Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung grup siano (C N), yang
terdiri dari sebuah atom karbon yang memiliki tiga ikatan ke sebuah atom
nitrogen. Sianida mengikat enzim penting mengandung besi yang diperlukan bagi
sel untuk menggunakan oksigen dan sebagai akibatnya jaringan sel tidak dapat
mengambil oksigen dari darah. Paparan sianida paling sering terjadi melalui
inhalasi atau menelan, tapi sianida cair dapat diserap melalui kulit atau mata.
Setelah diserap, sianida memasuki aliran darah dan didistribusikan dengan cepat
ke seluruh organ dan jaringan tubuh (Pbo 2012).
Di dalam sel, sianida menempelkan metaloenzim di mana-mana, membuat
sel tidak aktif. Ini adalah inti pokok hasil toksisitas dari inaktivasi sitokrom
oksidase (di sitokrom a3), sehingga menghambat fosforilasi oksidatif mitokondria
dan menghambat respirasi seluler, bahkan ketika tubuh memiliki asupan oksigen
yang memadai. Pergeseran metabolisme dari aerobik untuk anaerobik akan
memproduksi asam laktat. Akibatnya, jaringan dengan kebutuhan oksigen
tertinggi (otak dan jantung) akan sangat dipengaruhi oleh keracunan sianida akut,
yang akan berefek kejang dan henti jantung (Pbo 2012).
Pada praktikum analisis sianida secara kualitatif metode yang digunakan
adalah metode reaksi biru berlin yang prinsip kerjanya yaitu pembentukan
feriferosianida dengan ion Fe2+ yang ditandai dengan warna akhir yaitu biru
berlin. Pada praktikum analisis sianida pada sampel cairan tubuh, sampel yang
digunakan adalah sampel darah dengan antikoagulan EDTA. Tujuan penggunaan
sampel darah EDTA tersebut dikarenakan ketika sianida masuk ke dalam tubuh,
sianida akan terserap oleh organ pencernaan dan masuk ke dalam aliran darah lalu
bergabung dengan hemoglobin d dalam sel darah merah. Larutan yang digunakan
pada analisis sianida meliputi larutan HCl 5%, NaOH, FeSO4 dan larutan SCN
(tiosianat). Larutan NaOH merupakan salah satu senyawa ion yang bersifat basa
kuat, kaustik dan memiliki sifat korosif, higroskopik ( suka menyerap air ) serta
pada analisis sianida ini larutan NaOH digunakan untuk pH dari sianida yang
terdapat di dalam darah yang dalam pemeriksaan kali ini yaitu SCN menjadi ion
CN- sehingga nantinya akan mudah untuk dioksidasi. Penggunaan larutan FeSO 4
pada analisis sianida bertujuan untuk mengendapkan ion Fe2+ sehingga terbentuk
Fe4[Fe(CN6)]3. Larutan HCl 5% digunakan pada analisis sianida untuk melarutkan
presipitat yang terbentuk setelah mereaksi darah dengan larutan NaOH dan
FeSO4. Sedangkan penggunaan larutan SCN pada praktikum analisis sianida yaitu
untuk ditambahkan pada sampel darah sehingga nantinya akan dapat digunakan
sebagai kontrol positif (Pitoi M M 2015).

Dapus
Pbo, Elektroda. 2012. “Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi Pengaruh PH Pada
Penurunan Kadar Ion Sianida Secara.” 15(51):84–87.
Pitoi M M. 2015. “Sianida: Klasifikasi, Toksisitas, Degradasi, Analisis (Studi
Pustaka).” Mipa Unsrat Online 4(1):1–4.

Anda mungkin juga menyukai