Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Basicedu Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 Halaman 10-20

JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
http:// stkiptam.ac.id/indeks.php/basicedu

PENERAPAN METODE EKSPERIMENUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA


SISWA KELAS IV SDN 011 LANGGINI KABUPATEN KAMPAR

Yenni Fitra Surya1


1
Dosen Prodi PGSD Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
e-mail : Yenni.fitra13@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini berawal dari kenyataan di Sekolah Dasar bahwa pembelajaran sering didominasi oleh guru
sebagai sumber informasi. Berdasarkan pengamatan peneliti ditemukan hasil belajar IPA siswa masih
rendah, untuk itu peneliti melalui penelitian tindakan kelas ini ingin mencoba meningkatkan hasil
pembelajaranIPA melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 011 Langgini dengan jumlah siswa
kelas IV SDN011 Langgini adalah 30 0rang, jumlah siswa laki-laki 16 orang dan siswa perempuan 14 orang.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari II siklus, dan setiap siklus ada 3
tahap yaitu langkah persiapan eksperimen, langkah pelaksanaan eksperimen, dan langkah tindak lanjut
eksperimen dalam pembelajaran IPA. Subjek penelitian adalah siswa kelas kelas IV SDN 011
Langgini.Penilaian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah penilaian proses menggunakan lembar
observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa dan penilaian hasil belajar. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan tes dan menguji ketuntasan belajar dengan
persentase.Dari nilai rata-rata hasil belajar IPA dengan menggunakan metode eksperimen pada siklus I dan
siklus II mengalami peningkatan. Nilai siklus I dengan rata-rata 6,5 dan pada siklus II rata-rata 7,7.Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar.

Kata Kunci : Hasil Belajar,Metode Eksperimen, IPA

Yenni Fitra Surya Page 10


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.1 2017

PENDAHULUAN sesuai dengan tuntutan kurikulum. Padahal


Latarbelakang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pada pembelajaran IPA (Ilmu (KTSP) mata pelajaran IPA menekankan pada
Pengetahuan Alam) dituntut siswa yangaktif pemberian pengalaman belajar secara
dalam belajar. Sebab pembelajaran IPA langsung melalui penggunaan dan
merupakan serangkaian kegiatan proses ilmiah pengembangan sikap ilmiah. Untuk
antara lain penyelidikan (eksperimen), mendapatkan pengalaman secara langsung
penyusunan dan pengkajian gagasan serta proses pembelajaran dapat dilakukan dengan
konsep. Hal ini sejalan dengan pengertian IPA menggunakan metode eksperimen. Akibat dari
menurut Depdiknas (dalam Kurikulum pemakaian metode yang kurang tepat siswa
Tingkat Satuan Pendidikan IPA 2006:484) menangkap pelajaran apa yang dikatakan
adalah: guru.
Ilmu pengetahuan alam berhubungan Hasil belajar siswa tidak sesuai dengan
dengan cara mencari tahu tentang alam.Secara harapan, siswa menjadi pasif sedangkan yang
sistematis, sehingga Ilmu Pengetahuan Alam dominan dalam kelas hanyalah guru.Hal ini
bukan hanya penguasaan kumpulan sejalan menurut Stevani (dalam
pegetahuan yang berupa teori-teori, fakta- http://.google.co.id/search=penguasaan iptek,)
fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja masalah pembelajaran sains/IPA khususnya
tetapi juga merupakansuatu proses penemuan. ditingkat Sekolah Dasar (SD) pembelajaran
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi IPA di sekolah bersifat informatif di bawah
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari koordinasi guru.Selain itu masih banyak guru
diri sendiri dan alam sekitar serta prospek yang mengajarkan IPA kurang menguasai
pengembangan lebih lanjut di dalam materi dan konsep pembelajaran.
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran IPA salah satu
Memang benar bahwa IPA merupakan metode yang cocok menurut Muhibbin
suatu ilmu teoritis.Tetapi teori tersebut (2007:209) yaitu metode eksperimen.Tapi
didasarkan atas pengamatan, percobaan- tidak semua materi pembelajaran dalam IPA
percobaan dan eksperimen. Jadi dapat yang cocok dengan menggunakan metode
dimaknai bahwa IPA adalah suatu eksperimen. Dengan melakukan percobaan
pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan berarti siswa mengamati sendiri kegiatan yang
cara yang khas atau khusus yaitu melakukan dilakukan dan melakukan sendiri kegiatan,
eksperimen dan penyimpulan.Dalam sehingga siswa akan lebih aktif serta
melakukan eksperimen diharapkan siswa memperolah pengalaman langsung.
mampu mengembangkan kemampuan dalam Berdasarkan hasil observasi yang
menggunakan metode tersebut dengan tepat penulis laksanakan dengan guru di kelas IV
dalam kegiatan pembelajaran dengan SDN 011 Langgini bahwa guru tersebut
demikian guru berupaya menjadikan mengajar dengan menerangkan di depan kelas
pembelajaran IPA yang menyenangkan bagi artinya guru menggunakan metode ceramah
siswa. Guru tidak hanya menggunakan metode saja dalam mengajarkan IPA. Sehingga siswa
yang diinginkan saja, guru selalu kurang bersemangat dalam belajar.Hasil
menggunakan metode ceramah, dimana belajar yang didapat dari pembelajaran yang
metode ini menurut peneliti kurang cocok dilakukan seperti ini tidak sesuai dengan
untuk pembelajaran IPA, sesuai menurut harapan. Dengan tanya jawab antara penulis
pendapat Roestiyah (2001:76) salah satu dengan siswa, siswa sering merasa bosan
metode yang cocok untuk pembelajaran IPA belajar karena metode yang diajarkan kurang
adalah metode eksperimen, Guru sering bervariasi. Akibatnya siswa tidak serius dalam
menggunakan metode yang kurang bervariasi belajar, sehingga hasil belajar tidak sesuai
sehingga penggunaan metode dalam dengan harapan.Nilai siswa lebih banyak yang
pembelajaran IPA yang dilaksanakan tidak rendah dibandingkan dengan yang tinggi.hasil

Yenni Fitra Surya Page 11


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.1 2017

belajar rendah dapat terbukti dari hasil ujian tersebut.Jadi melalui metode eksperimen ini
semester I siswa kelas IV yaitu dari tiga puluh siswa diharapkan dapat menemukan sendiri
dua siswa hanya sepuluh siswa yang jawaban permasalahan yang sedang
mendapatkan nilai lebih dari lima puluh dihadapinya.Pembelajaran dengan metode
keatas. eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk
Berdasarkan latar belakang masalah belajar konsep IPA.Siswa belajar secara aktif
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan dengan mengikuti tahap-tahap
penelitian dengan judul “Penerapan Metode pembelajarannya. Dengan demikian, siswa
Demontrasi Untuk Meningkatkan Hasil akan menemukan sendiri konsep sesuai
Belajar IPA di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri dengan hasil yang diperoleh selama
011 Langgini. pembelajaran. Dalam metode eksperimen,
Rumusan Masalah guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dan mental, serta emosional siswa. Siswa
dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah mendapat kesempatan untuk melatih
PenerapanMetode keterampilan proses agar memperoleh hasil
DemosntrasiDapatMeningkatkanHasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang
BelajarIPA Siswa di Kelas IV Sekolah Dasar dialami secara langsung dapat tertanam dalam
Negeri 016 Langgini? ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta
Tujuan Penelitian emosional siswa diharapkan dapat
Penelitian yang dilaksanakan bertujuan diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi
untuk meningkatkan Hasil Belajar IPASiswa pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa
di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 011 percaya diri dan juga perilaku yang inovatif
Langgini dengan penerapan Metode dan kreatif.
Eksperimen. Menurut pendapat (Udin 1993:220-
221) langkah-langkah melakukan eksprimen
KAJIAN TEORI ada 3 sebagai berikut:
Metode Eksperimen a. Langkah persiapan
Udin (1993:219) menyatakan Metode Persiapan ini penting artinya untuk
eksperimen adalah Suatu cara penyajian sebuah eksperimen. Sebab dengan
materi pelajaran dimana siswa secara sendiri persiapan yang matang kelemahan-
aktif mengalami dan membuktikan tentang kelemahan atau kegagalan yang akan
apa yang sedang dipelajarinya. Melalui muncul dapat diperkecil. Persiapan untuk
metode ini siswa secara total dilibatkan dalam: pelaksanaan metode eksperimen antara
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, lain:
mengamati suatu objek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri 1.Menetapkan tujuan eksperimen.
tentang suatu objek, keadaan atau proses 2.Mempersiapkan alat atau bahan yang
sesuatu. Menurut R. Ibrahim (2007:107) diperlukan.
“Metode eksperimen adalah langsung 3.Mempersiapkan tempat eksperimen.
melibatkan para siswa melakukan percobaan 4.Mempertimbangkan jumlah siswa dengan
untuk mencari jawaban terhadap permasalahan jumlah alat yang ada dan kapasitas
yang diajukan. tempat eksperimen.
Berdasarakan beberapa pendapat 5.Mempersiapkan tata tertib terutama untuk
beberapa para ahli di atas dapat dimaknai menjaga peralatan dan bahan yang
pengertian metode eksperimen memberikan digunakan.
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa 6.Memperhatikan resiko keamanan.
untuk melakukan berbagai kegiatan 7.Membuat petunjuk tentang langkah-
pembelajaran. Siswa dapat melakukan, langkah yang harus ditempuh selama
mengambil dan mencatat hasil percobaan eksperimen berlangsung secara

Yenni Fitra Surya Page 12


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.1 2017

sistematis, termasuk hal-hal yang dilarang timbulnya pertanyaan baru, perubahan dalam
atau yang membahayakan. tahap kebiasaan, keterampilan, kesanggupan
menghargai, perkembangan sifat sosial,
b. Langkah pelaksanaan metode eksperimen emosional dan perubahan jasmani”.Hasil
1.Sebelum siswa melaksanakan eksperimem, belajar merupakan tolak ukur yang digunakan
siswa mendiskusikan persiapan dengan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa
guru. Setelah itu barulah meminta alat- dalam memahami konsep dalam belajar.
alat atau perlengkapan yang akan Apabila sudah terjadi perubahan tingkah laku
digunakan dalam eksperimen. seseorang, maka seseorang sudah dikatakan
2.Selama berlangsungnya proses berhasil dalam belajar, sebagaimana yang
pelaksanaan metode eksperimen guru telah dikemukakan oleh Oemar (20017:22)
perlu mendekati siswa untuk mengamati hasil belajar adalah “tingkah laku yang timbul,
proses eksperimen yang sedang misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu,
dilaksanakan. Menerima pertanyaan- timbulnya pertanyaan baru, perubahan dalam
pertanyaan yang sedang tahap kebiasaan keterampilan, kesanggupan
dilaksanakan.Memberikan dorongan dan menghargai, perkembangan sikap sosial,
bantuan terhadap kesulitan-kesulitan yang emosional dan pertumbuhan jasmani”.
dihadapi siswa sehingga eksperimen- Hasil belajar siswa juga dapat dilihat
eksperimen tersebut dapat diselesaikan. dari kemampuan siswa dalam mengingat
3.Selama eksperimen berjalan, guru pelajaran yang telah disampaikan guru selama
hendaknya memperhatikan situasi secara proses pembelajaran dan bagaimana siswa
keseluruhan seluruh eksperimen. tersebut bisa menerapkan dalam kehidupan
4.Siswa melakukan eksperimen dengan LKS sehari-harinya serta mampu untuk
yang diberikan. memecahkan masalah yang ada. Hal ini sesuai
dengan pendapat Purwanto (1996:18) “hasil
c. Tindak lanjut metode eksperimen. belajar siswa dapat ditinjau dari beberapa
Setelah eksperimen dilakukan, kegiatan aspek kognitif yaitu kemampuan siswa dalam
selanjutnya antara lain adalah: pengetahuann (ingatan), pemahaman,
1.Meminta siswa untuk membuat laporaan penerapan (aplikasi), analisis, sintesis dan
untuk diperiksa. evaluasi”.
2.Mendiskusikan masalah-masalah yang Jadi hasil belajar siswa dapat dilihat dari
ditemukan dalam eksperimen. kemampuannya dalam mengingat pelajaran
3. Memeriksa keberhasilan alat atau yang telah disampaikan selama pembelajaran
menyimpan kembali segala peralatan yang dinyatakan dalam skor dari hasil tes dan
yang digunakan. bagaimana siswa tersebut bisa menerapkannya
serta mampu memecahkan masalah yang
Hasil Belajar timbul sesuai dengan apa yang telah
Hasil belajar merupakan Berhasil atau dipelajarinya.Hasil belajar IPA yang dimaksud
tidaknya guru dalam membelajarkan siswa disini adalah hasil belajar kognitif yang
tergantung dari proses yang dialami siswa diperoleh peserta didik sebelum dan sesudah
dalam balajar. Hasil balajar dapat berupa mengalami proses pembelajaran IPA dengan
keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa menggunakan metode eksperimen dalam
tersebut mengalami proses balajar. Apabila setiap aktivitas yang dilakukan oleh peserta
sudah terjadi perubahan tingkah laku didik.
seseorang, maka seseorang sudah dikatakan
berhasil dalam belajar.Sebagaimana hal yang Pembelajaran IPA
dikemukakan oleh Oemar (2007:21) bahwa Connant James (dalam Usman
“hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul, 2006:1)mendefinisikan “ IPA sebagai suatu
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, deretan konsep serta skema konseptual yang

Yenni Fitra Surya Page 13


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.1 2017

berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh


sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, Berdasarkan prinsip-prinsip di atas
serta berguna untuk diamati dan dapat peneliti simpulkan, bahwa guru
dieksperimentasikan lebih lanjut”.Selanjutnya hendaknya dapat menciptakan suasana
menurut Whitehead (dalam Usman2006;1) pembelajaran yang membuat siswa senang
“IPA dibentuk karena pertemuan dua orde sehingga siswa akan terlibat aktif dalam
pengalaman. Orde pertama adalah orde pembelajaran. Supaya keenam prinsip di atas
observasi yang didasarkan pada hasil dapat diterapkan, guru dalam mengelola
observasi terhadap observasi atau gejala, orde pembelajaran perlu sebagai berikut: 1)
kedua adalah orde konseptual yang didasarkan Menyajikan kegiatan yang beragam sehingga
pada konsep-konsep manusia mengenai siswa tidak jenuh, 2) Menggunakan sumber
alam”.Athur A Carin dan Rober B Sund belajar yang bervariasi, di samping buku
(2003:122) mendefinisikan IPA adalah acuan, 3) Memanfaatkan lingkungan sekitar
“pengetahuan yang sistematis atau tersusun sebagai sumber belajar, karena belajar akan
secara teratur berlaku umum dan berupa lebih bermakna apabila berhubungan langsung
kumpulan data hasil observasi dan pada permasalahan lingkungan sekitar kita, 4)
eksperimen”. Kreatif menghadirkan alat Bantu
Berdasarkan beebrapa pendapat di atas pembelajaran, 5) Menciptakan suasana kelas
dapat diartikan bahwa IPA adalah merupakan yang menarik.Penjelasan di atas dapat
ilmu yang teoritis diperoleh dengan metoda disimpulkan bahwa pembelajaran IPA
khusus yang mendapatkan suatu konsep, tetapi merupakan suatu proses pembelajaran yang
teori tersebut didasarkan atas percobaan, dan terencana dan terprogram yang melibatkan
eksperimen. Dilihat dari pengertian IPA ini guru dengan menyusun suatu rancangan
maka peneliti berkeinginan untuk melakukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
penelitian dengan menggunakan metode melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
eksperimen. Prinsip-prinsip pembelajaran metode eksperimen.
IPA (dalam http://www.UNY.hakikatIPA.doc.
27 Maret 2017) sebagai berikut: METODOLOGI PENELITIAN
a. Prinsip motivasi: daya dorong seseorang Jenis peneltian yang dilaksanakanyaitu
untuk melakukan sesuatu kegiatan. Peneltian Tindakan Kelas (PTK) yang peneliti
b. Prinsip latar: pada hakekatnya siswa telah gunakan pendekatan kualitatif, karena peneliti
memiliki pengetahuan awal. ingin mengamati fenomena yang terjadi di
c. Prinsip menemukan: pada dasarnya siswa lapangan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
memiliki rasa ingin tahu yang besar Tindakan Kelas (PTK) atau Action
sehingga potensial untuk mencari guna Research.Penelitian Tindakan Kelas adalah
menemukan sesuatu. penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam
d. Prinsip belajar sambil melakukan sesuatu kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
(learning by doing): pengalaman yang tujuan utama memperbaiki kinerjanya sebagai
diperoleh melalui bekerja merupakan hasil guru.Sehingga hasil belajar siswa menjadi
belajar yang tidak mudah terlupakan. meningkat (Wardani 2002:14). PTK adalah
e. Prinsip belajar sambil bermain: bermain proses yang dilakukan oleh perorangan atau
merupakan kegiatan yang dapat kelompok yang menghendaki perubahan
menimbulkan suasana gembira dan dalam situasi tertentu (dalam Rita Wati
menyenangkan, sehingga akan dapat 2007:15).Dari pengertian di atas dapat
mendorang siswa untuk melibatkan diri disimpulkan bahwa dengan adanya penelitian
dalam proses pembelajaran. tindakan kelas ini, harus datang dari keinginan
f. Prinsip hubungan sosial: dalam beberapa guru itu sendiri untuk melakukan perubahan
hal kegiatan belajar akan lebih berhasil jika terhadap proses pembelajaran yang dilakukan
dikerjakan secara berkelompok. guru di dalam kelas.

Yenni Fitra Surya Page 14


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.1 2017

Esensi dari penelitian tindakan kelas sumber-sumber energi panas, misalnya panas
terletak pada adanya tindakan dalam situasi matahari untuk mengeringkan pakaian. (2)
yang alami untuk memecahkan permasalahan melakukan percobaan adanya perpindahan
praktis atau untuk memecahkan masalah panas. Penilaian/ Evaluasi yang diberikan
pembelajaran IPA di kelas IV SDN 011 adalah (1) evaluasi proses aspek yang dinilai
Langgini.Berdasarkan pendapat Kemmis dan kerja sama dengan kelompok, aktifitas dalam
McTaggart (dalam Rita 2007:11): percobaan, ketepatan jawaban dalam
Proses penelitian tindakan kelas percobaan, ketelitian menggunakan alat. (2)
merupakan proses daur ulang atau siklus yang evaluasi hasil diberikan berupa soal objektif.
dimulai dari aspek pengembangan, Pelaksanaan pembelajaran ini
perencanaan, melakukan tindakan sesuai memerlukan alat dan bahan untuk melakukan
rencana, melakukan observasi terhadap percobaan. Alat yang digunakan adalah
tindakan, dan melakukan refleksi yaitu elemeyer, kawat kasa, kaki segi tiga/ kompor.
perenungan terhadap perencanaan, kegiatan Sedangkan bahan yang digunakan adalah lilin,
tindakan, dan kesuksesan hasil yang diperoleh. korek api, mentega, tembaga, aluminium, besi,
Sesuai dengan prinsip umum penelitian kayu, air, spritus, serbuk gergaji dan balok
tindakan setiap tahapan dan siklusnya selalu kecil. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan
secara partisipatoris dan kolaboratif antara penyampaian materi (1) membagi siswa
peneliti dan praktisi guru dan kepala sekolah menjadi empat kelompok, (2) menjelaskan
dalam sistem persekolahan. cara-cara melakukan eksperimen, (3) dengan
Kegiatan penelitian dilaksanakan kelompok yang telah ditentukan guru, siswa
berdasarkan perencanaan tindakan yang telah melakukan percobaan, (4) mengawasi dan
ditetapkan, yaitu pembelajaran dilaksanakan membimbing dalam melakukan percobaan, (5)
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan melaporkan hasil percobaan sesuai LKS dan
Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.Fokus kelompok lain menanggapi hasil laporan, (6)
tindakan pada penelitian ini adalah diskusi tentang hasil percobaan antar
penggunaan metode demonstrasi yang kelompok, (7) melakukan tanya jawab tentang
dioptimalkan untuk meningkatkan hasil laporan, (8) menyimpulkan pelajaran.
pembelajaran IPA.Pada tahap pelaksanaan b. Pelaksanaan Tindakan
tindakan ini, proses pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ini
dilaksanakan dengan menjalankan skenario sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
pembelajaran yang telah dirancang dan Dalam pelaksanaan tindakan peneliti bertindak
terdapat dalam RPP. sebagai guru. Mengawali tindakan
pembelajaran ini peneliti mengucapkan salam
HASIL DAN PEMBAHASAN kemudian menyampaikan topik yang akan
1. Siklus I dipelajari yaitu energi panas dengan
a. Perencanaan Tindakan menggunakan metode eksperimen. Setelah itu
Pada tahap perencanaan materi peneliti menyampaikan tujuan yang ingin
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dicapai.Sebelum memulai pembelajaran inti,
adalah menyebutkan sumber-sumber energi peneliti terlebih dahulu memberi kesempatan
panas dengan menggunakan metode bertanya kepada siswa mengenai percobaan
eksperimen (percobaan). Pada awal yang akan dilakukan sesuai dengan LKS yang
pembelajaran difokuskan pada memotivasi sudah ada, supaya dalam melakukan
dan merangsang siswa dengan melakukan percobaan siswa tidak mengalami kesulitan.
tanya jawab tentang sumber-sumber energi Namun siswa tidak ada yang bertanya, dan
panas yang diketahui siswa dalam kehidupan akhirnya peneliti menjelaskan cara-cara
sehari-hari. Pembelajaran dilaksanakan melakukan percobaan.
dengan metode tanya jawab. Indikator Pada kegiatan inti guru membagi siswa
pembelajaran ini adalah (1) menyebutkan menjadi 4 kelompok dan siswa pun duduk

Yenni Fitra Surya Page 15


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.1 2017

pada kelompoknya masing-masing, Berdasarkan hasil observasi yang


pembagian kelompok dibagi berdasarkan dilakukan pada siklus I,Data hasil observasi
kemampuan siswa.Kemudian guru dari aspek guru dan siswa selama mengikuti
menjelaskan cara-cara melakukan proses pembelajaran sebagai berikut:Pada
eksperimen.Kemudian guru membagikan LKS kegiatan awal guru menyampaikan tujuan
dan menugasi siswa untuk melakukan pembelajaran yang akan dipelajari siswa tetapi
percobaan dan mengisi LKS.Mendiskusikan guru tidak menyampaikan tujuan
secara bersama di bawah bimbingan pembelajaran sehinga siswa tidak mengetahui
guru.Mengakhiri pembelajaran dengan apa yang akan dipelajari. Kegiatan selanjutnya
membuat kesimpulan secara bersama-sama melakukan tanya jawab tentang energi panas
dan mengerjakan evaluasi. yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari-
Masalah yang dibahas dalam hari akan tetapi pertanyaan yang diberikan
pertemuan ini adalah energi panas dapat guru kepada siswa untuk memotivasi siswa
berpindah secara secara konduksi dan untuk merangsang minat siswa melakukan
konveksi dengan menggunakan alat-alat dan eksperimen yang akan dilakukan, disini guru
bahan misalnya: elemenyer, kompor kecil, hanya sedikit sekali memberikan pertanyaan
kawat kasa, spritus dll. Siswa melakukan yang seharusnya masih pertanyaan yang bisa
percobaan dalam kelompok serta diberikan sesuai dengan eksperimen yang
mendiskusikan hasil percobaan dan akan dilakukan. Setelah itu guru menjelaskan
menuliskannya dalam laporan.Setelah selesai langkah-langkah pembelajaran tentang
diskusi kelompok dilanjutkan dengan diskusi percobaan yang akan dilakukan siswa. Guru
kelas untuk menyampai hasil diskusi mengadakan tanya jawab tentang alat dan
kelompok.Selanjutnya siswa di bawah bahan yang digunakan dalam percobaan.
bimbingan guru membuat kesimpulan bersama Siswa bersemangat dan antusias sekali melihat
dan membuat catatan hasil percobaan dibuku alat-alat itu.
catatan masing-masing. Di samping itu guru Pada kegiatan inti guru melakukan
melakukan penilaian proses saat siswa pembagian kelompok, jumlah siswa masing-
melakukan percobaan dan diskusi. Akhir masing kelompok sebanyak 7-8 orang.Setelah
kegiatan guru memberikan tes tertulis untuk itu dilanjutkan dengan membagikan LKS pada
penguasaan kognitif siswa.Penilaian/ evaluasi masing-masing kelompok dan guru
hasil dapat dilihat pada lampiran 18. menjelaskan langkah-langkah kerja dalam
Hasil latihan yang diperoleh pada LKS. Guru menyuruh siswa melakukan
siklus I baru mencapai 67% sedangkan percobaan, dengan serius dan hati-hati. Selesai
ketuntasan yang diharapkan adalah melakukan percobaan siswa mengisi LKS
70%.Sebagian siswa masih mengalami serta mendiskusikan dengan anggota
kesulitan dalam menjawab soal mengenai kelompok.Selanjutnya di bawah bimbingan
energi panas. Dari 30 orang siswa kelas IV guru diadakan diskusi kelas untuk
didapatkan rincian penghitungan nilai masing- menyampaikan hasil diskusi masing-masing
masing siswa dengan penilaian sebagai kelompok. Dalam melaporkan siswa tidak
berikut: 5 oarang siswa mendapat nilai 80, 8 mau ke depan kelas dan akhirnya dilaporkan
oarang siswa mendapat nilai 70, 14 oarang sambil duduk saja. Dalam melaporkan hasil
siswa mendapat nilai 60, dan 3 oarang siswa diskusi tidak berjalan sesuai dengan rencana
mendapat nilai 50. Pada kegiatan penutup karena siswa atau kelompok lain tidak ada
siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan yang menanggapi, hal ini terjadi karena siswa
kegiatanpembelajaran secara bersama-sama. sudah terbiasa menerima dari guru dan tidak
terbiasa berdiskusi. Ada satu orang siswa yang
bertanya tapi kelompok yang melaporkan
c. Observasi tidak bisa menjawab yang akhirnya guru yang
menjawab.Diakhir diskusi kelas siswa di

Yenni Fitra Surya Page 16


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.1 2017

bawah bimbingan guru membuat kesimpulan pembelajaran yang ingin dicapai, agar siswa
dari percobaan yang telah dilakukan dan siswa mengetahui apa yang dipelajari saat itu. (2)
mencatatnya dalam buku catatan masing- dalam melakukan tanya jawab, guru
masing.Setelah semua kegiatan belajar hendaknya tidak bertanya secara klasikal,
mengajar selesai ringkasan hanya dibagikan karena secara klasikal tidak bisa diukur secara
saja kepada siswa.Begitu juga dengan individu. Kalau disuruh menjawab secara
penilaian/ evaluasi hasil di jadikan pekerjaan individu siswa kurang berani karena sudah
rumah. terbiasa menjawab bersama-sama.
Penggunaan metode eksperimen ini Pada kegiatan inti pembelajaran
membuat pelajaran IPA menjadi lebih diperoleh hal-hal antara lain: (1) dalam proses
menyenangkan. Guru kurang bisa percobaan, guru cuma mengawasi dan
merencanakan waktu dengan baik karena membimbing namun guru masih belum
materi yang akan diajarkan sangat banyak hal sepenuhnya percaya pada siswa untuk
ini menyebabkan waktu untuk berdiskusi dan memberikan tanggung jawab yang penuh,
penilaian kurang. Dari segi siswa pengamat karena guru masih menganggap siswa belum
melaporkan sebagai berikut: siswa mampu. (2) Belum semua siswa yang aktif
menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh dalam melakukan percobaan, hal inio
guru dengan baik. Siswa sangat antusias untuk disebabkan karena siswa belum terbiasa
melakukan percobaan yang belum pernah melakukan percobaan. (3) Saat melaporkan
dilakukannya.Siswa bekerja dalam kelompok hasil diskusi, siswa malu ke depan dan
dengan sangat baik tetap tidak semua siswa akhirnya dibacakan sambil duduk, siswa
yang serius dalam melakukan percobaan, kurang tahu cara berdiskusi, interaksi antara
masih didominasi oleh siswa yang pintar anggota kelompok kurang berjalan secara
dalam mengisi LKS hal ini terbukti saat guru aktif. Oleh sebab itu, guru perlu menjelaskan
bertanya pada salah seorang siswa bahwa dia cara berdiskusi yang baik, bagaimana cara
tidak ikut mengisi LKS.Pada saat siswa menanggapi, menunggu giliran bicara dan
disuruh dalam melaporkan hasil diskusi tidak menjelaskan bagaimana cara menjawab
mau ke depan kels karena malu dan akhirnya dengan baik.
dibacakan di tempat duduk saja. Siswa belum Pada akhir pembelajaran diperoleh hal-
terbiasa berdiskusi dalam belajar sehingga hal antara lain: (1) membuat ringkasan dan
diskusi tidak terlaksana dengan baik. kesimpulan perlu ditingkatkan. (2) Karena
d. Refleksi kekurangan waktu siswa diberi evaluasi dan
Kegiatan refleksi dilakukan secara dikerjakan di rumah. (3) hasil belajar siklus I,
kolaboratif antara guru kelas dan praktisi dari empat kelompok baru kelompok tiga yang
sebagai observer pada setiap pembelajaran mendapatkan rata-rata ketuntasan hasil
berakhir Pembelajaran siklus I difokuskan belajar, kelompok yang lain masih di bawah
pada melakukan percobaan atau eksperimen. rata-rata ketuntasan. Kelompok yang masih di
Pembelajaran dilaksanakan dengan bawah rata-rata ketuntasan masih perlu
menerapkan belajar kelompok.Untuk diberikan bimbingan yang lebih.
memperoleh data yang tentang pelaksanaan Dari 30 orang siswa yang mengikuti
siklus I dilakukan lembar catatan lapangan dan penilaian yang diadakan diakhir siklus I
rambu-rambu analisis. Hasil pengamatan terdapat 13 orang yang mendapatkan nilai 70
catatan lapangan dan rambu-rambu analisis keatas sesuai dengan standar keberhasilan
selama pelaksanaan tindakan dianalisis dan yang ditetapkan yaitu 70, sehinggan siswa
didiskusikan dengan pengamat sehingga tersebut dikatakan tuntas dalam belajar,
diperoleh hal-hal sebagai berikut: sedangkan siswa yang mendapatkan di bawah
Pada kegiatan pembelajaran awal nilai standar keberhasilan sebanyak 17 orang.
diperoleh hal-hal antara lain: (1) guru Jadi persentase siswa yang tuntas belajar
hendaknya menyampaikan tujuan

Yenni Fitra Surya Page 17


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.1 2017

sebanyak 43%.Hasil belajar dapat dilihat pada pembelajaran adalah (1) menyebutkan
lampiran 21. sumber-sumber energi bunyi, misalnya
Berdasarkan hasil pengamatan observer mendengar bunyi lonceng, suara guru. (2)
dan kolaborasi setelah proses pembelajaran melakukan percobaan sumber-sumber energi
diperoleh hal-hal sebagai berikut: (1) adanya bunyi. Rencana pembelajaran selain memuat
kesadaran guru dan peneliti tentang indikator juga memuat materi pembelajaran,
kekurangan-kekurangan yang dirasakan pada materi pokok, metode.Selangkapnya rencana
saat pembelajaran berlangsung. (2) adanya pembelajaran siklus II dapat dilihat pada
keinginan atau inisiatif guru untuk lampiran 2.Agar peneliti dapat melaksanakan
memperbaiki kekurangannya. (3) metode yang tugasnya dengan baik pengamat mengamati
dipakai sudah cocok dengan materi ajar. (4) lembar obsevasi yang telah disediakan
adanya semangat dan motivasi siswa untuk peneliti. Selesai peneliti melakukan proses
belajar. (5) adanya kerja sama antara siswa belajar mengajar baru diadakan diskusi
dalam pembelajaran. (6) Bisa menemukan dengan pengamat.
konsep sendiri melalui bimbingan guru. b. Pelaksanaan Tindakan
Kendala yang dihadapi selama Peneliti memulai pembelajaran dengan
pembelajaran antara lain: (1) peneliti masih mengucapkan salam kemudian mengecek
kaku dalam pembelajaran karena diamati oleh kehadiran siswa. Pelaksanaan pembelajaran
pengamat. (2) penggunaan waktu belum sesuai siklus II ini sesuai dengan rencana
dengan perencanaan (RPP). (3) masih ada pembelajaran yang telah ditetapkan.
siswa yang belum aktif. (4) percobaan yang Mengawali tindakan pembelajaran guru
dilakukan tidak sesuai waktu yang tersedia. mengucapkan salam kemudian menyampaikan
Pencapaian rambu-rambu analisis topik yang akan dipelajari yaitu energi bunyi
karakteristik penerapan metode eksperimen dengan menggunakan metode eksperimen.
dari aspek guru hanya 65%. (1) pencapaian Setelah itu peneliti menyampaikan tujuan
rambu-rambu analisis karakteristik penerapan yang ingin dicapai.Sebelum memulai
metode eksperimen dari aspek siswa hanya pembelajaran inti, peneliti terlebih dahulu
62,5%. (2) rambu-rambu keberhasilan memberi kesempatan bertanya kepada siswa
mengajar guru hanya 67%, dapat dilihat pada mengenai percobaan yang akan dilakukan
lampiran 9 dan 10. (3) nilai rata-rata kelas, sesuai dengan LKS yang sudah ada, supaya
ketuntasan hasil belajar masih rendah, dalam melakukan percobaan siswa tidak
ketuntasan hasil belajar dapat dilihat pada mengalami kesulitan. Siswa banyak yang
lampiran 23. Peneliti akan menerapkan bertanya tentang percobaan yang aka Pada
kembali pelaksanaan siklus II dengan cara kegiatan inti guru membagi siswa menjadi 4
yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang kelompok dan siswa pun duduk pada
memuaskan dalam menggunakan metode kelompoknya masing-masing, pembagian
eksperimen. kelompok dibagi berdasarkan kemampuan
siswa. Kemudian guru menjelaskan cara-cara
2. Siklus II melakukan eksperimen.Kemudian guru
a. Perencanaan Tindakan membagikan LKS dan menugasi siswa untuk
Hasil analisis refleksi pada siklus I pada melakukan percobaan dan mengisi
pertemuan pertama dan kedua menunjukkan LKS.Mendiskusikan secara bersama di bawah
perlunya dilanjutkan ke siklus yang ke II. bimbingan guru.Mengakhiri pembelajaran
Pembelajaran siklus II diberikan agar siswa dengan membuat kesimpulan secara bersama-
dapat melakukan eksperimen atau percobaan sama dan mengerjakan evaluasi.
sesuai dengan langkah-langkah yang Masalah yang dibahas dalam
dijelaskan. Pembelajaran siklus II pertemuan ini adalah energi bunyi disebabkan
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan oleh benda yang bergetar dengan
dengan alakasi waktu 3 x 35 menit.Indikator menggunakan alat-alat dan bahan misalnya:

Yenni Fitra Surya Page 18


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.1 2017

rol. Siswa melakukan percobaan dalam Pada kegiatan inti guru melakukan
kelompok serta mendiskusikan hasil pembagian kelompok, jumlah siswa masing-
percobaan dan menuliskannya dalam masing kelompok sebanyak 7-8 orang.Setelah
laporan.Setelah selesai diskusi kelompok itu dilanjutkan dengan membagikan LKS pada
dilanjutkan dengan diskusi kelas untuk masing-masing kelompok dan guru
menyampai hasil diskusi menjelaskan langkah-langkah kerja dalam
kelompok.Selanjutnya siswa dibawah LKS. Guru menyuruh siswa melakukan
bimbingan guru membuat kesimpulan bersama percobaan, dengan serius dan hati-hati. Selesai
dan membuat catatan hasil percobaan dibuku melakukan percobaan siswa mengisi LKS
catatan masing-masing. Di samping itu guru serta mendiskusikan dengan anggota
melakukan penilaian proses saat siswa kelompok.Selanjutnya di bawah bimbingan
melakukan percobaan dan diskusi. Akhir guru diadakan diskusi kelas untuk
kegiatan guru memberikan tes tertulis untuk menyampaikan hasil diskusi masing-masing
penguasaan kognitif siswa. kelompok. Dalam melaporkan siswa sudah
Hasil latihan yang diperoleh pada mau ke depan kelas untuk melaporkan hasil
siklus II mencapai 77%. Siswa sudah bisa diskusi. Dalam melaporkan hasil diskusi sudah
menjawab soal dengan baik mengenai energi berjalan sesuai dengan rencana dan kelompok
bunyi. Dari 30 orang siswa kelas IV lain ada yang menanggapi Diakhir diskusi
didapatkan rincian penghitungan nilai masing- kelas siswa di bawah bimbingan guru
masing siswa dengan penilaian sebagai membuat kesimpulan dari percobaan yang
berikut: 6 oarang siswa mendapat nilai 90, 10 telah dilakukan dan siswa mencatatnya dalam
orang siswa mendapat nilai 80, 14 oarang buku catatan masing-masing. Penilaian/
siswa mendapat nilai 70. evaluasi hasil sudah dikerjakan siswa di dalam
c. Observasi kelas.
Observasi yang dilaksanakan pada Penggunaan metode eksperimen ini
pembelajaran siklus II dianalisis melalui membuat pelajaran IPA menjadi lebih
lembar observasi aktivitas guru dan lembar menyenangkan. Guru bisa merencanakan
observasi aktivitas siswa.Data hasil observasi waktu dengan baik dan waktu untuk
dari aspek guru dan siswa selama mengikuti berdiskusi dan penilaian cukup. Dari segi
proses pembelajaran sebagai berikut dari segi siswa, pengamat melaporkan sebagai berikut:
guru, pada kegiatan awal guru menyampaikan siswa menanggapi pertanyaan yang diberikan
tujuan pembelajaran yang akan dipelajari agar oleh guru dengan baik. Siswa sangat antusias
siswa dapat mengetahui apa yang akan untuk melakukan percobaan yang belum
dipelajari. Kegiatan selanjutnya melakukan pernah dilakukannya.Siswa bekerja dalam
tanya jawab tentang energi bunyi yang kelompok dengan sangat baik semua siswa
diketahui siswa dalam kehidupan sehari-hari serius dalam melakukan percobaan, tidak
pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa didominasi oleh siswa yang pintar dalam
untuk memotivasi siswa untuk merangsang mengisi LKS.Pada saat siswa disuruh dalam
minat siswa melakukan eksperimen yang akan melaporkan hasil diskusi sudah mau ke depan
dilakukan, guru sudah memberikan pertanyaan kelas untuk melaporkan. Siswa sudah bisa
yang bisa memotivasi siswa tentang berdiskusi dalam belajar sehingga diskusi
eksperimen yang akan dilakukan. Setelah itu terlaksana dengan baik.
guru menjelaskan langkah-langkah d. Refleksi
pembelajaran tentang percobaan yang akan Kegiatan refleksi dilakukan secara Dari
dilakukan siswa. Guru mengadakan tanya pengamatan peneliti dan observer pada
jawab tentang alat dan bahan yang digunakan pertemuan II siklus II, pelaksanaan penelitian
dalam percobaan. Siswa bersemangat dan pada umumnya sudah berjalan seperti yang
antusias sekali melihat alat-alat itu. diharapkan, ini kemungkinan besar karena
siswa sudah terbiasa melakukan percobaan

Yenni Fitra Surya Page 19


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.1 2017

dan berdiskusi dengan metode yang dilihat dari semangat dan kemauan siswa pada
diterapkan.Berdasarkan hasil pengamatan saat melakukan percobaan.Perencanaan atau
observer dan kolaborasi setelah proses RPP yang matang oleh guru terutama
pembelajaran diperoleh hal-hal sebagai memilih dan penggunaan metode, serta
berikut: (1) memotivasi dan mengaktifkan pembagian kelompok siswa dapat memotivasi
siswa dengan metode eksperimen terlihat ada siswa untuk belajar melakukan kerja sama
kemajuan aktivitas, siswa semakin serius yang baik dalam kelompok. Disamping itu
dalam belajar. (2) penguasaan konsep juga ada pentingnya bimbingan dan pengawasan guru
kemajuan kearah yang lebih baik. Dengan dari kelompok kekelompok saat siswa
adanya kerja kelompok siswa saling kerja melakukan eksperimen.Pelaksanaan RPP yang
sama, tentang sumber bunyi yang dihasilkan telah dirancang dengan baik sesuai langkah-
oleh benda yang bergetar. Sebelum langkah metode eksperimen dapat memotivasi
melaporkan hasil, siswa memeriksa siswa dalam belajar IPA.Hasil pembelajaran
kebenarannya dalam kelompok masing- siswa yang didapat baik itu dari penilaian
masing.Disinilah interaksi antara siswa sangat proses dan penilaian hasil ternyata juga lebih
tampak, apabila interaksi mengalami baik. Penggunaan metode eksperimen dalam
hambatan guru membvimbing dan pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil
mengarahkan pekerjaan siswa. (3) pengelolaan belajar IPA.Peningkatan hasil belajar dapat
waktu sudah berlangsung baik dibandingkan dilihat dari hasil belajar.
siklus I. Setelah pertemuan ini selesai,
diadakan penilaian untuk melihat hasil belajar DAFTAR PUSTAKA
siswa pada siklus II. Abitur A. 2004. Sains Untuk Sekolah Dasar
Dari 30 orang siswa yang mengikuti (SD) Kelas IV.Jakarta: Tropica.
penilaian yang diadakan diakhir siklus II Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
terdapat 30 orang yang mendapatkan nilai 70 Pendidikan (KTSP). Jakarta:
keatas sesuai dengan standar keberhasilan Depdiknas.
yang ditetapkan yaitu 70, sehinggan siswa Haryanto. 2004. Sains Untuk Sekolah Dasar
tersebut dikatakan tuntas dalam belajar, Hasil Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
belajar dapat dilihat pada lampiran 22.Dari Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan
hasil yang didapat pada siklus kedua ini, Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar R. Ibrahim, dkk. 2007. Perencanaan
sudah semakin menunjukan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
peningkatan.Mengenai hasil belajar siswa Rita Wati M, dkk. 2007. Metodologi
terlihat banyak peningkatan, buktinya pada Penelitian Tindakan Kelas. UNP:
siklus II ini siswa sudah tuntas semua. Padang.
Udin S. Winaputra, dkk. 1992. Strategi
Kesimpulan Belajar Mengajar IPA. Jakarta:
Berdasarkan hasil analisis dan Universitas Terbuka, Depdikbud.
pembahasan pada bab IV di atas dapat Usman Samatowa. 2006. Bagaimana
disimpulkan bahwa Dari hasil penelitian yang Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.
telah dilakukan, dapat diambil beberapa Jakarta: Depdiknas.
kesimpulan yaitu: pembelajaran dengan Anonim.2017http://.google.co.id/search=peng
menggunakan Metode Eksperimen dapat uasaan iptek.diakses tanggal 27-03-
membuat pembelajaran lebih bermakna dan 2017. 10.30 Wib.
membuat siswa percaya dengan yang Anonim. 2017. http://. www.UNY.ac.id/
dipelajari, serta siswa lebih aktif pada saat akademik/sharefile/files/1009
belajar dan tujuan pembelajaran pun dapat 2007234451/.hakikat IPA.doc.diakses
tercapai dengan baik, selain itu siswa tanggal 27-03-2017. 10.30 Wib.
menunjukan respon yang positif. Hal ini dapat

Yenni Fitra Surya Page 20


Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 011 Langgini Kabupaten Kampar

Anda mungkin juga menyukai