Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan dan Hasil


Pembuatan larutan standar
A = ε . b. C
0,2 = 16.500 . 1 . C
0,2 / 16.500 =C
C = 1,2121 x 10-5 mol/L
C = 3,08225 ppm

A = ε . b. C
0,8 = 16.500 . 1 . C
0,8 / 16.500 =C
C = 4,8485 x 10-5 mol/L
C = 12,3293 ppm

Rentang konsentrasi : 3,08225 ppm - 12,3293 ppm

Hasil Percobaan
Konsentrasi (ppm) Absorbansi
3 0,193
4 0,276
6 0,406
8 0,504
10 0,665
12 0,767
4.2 Pembahasan
Spektrofotometer UV-Visible, alat ini banyak bermanfaat untuk penentuan
konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200 –
400 nm) atau daerah sinar tampak (400 – 800 nm) (Sastrohamidjojo, 1991). Analisis ini
dapat digunakan yakni dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang diukur.
Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer,
yaitu: Jika sinar monokromatic dilewatkan suatu larutan maka penurunan insensitas sinar
berbanding langsung dengan insensitas radiasi ( I ), konsentrasi spesies (c), dan dengan
ketebalan lapisan larutan (b).
Dalam praktikum ini, dilakukan pembuatan kurva kalibrasi terhadap senyawa
Ketoprofen dengan menggunakan pelarut NaOH 0,1 N dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Visible pada panjang gelombang 261 nm.
Adapun tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil
pengukuran dapat dikaitkan atau ditelusur sampai ke standar yang lebih teliti atau tinggi
(standar primer nasional atau internasional) melalui rangkaian perbandingan yang tidak
terputus, dalam artian standar ukur itu akan lebih baik apabila berupa standar yang
rantainya mendekati SI sehingga tingkat ketidakpastian (error) makin kecil.
Mula-mula dibuat larutan induk dengan melarutkan 50 mg sampel Ketoprofen
dalam 50 mL NaOH 0,1 N setara dengan 1000 ppm. Selanjutnya dilakukan pengenceran
hingga diperoleh konsentrasi yang diinginkan sesuai dengan hasil perhitungan rentang
konsentrasi terbaik Ketoprofen yaitu antara 3 ppm sampai 12 ppm maka dibuat larutan
konsentrasi yaitu : 3 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10 pmm, dan 12 ppm. Tujuan dari
pengenceran ini adalah untuk mengetahui absorbansi dari larutan Ketoprofen yang akan
di uji.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, didapat panjang gelombang
dari larutan ketoprofen adalah 260,60 nm. Sedangkan panjang gelombang larutan
ketoprofen berdasarkan literatur adalah 261 nm. Nilai regresi yang diperoleh dari
pengujian setiap konsentrasi adalah 0,997998 dengan persamaan linear y = 0,634x +
0,0138. Sedangkan nilai regresi yang baik adalah mendekati 1 karena kesalahan inilah
yang menyebabkan garis kurva kalibrasi tidak linear ( garis lurus ). Namun hasil ini tidak
terlalu jauh dari literatur yang ada, sehingga masih dapat digunakan sebagai acuan.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut mungkin disebabkan oleh:
- Masih adanya zat pengotor dari larutan tersebut.
Pengotor seperti pencucian alat yang tidak bersih dimungkinkan membawa dampak
terhadap hasil yang diperoleh dari percobaan ini.
- Kekurangtelitian dari praktikan.
Kurangnya ketelitian praktikan dapat memungkinkan perbedaan panjang gelombang
yang diperoleh seperti kurang telitinya dalam penimbangan bahan, pengambilan
pelarut, maupun ketidak homogenan dalam pengocokan.

Anda mungkin juga menyukai