A. Dasar Teori
Desinfektan
AntiseptiK
1. Konsentrasi
Konsentrasi meningkat inaktivasi mikroorganisme pun meningkat
Efek konsentrasi berbeda-beda untuk setiap desinfektan/antisepti dan
mikroorganisme.
2. Waktu
Tidak semua bakteri akan mati pada waktu yang sama, tapi akanada
penurunan bertahap dari survivor.
3. pH
mempengaruhi mikroorganisme dan zat kimia (ex : chlorhexidine,qurtenary
ammonium campounas, fenol, glutaraldehid, halogen).
pH menentukan ionisasi zat kimia.
Terhadap molekul zat kimia : pH meningkat meningkatkan disosiasi asam
organic. Padahal bentuk yang tidak terdisosiasi memberikan potensi
membunuh lebih meningkat.
Terhadap mikroorganisme : pH meningkat permukaan sel menjadi lebih
bermuatan (-) bagi nakterisid, kationik, seperti quarternary, chlorhexidine.
Yang bereaksi dengan gugus bermuatan (-) efek bakteriside lebih efektif.
4. Temperatur
Semakin tinggi temperature daya bunuh semakin kuat.
5. Jenis organisme
Fase pertumbuhan
Adanya struktur khusus ex : KapsuL
6. Bahan organic
Dapat bereaksi dengan zat desinfektan meningkatkan aktivitas atau bisa
juga menguatkan potensi.
Evaluasi desinfektan
2. Cresol
Alkil phenol yang paling sederhana.
Diperoleh melalui destilasi coal tar + emulsi dengan sabun hijau dijual
dengan nama Lysol dan creolin. Ex : orthocressi, metacresol, paracresol
tricresol lebih aktif dari pada fenol.
C. Prosedur
E. Perhitungan
KF wipol = A = 70 = 0,78
B 90
KF tresol = A = 80 = 0,89
B 90
KF detol = A = 100 = 1,11
B 90
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA