Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Tujuan
- Untuk menentukan sudut putar jenis larutan optis aktif dengan metode polarimetri
- Untuk membandingkan sifat optis aktif antara dua larutan yang berbeda
berdasarkan sudut putar jenis larutan tersebut
- Untuk menentukan konsentrasi larutan gula dengan menggunakan polarimeter,
sekaligus menentukan sudut polarisasi

B. Teori
Polarimetry adalah pengukuran dan interpretasi dari polarisasi gelombang
transversal, gelombang elektromagnetik terutama, seperti gelombang radio atau
cahaya. Biasanya polarimetry dilakukan pada gelombang elektromagnetik yang telah
melakukan perjalanan melalui atau telah tercermin, dibiaskan, atau difraksi oleh
beberapa materi untuk mengkarakterisasi obyek itu.
Menurut Wikipedia (2010), jenis-jenis polarimeter yaitu :
1.Manual. Polarimeter pertama kembali pada tahun 1830-an, yang dibutuhkan
pengguna secara fisik memutar analyzer, dan detektor itu mata pengguna menilai saat
yang paling bersinar cahaya melalui. Sudut ditandai pada skala yang mengelilingi
analyzer tersebut. Desain dasar masih digunakan dalam polarimeter sederhana.
2.Semi-otomatis. Membutuhkan deteksi visual tetapi push menggunakan-
tombol untuk memutar analisa dan menawarkan tampilan digital
3.Sepenuhnya otomatis. Polarimeter yang paling modern yang sepenuhnya
otomatis, dan hanya memerlukan user untuk menekan tombol dan menunggu
pembacaan digital.
Bila cahaya terpolarisasi dilewatkan ke dalam suatu zat optis aktif seperti gula,
maka cahaya itu akan dibelokkan. Kalau cahaya tersebut dilewatkan ke dalam air
murni kita melihat cahaya tersebut diteruskan, artinya air tidak dapat memutar bidang
cahaya terpolarisasi. Zat optis aktif ditandai oleh adanya atom karbon tak setangkap
(asimetri-tak simetri) atau kiral di dalam senyawa organik. Besarnya sudut perputaran
cahaya terpolarisasi dapat diukur denganpolarimeter dan harganya dipengaruhi oleh
konsentrasi zat optis aktif. Hubungan antara konsentrasi dan besar sudut putar
dirumuskan sebagai
Dengan merupakan perputaran (rotasi) jenis pada suhu (T) dan panjang
gelombang () tertentu, α menyatakan panjang larutan yang dilewati cahaya, dan c
menyatakan konsentrasi. Dari rumusan ini kita peroleh jenis dan jumlah zat optis aktif
(Sumarna, 1990).
Rotasi spesifik didefinisikan sebagai , dimana α adalah sudut pada bidang
cahaya terpolarisasi dirotasi oleh larutan dengan konsentrasi c gram zat terlarut per
mL larutan. Pada suatu bejana dengan panjang d desimeter. Panjang gelombang yang
umumnya dispesifikkan adalah 590 nm, berupa garis spectrum natrium.
Beberapa zat mempunyai kemampuan memutar bidang polarisasi cahaya. Zat-
zat yang mempunyai kemampuan memutar bidang polarisasi ialah zat-zat yang
demikian disebut zat optis aktif (Tim Dosen Kimia Analitik, 2010).
Molekul yang mempunyai atom C asimetris atau atom C kiral yang dapat
memutar bidang polarisasi ke kanan diberi tanda d aau + dan ke kiri diberi tanda l atau
-. Mengetahui d dan l atau + dan – adalah melalui percobaan menggunakan alat
polarimeter (Matsjeh, 1983).
Daya putaran optis adalah kemampuan suatu zat untuk memutar bidang getar sinar
terpolarisir. Sinar terpolarisir merupakan suatu sinar yang mempunyai satu arah bidang getar dan
arahtersebut tegak lurus terhadap arah rambatannya. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dapat
memutar bidang getar sinar terpolarisir.
Zat yang optis ditandai dengan adanya atom karbon asimetris atau atom C kiral
dalamsenyawa organik, contoh : kuarsa ( SiO2) dan fruktosa.Polarimeter dapat digunakan untuk ;
menganalisa zat yang optisaktif, mengukur kadar gula, dan penentuan antibiotik dan enzim.
Terdapat beberapa syarat senyawa yang dapat dianalisis dengan polarimetri, adalah;memiliki
struktur bidang kristal tertentu (dijumpai pada zat padat); memilikistruktur molekul tertentu atau
biasanya dijumpai pada zat cair. Struktur molekul adalah struktur yang asimetris, seperti pada
glukosa.

DAFTAR PUSTAKA

Khopkar, S.M. 2007. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-PRESS

Tim Dosen Kimia Analisis Instrumen. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Instrumen.
Makassar: Laboratorium Kimia FMIPA UNM.

WWW.scribd.com/polarimetri/05/2015/17:03

Zemansky, Sears. 1994. Fisika untuk Universitas 3 Optika. Jakarta: Bina cipta.

Anda mungkin juga menyukai