PENDAHULUAN
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang
ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil
pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan
fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan
pasien. Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian
kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama
diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus
mungkin diperlukan seperti test neurologi.
Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli
medis dapat menyususn sebuah diagnosis diferensial,yakni sebuah daftar
penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan
dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut.
PEMBAHASAN
2.1 pengkajian
a) Alat khusus
1. stetoskop
2. pencahayaan yang cukup
3. handscoon sekali pakai
b) persiapan pasien
1. untuk pengkajian total seluruh permukaan kulit, pasien harus
melakukan beberapa posisi
2. area yang terbuka sebaiknya terbuka penuh
3. bila area yang di periksa tidak bersih, atau tertutup kosmetik sebaiknya
kita bersihkan dahulu untuk memungkin kan inspeksi yang adekuat.
2. riwayat kesehatan
Pengkajian fisik pada kulit, rambut, dan kuku dapat dilakukan baik sebagai
bagian dari pengkajian total maupun sebagai pengkajian yang berfokus pada
integumen pada pasien yang mengalami masalah yang sudah diketahui atau masih
di duga. Pengkajian fisik pada kulit, rambut, kuku dilakukan dengan inspeksi dan
palpasi,kaji kulit untuk warna, adanya lesi(perubahan yang dapat di observasi dari
struktur normal ),suhu, tekstur dan kelembapan.turgor dan adanya
edema.karakteristik lesi yang harus diperhatikan mencakup lokasi dan
distribusi,warna,pola,tepi
Kulit, atau sistem integumen, adalah sistem organ yang bisa dengan
mudah dilakukan pemeriksaan. Kulit memberikan perlindungan antara individu
dengan lingkungan eksternal, yaitu:
Kulit dan organ pendukung yaitu rambut, kuku, kelenjar sebasea, ekrin dan
apokrin; adalah organ tubuh terbesar. Fungsi penting kulit adalah menjaga
kehilangan atau keseimbangan cairan dan elektrolit, melindungi tubuh dari agen
luar penyebab injuri dan infeksi yang masuk ke dalam tubuh, menjaga regulasi
temperatur dan tekanan darah, organ perasa dari sentuhan, tekanan, suhu, dan
nyeri, memelihara integritas permukaan tubuh dengan penggantian sel
berkelanjutan dan meningkatkan regenerasi untuk penyembuhan luka, memelihara
fungsi perlindungan kulit oleh ekrin dan kelenjar sebasea untuk melindungi
melindungi mikroorganisme dan jamur, membantu memproduksi vitamin D,
memperlambat reaksi hipersensitivitas substansi asing,mengindikasikan emosi
melalui perubahan kulit
Pemeriksaan kulit dilakukan untuk menilai warna, adanya sianosis, ikterus,
ekszema, pucat,purpura, eritema, makula, papula, vesikula, pustula, ulkus, turgor
kulit, kelembaban kulit, tekstur kulit, dan edema.Penilaian warna kulit untuk
mengetahui adanya pigmentasi dan kondisi normal yang dapat disebabkan oleh
melanin pada kulit.
Teknik pengkajian penting untuk mengevaluasi integumen yang mencakup teknik
inspeksi dan palpasi.
2. Pemeriksaan Rambut
Pemeriksaan rambut dilakukan untuk menilai adanya warna, kelebatan,
distribusi, dan karakteristik rambut lainnya. Dalam keadaan normal, rambut
menutupi semua bagian tubuh kecuali telapak tangan kaki, dan permukaan labia
sebelah dalam. Rambut yang kering, rapuh, dan kekurangan pigmen dapat
menunjukkan adanya kekurangan gizi. Rambut yang jarang atau tumbuh kurang
subur dapat menunjukkan adanya malnutrisi, penyakit hipotiroidisme, efek obat
dan lain-lainnya.
Inspeksi dan palpasi rambut.
Perhatikan
· Kuantitas : tipis, tebal
· Distribusi : alopesia sebagian atau total
· Tekstur : halus, kasar
3. Pemeriksaan Kuku
Pemeriksaan kuku dilakukan dengan mengadakan inspeksi terhadap warna,
bentuk, dan keadaan kuku. Adanya jari tubuh (clubbed fingers) dapat
menunjukkan penyakit pernafasan kronis, atau penyakit jantung. Bentuk kuku
yang cekung atau cembung menunjukkan adanya cedera defisiensi besi, atau
infeksi.
Inspeksi dan palpasi kuku jari tangan dan kaki
Perhatikan
Warna : sianosis, pucat
Bentuk : jari tubuh (clubbing)
Adanya lesi : paronkia, onikolisis
Hipoksia.kan
clubbing ker paru-paru
koilonychia
Endokarditis
Splinter bakterial
hemorrhage
s Trichinosis
trauma
Paronychia Infeksi
5. Evaluasi diagnostik
1.Biops Kulit.
Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan
cara eksisi dengan scalpel atau alat penusuk khusus ( skin punch) dengan
mengambil bagian tengah jaringan. Indikasi Pada nodul yang asal nya tidak
jelas untuk mencegah malignitas. Dengan warna dan bentuk yang tidak lazim.
Pembentukan lepuh.
2. Patch Test
Untuk mrngenali substansi yang menimbulkan alergi pada pasien dibawah
plester khusus ( exclusive putches ). indikasi - Dermatitis, gejalak kemerahan,
tonjolan halus, gatal- gatal. Reaksi + lemah. - Blister yang halus, papula dan
gatal –gatal yang hebat reaksi + sedang. - Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi
+ kuat. Penjelasan pada pasien sebelum dan sesudah pelksanaan patch test : -
Jangan menggunakan obat jenis kortison selam satu minggu sebelum tgl
pelaksanaan. - Sample masing – masing bahan tes dalam jumlah yang sedikit
dibubuhkan pada plester berbentuk cakaram kemudian ditempel pada
punggung,dengan jumlah ynag bervariasi.( 20 – 30 buah.). - Pertahankan agar
daerah punggung tetap kering pada saat plester masih menempel. - Prosedur
dilaksanakan dalam waktu 30 menit. - 2- 3 hari setelah tes plester dilepas
kemudian lokasi dievaluasi.
3. Pengerokan Kulit
Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang dicurigai.dengan
menggunakan skatpel yang sudah dibasahi dengan minyak sehingga jaringan
yang dikerok menempel pada mata pisau hasil kerokan dipindahkan ke slide
kaca ditutup dengan kaca objek dan dipriksa dengan mikroskop.
4. Pemeriksaan Cahaya Wood ( Light Wood)
Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut black light
yang akan menghasilakan cahaya berpedar berwarna ungu gelap yang
khas.cahaya akan terlihat jelas pada ruangan yang gelap, digunakan untuk
memebedakan lesi epidermis dengan dermis dan hipopigmentasi dengan
hiperpigmentasi.
5. Apus Tzanck
Untuk memeriksa sel – sel kulit yang mengalami pelepuhan.
Indikasi - Herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk
pemfigus. - Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca
diwarnai dan periksa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum kulit berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya,
sebagai presepsi sensori pengatur suhu tubuh dan tekanan darah, sintesis
vitamin, serta mengetahui kondisi kulit, rambut, dan kuku. Sebagai contoh
warna kulit bisa berbah menjadi kuning,pada beberapa gangguan hati.
Penderita diabetes melitus yang tidak dapat terkontrol dapat mengalami
beberapa gangguan kulit berupa kematian sel-sel kulit.