Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan saja tetapi juga merupakan proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar peserta didik memiliki (1)
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; (2) Mengembangkan pemahaman
tentang gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari; (3) Meningkatkan kesadaran dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam; (4)
Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Dengan demikian IPA sangat penting untuk dipelajari oleh siswa.
Manakala pemahaman siswa terhadap IPA kurang baik maka akan berakibat
siswa tidak/kurang berhasil dalam kehidupan kelak dan kurang memperoleh
bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam pembelajaran IPA dikelas V SDN2 Tangkil, Panggul,
Trenggalek mengalami beberapa permasalahan. Siswa sulit memahami
konsep-konsep IPA yang diterangkan oleh guru. Siswa terlihat ogah-ogahan
dan kurang aktif. Sebagai akibatnya nilai siswa dalam mata pelajaran IPA
rendah yaitu dengan nilai rata-rata 5.
Kendala dan kelulitan ini harus segera dicari pemecahannya agar siswa
tidak terlalu jauh ketinggalan dari sekolah lain. Oleh sebab itu perlu ditindak
lanjuti melalui perbaikan pembelajaran IPA melalui penelitian tindakan keras
(PTK)
2

B. Identifikasi Masalah
Hasil opservasi terhadap pembelajaran IPA di kelas V SDN2 Tangkil,
didapatkan fakta bahwa siswa sulit memahami konsep-konsep IPA yang
diterangkan oleh guru. Siswa terlihat ogah-ogahan dan kurang aktif daam
belajar. Sebagai akibatnya nilai siswa dalam mata pelajaran IPA rendah yaitu
dengan nilai rata-rata 5.
Fakta lain adalah bahwa dalam pembelajaran IPA, guru (peneliti)
kurang melibatkan siswa, tidak menggunakan alat peraga dan pada umumnya
hanya menggunakan metode ceramah saja. Hal ini disebabkan karena
peralatan IPA disekolah memang kurang sehingga tidak menggunakan alat
peraga dan materi IPA relative banyak sehingga tidak begitu melibatkan siswa
dan banyak digunakan metode ceramah.

C. Analisis Masalah dan Rumusan Masalah


1. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, didapatkan bahwa akar
permasalahan adalah pembelajaran IPA yang kurang melibatkan siswa,
tidak menggunakan alat peraga, dan metode yang digunakan umumnya
metode ceramah.
Oleh sebab itu pembelajaran tersebut harus diganti dengan
pembelajaran lain yang lebih melibatkan siswa baik secara fisik dan
mental, menggunakan alat peraga dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melakukan eksperimen/percobaan, melakukan observasi,
melakukan pengukuran dan seterusnya. Tetapi eksperimen/percobaan yang
dilakukan siswa masih perlu bimbingan guru secara memadai, karena
siswa belum terbiasa melakukan eksperimen/percobaan.
Pembelajaran IPA dengan melibatkan siswa dan melakukan
eksperimen/percobaan ini semakin terasa penting dan merupakan suatu
keharusan karena siswa kelas V rata-rata umur 11 tahun dimana tempat
perkembangan intelektualnya (daya nalarnya) masih pada tingkatan
konkrit. Jadi mereka akan mudah mempelajari IPA jika mereka terlibat
3

langsung, melakukan eksperimen/percobaan, melakukan observasi,


melakukan pengukuran dan seterusnya.
Pembelajaran yang paling tepat untuk mempelajari IPA
sebagaimana dikemukakan di atas, adalah pembelajaran IPA dengan
menggunakan pendekatan inkuiri. Pendekatan inkuiri ini akan menjamin
terjadinya pembelajaran yang aktif dan kreatif bagi siswa, efektif dalam
mencapai tujuan pembelajaran dan menyenangkan.

2. Rumusan Masalah
Dari analisis masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
a. Apakah perkembangan IPA dengan menggunakan pendekatan inkuiri,
dapat meningkatkan keaktifan siswa?
b. Apakah perkembangan IPA dengan menggunakan pendekatan inkuiri,
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

D. Tujuan PTK
Dari rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan penelitian
tindakan kelas ini sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui, apakah pembelajaran IPA dengan menggunakan
pendekatan inkuiri, dapat meningkatkan keaktifan siswa?
b. Untuk mengetahui, apakah pembelajaran IPA dengan menggunakan
pendekatan inkuiri, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Penelitian Bagi Guru
Bagi guru penelitian ini mempunyai beberapa manfaat sebagai
berikut:
a. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki
pembelajaran IPA yang dikelolanya.
4

b. Dengan melakukan penelitian ini, guru dapat berkembangan secara


professional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan
memperbaiki pembelajaran IPA yang dikelolanya.
c. Penelitian ini membuat guru lebih percaya diri, karena guru mampu
berkembang sebagai pekerja professional.
d. Melalui penelitian ini, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri khususnya
dalam pembelajaran IPA.

2. Manfaat PTK Bagi Pembelajaran/Siswa


Bagi siswa, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran IPA baik
secara mental maupun fisik.
b. Pengetahuan yang telah diperoleh siswa akan mempunyai daya tahan
ingatan yang baik dan lama.
c. Penelitian ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang
studi IPA.

3. Manfaat PTK Bagi Sekolah


Penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi sekolah sebagai berikut:
a. Guru yang terampil melaksanakan penelitian pembelajaran IPA ini,
mendorong meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa.
b. Sekolah mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat.
Berbagai perbaikan khususnya dalam pembelajaran IPA, akan dapat
diwujudkan seperti penanggulangan berbagai masalah belajar IPA,
perbaikan kesalahan konsep IPA, serta penanggulangan berbagai
kesulitan mengajar IPA yang dialami oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai