Anda di halaman 1dari 4

PERMASALAHAN DI KELAS

Terdapat siswa siswi kelas 4 disaat guru menerangkan pelajaran tema 2 membahas

tentang sifat-sifat benda, beberapa dari siswa tidak paham dengan sigfat-sifat

benda dan banyak anak yang mengantuk dan tidak memperhatikan guru saat

menjelaskan, saat guru bertanya tentang penjelasan materi, hanya 5 anak yang

menjawab dari 27 ank, keadaan seperti ini sudah sering terjadi. Akibatnya disaat

pengambilan nilai atau penilaian harian, skor yang diperoleh siswa rendah, rata-

rata dibawah KKM 65.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) secara umum dilakasanakan


di setpai sekolah-sekolah dari jenjang pendidikan SD,SMP,SMA terutama
untuk anak SD, pelajaran IPA di kelas rendah digabung dengan pelajaran lain
yang disebut dengan tema. Pada saat ini guru-guru cenderung memberikan
atau mentransfer informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa-siswi sehingga
konsep-konep, aturan-aturan dalam IPA terlihat tidak bermakna dan
pelaksanaan di dalam kelas guru kurang memanfaatkan media atau bahan ajar
yang menyangkut tentang materi. Hal seperti ini menyebabkan siswa menjadi
tidak paham dan kurang termotivasi dalam pembelajaran IPA dan berdampak
dengan proses belajar IPA akan terkesan terasa sulit dan membosankan.
Beberapa siswa tidak bersemangat belajar IPA mengakibatkan rendahnya rata-
rata hasil belajar.

Tidak sesuai dengan harapan, rata-rata hasil belajar berdasarkan data


Penilaian Harian kelas 2 SDS UPT Bumi Asih Kecamatan Kabun pada TEMA
2 Sub Tema 2 pokok pembahasan mengenali sifat-sifat benda yang
memperoleh nilai ≥65 tidak lebih dari 70%. Rendahnya hasil belajar
menyebutkan bahwa siswa mengalami kesulitan pada pelajaran IPA.

Berdasarkan pengalaman mengajar, hasil pembelajaran IPA kelas 2 SDS


UPT Bumi Asih, menunjukkan bahwa motivasi belajar kelas 2 dalam
pembelajaran IPA rendah, dari 32 siswa yang menyukai matematika ada 13
peserta didik dan yang tidak menyukai matematika ada 17 siswa. Siswa tidak
akan paham dengan materi yang disampaikan karena metode yang digunakan
oleh guru tidak menarik perhatian siswa. Sehingga mereka tidak ada motivasi
dan antusias untuk mengikuti pembelajaran IPA siswa hanya duduk diam di
bangku mendengarkan serta menyerap dan menyimpan informasi, kemudian
mencatat dan mengerjakan soal latihan yang diberikan guru dan menganggap
IPA menjadi pelajaran yang sulit.guru yang mengharapkan proses
pembelajarannya berhasil dengan baik maka harus pintar dalam memilih
metode dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Pemakaian suatu strategi pembelajaran juga harus disesuaikan
dengan materi pembelajaran yang akan disampaiakan. Saat ini pendidik
dituntut untuk menggunakan strategi pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif,
dan menyenangkan sehingga siswa tidak bosan karena mereka dilibatkan
dalam proses pembelajaran. Salah satu

1.2.Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat diperoleh perumusan masalah


penelitian ini sebagai berikut : “Bagaimanakah Metode Eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar Materi Wujud Benda siswa Kelas II SDSUPT
Bumi Asih”.

1.3.Tujuan

Dari uraian latar belakang dan perumusan masalah penelitian, penelitian


ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran
IPA melalui PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE
EKSPERIMEN DALAM MATERI WUJUD BENDA PADAT DI KELAS 2
SDS UPT BUMI ASIH.

1.4.Manfaat

Manfaat Penelitian Setelah penelitian selesai diharapkan dapat


memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti : peneliti dapat membantu untuk meningkatkan hasil


belajar Materi Wujud Benda, memberikan alternative pembelejaran yang aktif,
kreatif efektif dan meyenangkan bagi siswa, serta meningkatkan mutu Materi
Wujud benda.

2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi


Menghargai Peninggalan Sejarah sehingga pelajaran Materi Wujud Benda
lebih sederhana.

3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif metodel
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai