Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN MAHASISWA

BLOK HOMEOSTASIS
Tahun 2011

Koordinator
dr. Ima Arum Lestarini, MSi.Med, Sp.PK.

TIM
dr. Dyah Purnaning
dr. Dewi Suryani, MID
dr. Linda Silvana Sari
dr. Muthia Cendradewi
dr. Ida Lestari Harahap
dr. Anom Josafat
dr. Irnizarifka
Dr. dr. Yunita Sabrina

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
Jalan Pendidikan 37 Mataram
NTB 83125
Telp/fax (0370) 640874, 641717
Email : pspd_unram@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


segala rahmat dan inayah-Nya sehingga buku panduan blok Homeostasis ini
dapat tersusun. Pada blok ini mahasiswa dihadapkan pada ilmu-ilmu yang
menitikberatkan pada fungsi normal tubuh manusia dan perubahan yang
terjadi di tubuh manusia beserta kemampuan adaptasinya. Ilmu kedokteran
klinik dikembangkan dan didasari pada ilmu-ilmu dasar kedokteran yang
coba di blend pada blok homeostasis maupun blok-blok berikutnya.
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram telah melakukan langkah
inovatif dengan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi pada sistem
pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning). Dengan
sistem ini diharapkan muncul lulusan yang handal dan mampu
mengembangkan pengetahuan dengan baik. Dalam proses belajar mengajar
ini, mahasiswa telah dikenalkan dengan kondisi klinik sejak dini (early
clinical exposure) sehingga akan memacu mahasiswa belajar dengan baik
dan giat karena telah diperkenalkan kegunaan dan penerapan ilmu yang
telah dipelajari sehingga mahasiswa mampu belajar secara terus menerus
(long life learning).
Bagian inti pada blok ini terdiri atas 5 skenario yang akan dipelajari pada
diskusi tutorial. Diharapkan skenario yang telah disusun mampu memacu
mahasiswa agar senatiasa akan aktif untuk mencari sumber belajar secara
mandiri.
Demikian buku panduan ini disusun semoga dapat dipergunakan
semaksimal mungkin sebagai panduan mahasiswa dan bahan diskusi untuk
mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Masukan dan kritik selalu
ditunggu guna penyempurnaan buku panduan ini.

Mataram, Desember 2011

PENYUSUN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................... 2
Daftar isi .............................................................................................. 3
Pendahuluan ...................................................................................... 4
Kompetensi ......................................................................................... 4
Hubungan dengan Blok Lain ............................................................... 5
Cabang Ilmu yang Mendukung ............................................................ 5
Butir Kompetensi (Topic Tree) ............................................................. 6
Jenis Kegiatan ...................................................................................... 7
Sistem Evaluasi ................................................................................... 8
Petunjuk Teknis Tutorial ....................................................................... 9
Skenario .............................................................................................. 10
PENDAHULUAN

Homeostasis merupakan merupakan salah satu dasar yang wajib


diketahui untuk memahami berbagai penyakit dan penyimpangan yang
mengakibatkan gangguan di tubuh manusia. Berbagai kelainan pada tingkat
seluler akan dapat berlanjut menjadi perubahan/gangguan pada jaringan,
organ tubuh manusia. Hal itu kelak menimbulkan gejala dan tanda penyakit.
Seseoarang tidak akan dapat mengetahui dan memahami proses
abnormal apabila belum memahami demgan baik proses-proses normal
yang terjadi pada tubuh kita. Homeostasis adalah mekanisme tubuh kita
menjaga kesetimbangan pada saat terjadi perubahan di dalam dan luar
tubuh. Dengan demikian modul Homeostasis sangat diperlukan untuk
memahami mekanisme normal tubuh, landasan penalaran medis,
mengetahui kaitan gejala dan tanda kelainan, serta mengilhami
pencegahan dan pengobatan penyakit.
Tujuan umum modul Homeostasis ialah membentuk landasan
pemahaman yang kuat pada kesetimbangan dan poses normal tubuh
manusia dan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat terdapat
gangguan mulai dari tingkat seluler sampai sistem organ, serta bagaimana
mekanisme normal yang terjadi di dalam tubuh yang nantinya dapat
digunakan sebagai kerangka berpikir untuk memahami penyimpangan
berupa patogenesis/ patofisiologi, menuju pengenalan penyakit secara klinis
dan menjadi landasan konsep pencegahan dan pengobatan. Pada akhir
modul ini diharapkan mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar
kesetimbangan sebagai dasar konsep gangguan/penyakit pada tubuh
manusia.

KOMPETENSI
Dalam blok homeostasis ini diharapkan :
1. Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang fungsi normal,
mekanisme tubuh menjaga kesetimbngan dan perubahan yang
terjadi pada tubuh kita sebagai dasar untuk menunjang pemahaman
mengenai patogenesis, diagnosis dan terapi penyakit pada blok
selanjutnya
2. Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan homeostasis dalam
dunia kedokteran

HUBUNGAN DENGAN BLOK LAIN


Blok ini merupakan dasar untuk memahami blok-blok selanjutnya
terutama dalam memahami patogenesa, diagnosis, dan terapi yang
tidak diterangkan secara klinis seperti blok pertahanan tubuh,
lokomosi dan pengaturan, mekanisme dasar penyakit serta blok-blok
sistem organ. Blok ini juga merupakan kelanjutan dan didasari blok
sebelumnya yaitu blok Biomedik.

CABANG ILMU YANG MENDUKUNG


1. Fisiologi
2. Biokimia
3. Anatomi
4. Histologi
5. Patologi anatomi
6. Patologi Klinik
7. Farmakologi
8. Bioetika Humaniora
9. Metodologi Penelitian
10. Keterampilan Medik

BUTIR KOMPETENSI (LEARNING


OBYEKTIF)
Setelah mengikuti blok 3 Homeostasis, diharapkan mahasiswa memiliki
pengetahuan tentang mekanisme tubuh untuk menjaga homeostasis tubuh
agar tetap dalam kondisi keseimbangan.
Topic tree :

Potensial Aksi Konsep Nyeri Farmakokinetik Farmakodinamik

Biolistrik Farmakologi
Cairan Intraseluler

- pH normal
- Sistem Buffer Keseimbangan
Asam-Basa Homeostasiss Cairan tubuh Cairan Interstitiel
- Keseimbangan Osmotik
- Pengaturan Diuresis dan Elektrolit

Cairan Ekstraseluler
Termoregulasi Adaptasi Sel

- Komponen darah
Endokrin - Inflamasi Akut - Fungsi & struktur
- Inflamasi Kronis - Hematopoesis
-Kematian Sel - Pembekuan Darah
- Neoplasma
-Karsinogenesis
JENIS KEGIATAN
1. Kuliah pakar
2. Diskusi Tutorial
3. Diskusi Pleno
4. Praktikum
5. Kunjungan Lapangan
6. Keterampilan Medik
7. Penugasan

SISTEM EVALUASI
1. Ujian : MCQ Vignette (65 %)
2. Diskusi Tutorial :5%
3. Keterampilan medik : 15 %
4. Penugasan dan laporan : 2.5 %
5. Praktikum : 12.5 %
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
TUTORIAL
 Kelompok mahasiswa berganti tutor setiap selesai satu skenario
 Pergantian peran mahasiswa dalam kelompok tutorial (ketua,
scribber, sekretaris, anggota) dilakukan setiap selesai satu skenario,
diatur secara bergiliran
 Satu skenario diselesaikan dalam 2 pertemuan, masing-masing 100
menit dengan metode seven jumps :
o pertemuan 1 : langkah (jump) 1-5
 (langkah 6 : mandiri)
o pertemuan 2 : langkah (jump) 7

 Pada setiap akhir pertemuan, setiap kelompok mahasiswa diwajibkan


mengumpulkan laporan proses tutorial pada hari yan bersangkutan,
dikumpulkan pada sekretariat blok paling lambat pukul 13.00 WITA

 Pada setiap akhir skenario, kelompok mahasiswa membuat laporan


hasil diskusi dan mempersiapkan presentasi pada diskusi panel/pleno

 Pleno

 dihadiri tutor dan narasumber

 Apabila tutor berhalangan hadir, mohon memberitahukan kepada


koordinator tutor 1 (satu) minggu sebelumnya
 Evaluasi tutorial meliputi komponen :
a. Kedisiplinan mahasiswa (10%)
b. Proses tutorial (60%)
c. Hasil tutorial meliputi dokumentasi dan presentasi (30%)
Skenario 1
Diego sakit mencret

Diego, seorang bayi berusia 6 bulan, dibawa oleh ibunya ke Puskesmas


dengan keluhan mencret. Dari anamnesis ibu pasien diketahui bahwa
mencret sudah sejak 1 hari sebelumnya. Mencret lebih dari 10 kali sehari,
dengan feses encer, tidak disertai darah. Sejak semalam pasien tidak mau
menyusu, sejak tadi pagi sebelum dibawa ke Puskesmas pasien belum
kencing.
Saat dokter melakukan pemeriksaan pasien tampak lemas, sangat rewel,
turgor kulit menurun. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan
peningkatan frekuensi nadi dan pernafasan. Dari hasil pemeriksaan suhu
0
didapatkan suhu 39.0 C. Dokter kemudian segera melakukan terapi awal
sambil melakukan pemeriksaan darah dan urin pasien
Apakah yang dapat disimpulkan dari hal-hal yang dialami pasien?
Bagaimanakah hal tersebut dapat terjadi?

Referensi

 Sobotta. 2005. Atlas Anatomy Sobota, EGC Jakarta


 Murray, Robert K, Granner, Daryl K, etc, 2007 Biokimia Harper edisi
25. Penerbit EGC, Jakarta
 Gaw, Allan, Murphy, Michael J, etc, 2004, Clinical Biochemistry,
Churchil Livingstone : Edinburg, available in
server.fkunram.edu/biokimia
 Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Penerbit
EGC. Jakarta
 Ganong W.F. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 21. Penerbit
EGC. Jakarta
 Anatomy & Physiology, the Unity of Form and Function. Kenneth S.
Saladin. Fourth Edition. 2007. available in
server.fkunram.edu/anatomi fisiologi
 Price & Wilson. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6. Penerbit EGC. Jakarta
Skenario 2
“Nyooosssshhhh.....”

Sebut saja Bunga, 20 tahun, seorang mahasiswi kedokteran semester 1.


Sebagai mahasiswa kedokteran yang akif dan rajin belajar. Pada suatu
ketika dia bangun kesiangan padahal paginya ada kuliah Fisiologi Saraf. Dia
pun berangkat dengan terburu-buru. Ketika turun dari motor, karena tidak
berhati-hati, kaki kanannya tidak sengaja menyentuh knalpot motornya
sendiri. Dia pun bereaksi dengan cepat menarik kaki kanan. Beberapa detik
kemudian dia baru menyeringai kesakitan karena nyeri yang dirasakan pada
kaki kanannya. Kemudian dia segera menuju kelas tanpa menghiraukan
nyeri pada kakinya.
Setelah tiba di ruang kelas, ternyata dia belum terlambat.
Dari penjelasan kuliah hari itu, dia dapat memahami kejadian yang
dialaminya tadi pagi.

Referensi

 Sobotta. 2005. Atlas Anatomy Sobota, EGC Jakarta


 Murray, Robert K, Granner, Daryl K, etc, 2007 Biokimia Harper edisi
25. Penerbit EGC, Jakarta
 Gaw, Allan, Murphy, Michael J, etc, 2004, Clinical Biochemistry,
Churchil Livingstone : Edinburg, available in
server.fkunram.edu/biokimia
 The Foundation of Biochemistry, available in
server.fkunram.edu/biokimia
 Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi
2. Penerbit EGC. Jakarta
 Guyton. 2002. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerbit
EGC Jakarta
 Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Penerbit
EGC. Jakarta
 Ganong W.F. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 21. Penerbit
EGC. Jakarta
 Leeson, Leeson & Paparo. 2002. Buku Ajar Histologi edisi 5. Penerbit
EGC. Jakarta
 Anatomy & Physiology, the Unity of Form and Function. Kenneth S.
Saladin. Fourth Edition. 2007. available in server.fkunram.edu/anatomi
fisiologi
 Price & Wilson. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6. Penerbit EGC. Jakarta

Skenario 3
“Berkunang-kunang”

Ny. M, berusia 25 tahun, datang ke poli Penyakit Kandungan di RSU Mataram


dengan keluhan badan lemas dan cepat lelah, selain itu ia sering merasa
pusing berputar dan berkunang-kunang jika tiba-tiba bangun dari duduk. Ia
juga sering merasa dadanya berdebar-debar saat beraktivitas. Keluhan-
keluhan tersebut dirasakan sejak 5 bulan terakhir. Setelah melahirkan anak
pertama yang kini berusia 2 tahun, Ny. M ikut program KB dengan
menggunakan IUD, selam memakai IUD menstruasi ibu muda ini selalu
banyak dan lama. Nafsu makan sangat kurang. Keluhan yang sama dan
riwayat penyakit berat sebelumnya disangkal. Riwayat minum obat
disangkal. Riwayat perdarahan disangkal.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan : TB: 150 cm, BB : 48 kg. vital sign
tekanan darah : 90/60 mmHg, Nadi : 100 x/ menit, Respirasi : 20 x/menit,
Suhu : 36, 5 C. conjungtiva palpebra pucat, papil lidah tampak atrophi.
Pada pemeriksaan paru dan Cor tidak ada kelainan. Dari pemeriksaan
ekstremitas didapatkan warna kulit yang tampak pucat.

Referensi

 Murray, Robert K, Granner, Daryl K, etc, 2007 Biokimia Harper edisi


25. Penerbit EGC, Jakarta
 Gaw, Allan, Murphy, Michael J, etc, 2004, Clinical Biochemistry,
Churchil Livingstone : Edinburg, available in
server.fkunram.edu/biokimia
 The Foundation of Biochemistry, available in
server.fkunram.edu/biokimia
 Sadikin. 2000. Biokimia Darah. Penerbit EGC, Jakarta
 Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi
2. Penerbit EGC. Jakarta
 Guyton. 2002. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerbit
EGC Jakarta
 Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Penerbit
EGC. Jakarta
 Ganong W.F. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 21. Penerbit
EGC. Jakarta
 Leeson, Leeson & Paparo. 2002. Buku Ajar Histologi edisi 5. Penerbit
EGC. Jakarta
 Anatomy & Physiology, the Unity of Form and Function. Kenneth S.
Saladin. Fourth Edition. 2007. available in server.fkunram.edu/anatomi
fisiologi
 Price & Wilson. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6. Penerbit EGC. Jakarta
 Sacher, Ronald. 2000. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Penerbit EGC. Jakarta
 Petit, Hoffbrand. 2000. Kapita Selekta Hematologi edisi 4. Penerbit
EGC, Jakarta
 Baron. 2000. Kapita Selekta Patologi Klinik. Penerbit EGC. Jakarta
Skenario 4
The Rapid Growing Mass

A 65 year old male of relatively underweight, presented with a large mass


on the dorsum of his right foot. This mass has been increasing in size over 5
months prior to admission to the hospital. Two years before he had a soft
tissue injury at the same location. At the time he was admitted to the
hospital and the doctor mention signs of acute inflammation. He also recalls
the doctor explained if the injury was left untreated it would develop to
become a chronic inflammation with complication. Due to the rapid
progression of the mass and other findings in the physical examination, the
doctor suspects that this was a case of malignancy. The doctor further
requested laboratory and radiology tests. On the Computed tomography
revealed invasive tumorous mass that has spread from the skin, soft tissue
and bone.

Referensi

 Pathologic Basis Of Disease, 7th Edition, Kumar - Abbas –Fausto


 General and Systematic Pathology by J.C.E Underwood, Fourth Edition
 General and Systematic Pathology by Rubins
 Moleculer Cell Biology, Chapter 23, 5th Edition by Lodish, et all.
 Price & Wilson. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6. Penerbit EGC. Jakarta
 FKUI, Patologi 2006 , EGC Jakarta
 Aleqsander, M Atlas Patologi Anatomi, UMM press Malang
Skenario 5

“Mengapa Semakin Memperberat?”

Ny. Poppy, seorang perempuan berusia 60 tahun, datang ke poliklinik


Penyakit Dalam RS dengan keluhan nyeri pada sendi jari-jari tangan sejak 1
bulan lalu. Nyeri dirasakan terutama saat bekerja menggunakan tangan.
Jari-jari kedua tangan juga terasa kaku saat bangun tidur. Untuk mengurangi
nyeri pada jari-jarinya, selama 1 bulan ini setiap hari Ny. Poppy selalu
mengkonsumsi obat penghilang nyeri dari golongan NSAID yang dibelinya
sendiri. Dari anamnesis didapatkan bahwa Ny. Poppy memiliki riwayat
gangguan ginjal sejak 2 tahun lalu. Ny. Poppy juga pernah menjalani operasi
pengangkatan batu ginjal 5 tahun lalu.
Dokter kemudian menyarankan Ny. Poppy untuk menghentikan penggunaan
obat-obat penghilang nyeri dari golongan NSAID yang selama ini sering
dikonsumsi oleh Ny. Poppy, karena penggunaan obat tersebut secara terus
menerus dapat memperberat kerja ginjal, sehingga ditakutkan dapat
memperburuk fungsi ginjal Ny. Poppy yang sebelumnya memang sudah
menurun fungsinya. Ny. Poppy pun bertanya, mengapa obat yang dia
konsumsi untuk mengurangi nyeri lutut justru mempengaruhi kerja ginjal?
Apakah ini merupakan efek obat terhadap tubuh? Lantas, bagaimanakah
sebenarnya perjalanan obat di dalam tubuh kita?

Referensi

 Bertram G. katzung. Basic and Clinical Pharmacology. 9 th ed.


 Goodman and Gilman’s. 2006. The Pharmacological basis of
Therapeutics. 11th ed. The McGraw-Hill Companies
 Range and Dales. 2007. Pharmacology. 6th ed. Elsevier Inc
 Farmakologi UI

Anda mungkin juga menyukai