Rumusan masalah
Hasil Riskesdas 2013 prevalensi anemia di Indonesia mencapai 21,7 %,
pada remaja usia 15-24 tahun sebesar 18,4% adapun yang mendominasi adalah
pada kelompok perempuan sebesar 23,9%. Di lain pihak dari hasil studi
longitudinal Kadarzi (2009) ditemukan bahwa pengetahuan remaja sebagai orang
dewasa masa depan pengetahuannya tentang gizi masih rendah khususnya
manfaat tablet tambah darah (48,9%).
Berdasarkan hasil penjaringan kesehatan tahun 2017 yang dilakukan
bersama dengan pihak UKS SMAN 72 Jakarta Utara, didapatkan sebanyak 13%
siswi kelas X, 0% siswi kelas XI, dan 11,5% siswi kelas XII terduga anemia
dengan kondisi fisik yang terkait dengan tanda-tanda fisik anemia berupa 5L
(Lesu, Lemah, Lelah, dan Lalai) dan secara klinis ditandai dengan “pucat” pada
muka, kelopak mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan.
Pertanyaan penelitian
1. Bagaimana perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan media
video motion graphic tentang anemia pada siswi SMAN 72 Jakarta Utara
dalam 1 kali pertemuan?
2. Bagaimana perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan media
video motion graphic tentang anemia pada siswi SMAN 72 Jakarta Utara
dalam 6 kali pertemuan?
3. Bagaimana pengaruh pola konsumsi sebelum dan sesudah diberikan media
video motion graphic tentang anemia pada siswi SMAN 72 Jakarta Utara
dalam 1 kali pertemuan?
4. Bagaimana pengaruh pola konsumsi sebelum dan sesudah diberikan media
video motion graphic tentang anemia pada siswi SMAN 72 Jakarta Utara
dalam 6 kali pertemuan?
5. Bagaimana perbedaan frekuensi pertemuan dalam melakukan intervensi
menggunakan media video motion graphic mengenai anemia pada Siswi
SMAN 72 Jakarta Utara?
Tujuan
1. Tujuan umum
Menganalisis pengaruh pendidikan gizi dengan media video motion graphic
tentang anemia terhadap pengetahuan dan pola konsumsi siswi SMAN 72
Jakarta Utara.
2. Tujuan khusus
a) Menganalisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan
media video motion graphic tentang anemia pada siswi SMAN 72 Jakarta
Utara dalam 1 kali pertemuan
b) Menganalisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan
media video motion graphic tentang anemia pada siswi SMAN 72 Jakarta
Utara dalam 6 kali pertemuan
c) Menganalisis pengaruh pola konsumsi sebelum dan sesudah diberikan
media video motion graphic tentang anemia pada siswi SMAN 72 Jakarta
Utara dalam 1 kali pertemuan
d) Menganalisis pengaruh pola konsumsi sebelum dan sesudah diberikan
media video motion graphic tentang anemia pada siswi SMAN 72 Jakarta
Utara dalam 6 kali pertemuan
e) Menganalisis perbedaan frekuensi pertemuan dalam melakukan intervensi
menggunakan media video motion graphic mengenai anemia pada Siswi
SMAN 72 Jakarta Utara
Manfaat penelitian
1. Manfaat penelitian untuk Peneliti
Dari hasil penelitian ini, peneliti dapat mengetahui pengaruh penggunaan
media video motion graphic tentang anemia terhadap pengetahuan dan pola
konsumsi Siswi SMAN 72 Jakarta Utara. Selain itu, peneliti mendapatkan
pengalaman untuk meneliti tentang penggunaan media video motion graphic
dalam menyampaikan pendidikan kesehatan dan sebagai referensi dalam
intervensi pemberian tablet tambah darah selanjutnya.
Hipotesis
Ada pengaruh penggunaan media video motion graphic tentang anemia
terhadap pengetahuan dan pola konsumsi Siswi SMAN 72 Jakarta Utara.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis, desain, tempat, dan waktu penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental yang
memiliki desain penelitian pretest-posttest control group . Dalam rancangan
penelitian menggunakan dua kelompok perlakuan terhadap subjek penelitian
dengan perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok pertama (A) diberikan
penyuluhan dengan media video motion graphic dalam 1 kali pertemuan
sedangkan, kelompok kedua (B) diberikan penyuluhan dengan media video
motion graphic dalam 6 kali pertemuan.. Perbedaan kedua hasil pengukuran
tersebut dianggap sebagai efek perlakuan. Penelitian ini akan dilaksanakan dari
bulan November 2017 – Juli 2018, yang mana pengambilan sampel bertempat di
SMAN 72, Jakarta Utara.
Subjek penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X SMAN 72 Jakarta
Utara yaitu, 168 siswi.
2. Sampel
Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel
yang di ambil masing-masing kelompok 37 siswi (sudah dengan estimasi drop
out 20%).
2. Kriteria Eksklusi
a) Tidak bersedia mengikuti seluruh rangkaian penelitian
b) Tidak hadir pada saat penelitian
Instrumen penelitian
Pada penelitian ini, alat ukur yang digunakan berupa kuesioner dengan
pertanyaan tertutup, formulir food recall 24 jam, dan media berupa video motion
graphic.
2. Data Sekunder
Data gambaran umum sekolah yaitu jumlah murid dan program kegiatan UKS
yang diperoleh melalui wawancara dan observasi arsip-arsip dengan pihak
sekolah yang bersangkutan.
Prosedur penelitian
Penelitian dimulai dari pembuatan media video motion graphic dengan
mengumpulkan materi tentang anemia yang mengacu pada buku “Pedoman
Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan WUS” yang
diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan RI tahun 2016, yang telah tertulis di BAB
II Tinjauan Pustaka, setelah itu materi diinterpretasikan kedalam software Adobe
After Effect untuk mengubah dan menganimasikan objek atau gambar menjadi
sebuah video motion graphic. Berikut adalah langkah-langkah penelitian:
8. Pengisian kuesioner
2. Peneliti membuat 5. Uji validitas video pengetahuan tentang
konsep video motion motion graphic dan anemia dan daya tarik
graphic kuesioner terhadap media video
motion graphic
6. Peneliti membuat
3. Peneliti menyiapkan
video motion graphic
gambar tentang anemia
yang dibantu oleh 9. Menganalisis data yang
dan musik sebagai
seorang teman yang didapat
backsound video motion
menguasai perangkat
graphic
Adobe After Effect
Analisis data
Pengolahan data merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan penelitian
setelah pengumpulan data.Pengolahan data yang dilakukan dengan mengedit data
dan memasukkan data dengan program dalam komputer yaitu SPSS untuk diolah
dan dianalisis.
1. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau
kuesioner harus lengkap, jelas dan konsisten.
2. Memasukkan data
Setelah semua isi kuesioner tertulis dengan benar maka data sudah siap diolah
untuk dianalisis dengan cara memasukkan data dari kuesioner ke dalam
program komputer.
3. Skoring
Tahap skoring, yaitu memberikan nilai terhadap setiap jawaban semua
kuesioner pengetahuan dan daya tarik.Pengetahuan dibuat dalam bentuk
pilihan ganda yang terdiri dari 20 nomor. Untuk jawaban yang benar akan
diberi skor 5 kemudian dikali dengan jumlah soal yang benar sedangkan untuk
jawaban salah maka diberi skor 0. Kemudian, hasil dari kuesioner tersebut
akan diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, yaitu (Khomsan, 2000):
Kurang jika nilainya < 60%
Cukup jika nilainya 60 - 80%
Baik jika nilainya >80%.
4. Tabulasi
Pada tahap ini semua data disusun dalam bentuk tabel – tabel tertentu, dan
juga menggunakan persen. Tabulasi akan memudahkan analisis data baik
univariat ataupun bivariat, khususnya dalam mendeskripsikan data.
a) Analisa Univariat
Semua data dari kuesioner akan diolah menggunakan program statistik
yang ada pada komputer. Data univariat terdiri dari umur, pengetahuan
tentang anemia pada siswi belum dan sesudah diberikan media video
motion graphic. Data tersebut akan disajikan ke dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
b) Analisa Bivariat
Pada analisa bivariat akan dilihat perbedaan usia terhadap pengetahuan
awal siswi tentang anemia. Setelah itu, akan dilihat perbedaan
pengetahuan tentang anemia sebelum dan sesudah diberikan media video
motion graphic. Untuk melihat perbedaan yang bermakna antara pretest
dan posttest, maka digunakan rumus one paired sample t-test untuk
kelompok kontrol dan one sample t-test untuk kelompok perlakuan.
DAFTAR PUSTAKA