Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Tujuan
Menentukan koefisien distribusi suatu zat diantara dua senyawa yng tidak bercampur.

B. Dasar Teori
Ekstraksi cair merupakan metode pemisahan atau pengambilan zat terlarut
dalam larutan (biasanya dalam air) dengan menggunakan pelarut lain (biasanya
organik). Ekstraksi cair dapat juga disebut ekstraksi pelarut. (Wikipedia., 2010).
Prinsip metode ini didasarkan pada zat terlarut dengan perbandingan tertentu
antar dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti eter, kloroform, karbontetra
klorida, dan karbon disulfida. Diantara berbagai jenis pemisahan, ekstraksi pelarut
merupakan metode yang paling baik dan popular, karena metode ini dapat dilakukan
baik tingkat mikro maupun makro. Pemisahannya tidak memerlukan khusus atau
canggih, melainkan hanya berupa corong pemisah. Seringkali untuk melakukan
pemisahan hanya dilakukan beberapa menit. (Yazid,. E,. 2005.)
Metode ini mula-mula digunakan pada kimia analitik, tidak hanya untuk
pemisahan tetapi juga untuk analisis kuantitatif. Selanjutnya metode ini berkembang
dan dapat digunakan untuk kegunaan preparative dan pemurniaan pada skala kerja
termasuk didalam bidang kimia organik, anorganik, dan biokimia. Dalam industri
metode ini banyak dipakai untuk menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan dalam
hasil, misalnya pada pemuniaan minyak tanah atau minyak goreng dan pemurniaan
natrium hidroksida yang dihasilkan dari proses elektrolisis. (Yazid,. E,. 2005.)
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan subtansi atau zat dari campurannya
dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Ekstraksi dapat digolongkan berdasarkan
bentuk campuran yang diestraksi dan proses pelaksanaanya. (Yazid,. E,. 2005.)
Berdasarkan bentuk campurannya (yang diekstraksi), suatu ekstraksi
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Ektraksi padat-cair, zat yang diekstraksi terdapat didalam campuran yang
berbentuk padatan.
2. Ekstraksi cair-cair, zat yang diekstraksi terdapat dalam campuran yang berbentuk
cairan. (Yazid,. E,. 2005.)
Berdasarkan proses pelaksanaannya, ekstraksi dibedakan atas dua, yaitu:
1. Ekstraksi kontinyu (continues extractions)
Pada ekstraksi kontinyu, pelarut yang sama digunakan secara berulang-ulang
sampai proses ekstraksi selesai.
2. Ekstraksi bertahap (batch)
Pada ekstraksi bertahap, setiap kali ekstraksi selalu digunakan pelarut yang baru
sampai proses ekstraksi selesai. (Yazid,. E,. 2005.)

Anda mungkin juga menyukai