Anda di halaman 1dari 3

Nama kelompok :

1. Putri Sari Anggraeni (15141161)


2. Famela Anjar Uswati (15141176)

Judul Jurnal 1
Kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas VB SD Negeri 80/I Muara Bulian.
Oleh: Maya Anggraini, Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Jambi.

1. Isi Jurnal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada mata
pelajaran IPA di kelas VB yaitu saat materi sifat-sifat cahaya. Saat materi hari pertama
siswa masih terkontrol ataupun tertib melakukan kegiatan pembelajaran. selanjutnya pada
inti pembelajaran siswa membentuk menjadi 4 kelompok dimana masing-masing siswa
ditugaskan oleh guru untuk mengamati benda yang dibawanya dengan cara menyenterkan
cahaya ke benda yang ada di kelompok masing-masing. Setelah itu dilanjutkan dengan
siswa menjelaskan peristiwa benda yang terjadi. Kemudian terlihat siswa yang mengikuti
proses belajar dengan baik ataupun tidak. Saat proses pembelajaran IPA berlangsung,
terlihat bahwa tidak semua peserta didik aktif dalam mengaitkan konsep-konsep baru dari
eksperimennya dalam artian masih terdapat beberapa peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar, karena dalam proses pembelajaran peserta didik masih ada yang acuh
tak acuh dalam melakukan kegiatan eksperimen dan tingkah laku peserta didik terlihat
tidak wajar seperti suka mengajak teman mengobrol, tidak mau mencoba eksperimennya
dan seperti tidak percaya diri dalam melakukan eksperimen observasi pada pembelajaran
berkelompok saar proses pembelajaran eksperimen berlangsung.
2. Kekurangan
Dilihat dari hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan kekurangan dari
pembelajaran IPA yang dilakukan di kelas VB SD Negeri 80/I Muara Bulian yaitu dalam
praktik pembelajaran IPA bahan dan alat praktik yang dibutuhkan kurang lengkap, pada
praktik pembelajaran IPA memerlukan waktu yang lama maka siswa mudah jenuh, guru
kurang dalam memantau sikap siswa selama proses kegiatan pembelajaran, selain itu
metode pembelajaran yang digunakan guru juga belum efektif.
Judul Jurnal 2
Analisis Ragam Kesulitan Belajar IPA Kelas V SD Negeri Jombor.
Oleh: Siwi Purwanti, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Ahmad Dahlan.
1. Isi Jurnal
Hasil penelitian ini urutan Kompetensi Dasar yang paling sulit pada mata
pelajaran IPA yaitu KD 6.2 yaitu membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau
lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya pada indikator ke 2
yaitu melakukan percobaan membuat pelangi/ spectrum cahaya dan mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung (cembung atau
cekung). Dimana hanya ada 13 siswa yang menjawab benar di dua soal KD tersebut.
Kemudian urutan selanjutnya yaitu pada KD 6.2 yaitu membuat suatu karya/model,
misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerap-kan sifat-sifat
cahaya pada indikator ke 4 yaitu menyebutkan fungsi-fungsi alat optik (Lup, OHP,
periskop, mikroskop, teropong). Kemudian pada indikator yang lain sudah baik, artinya
sudah tidak ada kesulitan pada indikator dan kompetensi dasar.
2. Kekurangan
Dilihat dari hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan kekurangan dari
pembelajaran IPA yang dilakukan di kelas V SD Negeri Jombor yaitu kesulitan belajar
berasal dari siswa sendiri, kemampuan mengingat materi yang rendah sehingga hasil
tesnya rendah. Siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal dan tes dari guru. Selain
itu kesulitan belajar juga berasall dari guru. Guru hanya memberikan materi dengan
ceramah.

Persamaan
Persamaan dari kedua jurnal yaitu menganalisis kesulitan belajar IPA kelas V SD.
Penelitian dilakukan saat proses pembelajaran pada materi Sifat-sifat cahaya. Dari kedua
jurnal tersebut terdapat dua faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar IPA yaitu:
1. Faktor Internal, seperti: kecerdasan, bakat, minat, motivasi, kondisi dan keadaan fisik.
2. Faktor Eksternal, seperti: kondisi sosial siswa seperti di lingkungan, keluarga, sekolah
dan masyarakat sekitar.
Solusi
Peningkatan yang seharusnya dilakukan dari hasil penelitian kedua jurnal tersebut
yaitu:
1. Guru dalam pembelajaran bisa menggunakan pendekatan/metode yang tepat seperti
Pendekatan Keterampilan Proses sehingga dapat membantu anak untuk berpikir kritis.
2. Guru tetap memantau siswa selama melakukan proses pembelajaran khususnya tentang
sikap siswa dalam proses pembelajaran.
3. Pada orang tua siswa sebaiknya sering menanyakan tentang kegiatan anak di sekolah dan
lakukan pengamatan juga tentang kegiatan anak dengan teman sebayanya.
4. Fasilitas pembelajara seperti buku dan media harus dioptimalkan ketersediaannya, agar
tidak menghambat proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai