Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS

Identitas pasien
Nama : Menson Alpika
Umur/Tanggal Lahir : 29 tahun/ 9-4-1989
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Melayu
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl Gn Karang No 11, DPS
Tanggal pemeriksaan: 26 Februari 2018

Keluhan utama : sedih


Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang untuk kontrol karena merasa sedih yang dirasaka sepanjang hari sejak satu

bulan yang lalu. Sedih dirasakan setelah berhenti minun inex. Pasien merasa tidak ada semangat,

tidak merasa gembira meskipun saat sedang melihat anak. Setiap hari pasien merasa lemas

sehingga tidak dapat melakukan apa-apa. Terkadang ada perasaan ingin mati dan rasanya lebih

baik gila saja agar tidak perlu berpikir. Pasien tidak melakukan bunuh diri karena takut dosa dan

masih banyak kesalahan. Pernah mengalami ketakutan berlebihan dan mudah curiga sama orang

namun perasaan itu kini sudah tidak ada. Pasien merasa tidak nyaman ketemu orang. Pasien juga

merasa gemetar, tidur tidak nyenyak, nafsu makan sedikit menurun.

Pasien sudah tidak bekerja selama satu bulan ini. Saat ini yang pasien inginkan adalah

sembuh dari ketergantukan. Pasien sebelumnya sering mengkonsumsi inex, yang biasanya
diminum sebanyak 1(satu) butir 1-2 butir perminggu. Pasien rutin mengkonsumsi inex sejak 2

tahun yang lalu karena korban pergaulan. Biasanya mengkonsumsi inex saat clubing dengan

teman-temannya. Pasien juga mengkonsumsi alkohol, rokok dan ganja sejak umur 15 tahun.

Pasien ingin terbebas dari ketergantungan karena mengetahui efek dari narkoba dapat

merusak hidupnya. Pasien terakhir kali mengkonsumsi inex satu bulan yang lalu.

 Status Psikiatri:

Kesan Umum: Penampilan wajar, kontak verbal/visual cukup

Kesadaran : jernih

Mood/afek: serdih/ sedih/ appropriate

Proses pikir : logis realis/ koheren/ ide mati ada, riwayat wahanm curiga

Persepsi : halusinasi tidak ada, ilusi tidak ada

Dorongan instingtual: insomnia; ada, hipobulia: ada, raptus: tidak ada.

Psikomotor; tenang saat pemeriksaan

 Riwayat penyakit dahulu: riwayat mengkonsumsi NAPZA sejak umur 15 tahun, namun belum

pernah rehabilitasi.

 Riwayat keluarga: dalam keluarga ayah, kakak dan adik juga mengkonsumsi NAPZA

 Riwayat premorbid: ciri kepribadian pencemas, MPE represi

DIAGNOSIS

I Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multiple dan penggunaan zat psikoaktif
lainnya dengan keadaan putus zat tanpa komplikasi

II Episode depresi berat dengan gejala psikotik


Penatalaksanaan:

 Terapi farmakologi:
- Pemberian antipsikotik: Risperidon 1 miligram tiap 24 jam peroral (malam)
- Lorazepam 1 miligram tiap 24 jam peroral (malam)
 Terapi non farmakologis: Motivational Interviewing

Verbatim:

Anda mungkin juga menyukai