Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS

KASUS - KASUS PEMBELAJARAN

Belajar
Masalah Suatu proses perubahan,
• Ketidak sesuaian antara yaitu perubahan dalam
tingkahlaku sebagai hasil
harapan dan kenyataan.
dari interaksi dengan
• Tidak terpenuhinya lingkungannya dalam
kebutuhan seseorang. memenuhi kebutuhan
• Suatu hal yang tidak hidupnya
mengenakan.
Masalah Belajar

Suatu kondisi tertentu yang dialami oleh siswa dan


menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru
secara keseluruhan.
Jenis - jenis siswa yang mengalami
permasalahan dalam belajar

Siswa yang tidak mampu mencapai tujuan belajar atau


hasil belajar sesuai dengan pencapaian teman-teman
seusianya yang ada dalam kelas yang sama.
1.Siswa yang mengalami keterlambatan akademik
2.Siswa yang secaranyata tidak dapat mencapai kemampuannya
sendiri tingkat IQ yang diatas rata-rata)
3.Siswa yang sangat lambat dalam belajar
4.Siswa yang kekurangan motivasi dalam belajar
5.Siswa yang bersikap dan memiliki kebiasaan buruk
dalam belajar

6.Siswa yang sering tidak mengikuti proses belajar


mengajar dikelas
7.Siswa yang mengalami penyimpangan perilaku
kurangnya tatakrama)
1. Faktor Eksternal
hal-hal atau keadaan yang dating dari luar diri siswa itu
sendiri. Faktor ekstern siswa meliputi semua kondisi
lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas
belajar siswa

1.Lingkungan keluarga,
contohnya: ketidak harmonisan hubungan antara
kedua orang tua, dan rendahnya kehidupan ekonomi
keluarga.
2.Lingkungan sekitar/masyarakat,
contohnya: wilayah perkampungan kumuh
slumarea, dan teman sepermainan yangnakal.

3. Lingkungan sekolah,
Contohnya : kondisi dan letak Gedung sekolah
yang buruk seperti dekat pasar, kondisiguru dan
alat-alat pendukung sarana belajar yang
berkualitas rendah.
Menumbuhkan semangat belajar siswa

Didalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi


baik intrinsic maupun ekstrinsik sangat diperlukan.
Dengan motivasi, pelajar siswa)dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar.
1.Memberi angka.
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai
kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang
utama justru untuk mencapai angka/nilaiyang
baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah
nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya
baik-baik.

2. Hadiah.
3.Saingan/kompetisi.
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong belaja siswa. Persaingan,
baik persaingan individual maupun persaingan kelompok
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
4.Memberi ulangan.
8. Minat
5.Mengetahui hasil
9. Tujuanyang diakui
6.Memberi pujian

7.Hukuman
Contoh Kasus dalam Pembelajaran

Kasus Pak Sartono – IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Tata Surya

Pak Sartono mengajar di kelas 6 SD Setiabakti. Suatu pagi, Pak Sartono masuk kelas dengan membawa sebuah globe. Perhatian anak-anak tertuju kepada globe tersebut,
namun Pak Sartono hanya meletakkan globe itu di depan kelas. Setelah mengucapkan salam dan menanyakan siapa yang tidak hadir, Pak Sartono menyampaikan bahwa
hari ini, dalam pelajaran IPA akan dibahas tata surya dengan topik terjadinya siang dan malam. Pak Sartono juga menyampaikan bahwa setelah pelajaran usai, anak-anak
diharapkan dapat menjelaskan tentang terjadinya siang dan malam. Tanpa memberi kesempatan bertanya, Pak Sartono melanjutkan pertanyaan. Sambil berdiri di depan
kelas, Pak Sartono menjelaskan terjadinya siang dan malam. Anak-anak melihat ke Pak Sartono dengan muka penuh tanda tanya. Dengan lancar Pak Sartono menjelaskan
bahwa siang dan matam terjadi karena bumi berputar pada porosnya sendiri. Anak-anak kelihatan mulai bosan, mereka seperti masih menunggu Pak Sartono menggunakan
globe yang dipajang di depan kelas, namun sampai penjelasan berakhir, globe itu tidak pemah disentuh. Setelah penjelasan selesai, Pak Sartono memberi kesempatan
kepada anak-anak untuk bertanya. Namun, tidak ada yang bertanya. Pak Sartono kemudian meminta anak-anak mengeluarkan buku latihan, dan mengerjakan soal yang
terdiri dari 10 pertanyaan yang ditulis di papan tulis. Ketika anak-anak bekerja, Pak Sartono keluar kelas. Anak-anak kelihatan bingung karena tidak mengerti bagaimana
harus menjawab soal tersebut. Mereka akhimya membuka buku IPA dan mencoba mencari jawabannya di sana. Namun, banyak anak yang malas membaca sehingga
mereka sama sekali tidak menjawab. Ketika Pak Sartono masuk kelas dan bertanya apakah anak-anak sudah selesai mengerjakan soal tersebut, ia menjadi marah karena
temyata hanya 5 orang dari 30 orang anak yang selesai mengerjakan soal tersebut. Anak yang lima orang tersebut hanya menyalin dari buku IPA, tanpa meyakini apakah
jawabannya benar atau salah, sedangkan anak-anak yang lain mengatakan tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut karena tidak mengerti. Pak Sartono terdiam, ia sangat
marah dan kecewa, tetapi mencoba menahan amarahnya. Ia meminta anak-anak beristirahat. Pak Sartono tinggal sendiri di dalam kelas. Ia mencoba mengingat apa yang
terjadi di kelasnya.
Analisis Kasus pembelajaran

Dengan memperhatikan proses pembelajaran tersebut,

1.Identifikasi kelebihan dan kekurangan dari proses


pembelajaran tersebut!
2.Berikan alasan, mengapa kegiatan tersebut merupakan
kelebihan atau kekurangan!
3.Analisis penyebab masalah terjadi
4.Mengembangkan Alternatif Pemecahan Masalah

Anda mungkin juga menyukai