No.

Yang Dianalisis Data

1. Identitas

2. Riwayat
pendidikan

3. Riwayat pekerjaan

4. Prestasi  Memenangkan lomba First Step to Nobel Prize in Physics

pada tahun 2004 dengan rumus “George Saa Formula”
yang ditemukannya.
 Menjuarai lomba Olimpiade Kimia tingkat daerah pada
tahun 2001.
 Menduduki peringkat 8 dari 60 peserta lomba Matematika
Kuantum di India pada tahun 2003.

5. Permasalahan yang  George Saa sering tidak masuk sekolah ketika SD hingga
dihadapi dan SMP karena minimnya ekonomi keluarga yang
penyelesaiannya disebabkan jarak antara rumah dengan sekolahnya cukup
( jika ada) jauh, yakni 10 km, yang membutuhkan biaya lebih hanya
untuk berangkat sekolah.
 Ibunya tidak memberikan ia izin untuk mengambil
beasiswa belajar ke Jakarta, namun Oge memutuskan
untuk nekat pergi diam-diam dibantu dengan kakaknya.
 Cita-citanya menjadi pilot terhalang karena matanya yang
minus 3.25, sehingga ia berpikir jika ia tidak bisa
menerbangkan pesawat setidaknya ia bisa membuatnya.
 Ia pernah tertahan sejam di bagian imigrasi pada tahun
pertamanya di Amerika gara-gara tidak bisa berbahasa
Inggris.

6. Sikap unggul yang  Cerdas

dimiliki “Berhasil menemukan rumus penghitung hambatan antara
Dua Titik Rangkaian Resistor.”
 Berbakti kepada orang tua
“Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, Silas, dibantu
istri dan kelima anaknya mengolah ladang dan umbi-
umbian.”
 Pemikiran yang realistis
“Bagi Oge, prestasi tidak selalu berarti karena uang.”
 Sikap haus belajar (pada dasarnya memang suka belajar)
“Selalu ada jalan bagi orang-orang yang haus belajar
seperti Oge.”
 Memiliki intelektual yang tinggi
“Dari jagad maya ini ia mendapat macam-macam
teori,temuan,dan hasil penelitiandari para pakar fisika
dunia.”
 Memiliki ambisi yang kuat
“Prestasi rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan
kenekatan. George Saa tetap mengambil beasiswa ke
Jakartanya diam-diam walaupun ibunya melarang. ”
 Bersabar dan pantang menyerah
“Tahun pertama di Amerika sangat sulit bagi George
karena ia belum bisa berbahasa inggris, sehingga tahun
pertamanya ia disana, ia tidak kuliah, melainkan ngebut
belajar bahasa selama 1 tahun.”