Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pendidikan Dasar : Jurnal Tunas Nusantara

P-ISSN: 2656-3223, E-ISSN: 2746-5675 Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023

Analisis Faktor Rendahnya Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran


IPA di Kelas III SDN 04 Bawu

Ifa Lathifatur Rohmaniyah1, Maila Fazza2 & Muhammad Misbahul Munir3


123
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
e-mail: 1ifalathiep08@gmail.com, 2mailafazza1@gmail.com, 3misbahulmunir@unisnu.ac.id

Abstrak
Penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada saat pembelajaran IPA
di kelas III SDN 04 Bawu ditemukan siswa ada yang mengantuk, mengobrol
dengan teman, siswa tidak mengerjakan tugas, siswa tidak merasakan manfaat
saat guru menjelaskan materi pelajaran, dan tidak semangat ketika belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor rendahnya motivasi
belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPA di SDN 04 Bawu Kecamatan
Batealit Kabupaten Jepara. Jenis penelitian yang digunakan adalah
pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis
datanya meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor rendahnya motivasi belajar siswa
kelas III pada pembelajaran IPA karena rendahnya disiplin belajar, sikap
belajar siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran di kelas, tingkat
aktivitas siswa yang kurang, dan tingkat kepuasan belajar yang rendah.

Kata Kunci: Motivasi belajar, Pembelajaran IPA

Abstract
This research is based on the fact that at the time of science learning in the
third grade of Elementary School 04 Bawu, found in the students there are
sleepy, chatting with friends, students do not do the task. Problems that arise
this teacher must be responsive and try to restore motivation learners. This
study aims to analyze the factors of low learning motivation of third graders
in science learning in SDN 04 Bawu Jepara. The type of research is
qualitative descriptive approach, using observation data collection
techniques, interviews and documentation, while data analysis techniques
include data reduction, data presentation, and conclusion. The conclusion of
this study is the low motivation of the third grade students in science lesson
because of the low of disciplinary learning, the learning attitude of the
students who are not actively involved in the learning in the classroom.

Keywords: Learning motivation, Science learning

1
Jurnal Pendidikan Dasar : Jurnal Tunas Nusantara
P-ISSN: 2656-3223, E-ISSN: 2746-5675 Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023

PENDAHULUAN
Perkembangan peserta didik dapat Dari hasil pengamatan awal di SDN 04 Bawu,
maksimal jika didukung dengan adanya dijumpai kondisi belajar peserta didik saat
motivasi dalam belajar pada diri peserta didik. berlangsungnya pembelajaran IPA di dalam kelas
Motivasi belajar mempunyai fungsi sebagai pada diri peserta didik ada yang mengantuk, corat-
energi penggerak terhadap tingkah laku, coret buku atau menggambar sendiri, mengobrol
menentukan arah perbuatan, dan menentukan dengan teman sebangku, melamun pada waktu guru
intensitas suatu perbuatan. Motivasi menjelaskan materi pelajaran. Permasalahan ini
mendorong seseorang melakukan sesuatu bisa saja disebabkan peserta didik dalam kondisi
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya sakit, kurang gizi, tidak senang dengan cara guru
(Sardiman, 2014:73). Pada saat pembelajaran mengajar, tidak suka dengan mata pelajarannya
di sekolah, guru sering dihadapkan sejumlah sendiri atau adanya problem pribadi. Permasalahan
karakteristik peserta didik yang berbeda-beda. yang muncul semacam inilah guru harus tanggap
Ada peserta didik yang menempuh kegiatan dan berusaha memulihkan motivasi belajar peserta
belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa didik. Artikel ini disusun dengan tujuan untuk
mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak mendeskripsikan hasil analisis faktor-faktor
sedikit pula peserta didik yang mengalami rendahnya motivasi belajar siswa di SDN 04 Bawu.
rendahnya motivasi belajar. Rendahnya
motivasi belajar peserta didik ditunjukkan oleh METODOLOGI
adanya hambatan-hambatan tertentu untuk Jenis penelitian yang digunakan dalam
mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu
psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, mencari data tentang rendahnya motivasi belajar
sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan siswa kelas III dalam proses pembelajaran IPA di
prestasi belajar yang dicapainya berada di SDN 04 Bawu. Data primer yang penulis
bawah semestinya (Wahyuningsih, 2011:3). maksudkan dalam penelitian ini adalah bersumber
Rendahnya motivasi belajar terdapat dari observasi dan wawancara. Data sekunder dalam
dua sumber utama, yaitu berasal dari diri penelitian ini adalah data yang terkait dengan
sendiri dan dari luar diri peserta didik. Peserta penelitian dan diambil dari dokumentasi SDN 04
didik mengalami rendahnya motivasi belajar Bawu seperti data siswa, nilai hasil ulangan harian
karena bosan dengan cara pembelajaran yang pembelajaran IPA. Lokasi tempat dilaksanakannya
monoton, yaitu peserta didik hanya penelitian adalah SDN 04 Bawu Kecamatan Batealit
mendengarkan dan mencatat. Selain itu, Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Dalam
terdapat indikator yang menunjukkan penelitian ini, yang bertindak selaku informan dari
rendahnya motivasi belajar peserta didik SDN 04 Bawu melalui kegiatan wawancara adalah
seperti rendahnya kemampuan peserta didik guru kelas III dan siswa kelas kelas III. Sementara
dalam menangkap materi pelajaran, kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan
konsentrasi peserta didik di dalam kelas, kepada siswa kelas III pada saat berlangsungnya
keaktifan peserta didik di dalam kelas, sikap pembelajaran IPA.
peserta didik dalam kelas, dan kebiasaan
belajar peserta didik (Wahyuninisih, 2011:4). HASIL DAN PEMBAHASAN
Jika motivasi belajar peserta didik rendah, Berdasarkan penelitian terhadap faktor
maka akan kesulitan dalam menjalani proses rendahnya motivasi belajar siswa kelas III dalam
pembelajaran, terlebih pembelajaran IPA yang proses pembelajaran IPA di SDN 04 Bawu
membutuhkan ketekunan dan ketelitian. diperoleh hasil rendahnya motivasi belajar siswa
disebabkan oleh:
2
Jurnal Pendidikan Dasar : Jurnal Tunas Nusantara
P-ISSN: 2656-3223, E-ISSN: 2746-5675 Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023

1. Disiplin belajar 3. Tingkat keaktifan


Dalam pembelajaran IPA siswa kelas III di Pada kelas III SDN 04 Bawu, rendahnya tingkat
SDN 04 Bawu terjadi beberapa keaktifan siswa ditunjukkan melalui indikasi
pelanggaran yang terkait dengan disiplin kurang mendengarkan penjelasan guru, kurang
belajar yaitu partisipasi rendah dalam perhatian terhadap tugas individu dan kelompok,
KBM, asyik berbicara dengan teman rasa ingin tahu rendah, dan tidak memiliki
semeja, membaca materi pembelajaran keberanian dalam bertanya serta menjawab.
yang bebrbeda, serta tidak membawa Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam
perlatan belajar. Kurangnya disiplin belajar kegiatan belajar, maka hendaknya guru
siswa tersebut terjadi karena beberapa merencanakan pengajaran, yang menuntut siswa
faktor, diantaranya adalah (a) guru lebih banyak melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak
banyak membicarakan hal di luar materi berarti siswa dibebani banyak tugas. Aktivitas
pelajaran, (b) siswa lebih senang atau tugas-tugas yang dikerjakan siswa
menceritakan pengalaman mereka, hendaknya menarik minat siswa, dibutuhkan
membuat rencana bermain bersama teman perkembangannya, serta bermanfaat bagi masa
yang lain, membicarakan mainan baru, (c) depannya. Salah satu cara meningkatkan
guru fokusmenulis di papan tulis sambil pengalaman belajar siswa adalah dengan
menjelaskan materi pelajaran, (d) siswa menggunakan bahan ajar dan media yang
yang tidak membawa perlengkapan sekolah mendukung (Hayati, et.al., 2020).
meminjam milik siswa lain, (e) guru sibuk 4. Kepuasan terhadap pembelajaran
mengoreksi pekerjaan siswa, (f) siswa yang KKM pembelajaran IPA adalah 70, sesuai tabel
melanggar tidak ditegur atau diberi sanksi. 4.1 dapat diketahui jika nilai pembelajaran IPA
2. Sikap belajar dari 36 orang siswa kelas III yang mencapai
Sesuai hasil observasi terhadap sikap KKM adalah sejumlah 26 orang siswa,
belajar siswa kelas III saat berlangsungnya sedangkan sisanya atau 10 orang siswa memiliki
kegiatan pembelajaran IPA adalah nilai dibawah KKM. Siswa dengan motivasi
ditemukan beberapa siswa yang tidak belajar rendah tidak merasakan manfaat
terlibat dalam diskusi kelas maupun diskusi ataupun kepuasan terhadap pelajaran,
kelompok, serta acuh tak acuh terhadap begitupun terhadap dinamika belajar melalui
dinamika kelas.Keadaan ini berbanding serangkaian kegiatan belajar bersama sulit
terbalik dengan tuntutan dari pembelajaran dirasakan manfaatnya oleh siswa dengan
IPA yaitu keaktifan siswa. Sikap peserta motivasi belajar rendah. Sebagai sebuah disiplin
didik terhadap mata pelajaran, misalnya ilmu, IPA memiliki peranan penting dalam
IPA, harus lebih positif setelah peserta didik membangun peradaban manusia. Maka,
mengikuti pembelajaran IPA dibanding pembahasan atau pengajaran sains dalam praktik
sebelum mengikuti pembelajaran. pendidikan memiliki peranan penting dalam
Untuk itu pendidik harus membuat rencana kehidupan sehari-hari (Hayati, 2017). Terlepas
pembelajaran termasuk pengalaman belajar dari keadaan siswa yang mempengaruhi
peserta didik yang membuat sikap peserta motivasi belajar, dalam konteks pembelajaran
didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih IPA, seorang guru dituntut untuk dapat
positif. Penggunaan media pembelajaran mengemas pembelajaran IPA yang dapat
oleh pendidik dalam proses belajar menjadi stimulus dalam meraih perhatian siswa
mengajar dapat memberi pengaruh positif pada pembelajaran. (Yudiyanto, et.al., 2020).
pada sikap siswa dan meningkatkan
motivasi belajar siswa (Hakim et al., 2020).

3
Jurnal Pendidikan Dasar : Jurnal Tunas Nusantara
P-ISSN: 2656-3223, E-ISSN: 2746-5675 Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023

5. Hubungan antar siswa nilai belajar IPA siswa kelas III hampir mencapai
Sesuai observasi terhadap kelas III pada 50% (setengah jumlah siswa). Sementara, faktor
saat pembelajaran IPA, teramati beberapa hubungan yang merupakan salah satu faktor yang
siswa terkesan menutup diri dari kawan- mempengaruhi motivasi belajar, sesuai penelitian
kawannya yang lain, seakan tidak memiliki ini ditemukan hubungan pada siswa kelas III SDN
ikatan emosional dengan guru dan siswa 04 Bawu berjalan normal dan baik. Perihal yang
lainnya. Para siswa tersebut berdasarkan terjadi terkait faktor rendahnya motivasi belajar
observasi terhadap perolehan nilai belajar siswa kelas III dalam pembelajaran IPA di SDN 04
IPA juga memiliki nilai yang kurang baik. Bawu bukanlah kejadian yang mutlak datang dari
Hubungan siswa yang terbebas dari konflik sisi siswa. Pihak sekolah dalam hal ini kepala
dengan teman sekelas merupakan salah
sekolahkhususnya guru agar senantiasa aktif
satu pemicu motivasi belajar.Tidak jarang
melakukan penyesuaian pembelajaran terhadap
ditemukan kondisi siswa yang memiliki
perkembangan yang ada. Sarana pembelajaran juga
hubungan yang kurang harmonis dengan
merupakan hal yang perlu mendapat perhatian guna
kawan-kawan sekolah membuat gairah
dilengkapi agar membuat siswa semakin tertantang
belajar menurun bahkan malas datang ke
sekolah. Hubungan yang baik dengan dalam melaksanakan pembelajaran khususnya IPA.
kawan sekelas menimbulkan rasa aman Tehadap kendala yang dialami siswa yang tidak
bagi siswa, rasa aman sangat berpengaruh dapat ditangani sendiri oleh guru sebaiknya
terhadap semangat belajar siswa karena menyertakan orang tua, sehingga orang tua dapat
rasa aman akan menimbulkan ketenangan mengetahui kejadian yang sebenarnya dan
kepada siswa di dalam melaksanakan membantu melakukan perbaikan terhadap anaknya.
tugasnya sebagai pelajar. Adapun yang DAFTAR PUSTAKA
dimaksud dengan rasa aman adalah: (a)
aman dalam melaksanakan pembelajaran Hakim, N., Yudiyanto, Y., Sa’diah, H., &
serta mempunyai nilai yang tinggi, dan (b) Setiana, E. P. (2020). Manual Book
rasa aman di tempat belajar, barang milik, Biology Scientific Camp: Pengembangan
dan barang fasilitas belajar dari sekolah. Pendidikan Karakter Berbasis Outdoor
Approach. BIODIK 6(1), 12-22.
SIMPULAN
Sesuai dengan hasil penelitian analisis Hayati, D.K. (2017). Pengembangan Buku Ajar
faktor rendahnya motivasi belajar siswa kelas Konsep Dasar IPA untuk Meningkatkan
III dalam proses pembelajaran IPA di SDN 04 Keterampilan Proses Sains Mahasiswa.
Bawu diperoleh kesimpulan bahwa rendahnya Jurnal Gentala Pendidikan Dasar 2 (1),
motivasi siswa kelas III dalam pembelajaran 151-167.
IPA disebabkan oleh rendahnya disipilin
belajar, sikap belajar siswa yang tidak terlibat Hayati, D.K., dkk. (2020). Pengembangan
aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, LKPD Berbasis Cooperative Learning
kurangnya tingkat keaktifan siswa yang Materi Sintesis Protein untuk Siswa Kelas
XII SMA. Al Jahiz: Journal of Biology
ditandai dengan kurang mendengarkan
Education Research 1 (1), 44- 51
penjelasan guru, kurang perhatian terhadap
tugas individu dan kelompok, rasa ingin tahu
Sardiman, A.M. (2014). Interaksi dan Motivasi
rendah, serta tidak memiliki keberanian dalam
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
bertanya dan menjawab. Tingkat kepuasan
Persada.
yang masih rendah ditandai dengan perolehan
4
Jurnal Pendidikan Dasar : Jurnal Tunas Nusantara
P-ISSN: 2656-3223, E-ISSN: 2746-5675 Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023

Wahyuningsih, Putri. (2011). Faktor-Faktor


yang Menyebabkan Rendahnya Motivasi
Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran
Sosiologi Kelas XI Madrasah Aliyah Al-
Iman Kota Magelang. Skripsi Jurusan
Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Semarang.

Yudiyanto, dkk. (2020). Pengembangan Video


Pembelajaran IPA Terpadu pada Tema
Konservasi Gajah Berkarakter Peduli
Lingkungan. JNSI: Journal of Natural
Science and Integration, 3(2), 187-195

Anda mungkin juga menyukai