Anda di halaman 1dari 2

Cara Lebih Sehat Makan Mi Instan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Lebih Sehat Makan Mi
Instan", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/07/050500420/cara-lebih-sehat-makan-mi-
instan.

Editor : Wisnubrata

KOMPAS.com - Mi instan menjadi salah satu makanan favorit bagi banyak orang, apalagi di
Indonesia, yang bisa kita lihat banner iklannya di mana-mana. Sayangnya, mi instan termasuk ke
dalam golongan makanan yang kurang sehat.

Nutrisi yang terkandung di dalam mi instan rendah. Ia juga tinggi akan lemak, kalori, dan sodium,
serta memiliki pewarna buatan, pengawet, zat aditif, dan perasa.

Dr. Sunil Sharma, dokter umum dan kepala unit gawat darurat Rumah Sakit Madan Mohan
Malviya, New Delhi, India mengatakan banyak pengawet dan zat aditif seperti monosodium
glutamate (MSG) dan tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ) yang terkandung dalam mi instan,
menyebabkan konsumsi rutin mi instan berpotensi membahayakan kesehatan.

“Makan mi instan diperbolehkan, tapi harus dibatasi. Konsumsi secara terus menerus bisa
menyebabkan masalah kesehatan serius,” ujar Dr. Sunil seperti dilansir NDTV. Baca juga : Mi
Instan atau Nasi, Mana yang Lebih Cepat Bikin Gemuk?

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan yang dipublikasikan The Washington
Post pada tahun 2014 lalu, ada beberapa efek mi instan pada tubuh.

Meskipun mi instan merupakan makanan yang enak dan mudah dimasak, ada risiko untuk
terkena gangguan metabolisme karena sodium yang tinggi, lemak jenuh yang tidak sehat, dan
indeks glikemiknya yang juga tinggi.

Hyu Shin, kandidat doktor di Harvard School of Public Health mengatakan bahwa berdasarkan
studi yang ia lakukan, “Wanita yang memakan mi instan dua kali seminggu atau lebih, memiliki
risiko terjangkit gangguan metabolisme dibandingkan yang makan lebih sedikit atau tidak sama
sekali, terlepas dari apapun pola makan mereka baik tradisional ataupun fast-food.”

Studi tersebut menyimpulkan bahwa konsumi mi instan berlebihan tidak hanya bisa memicu
obesitas, tapi juga penyakit metabolisme seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hipertensi, dan
masalah jantung. Baca juga : Mulailah Kurangi Konsumsi Mi Instan, Ketahui Efeknya pada
Tubuh Ilustrasi mi instant dengan tambahan bahan lain(Tharakorn)

Makan mi instan boleh-boleh saja, tetapi... Meski termasuk makanan tidak sehat, bukan berarti
mi instan harus dihindari sama sekali. Kalau mau makan mi instan, silakan makan saja, asal
tetap dalam batasan konsumsi.

Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L.
Achmadi, selain dengan cara tidak dikonsumsi secara berlebihan, mi instan bisa jadi makanan
yang sehat jika ditambah bahan-bahan pangan lain di dalam masakan yang melengkapi
kekurangan gizi di dalam mi instan.

Endang mengatakan bahwa karbohidrat yang tinggi dalam mi tidak bisa mencukupi kebutuhan
nutrisi lain dalam tubuh. Baca juga : Mungkinkah Mi Instan Dibuat Lebih Sehat?
Agar kandungan gizi dan nutrisinya sehat, mi instan perlu dilengkapi bahan pangan lain,
misalnya protein yang berasal dari daging ayam, sapi, atau ikan, serta tempe atau tahu.

Mi instan juga perlu dimasak dengan sayur untuk menambah tingkat vitamin dan mineral.
Meskipun dengan cara ini mi instan jadi lebih sehat, Endang tetap menekankan agar kita tidak
memakan mi instan terlalu sering. Tetap harus dibatasi.

“Kalau terus menerus jadi tidak sehat. Bahan pengawet dan garam pada mi instan kan banyak,
sehingga lebih baik pilih yang alami,” sarannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Lebih Sehat Makan Mi
Instan", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/07/050500420/cara-lebih-sehat-makan-mi-
instan.

Editor : Wisnubrata

Anda mungkin juga menyukai