Anda di halaman 1dari 9

ANALISI KESULITAN SISWA DALAM MENCERITAKAN KEMBALI ISI

CERITA KELAS IV SD NEGERI TEMPALING REMBANG


Anggita Yuli Puryati1,M. Arief Budiman 2, Ikha Listyarini3
1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas PGRI Semarang
Email: anggitayuli17@gmail.com
2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas PGRI Semarang
Email: Ariefbudiman@upgris.ac.id
3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas PGRI Semarang
Email: ikhalistyarini@gmail.com

ABSTRACT.analysis of students' difficulties in retelling the contents of the story of the fourth grade
elementary school at Tempaling Rembang. The research objective was to describe the students ‘learning
difficulties in retelling the story and to find out the factors that influenced the students’ difficulties in
retelling the story. This type of research is descriptive qualitative. The result of this study indicate that the
highest student error is found in retelling the content of the story that has been read, while the lowest
student error is in students’ understanding. The percentage of student errors show that most students still
have difficulty in retelling the content of the story, do not know the intrinsic and extrinsic elements of the
story, the teacher’s learning style is applied, the lack of student response, and the lack of focus of students
in learning. In addition, student difficulties can be influenced by internal factors and external factors.
Keywords: Analysis, Student Difficulties, Retelling the content of the story

ABSTRAK. tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kesulitan belajar siswa dalam menceritakan kembali
isi cerita dan mengetahui faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam menceritakan kembali isi
cerita. jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan
siswa paling tertinggi terdapat pada menceritakan kembali isi cerita yang telah dibaca, sedangkan
kesalahan siswa terendah terdapat pada pemahaman siswa . dari persentase kesalahan siswa
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam menceritakan kembali isi
cerita, tidak mengetahui unsur intrinsik dan extrinsik cerita, gaya belajar guru yang diterapkan,
kurangnya respon siswa, dan kurangnya fokus siswa dalam pembelajaran. selain itu, kesulitan siswa
dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor external.
Kata kunci : Analisis, Kesulitan Siswa, Menceritakan Kembali Isi Cerita

PENDAHULUAN
yang ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas
Belajar secara umum merupakan semua
tingkah laku yang berbeda antara
kegiatan mental atau psikis yang dilakukan
sesudah belajar dan sebelum belajar.
seseorang sehingga menimbulkan perubahan
Menurut Martini (2014:4) “kesulitan
belajar merupakan kesulitan yang sulit dalam berkonsentrasi atau memperhatikan
dialami peserta didik melakukan pembelajaran, mereka merasa bosan dan peran
kegiatan belajar secara efektif”. Menurut peserta didik dalam pembelajaran kurang,
Syah dalam Djamarah (2011: 235) guru lebih aktif dari pada peserta didiknya.
menyebutkan faktor kesulitan belajar Sedangkan dari peserta didik lain
terbagi menjadi dua, yaitu: Faktor hambatannya yaitu sering gojek satu sama lain
internal dan external. interen yaitu sehingga tidak memperhatikan pembelajaran,
permasalahan dari dalam dirinya sendiri, minder karena diejek peserta didik lain
setiap peserta didik memiliki cara dan sehingga malu-malu dan rasa percaya dirinya
kemampuan yang berbeda-beda dalam hilang.
berkomunikasi dan menerima informasi. Berdasarkan masalah yang diuraikan
Biasanya ketika pendidik menjelaskan diatas, maka penulis tertarik menganalisis
tidak semua peserta didik memiliki kesulitan siswa dalam menceritakan kembali
kemampuan yang sama dalam isi cerita kelas IV SD Negeri Tempaling
berkomuikasi sehingga mereka dalam Rembang. Penulis akan mendeskripsikan
menangkap pembicaraan kurang, kesulitan siswa dan mengetahui faktor yang
beberapa peserta didik memerlukan mempengaruhi kesulitan siswa dalam
stimulasi yang baik untuk menceritakan kembali isi cerita.
memahaminnya. Sedangkan eksteren
yaitu pemasalahan atau hambatan dari METODE
luar dirinya, bisa dari peserta didik
lainya, pendidik, dan lingkungan sekitar. Peneliti menggunakan metode pendekatan
Sebagian besar siswa kurang konsentrasi kualitatif deskriptif. digunakan untuk
dalam mengikuti pembelajaran, dan meneliti pada kondisi obyek yang alamiah
pemahaman bahasa siswa kurang. Dari 27 dimana peneliti sebagai instrumen kunci,
peserta didik yang terdiri dari 15 putra dan teknik pengumpulan data dilakukan secara
12 putri yang bisa memahami dan triangulasi, analisis data bersifat
menyelesaikan kurang dari 50%. induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
dikarenakan banyak factor dari dalam diri kualitatif lebih menekankan pada makna
peserta didik maupun dari teman sekelas,
dari pada generalisasi (Sugiyono, 2017: 9).
situasi dan kondisi kelas. Dilihat dari
Sumber data pada penelitian ini diperoleh
peserta didik sendiri sebagian besar
dari hasil observasi, wawancara, angket dan
hambatannya yaitu ada yang belum lancar
dokumentasi yang dilakukan di SD Negeri
dalam membaca, rasa percaya diri kurang,
Tempaling Rembang. Subjek penelitian ini
adalah Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa kelas . 3. Wawancara
IV SD N Tempaling. Teknik pengumpulan Menurut sugiyono (2017:194)
data menggunakan teknik sebagai berikut: “wawancara digunakan sebagai prosedur
1. Observasi pengumpulan data untuk menemukan
Dalam Penelitian ini peneliti permasalahan yang harus diteliti.
menggunakan teknik pengumpulan data Wawancara dalam penelitian ini dilakukan
dengan observasi. Observasi yang dilakukan dengan guru kelas dan kepala sekolah SD
yaitu dengan mengamati kegiatan belajar N Tempaling Kabupaten Rembang.
mengajar guru dan peserta didik untuk Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan dan kesulitan- mengetahui permasalahan yang ada di SD
kesulitan dalam menceritakan kembali isi N Tempaling Kabupaten Rembang dan
cerita. Dalam observasi peneliti terlibat untuk mengetahui cara belajar peserta
langsung dalam proses belajar peserta didik didik serta penggunaan model, metode,
sehingga peneliti dapat mengetahui perilaku dan media pembelajaran yang sering
belajar peserta didik secara langsung diterapkan guru. Pada saat melakukan
dilapangan. Hasil penelitian akan dicatat oleh penelitian peneliti menggunakan alat bantu
peneliti dan akan digunakan sebagai data seperti pedoman wawancara, buku catatan,
pendukung dalam penelitian. handphone, dan material yang lainnya
2. Angket yang dapat membantu proses wawancara
Penelitian ini teknik pengumpulan data agar peneliti dapat menemukan pokok
menggunakan angket, teknik ini dilakukan permasalahan secara terbuka dalam
untuk mengetahui kemampuan dan kesulitan- mendapatlan informasi yang mendalam.
kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam 4.Dokumentasi
menceritakan kembali isi cerita. Angket yang Dokumentasi merupakan mencari
dilakukan dalam penelitian ini berupa angket data variable yang berupa catatan, transkip,
tertulis. Peserta didik dalam mengerjakannya buku surat kabar, majalah, prasasti,
telah mendapat pengalaman belajar dan notulen rapat, agenda dan sebagainnya
mengetahui mengenai materi menceritakan ( Arikunto :2014:274). Dokumentasi dalam
kembali isi cerita. Angket akan diberikan penelitian ini digunakan untuk melengkapi
kepada 27 peserta didik dalam satu kelas. data yang diperoleh dari wawancara
Skala yang digunakan untuk mengukur hasil tertulis, angket, observasi sehingga hasil
anget menggunakan skala likert. Angket yang diperoleh lebih kredibel atau dapat
dikerjakan secara individu serta sesuai dipercaya. Pengumpulan data
intruksi yang diberikan. menggunakan dokumentasi, dalam bentuk
catatan, dokumen atau arsip yang berkaitan angket, observasi yang sudah dipilih sesuai
dengan penelitian. Dokumentasi yang kebutuhan untuk dituangkan dalam bentuk
dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi uraian yang didukung oleh dokumen, foto
pedoman wawancara, foto kegiatan maupun gambar yang akan digunakan
penelitian, serta dokumen yang dibutuhkan untuk membuat suatu kesimpulan.
dalam penelitian. c. Penarikan kesimpulan
Teknik Analisis Data dalam penelitian Langkah ketiga dalam analisis data
kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki kualitatif menurut Miles and Huberman
lapangan, selama di lapangan, dan setelah adalah penerikan kesimpulan dan
selesai di lapangan. Teknik analisis data verifikasi. Kesimpulan awal yang
selama di lapangan, peneliti menggunakan dikemukakan masih bersifat sementara,
model Miles dan Huberman yang dalam dan akan berubah bila tidak ditemukan
penelitian ini terdapat tiga tahap yaitu reduksi bukti-bukti yang kuat yang mendukung
data, penyajian data, dan verifikasi/penarikan pada tahap pengumpulan data berikutnya.
kesimpulan. Tetapi apabila kesimpulan yang
a. Reduksi data dikemukakan pada tahap awal, didukung
Dalam penelitian ini peneliti melakukan oleh bukti-bukti yang valid dan konsiten
proses pemilihan dari data-data yang saat peneliti kembali ke lapangan
diperoleh sehingga lebih mudah untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan
mengolah data. Peneliti melakukan pemilihan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
berupa pemahaman siswa, kepala sekolah dan kredibel (Sugiyono 2016:345) Dengan hal
guru tentang proses pembelajaran yang ini menjawab pertanyaan rumusan masalah
dilakukan, pembiasaan dalam pembelajaran, yang dirumuskan sejak awal disertai bukti
evaluasi dalam pembelajaran, hal yang serta menarik kesimpulan dari temuan
menghambat proses pembelajaran dan penelitian yang telah dilakukan. Dalam
kesulitan-kesulitan yang dialami dalam penelitian ini tahapan kesimpulan dan
pembelajaran menceritakan kembali isi cerita. verifikasi data akan disampaikan secara
b. Penyajian data deskriptif berdasarkan temuan dari analisis
Penyajian data bertujuan kesulitan siswa dalam menceritakan
mempermudah peneliti untuk melihat kembali isi cerita pada pelajaran bahasa
gambaran secara keseluruhan atau bagian Indonesia dikelas IV SD N Tempaling
tertentu dari penelitian. Dalam penelitian ini Rembang.
peneliti melakukan penyajian dengan cara
mendeskripsikan hasil wawancara,
HASIL DAN PEMBAHASAN selaku kepala sekolah, dimana terdapat
beberapa pertanyaan yang diberikan peneliti
Hasil penelitian ini sebagian besar kesulitan kepada kepala sekolah. Berdasarkan hasil
tertinggi yang dialami siswa terdapat pada wawancara tersebut peneliti dapat menarik
menceritakan kembali isi cerita. Dapat dilihat kesimpulan kesulitan belajar yang dialami
dalam diagram dibawah ini. siswa ada beberapa faktor yaitu faktor
4.1 Grafik kesulitan siswa internal dan faktor external.
1. Faktor internal diantaranya: minat
belajar siswa kurang, siswa kurang
memperhatikan pelajaran sewaktu
dirumah.
2. faktor external yaitu: kurang
lengkapnya sarana prasarana sekolah, guru
kurang kreatif dalam melakukan
pembelajaran, kurangnya kepedulian orang
tua terhadap pendidikan anak. Wawancara
kedua dilakukan kepada guru kelas
IV yaitu Ibu Musyarofah,
dimana terdapat beberapa pertanyaan yang
diberikan. Berdasarkan hasil wawancara
dengan beliau peneliti dapat menarik
kesimpulan kesulitan belajar yang dialami
siswa ada dua faftor yaitu faktor internal
Berdasarkan dari hasil pengumpulan data
dan faktor external.
dari angket, observasi, wawancara, dan
1. Faktor internal diantaranya : penguasaan
dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti
bahasa kurang baik masih ada yang belum
kepada kepala sekolah, guru, dan siswa dapat
lancar dalam membaca, pemahaman siswa
diuraikan bagaimana hasil analisis kesulitan
dalam bacaan kurang , siswa kurang focus
siswa dalam menceritakan kembali isi cerita
dalam pembelajaran, minat belajar siswa
kelas IV di SD Negeri Tempaling. Peneliti
kurang, siswa kurang percaya diri.
sudah melakukan beberapa kali observasi,
2.faktor externalnya yaitu: sarana prasarana
penyebaran angket dan wawancara untuk
sekolah kurang lengkap, tidak ada media
menemukan apa saja kesulitan siswa dalam
pembelajaran, guru hanya menggunakan
menceritakan kembali isi cerita. Peneliti sudah
sumber dari buku, pembelajaran kurang
melakukan wawancara kepada Bapak Purwanto
menarik minat siswa, kepedulian orang tua
sangat minim semua diserahkan kepada 4. Bimbingan dari orang tua ketika
sekolah. dirumah sebagian besar tidak ada. Siswa
Sedangkan dari hasil angket siswa dari ketika dirumah mereka jarang sekali
15 item pertanyaan dapat disimpulkan bahwa dibimbing dan diberi pembelajaran oleh
kesulitan siswa dalam menceritakan kembali orang tua, orang tua cenderung
isi cerita yaitu: mempercayakan pendidikan anak disekolah
1. Siswa belum sepenuhnya bisa dan ketika dirumah anak tidak ada
memahami sebuah cerita dikarenakan pembelajaran sama sekali tentang apa yang
adanya beberapa siswa yang masih belum sudah didapatkan ketika disekolah. Orang
lancar dalam membaca, pemahaman bahasa tua cenderung acuh dengan pendidikan anak
kurang, fokus siswa dalam membaca mereka lebih mementingkan pekerjaan dan
kurang sehingga mereka sulit untuk kebutuhan ekonomi.
menerima apa yang ada didalam sebuah
cerita yang sudah mereka baca. SIMPULAN DAN SARAN
2. Siswa belum mengetahui apa itu unsur
intrinsik dan unsur extrinsik. Dapat dilihat Berdasarkan hasil penelitian dalam
dari observasi yang telah dilakukan siswa pembahasan yang telah diuraikan diatas
masih banyak bertanya unsur intrinsik dan dari hasil wawancara, angket, observasi,
unsur extrinsik, belum bisa membedakan dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa
mana unsur intrinsik dan unsur extrinsik. kesulitan siswa dalam menceritakan
Didalam unsur intrinsik terdapat beberapa kembali isi cerita yang terjadi dikelas IV
poin yang ada dalam cerita, mereka tidak bisa SD N Tempaling Rembang meliputi: (a)
menyebutkan apa saja yang terdapat didalam pemahaman bahasa siswa rendah, (b) siswa
unsur intrinsik tersebut. Begitupun dengan tidak mengetahui unsur intrinsik dan
unsur extrinsik siswa tidak mengetahui apa extrinsik, (c) siswa tidak mampu
saja yang ada di dalam unsur extrinsik. memceritakan kembali isi cerita yang telah
3. . Kepercayaan diri siswa sangat dibaca, (d) proses belajar mengajar guru
rendah. Siswa merasa tidak percaya diri yang diterapkan, (e) siswa kurang fokus
ketika guru menunjuk siswa untuk bercerita dalam pembelajaran dan (f) respon dari
didepan kelas, hal itu disebabkan siswa siswa yang kurang menyebabkan
merasa malu, ditertawakan teman, dan tidak kesulitan belajar. Dan faktor yang
bisa bercerita dengan menggunakan mmpengaruhi kesulitan belajar siswa dalam
bahasanya sendiri.
menceritakan kembali isi cerita terdiri dari
faktor internal dan faktor external.
.Faktor internal berasal dari dalam diri siswa,
meliputi :(a) kognitif (ranah pengetahuan) , (b)
afektif ( ranah sikap) yaitu siswa cenderung
kurang percaya diri dan merasa malu, (c)
psikomotor (ranah ketrampilan). Sedangkan
faktor external muncul dari luar diri siswa
meliputi : (a) lingkungan keluarga yaitu orang
tua yang cenderung acuh terhada pendidikan
anaknya, dorongan dari orang tua tidak ada, dan
orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikn
anaknya disekolah, (b);lingkungan
masyarakat, (c) lingkungan sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2014 prosedur penelitian


suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Martini, Jamaris. 2014 kesulitan belajar,
prespektif, asesmen, dan penanggulangan
bagi anak usia dini dan usia sekolah.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Sugiyono. 2017 metode penelitian kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kombinasi.Bandung: Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai