Oleh :
01.209.5898
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2013
HUBUNGAN DURASI NYERI DADA INFARK MIOKARD AKUT
Pembimbing II
Semarang, 2013
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
Dekan,
ii
SURAT PERNYATAAN
Nim : 01.209.5898
Adalah benar hasil karya saya dan penuh kesadaran bahwa saya tidak melakukan
tindakan plagiasi atau mengambil alih seluruh atau sebagian besar karya tulis
orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Jika saya terbukti melakukan tindakan
iii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala berkah dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
Tujuan dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi
penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
2. dr. Erwin Budi Cahyono Sp.PD selaku dosen pembimbing I dan dr.
3. dr. H. Muhtarom M.Kes dan dr. Dian Apriliana R. M.Med. Ed. selaku
4. Dr. Hj. Nur Anna C.S., SpPD selaku Direktur Pendidikan & Penunjang
Medis
iv
5. Kedua orang tua saya, Bapak M. Noor Effendi dan Ibu Kusniyati beserta
6. Seluruh petugas dan pegawai bagian Rekam Medis Rumah Sakit Islam
PPG, Buzz light year. Tanpa Kalian Penulis takkan ada artinya.
8. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
v
DAFTAR ISI
PRAKATA ....................................................................................................... iv
INTISARI......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
2.2. CK-MB.................................................................................. 14
vi
2.3. Nyeri dada IMA .................................................................... 19
2.7. Hipotesis................................................................................ 35
vii
DAFTAR SINGKATAN
IL - 6 : Interleukin - 6
TnC : Troponin C
TnI : Troponin I
TnT : Troponin T
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2. Hasil uji normalitas CK-MB dan durasi nyeri dada ....................... 41
Tabel 4.3. Hasil uji homogenitas CK-MB dan durasi nyeri dada ................... 41
Tabel 4.4. Hasil uji korelasi CK-MB dan durasi nyeri dada ........................... 42
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
INTISARI
Infark Miokard Akut (IMA) adalah nekrosis miokard yang memiliki gejala
klinis utama yaitu nyeri dada. Pemeriksaan Laboratorium untuk menegakkan
diagnosis IMA adalah enzim jantung seperti CK-MB dan Troponin T. Tujuan
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara durasi nyeri dada IMA dengan
enzim troponin T dan CK-MB.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
sectional. Data diperoleh dari catatan medis pasien Rumah Sakit Islam Sultan
Agung.Terdapat 32 rekam medis pasien IMA yang memenuhi kriteria inklusi.
Durasi nyeri dada dikelompokkan dalam nyeri <6 jam, 6-12 jam, >12 jam. Hasil
pemeriksaan kadar troponin T dan CK-MB yang terlampir dalam rekam medis
kemudian dicatat. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji korelasi spearman.
Pasien dengan durasi <6 jam berjumlah 3 orang, 6-12 jam berjumlah 10
orang dan >12 jam berjumlah 19 orang. Rata-rata keseluruhan durasi nyeri dada
adalah 17,36 jam dengan nilai median sebesar 17 jam. Hasil uji korelasi spearman
durasi nyeri dada IMA dengan CK-MB dan troponin T adalah r=0,487 dan
r=0,428. Hal ini menunjukkan kekuatan korelasi (r) sedang ( 0,40-0.559).
Ada hubungan antara durasi nyeri dada IMA dengan enzim Troponin T dan
CK-MB dengan arah korelasi positif yaitu semakin lama durasi nyeri dada
semakin besar nilai Troponin T maupun CK-MB.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
sudah dilakukan sampai ketahap sensitivitas dan spesifitas oleh Innes dkk
hubungan antara durasi nyeri dada dengan TnT dan CK-MB sehingga
Durasi nyeri dada > 20 menit, menandakan adanya nekrosis pada sel
2011).
1
2
disebabkan oleh iskemia yang lama, yang mana hasil dari sebuah
nyeri dada > 20 menit adalah salah satu ciri IMA. iskemia yang cukup
berat juga menyebabkan kerusakan otot jantung dan muncul enzim jantung
yang keluar ke pembuluh darah. Enzim TnT dan CK-MB bisa terdeteksi
dalam nyeri 4-6 jam, dan mulai meningkat pada nyeri >6 jam (Innes,
Troponin T ditemukan 3-4 jam setelah serangan nyeri dada dan menetap
< 4 jam dan meningkat hingga 73 % pada nyeri > 12 jam. Hisamuddin dan
nyeri >12 jam. Namun, menurut Rashid dkk (2010) tidak ada hubungan
belum diteliti mengenai hubungan durasi nyeri dada IMA dengan enzim
3
Islam Sultan Agung masih relatif mahal dan angka kejadian IMA yang
cukup tinggi. Oleh karena itu, perlu diketahui lebih lanjut tentang
diagnostik yang lebih cepat. Berdasarkan uraian di atas, maka akan diteliti
mengenai hubungan durasi nyeri dada dengan enzim troponin T dan CK-
Agung.
1.2.Rumusan Masalah
dan CK-MB ?
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Umum:
1.3.2. Khusus:
1.4.Manfaat
1.4.1. Teoritis
1.4.2. Praktis
menegakkan diagnosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Troponin T
skeletal dan otot jantung. Otot serat lintang terdiri dari dua tipe
yang terdiri dari 3 subunit dengan struktur dan fungsi yang berbeda
yaitu:
5
6
meningkat 3-5 jam setelah jejas dan tetap meningkat selama 14-21
diantaranya (Korff.dkk,2006):
dan mikroemboli.
(SIRS)
2.1.3.2.6. Kemoterapi
ginjal.
2.2.CK-MB
Kreatin kinase terdiri dari dua sub unit, yakni B (brain) dan
(Padmaja dan Deepu, 2009). Jadi kombinasi dari kedua sub unit
paru, usus halus, uterus, prostat, dan otot skeletal yang sehat. CK-
banyak terdapat pada sel otot jantung. Isoenzim ini ada pada
transport vesikuler. Setelah itu terjadi difusi bebas dari lisis sel ke
dari total kreatin kinase otot) dengan hanya sedikit jumlah dari
sekitar 20% dari total kreatin kinase di jaringan otot jantung, harus
2002).
total kreatin kinase yang terdapat pada sel otot skeletal dan juga
dibatasi oleh fakta bahwa CK-MB tidak hanya terdapat pada sel
otot jantung dan meningkat pada trauma otot. Selain itu, CK-MB
17
meningkat pada sirkulasi darah 3–6 jam setelah onset gejala infark
mencapai 5%, dan jumlah yang lebih tinggi (hingga 20%) dari
uterus.
18
koroner
syndrome.
2.2.3.4.Hipotiroidisme
2.2.3.6.Emboli pulmonal
2.2.3.7.Obat albuterol
(Mannem.dkk, 2009)
bypass koroner.
dapat diubah atau irreversible, yaitu usia, jenis kelamin, ras, dan
(Ramrakha, 2006).
(Price, 2006).
26
penyakit. Oleh sebab itu, obstruksi kritis pada arteri koroner kiri
dan air. Akibat kadar oksigen yang berkurang, asam lemak tidak
koroner akibat erosi dan ruptur plak. Erosi dan ruptur plak ateroma
2001).
arteri koroner yang terjadi cepat yaitu dalam beberapa jam hingga
(Selwyn, 2005).
29
4 jam, 4-12 jam, 12-24 jam dam > 24 jam. Sedangkan Innes dkk.
(2002) mengelompokkannya pada 0-4 jam, 4-8 jam, 8-12 jam dan
> 12 jam.
nyeri dada menjadi 3 yaitu, durasi > 6 jam, durasi 6-12 jam dan
durasi > 12 jam. Agar diperoleh hasil yang berbeda dari penelitian
yang terdahulu.
30
lengan kanan.
sesudah makan.
i. Gejala iskemia
pemeriksaan EKG
angioplasty)
disebabkan oleh iskemia yang lama, yang mana hasil dari sebuah
Hal itu timbul ketika iskemi otot jantung melebihi batas ambang dan
33
memelihara fungsi normal dan homeostasis ( Libby P., Ridker PM., dan
tersering dari iskemia otot jantung (foreman, 1999). Jika iskemia cukup
% pada nyeri dada < 4 jam dan meningkat hingga 73 % pada nyeri > 12
yaitu mencapai 100 % pada nyeri >12 jam. Untuk spesifitas, troponin T
2.5.Kerangka Teori
Transport vesikuler
Degradasi protein
Difusi ke interstisium
Sirkulasi sistemik
Troponin T CK-MB
2.6.Kerangka konsep
Troponin T
CK-MB
2.7.Hipotesis
Ada hubungan durasi nyeri dada infark miokard akut dengan kadar
METODE PENELITIAN
3.2.1. Variable
3.2.1.1.Variabel bebas
Kadar Troponin T
Kadar CK-MB
kelompok, yaitu nyeri dada < 6 jam, nyeri dada 6-12 jam,
36
37
3.2.2.3. CK-MB
3.3.1. Populasi
Oktober 2012.
3.3.2. Sampel
3.3.2.2.Inklusi
Durasi nyeri dada < 6 jam, 6-12 jam dan > 12 jam
3.3.2.3.Ekslusi
Miokarditis
38
Sepsis
Kemoterapi
hipotiroidisme
Oktober 2012.
3.4.Cara penelitian
3.4.1. Perencanaan
3.4.1.3. Perijinan
3.4.2. Pelaksanaan
yang didahului dengan uji deskriptif dan dilihat mean, modus atau
3.5.Alur penelitian
Durasi nyeri dada<6 jam Durasi nyeri dada 6-12 jam Durasi nyeri dada<12 jam
jam
4.1.Hasil Penelitian
miokard akut (IMA) Rumah Sakit Islam Sultan Agung yang dirawat inap
periode 1 Januari 2007 s.d Oktober 2012. Jumlah seluruh pasien IMA 151
semakain lama durasi nyeri dada semakin tinggi nilai rata- rata kadar
Uji normalitas dilihat dari nilai Sig. Shapiro-Wilk (tabel 4.2). Pada
nyeri dada 6-12 jam dan > 12 jam, data berdistribusi tidak normal dengan
nilai Sig. CK-MB <0,05. Sedangkan pada nyeri dada <6 jam, data
41
42
dikatakan normal dengan nilai Sig. 0.168 atau > 0.05. Sehingga
dapat dilihat pada tabel 4.3. Nilai Sig. < 0,05 yang berarti tidak
berdistribusi normal.
sebesar dengan nilai sig = < 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa variansi
durasi nyeri dada pada CKMB dan Troponin T tidak homogen (tabel 4.4).
tidak normal dan tidak homogen sehingga dilakukan uji Spearman untuk
Tabel 4.4 uji korelasi spearman CK-MB dan troponin T dengan durasi
nyeri dada
Kategori durasi nyeri dada Sig. r
Spearman’s rho CK-MB 0.005 0,487
Troponin T 0,014 0,428
Pada tabel 4.6 didapatkan hasil uji korelasi spearman yaitu 0,487
korelasi positif yang berarti semakin besar nilai satu variabel, semakin
4.2.Pembahasan
dada, semakin tinggi pula kadar enzim Troponin T dan CK-MB. Dikatakan
meningkat apabila nilai CK-MB > 25 UI/L dan troponin> 0,1 ng/l
(Ramrakha, 2006). Pada Nyeri < 6 jam, kadar troponin T dan CK-MB mulai
meningkat. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Samsu (2007)
hubungan searah antara durasi nyeri dada dengan enzim Troponin T maupun
CK-MB.
(0,40-0,559) yang berarti ada hubungan searah antara durasi nyeri dada
dengan enzim troponin T maupun CK-MB yaitu semakin lama durasi nyeri
dada semakin besar pulai nilai Troponin T maupun CK-MB dengan kekuatan
hubungan sedang.
bradikinin, histamine, ROS dan adenosine yang akan menstimulasi sel saraf
tak bermyelin di dalam serat otot jantung dan sekitar pembuluh korener.
Nyeri dada yang dirasa akan menjalar ke lengan dikarenakan adanya eksitasi
44
ATP dalam membran sel menimbulkan pergeseran elektrolit, edema sel dan
terakhir hilangnya integritas membran sel. Dalam hal kerusakan sel tersebut,
mula-mula akan terjadi pelepasan protein yang terurai bebas dalam sitosol
melalui transport vesikuler. Setelah itu terjadi difusi bebas dari lisis sel ke
nyeri dada dengan enzim jantung jauh sampai ke tahap sensitivitas dan
spesifitas dan hasilnya semakin tinggi durasi nyeri dada semakin sensitif pula
pengelompokan durasi nyeri lebih banyak yaitu 0–4 jam, 4–8 jam, 8–12 jam,
>12 jam. Sehingga hasil yang didapatkan lebih sensitif dan spesifik.
besar sensitivitas troponin T yaitu mencapai 100 % pada nyeri >12 jam.
yaitu 0-4 jam, 4-12 jam, 12-24 jam dan > 24 jam. Sehingga hasil menunjukan
Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rashid (2010)
yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan durasi nyeri dada dengan
enzim troponin T maupun CK-MB. Pada penelitian oleh Rashid (2010) durasi
nyeri hanya pada 0-12 jam saja, dengan jumlah sampel sebanyak 30 pasien.
tidak berhubungan hal ini disebabkan karena pada pasien yang memiliki hasil
troponin T dan CK-MB negatif serta nyeri dada kurang dari 20 menit
dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang berjumlah > 80 orang. Hal ini
pemeriksaan enzim. Selain itu Sifat subyektifitas nyeri dada yang dirasakan
5.1. Kesimpulan
5.1.1.Ada hubungan antara durasi nyeri dada infark miokard akut dengan
5.1.2.Pada durasi nyeri dada < 6 jam nilai rata-rata troponin T adalah
5.1.3.Pada durasi nyeri dada 6-12 jam nilai rata-rata troponin T adalah
5.1.4.Pada durasi nyeri dada > 12 jam nilai rata-rata troponin T adalah
5.2. Saran
seperti cohort.
46
DAFTAR PUSTAKA
Alpert, J.S., Kristian, T., MD, Allan S.J., Harvey D.W., 2010, A Universal
Definition of Myocardial Infarction for the Twenty-First Century,
Dalam: http://www.medscape.com/viewarticle/716457, Dikutip tanggal 23
Februari 2012
Anand, S.S., Islam, S., Rosengren, A., et al., 2008, Risk factors for myocardial
infarction in women and men: insights from the INTERHEART study,
European Heart Journal (2008) 29, 932–940
Antman, E.M, et al., 2004, ACC/AHA guidelines for the management of patients
with ST-elevation myocardial infarction: a report of the American College
of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice
Guidelines (Committee to Revise the 1999 Guidelines for the Management
of Patients with Acute Myocardial Infarction), Circulation 2004.,
110(9):282-292.
Brown, T.C., 2006, Penyakit Aterosklerotik Koroner. Dalam: Price, S.A.,
William, L.M., ed. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Edisi 6, Jakarta: EGC.
Corwin, Elizabeth.J., 2009, Buku Saku Patofisiologi, Jakarta : EGC
Dahlan, S., 2008, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta: Salemba
Medika
Dorland, W.A.N., 2002, Kamus Besar Kedokteran Dorland, Edisi 1, Jakarta: EGC
Engel ,G., Rockson S.G.,2007, Rapid Diagnosis of Myocardial Injury with
Troponin T and CK-MB Relative Index, Dalam: http://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pubmed/17397247, Dikutip tanggal 26 Maret 2012
Foreman, R.D., 1999, Mechanism of Cardiac Pain. Department of Physiology,
Dalam: http://www.annualreviews.org/doi/abs/10.1146/annurev.physiol.
61.1.143?journalCode=physiol, Dikutip tanggal 24 September 2012
Hisamuddin, N., Suhailan, A., 2011, Evaluation of the diagnostic indices and
clinical utility of qualitative cardiodetect® test kit in diagnosis of AMI
47
48
Ismail, J., Jafar, T.H., Jafary, F.H., White, F., Faruqui, A.M., Chaturvedi, N.,
2004, Risk factors for non-fatal myocardial infarction in young South
Asian adults, PubMed, Heart 2004;90:259–263
Kalim, H., 2001, Diagnostik dan Stratifikasi Risiko Dini Sindrom Koroner Akut
dalam Penyakit Kardiovaskular dari Pediatrik sampai Geriatrik, Jakarta:
Balai Penerbit RS Jantung Harapan Kita
Koizer, B.,dkk, 2004, Fundamental Of Nursing. Seventh Edition, Vol. 2, Jakarta :
EGC
Korff, S., Katus, H., Giannitsis, E., 2008, Differential Diagnosis of Elevated
Troponins, Heart 2006;92:987–993
Lewandrowski, K ., Chen. A., Januzzi. J., 2002, Cardiac Markers for Myocardial
Infarction, Am J Clin Pathol 2002;118(Suppl 1):S93-S99
Libby, P., Ridker, P.M., Maseri, A., 2002, Inflammation and atherosclerosis.
Circulation 2002, 105(9):1135-43.
Loria, V., Leo, M., Biasillo, G., Dato, I., dkk., 2008, Biomarkers in Acute
Coronary Syndrome, Biomarkers Insights, 3: 453-468.
Mannem, S.R., Ehtesham, M., Praveen, K.N., Gupta, V., 2003, Elevated CK-MB
without Myocardal Infarction, Scientific Medicine 2009;1(2)
Padmaja, V., Deepu, P., 2009, Cardiac Biomarkers. HYGEIA Vol.1, No.1
Ramrakha, P., Hill, J., 2006. Oxford Handbook of Cardiology: Coronary Artery
Disease. 1st ed, 212-24
Rashid, S., Khawaja, T.F., Khurshid, R., 2010, Early and Long Term Predictive
Value of Cardiac Marker Troponin T and CK-MB in Acute Myocardial
Infarction, Pak J Physiol 2010;6(2)
Samsu, N., Sargowo, D., 2007, Sensitivitas dan Spesifisitas Troponin T dan I
pada Diagnosis Infark Miokard Akut, Malang: Fakultas Kedokteran
Brawijaya
Santoso, M., Setiawan, T., 2005. Penyakit Jantung Koroner, Cermin Dunia
Kedokteran, Dalam: http://ojs.lib.unair.ac.id/index.php/CDK/article/view/
2860, Dikutip tanggal 23 Februari 2012
Sato, Y., Kita, T., Takatsu, Y., Kimura, T., 2004, Biochemical markers of
myocyte injury in heart failure, Heart. 90: 1110-1113.
Selwyn, A.P., Braunwald E., 2005. Ischemic Heart Disease in Harrison’s
Principles of Internal Medicine eds. 16 th ed. Kasper, D.L. Fauci, A.S.
Longo, D.L. Braunwald, E. Hauser, S.L. Jameson, J. L. (editor). USA:
McGraw- Hill 1434-1435.
Tarigan, E. 2003, Hubungan Kadar Troponin T Dengan Gambaran Klinis
Penderita Sindroma Koroner Akut, Skripsi, USU Digital Library
Taylor C, Forrest‐Hay A, Meek S. ROMEO, 2002, A rapid rule out strategy for
low risk chest pain. Does it work in a UK emergency department?, Emerg
Med J , 19395–399.399.
World Health Organization., 2008, Mortality Country Fact Sheet 2006. Dalam:
http://www.searo.who.int/LinkFiles/Country_Health_System_Profile_5-
indonesia.pdf , Dikutip dalam 3 April 2012
World Health Organization., 2008, The Top Ten Causes of Death. Dalam:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310_2008.pdf., Dikutip
tanggal 6 Maret 2012
Yaswir, R., 2002, Pemeriksaan Troponin T pada Penderita Infark Miokrad Akut
Di Rumah Sakit Khusus Jantung Sumatera Barat Periode Januari 1998-
Desember 1998, Dalam Majalah Kedokteran Andalas, 26 (1).
50
Statistics
durasi_nyeri_dad
umur jenis_kelamin a
N Valid 32 32 32
Missing 0 0 0
Mean 57.97 17.3672
Median 58.00 17.4000
Mode 42a 10.00a
Std. Deviation 11.619 9.26302
Variance 134.999 85.803
Skewness -.055 1.012
Std. Error of Skewness .414 .414
Kurtosis -1.205 2.263
Std. Error of Kurtosis .809 .809
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Statistics
CKMB TroponinT
N Valid 32 32
Missing 0 0
Mean 120.6906 1.0175
Median 56.6000 1.0000
Mode 22.00a 1.00
Std. Deviation 150.34128 .70349
Variance 22602.501 .495
Skewness 2.541 -.033
Std. Error of Skewness .414 .414
Kurtosis 6.752 -1.145
Std. Error of Kurtosis .809 .809
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Descriptives
5% Trimmed Mean .
53
Median 44.0000
Variance 11.693
Minimum 43.40
Maximum 49.60
Range 6.20
Interquartile Range .
Kurtosis . .
Median 37.8500
Variance 3940.432
Minimum 19.00
Maximum 225.00
Range 206.00
Median 107.7000
Variance 31804.960
Minimum 20.00
54
Maximum 685.00
Range 665.00
5% Trimmed Mean .
Median .1000
Variance .270
Minimum .10
Maximum 1.00
Range .90
Interquartile Range .
Kurtosis . .
Median 1.0000
Variance .413
Minimum .03
Maximum 2.00
Range 1.97
Median 1.3000
Variance .448
Minimum .03
Maximum 2.00
Range 1.97
kategori_durasi_nyeri_dada
Cases
kategori_du Valid Missing
rasi_nyeri_
dada N Percent N
CKMB <6 jam 3 100.0% 0
6-12 jam 10 100.0% 0
>12 jam 19 100.0% 0
Cases
kategori_du Missing Total
rasi_nyeri_
dada Percent N Percent
CKMB <6 jam .0% 3 100.0%
6-12 jam .0% 10 100.0%
>12 jam .0% 19 100.0%
56
Tests of Normality
kategori_du Kolmogorov-Smirnova
rasi_nyeri_
dada Statistic df
CKMB <6 jam .354 3
6-12 jam .310 10
>12 jam .293 19
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-
kategori_du Smirnova Shapiro-Wilk
rasi_nyeri_
dada Sig. Statistic df Sig.
CKMB <6 jam . .822 3 .168
6-12 jam .007 .661 10 .000
>12 jam .000 .743 19 .000
a. Lilliefors Significance Correction
57
58
59
kategori_durasi_nyeri_dada
Cases
kategori_du Valid Missing
rasi_nyeri_
dada N Percent N
TroponinT <6 jam 3 100.0% 0
6-12 jam 10 100.0% 0
>12 jam 19 100.0% 0
Cases
kategori_du Missing Total
rasi_nyeri_
dada Percent N Percent
TroponinT <6 jam .0% 3 100.0%
6-12 jam .0% 10 100.0%
>12 jam .0% 19 100.0%
60
Tests of Normality
kategori_du Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
rasi_nyeri_
dada Statistic df Sig. Statistic
TroponinT <6 jam .385 3 . .750
6-12 jam .255 10 .064 .835
>12 jam .191 19 .066 .864
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
kategori_du Shapiro-Wilk
rasi_nyeri_
dada df Sig.
TroponinT <6 jam 3 .000
6-12 jam 10 .039
>12 jam 19 .011
61
62
63
ANOVA
CKMB
ANOVA
TroponinT
Descriptive Statistics
Correlations
kategori_durasi_
nyeri_dada CKMB
Spearman's rho kategori_durasi_nyeri_dada Correlation Coefficient 1.000 .487**
Sig. (2-tailed) . .005
N 32 32
CKMB Correlation Coefficient .487** 1.000
Sig. (2-tailed) .005 .
N 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
kategori_durasi_
nyeri_dada TroponinT
Spearman's rho kategori_durasi_nyeri_dada Correlation Coefficient 1.000 .428*
Sig. (2-tailed) . .014
N 32 32
TroponinT Correlation Coefficient .428* 1.000
Sig. (2-tailed) .014 .
N 32 32
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
65