maka Ketua
Jurusan/Prodi mengeluarkan surat teguran pertama. Apabila surat
teguran/peringatan pertama tidak dapat diselesaikan, maka dikeluarkan surat
teguran/peringatan kedua. Apabila surat teguran/peringatan ketiga tidak dapat
diselesaikan pula, maka Ketua Jurusan/Prodi melaporkan secara tertulis kepada
Ketua STIKes Cirebon untuk diterbitkian Surat Keputusan Pemutusan Studi;
e. Ketua STIKes Cirebon menerima surat usulan Ketua Jurusan/Prodi. Mengkaji,
untuk dipertimbangkan pada rapat pleno pimpinan. Apabila rapat pleno
pimpinan, menyetujuinya tentang kasus dimaksud, maka Ketua STIKES
CIREBON menerbitkan Surat Keputusan Pemutusan/pemberhentian Studi;
f. Apabila rapat pleno pimpinan, tidak dapat menyetujuinya, tentang kasus
dimaksud, maka penyelesaian kasus tersebut oleh Ketua STIKes Cirebon
diajukan kepada forum rapat senat instansi institut menyetujui, maka Ketua
STIKes Cirebon menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Studi;
g. Mahasiswa yang bersangkutan menerima Surat Keputusan Pemberhentian/
Pemutusan Studi yang selanjutnya tidak mempunyai hak dan kewajiban untuk
mengikuti proses akademik di lingkungan STIKes Cirebon .

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


8

B. Sanksi Non Akademik


1. Kriteria
a. Mahasiswa yang melanggar ketentuan non-akademik, normative, pelanggaran
hukum dan moral dapat dikenakan sanksi berupa:
1) Teguran;
2) Peringatan keras;
3) Skrosing dalam jangka waktu tertentu;
4) Dikeluarkan dari STIKes Cirebon .
b. Teguran dan peringatan keras dilakukan oleh Ketua Jurusan/Program Studi;
c. Skorsing dalam jangka waktu tertentu dilakukan oleh Ketua Jurusan/Prodi atas
usulan Ketua Jurusan/Prodi;
d. Pengeluaran/pemecatan dilakukan oleh Ketua STIKes Cirebon atas usulan
Ketua Jurusan/Prodi;
Bentuk-bentuk pelanggaran dan snksi non akademik secara rinci diatur tersendiri
dalam tata tertib mahasiswa yang ditetapkan oleh ketetapan Ketua STIKes
Cirebon .
2. Proses
Mahasiswa yang melanggar ketentuan non akademik, normatif, pelanggaran hukum
dan moral dapat dikenakan sanksi, penyelesaiannya melalui mekanisme sebagai
berikut:
a. Dosen pembimbing akademik memberikan laporan kepada Ketua Jurusan/Prodi
yang dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap kasus dimaksud;
b. Ketua Jurusan/Prodi meneriman laporan/pertimbangan resmi dari dosen
pembimbing akademik, dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap
kasus dimaksud;
c. Ketua Jurusan/Prodi selanjutnya melakukan pengkajian, mempertimbangkan,
serta melakukan infestigasi bila diperlukan atas laporan/pertimbangan resmi dari
dosen pembimbing atas kasus dimaksud;
d. Ketua Jurusan/Prodi memberikan laporan tertulis kepada Ketua Jurusan/Prodi
setelah mendapat laporan/pertimbangan resmi dari dosen pembimbing

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


9

akademik, dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap kasus


dimaksud;
e. Setelah mengkaji, mempertimbangkan, serta melakukan infestigasi, maka Ketua
Jurusan/Prodi. Mengeluarkan surat teguran pertama. Apabila surat
teguran/peringatan pertama tidak dapat diselesaikan, maka dikeluarkan surat
teguran/peringatan kedua. Apabila surat teguran/peringatan ketiga tidak dapat
diselesaikan pula, maka Ketua Jurusan/Prodi melaporkan secara tertulis kepada
Ketua Jurusan/Prodi untuk diterbitkan Surat Keputusan tentang pemberian
skorsing dalam jangka waktu tertentu;
f. Ketua Jurusan/Prodi. Menerima laporan/pertimbangan resmi dari Ketua
Jurusan/Prodi dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap kasus
dimaksud;
g. Ketua Jurusan/Prodi mengkaji, mempertimbangkan serta melakukan infestigasi
bila diperlukan atas laporan/pertimbangan resmi dari Jurusan/Prodi;
h. Setelah mengkaji, mempertimbangkan, serta melakukan infestigasi, maka Ketua
Jurusan/Prodi mengeluarkan surat skorsing dalam jangka waktu tertentu;
i. Mahasiswa yang bersankutan menerima surat skorsing dari Ketua Jurusan/Prodi
selanjutnya tidak mempunyai hak dan kewajiban untuk mengikuti proses
akademik di lingkungan STIKes Cirebon , sesuai dengan jangka waktu yang
ditentukan/berikan;
j. Apabila kasus tersebut memerlukan pemutusan studi, maka Ketua Jurusan/Prodi
melaporkan secara tertulis kepada Ketua STIKes Cirebon yang dilengkapi
dengan dokumen yang menunjang terhadap penyelesaian kasus dimaksud;
k. Ketua STIKes Cirebon menerima surat usulan Ketua Jurusan/Prodi mengkaji
untuk dipertimbangkan pada rapat pleno pimpinan, menyetujui, tentang kasus
dimaksud, maka Ketua STIKes Cirebon menerbitkan Surat Keputusan
Perberhentian Studi;
l. Apabila rapat pleno pimpinan, tidak dapat menyetujuinya, tentang kasus
dimaksud, maka penyelesaian kasus tersebut oleh Ketua STIKes Cirebon
diajukan kepada forum rapat senat instansi institut menyetujui, maka Ketua
STIKes Cirebon menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Studi;

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


10

m. Mahasiswa yang bersangkutan menerima Surat Keputusan Pemberhentian Studi


yang selanjutnya tidak mempunyai hak dan kewajiban untuk mengikuti proses
akademik di lingkungan STIKes Cirebon .

C. Penyelesaian Drop Out (DO)


1. Kriteria
Drop Out (DO) dikenakan kepada mahasiswa secara nyata telah:
a. Melakukan pelanggaran administrasi akademik dan non akademik;
b. Mengundurkan diri;
c. Mendapatkan indeks prestasi kurang dari 2,00 pada empat semester pertama.
2. Proses
Drop Out (DO) dikenakan kepada mahasiswa yang termasuk pada criteria (1.a,b dan
c) di atas, penyelesaiannya melalui mekanisme sebagai berikut:
a. Bagi mahasiswa yang melakukan pelanggaran administrasi akademik dan non
akademik :
1) Ketua Jurusan/Prodi memberikan laporan/usulan tertulis kepada Ketua
STIKes Cirebon setelah mendapt laporan/pertimbangan resmi dari dosen
pembimbing akademik, dilengkapi dengan dokumen yang menunjang
terhadap kasus dimaksud. Laporan dapat dilakukan secara perorangan
maupun kolektif;
2) Ketua STIKes Cirebon menerima laporan/pertimbangan resmi dari
Jurusan/Prodi dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap kasus
dimaksud;
3) Ketua STIKes Cirebon mengkaji, mempertimbangkan, serta melakukan
infestigasi, atas laporan/pertimbangan resmi dari Jurusan/Prodi;
4) Bila diperlukan untuk mempertimbangkan kasus dimaksud, Ketua
Jurusan/Prodi mengusulkan pertimbangan kepada senat STIKes Cirebon
mengusulkan pertimbangan dimaksud kepada dewan Pembina akademik;
5) Setelah dilakukan pengkajian, mempertimbangkan, baik secara langsung,
maupun melalui proses rapat senat fakultas/dewan Pembina akademik,
maka Ketua Jurusan/Prodi. melaporkan mengusulkan secara tertulis kepada
Ketua STIKes Cirebon dilengkapi dengan dokumen yang menunjang

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


11

terhadap kasus dimaksud, untuk diterbitkan Surat Keputusan tentang drop


out;
6) Ketua STIKes Cirebon menerima surat usulan Ketua Jurusan/prodi
mengkaji untuk dipertimbangkan pada rapat pleno pimpinan. Apabila rapat
pleno pimpinan menyetujuinya, tentang kasus dimaksud, maka Ketua
STIKes Cirebon menerbitkan Surat Keputusan pemberhentian Studi;
7) Apabila rapat pleno pimpinan tidak dapat menyetujuinya tentang kasus
dimaksud, maka penyelesaian kasus tersebut oleh Ketua STIKes Cirebon
diajukan kepada forum Rapat Senat instansi institut, apabila Rapat Senat
instansi institut menyetujui, maka Ketua STIKes Cirebon menerbitkan Surat
Keputusan Pemberhentian Studi;
8) Mahasiswa yang bersangkutan menerima surat–surat keputusan
Pemberitahuan Studi. Yang selanjutnya tidak mempunyai hak dan kewajiban
untuk mengikuti proses Akademik di linkungan STIKes Cirebon.
b. Mengundurkan diri :
1) Yang bersangkutan mengajukan permohonan, tertulis kepada Ketua STIKes
Cirebon melalui Ketua Jurusan/prodi, yang disertai dengan alasan, serta
dilengkapi dengan dokumen/keterangan sebagai berikut:
(a) Rekomendasi Dosen Pembimbing Akademik yang di setujui oleh Ketua
Jurusan/Program Studi;
(b) Resi Lunas Pembayaran semester terakhir;
(c) Dokumen lain yang menunjang (bila ada).
2) Ketua Jurusan/Program Studi memberikan rekomendasi untuk dilanjutkan
kepada Ketua Jurusan/Prodi setelah mendapat laporan/pertimbangan resmi
dari Dosen Pembimbing Akademik;
3) Ketua Jurusan Prodi. Menerima rekomendasi / pertimbangan resmi dari
Jurusan/Prodi, dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap kasus
dimaksud;
4) Kerua Jurusan/Prodi. Mengkaji, mempertimbangkan, serta melakukan
investigasi atas laporan/perimbangan resmi dari jurusan/ prodi;
5) Setelah melakukan pengkajian mempertimbangkan, maka ketua
Jurusan/Prodi mengusulkan secara tertulis kepada Ketua STIKes Cirebon

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


12

dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap kasus dimaksud,


untuk diterbitkan surat keputusan tentang pengunduran studi;
6) Ketua STIKes Cirebon menerima surat usulan Ketua Jurusan/Prodi untuk
dipertimbangkan baik secara langsung atau melalui rapat pleno pimpinan,
selanjutnya diterbitkan surat keputusan/ijin pengunduran studi;
7) Mahasiswa yang bersangkutan menerima surat keputusan/ijin pengunduran
studi yang selanjutnya tidak mempunyai hak dan kewajiban untuk mengikuti
proses akademik di STIKes Cirebon .
c. Mendapatkan Indkes Prestasi kurang dari 2,00 pada empat semester pertama
1) Ketua Jurusan Program/Prodi memberikan laporan/usulan tertulit kepada
Ketua STIKes Cirebon setelah mendapat laporan/pertimbangan resmi dari
dosen pembimbing akademik, dilengkapi dengan dokumen yang menunjang
terhadap kasus dimaksud laporan dapat dilakukan secara perorangan
maupun kolektif;
2) Ketua STIKes Cirebon menerima laporan/pertimbangan resmi dari
Jurusan/Prodi dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap kasus
tersebut;
3) Ketua STIKes Cirebon mengkaji, mempertimbangkan, serta melakukan
investigasi atas laporan/pertimbangan resmi dari Jurusan/Prodi;
4) Bila diperlukan untuk mempertimbangkan kasus dimaksud Ketua
Jurusan/Prodi mengusulkan pertimbangan kepada senat fakultas
mengusulkan pertimbangan dimaksud kepada dewan Pembina akademik;
5) Setelah dilakukan pengkajian mempertimbangkan baik secara langsung
maupun melalui proses rapat senat /Dewan Pembina Akademik, maka Ketua
Jurusan/Prodi melaporkan/mengusulkan secara tertulis kepada Ketua
STIKes Cirebon dilengkapi dengan dokumen yang menunjang terhadap
kasus dimaksud untuk diterbitkan surat keputusan tentang drop out;
6) Ketua STIKes Cirebon menerima surat usulan Ketua Jurusan/Prodi
mengkaji untuk dipertimbangkan pada rapat pleno pompinan, apabila rapat
pleno pimpinan menyetujuinya tentang kasus dimaksud maka Ketua STIKes
Cirebon menerbitkan surat keputusan pemberhentian studi;

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out


13

7) Apabila rapat pleno pimpinan tidak dapat menyetujuinya tentang kasus


dimaksud maka penyelesaian kasus tersebut diajukan kepada forum rapat
senat instansi institut, apabila rapat senat instansi institut menyetuji maka
Ketua STIKes Cirebon menerbitkan surat keputusan pemberhentian studi;
8) Mahasiswa yang bersangkutan meneima surat keputusan pemberhentian
studi yang selanjutnya tidak mempunyai hak dan kewajiban untuk mengikuti
proses akademik di lingkungan STIKes Cirebon .

VIII. PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini, akaan diatur kemudian dan disesuaikan
dengan kebutuhan

Ditetapkan di :Cirebon
Pada Tanggal: 1 Juni 2016
Ketua STIKes Cirebon

Mokh. Firman Ismana, MM

Petunjuk Teknis Penyelesaian Drop Out

Anda mungkin juga menyukai