Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI

RUANG IGD RS ELIZABETH


PERIODE JANUARI-MARET 2018

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA


RUMAH SAKIT ELIZABETH
SITUBONDO
A. Pendahuluan
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Pengendalian infeksi di rumah sakit merupakan suatu upaya penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan medis rumah sakit. Infeksi di Rumah Sakit (IRS) adalah
infeksi yang belum ada ketika pasien masuk rumah sakit dan kemudian muncul ketika
dalam masa perawatan inap di rumah sakit.
Infeksi di rumah sakit utamanya di Ruang IGD yang menyumbangkan banyak nya
limbah mendis yang setiap hari bisa menghasilakn limbah medis dalam jumlah banyak
dan merupakan kontributor meningkatnya morbiditas dan kematian.
Pengetahuan mengenai hal pencegahan infeksi rumah sakit ini sangat penting
bagi seluruh petugas kesehatan di rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya, karena
keduanya merupakan sarana umum yang rawan untuk terjadi infeksi. Kemampuan
mencegah transmisi infeksi di rumah sakit dan upaya pencegahan infeksi adalah
tingkatan pertama dalam pemberian pelayanan kesehatan dan juga pelayanan
keperawatan yang bermutu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keterlibatan secara
aktif semua personil rumah sakit, mulai dari petugas kebersihan sampai dengan dokter
dan mulai dari karyawan sampai dengan jajaran pimpinan. Kegiatannya dilakukan
secara baik dan benar di semua sarana rumah sakit. Salah satu strategi penting untuk
meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit adalah menerapkan program
kerja yang terkait dengan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), serta identifikasi
penyakit – penyakit yang terkait dengan PPI secara baik dan benar.

B. Latar belakang
Pengendalian infeksi di rumah sakit merupakan suatu upaya penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan medis rumah sakit. Rendahnya angka infeksi rumah
sakit merupahan salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit tersebut.
Untuk mencapai rendahnya angka infeksi rumah sakit tersebut diperlukan
monitoring dan evaluasi dari setiap kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan
rumah sakit terutama kegiatan yang behubungan dengan program pengendalian dan
pencegahan infeksi. Oleh karena itu telah dilakukan monitoring terhadap pelayanan
rumah sakit yang berhubungan dengan program pengendalian dan pencegahan infeksi
yang nantinya akan dievaluasi demi perbaikan mutu pelayanan rumah sakit.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus


a. Tujuan umum
Meningkatkan keselamatan pasien, petugas dan keluarga/pengunjung melalui
setiap aktivitas yang berpotensi atau berisiko penyebaran infeksi diantara pasien
oleh petugas kesehatan di IGD Rs. Elizabeth Situbondo, fasilitas dan lingkungan
rumah sakit di semua area rumah sakit meliputi area pasien, staf dan pengunjung
untuk mencapai kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi serta membantu proses pengobatan dan
penyembuhan penderita sehingga rumah sakit dapat meningkatkan mutu, cakupan
dan efisiensi pelayanan.
b. Tujuan khusus
1. Menghindari terjadinya infeksi yang didapat selama pasien berada di IGD Rs.
Elizabeth Situbondo
2. Menurunkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian)
pasien.
3. Tercipta budaya dan perilaku yang benar bagi seluruh karyawan rumah sakit
terutama di IGD Rs. Elizabeth Situbondo yang mengenai pencegahan infeksi
rumah sakit.
4. Meningkatkan mutu pelayanan dan kepercayaan masyarakat terhadap IGD
Rs. Elizabeth Situbondo.

D. Sasaran
a. Unit IGD Rs. Elizabeth Situbondo
b. Seluruh perawat di IGD Rs. Elizabeth Situbondo
c. Fasilitas PPI di IGD Rs. Elizabeth Situbondo
d. Obat-obatan dan peralatan kadaluarsa di IGD Rs. Elizabeth Situbondo
e. Sampah di IGD Rs. Elizabeth Situbondo
E. Langkah – langkah kegiatan
a. Monitoring kepatuhan dilakukan oleh IPCN dan IPCLN dalam kurun waktu tertentu
b. Hasil monitoring kemudian diberikan kepada IPCN
c. IPCN kemudian mentabulasi dan menganalisa hasil monitoring tersebut kemudian
dilaporkan pada IPCO dan Tim PPI yang lain pada rapat rutin bulanan untuk
kemudian dilakukan pembahasan, pemberian rekomendasi dan tindak lanjut.

F. Kriteria mutu dari aspek masukan (input)


a. Komite PPI RS telah memiliki standar-standar untuk pengendalian sebagai acuan
kepatuhan penggunaan APD
b. Sumber daya manusia telah mendukung kelancaran kegiatan unit kerja Komite PPI
RS
c. Sarana dan prasarana dapat menunjang unit kerja Komite PPI RS
d. Adanya dana tersedia cukup untuk mendukung kegiatan operasional Komite PPI RS
G. Kegiatan aspek proses (hasil)
HASIL MONITORING EVALUASI KEPATUHAN PPI DI IGD PERIODE JANUARI-MARET 2018
a. JANUARI
RUANG
KEPATUHAN
(DALAM %)

KEPATUHAN RUANG KAMAR JAGA 1


DALAM PPI JANUARI-MARET 2018
76
75
74
PROSENTASE

73
72
71
70 (DALAM %)
69
68 KEPATUHAN
67

b. FEBRUARI
TINGGAL MASUKKAN TABEL DAN GRAFIK SPT JANUARI

c. JUNI

TINGGAL MASUKKAN TABEL DAN GRAFIK SPT JANUARI


MISALKAN DI DAPATKAN DATA SEKIAN DARI 3 TABEL DIATAS.(JAN-MAR)

KEPATUHAN KAMAR JAGA 1 DALAM PPI TRIWULAN I

BULAN APD SAMPAH KADALUARSA HAND


HYGIENE
KEPATUHAN KAMAR JAGA 1 DALAM
JANUARI 75 70 75 75
PPI TRIWULAN 1
85
FEBRUARI 71,4 75 71 71 83.3 83.3
80 80 80
MARET 80 80 83,3 83,3
75 75 75 75 75
JANUARI
71.4 71 71
70 70 FEBRUARI

65 MARET

60
APD SAMPAH KADALUARSA HAND
HYGIENE
H. Aspek mutu dari aspek luaran (output)
Hasil kegiatan Komite PPI RS dapat mewujudkan hasil yang telah ditetapkan yaitu
Kepatuhan APD sesuai dengan standar dengan presentase 80%.

I. Keterangan
Dalam periode triwulan yaitu bulan Januari – Maret 2018 angka presentase
Kepatuhan kamar jaga 1 meningkat dengan baik

J. Masalah
Identifikasi penyebab:
a. Kurangnya fasilitas cuci tangan untuk petugas
b. Kurangnya kesadaran untuk patuh pada penggunaan APD
c. .......
d. .......

K. Rencana tindak lanjut


Plan : Meningkatkan kesadaran untuk patuh dan menggunakan .......
Do : - Koordinasi dengan IPCN dan Koordinator ruangan untuk kekurangan
fasilitas dan kepatuhan petugas kamar jaga 1
- Re Edukasi.....(tentang apa di unit tsb yang dirasa kurang. Misalkan
nilai pembuangan sampah jelek drpd yg lain, maka re edukasi)
Check : Evaluasi dilakukan pada satu bulan berikutnya sesuai jadwal
Action : Rapat koordinasi antara Tim dan Komite PPI, dan unit-unit terkait.
L. Evaluasi
Evaluasi akan dilaksanakan dengan membandingkan hasil surveilans periode
berikutnya.

NB: KIRA KIRA BEGITU. ISIAN DI SESUAIKAN DENGAN UNITNYA MASING2. NILAI
AUDIT YANG BURUK,ITU YANG DIBAHAS DI UNITNYA TSB. JIKA ADA YANG BELUM
BISA BIKIN GRAFIK ATAU KURANG JELAS BISA LANGSUNG TANYA
SAYA.TRIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai