Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS INTEGRASI

Nama Pasien : Solahudin Nama Mahasiswa : Ahamad


Jenis Kelamin : Pria NIRM : 2006-16-191
Tgl Lahir : 2 April 1988 Tanggal : 7 April 2010
Alamat : Jl. Bandar Wijaya no.5
Pekerjaan : Mahasiswa

ANAMNESA

- Maksud kunjungan :

Ingin merapikan gigi rahang atas dan bawah

- Keluhan Utama:
Gigi depan rahang atas dan rahang bawah berjejal
- Keluhan Lain:
Bila makan & sikat gigi, pasien merasa sakit pada bibir bagian atas & bawah.
Terdapat luka pada bibir bawah kanan & atas kiri. Terdapat kelainan bentuk gigi atas kiri
yang mengganggu penampilan.
- Motivasi : Pribadi
- Kelahiran : Normal
- Pemberian susu ASI s/d : 1 tahun
Botol s/d : 4 tahun
- Penyakit yang sedang diderita : --
- Kebiasaan buruk yang pernah ada : Bernapas melalui mulut
- Riwayat perawatan ortho : Pernah
- Waktu/lama perawatan : 3 bulan
- Anggota lain yang pernah dirawat ortho/menunjukkan tipe oklusi yang sama : --
- Sikap mental : Phylosophycal mind

PEMERIKSAAN KLINIS
- Analisa Ekstra Oral :
1.Wajah:
a. Bentuk muka : Ovoid
b. Mata : Simetris
c. Telinga : Simetris
d. Hidung : Tidak ada obstruksi
e. Bibir : Simetris, normal, kompeten

f. Sirkum oral : Normal


g. Pipi : Normal

1
h. Kelenjar submandibularis ka-ki : Teraba, lunak, tidak sakit
i. Kelenjar limfe : Teraba, lunak, tidak sakit
j. Kelenjar Parotis : Teraba, lunak, tidak sakit
k. Pinggiran rahang : Normal
l. Analisa Frontal : Tipe wajah dolikofasial, simetris & seimbang
m. Analisa Profil : Konfeks
n. Analisa Fungsional :
- Sendi temporo mandibular : Normal
- Free way space : 80 -78 = 2 mm
- Fungsi bicara : Normal
- Fungsi kunyah : 2 sisi
- Gerak buka tutup mulut : Normal
- Reflek Muntah : Tidak sensitif

- Analisa Intra Oral

1. Kebersihan Mulut : Sedang


2. Gingiva : Normal
3. Frenulum labii: -atas : Sedang
-bawah : Sedang
4. Mukosa labial : -atas kiri : terdapat ulkus di regio 13, berbatas tegas,
pinggir kemerahan, tengahnya putih kekuningan.
-bawah kanan : terdapat ulkus di regio 42, berbatas tegas,
pinggir kemerahan, tengahnya putih kekuningan,
diameter 11 mm.

2
5. Lidah : Normal
6. Palatum : Dalam
7. Tonsil faringeus : Normal
8. Garis tengah lengkung gigi at : Ke kanan 1 mm
9. Garis tengah lengkung gigi bawah : Normal
10. Oklusi : ada/fixed
11. Artikulasi : blocking regio 13-44, 24-34
12. Saliva : normal/ sedikit
13. Persistensi gigi susu :-
14. Kelainan bentuk/ ukuran gigi : 12, 22  microdontia
15. Umur dentalis : 18,28,38,48
16. Urutan erupsi : -RA: 6, 1, 2, 4, 5, 3, 7, 8
- RB: 6, 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8

- Analisa Model Belajar


1. Bentuk Lengkung gigi RA : tapering/simetris
2. Bentuk Lengkung gigi RB : ovoid/simetris
3. Curve of spee : Normal
4. Inklinasi Aksial/ ukuran mesio distal gigi geligi

Inklinasi aksial Ukuran Mesio- Ukuran mesio- Inklinsi aksial


distal (mm) distal (mm )

Buko versi 18 10 - 28 SE

Buko versi 17 10,5 10,5 27 Buko versi

-- 16 - 10 26 Normal

Normal 15 8 8 25 Disto palato versi

Disto Palato torsi 14 8 8 24 Disto Palato versi

3
Normal 13 7,5 7,5 23 Mesio palato torsi

Mesio Palato torsi 12 6 4 22 Normal

Mesio labio torsi 11 9 9 21 Mesio Labio versi

Disto labio torsi 41 6 6 31 Disto labio torsi

Normal 42 6,5 6,5 32 Normal

Normal 43 7 7 33 Normal

Normal 44 8 8 34 Normal

Linguo versi 45 9 9 35 Mesio linguo torsi

Linguo versi 46 11 11 36 Mesio linguo torsi

Linguo versi 47 10,5 10,5 37 Normal

SE 48 - - 38 UE

5. Hubungan gigi geligi:


a. Molar satu kanan
-Sagital :-
-Tranversal :-
-Vertikal :-
b. Molar satu kiri
-Sagital : Mesioklusi
-Transversal : Normal
-Vertikal : Normal
c.Kaninus kanan
-Sagital :-
-Transversal : Silang Palatal
-Vertikal : Gigitan terbuka
d.Kaninus kiri
-Sagital : Neutroklusi
-Transversal : Normal
-Vertikal : Normal
e. Insisif
-Overjet : 1 mm
-Overbite : 1 mm
- Analisa Bolton

4
7,5 6 9 9 4 7,5 mm

7 6,5 6 6 6,5 7 mm

Overall Ratio : --
Anterior Ratio : 39/43 X 100 = 90,6 ( 77,2)
44: 33,2  39 – 33,2 = 6,8 mm
Kesimpulan :
Overall ratio : --
Anterior ratio : lebar M-D gigi RB lebih besar 6,8 mm dari lebar M-D yang
seharusnya.

- Metode Arch Length Discrepancy


1. Rahang Atas
Lebar Mesio-Distal gigi 15-25

15 14 13 12 11 21 22 23 24 25

8 8 7,5 6 9 9 4 7,5 8 8

Total : 75 mm (X)
Panjang lengkung rahang ( mesial 16 -26 ) : 73 mm (Y)
Perhitungan ALD : Y ( 73 ) – X ( 75 ) = - 2 mm
Artinya terdapat kekurangan ruangan sebesar 2 mm

2. Rahang Bawah
Lebar Mesio-Distal gigi 35-45

45 44 43 42 41 31 32 33 34 35

9 8 7 6,5 6 6 6,5 7 8 9

Total : 73 mm (X)
Panjang lengkung rahang ( mesial 46 -36 ) : 71 mm (Y)
Perhitungan ALD : Y ( 71 ) – X ( 73 ) = - 2 mm
Artinya terdapat kekurangan ruangan sebesar 2 mm

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Panoramik :

5
Keterangan : 12, 22  kelainan bentuk gigi, ruang pulpa kecil, tidak kelainan
periapikal, foramen apikal sudah terbentuk sempurna

Analisa Cephalometri :

Sebelum
Parameter Nilai normal Keterangan
Perawatan

Posisi maksila thd basis kranium lebih


SNA (83,5±2)º 74º
mundur dr normal

6
Posisi mandibula thd basis kranium lebih
SNB (81±2)º 77º
mundur dr normal

ANB (2,5±2)º -3º Relasi maksila thd mandibula normal

WITS (-1±2)mm -7 mm Maloklusi skeletal kelas III

FMA (26±3)º 35º Tipe wajah dolikofasial

Inklinasi axial gigi I RB thdp mandibula


Ī – MP (96±5)º 91º
normal

Inklinasi axial gigi I RA thd basis kranium


I – SN (109±6)º 110º
normal

I–Ī (125±5)º 117º Inklinasi gigi I1 atas & bawah protusion

Nasolabial
(93±3)º 85º Posisi bibir atas lebih maju dr normal
Angle

Lower Lip – E
(1,0±1)mm 5 mm Posisi bibir bawah lebih maju dr normal
Line

Kesimpulan : Pasien maloklusi skeletal kelas III, tipe wajah dolikofasial, posisi maksila
terhadap basis cranium lebih mundur dr normal, posisi mandibula thd basis cranium lebih
mundur dr normal, relasi maksila thd mandibula normal, inklinasi I RB thd mand. plane
normal, inklinasi I RA thd basis kranium normal, inklinasi gigi I atas & bawah protusion,
posisi bibir atas lebih maju dr normal, posisi bibir bawah lebih maju dr normal.

DIAGNOSA
Pasien laki – laki usia 22 tahun, status umum baik, datang ingin merapikan gigi
rahang atas dan bawah dengan keluhan gigi depan rahang atas dan bawah berjejal, gigi 22
peg shaped yang mengganggu penampilan, di mukosa labial regio 42 terdapat Stomatitis
Apthosa Rekuren tipe mayor sehingga pasien merasa tidak nyaman, sikap mental
phylosophical mind, bentuk muka ovoid, mata & telinga simetris , kompeten, tidak ada

7
obstruksi hidung, bibir simetris, normal & kompeten, sirkum oral normal, pipi normal,
kelj.submandibularis teraba, lunak & tidak sakit, kelj.limfe teraba, lunak & tidak sakit,
kelj.parotis teraba lunak & tidak sakit, pinggiran rahang normal, tipe wajah pada analisa
frontal dolikofasial, simetris, seimbang, analisa profil konfeks, free way space 2 mm, fungsi
bicara normal, fungsi kunyah 2 sisi, reflek muntah tidak sensitif, kebersihan mulut sedang,
gingiva normal, frenulum labialis atas & bawah sedang, lidah normal, palatum dalam, tonsil
faringeus normal, garis tengah lengkung gigi atas ke kanan 1 mm, garis tengah lengkung gigi
bawah normal, oklusi ada/fixed, terdapat blocking regio 13-44, 24-34, saliva normal &
sedikit, bentuk lengkung gigi RA tappering/simetris, bentuk lengkung gigi RB ovoid/
simetris, curve of spee normal, hubungan molar satu kiri dalam sagital mesioklusi, transversal
normal, vertikal normal, hubungan kaninus kanan dalam arah transversal silang palatal,
vertikal gigitan terbuka, hubungan kaninus kiri dalam arah sagital neutroklusi, transversal
normal, vertikal normal, overjet 1 mm, overbite 1 mm. Berdasarkan analisa Bolton, anterior
ratio seluruh gigi anterior rahang bawah lebih besar 6,8 mm dari seharusnya. Berdasarkan
metode arch length discrepancy pada rahang atas terdapat kekurangan ruang sebesar 2 mm,
pada rahang bawah terdapat kekurangan ruangan sebesar 2 mm. Pada roentgen panoramik 22
-> kelainan bentuk gigi, ruang pulpa kecil, tidak ada kelainan periapikal, foramen apikal
sudah terbentuk sempurna. Pada rontgen Cepahalometri : pasien maloklusi skeletal kelas III,
tipe wajah dolikofasial, posisi maksila terhadap basis cranium lebih mundur dr normal, posisi
mandibula thd basis kranium lbh mundur dr normal, inklinasi gigi I1 atas & bawah protusion,
posisi bibir atas & bibir bawah lebih maju dr normal.

RENCANA PERAWATAN:

- Scalling + OHI

- SAR di mukosa labial region 13 & 42 => Pemberian bufacom cream & vitamin C per
oral.
- Perawatan orthodontik :
Rahang atas :
- Slicing distal 11, 12, 23 : untuk mendapatkan ruangan
- Gigi 11, 12, 13, & 23 => didorong ke labial dengan bumper terbuka
- Gigi 13-23 : diberi labial bow untuk mempertahankan lengkung gigi
- Gigi 17, 26 : diberi klamer Adam’s untuk retensi
Rahang bawah :
- Slicing distal gigi 33, 32, 31, 43, 42, 41 : untuk mendapatkan ruangan
- Gigi 33-43 : diretraksi ke lingual dengan labial bow
- Gigi 36, 46 : diberi klamer Adam’s untuk retensi

8
Gambar sketsa

- Perawatan mahkota tiruan :


a. Jenis mahkota : mahkota tiruan penuh logam porselen
b. Warna gigi : A3
c. Macam logam : non precious alloy
d. Macam cetakan
 Cetakan I
Tehnik mencetak : single impression, open mouth, mukostatis
Bahan cetak : Alginate
 Cetakan II
Tehnik mencetak : single impression, open mouth, mukostatis
Bahan cetak : Alginate

PEMBAHASAN :
Pasien datang ingin dirawat ortho, dengan keluhan utama gigi rahang atas dan rahang
bawah berjejal. Pada pemeriksaan intra oral terdapat stomatitis aphtosa rekuren pada mukosa
labial atas kiri & bawah kanan. Oleh karena itu sebelum dilakukan perawatan orthodontik
perlu dilakukan perawatan thd SAR terlebih dahulu dengan pemberian bufacom cream &
vitamin C per oral, untuk mengurangi rasa sakit & mempercepat proses penyembuhan.
Apabila sebelum perawatan orthodontik tidak dilakukan perawatan SAR terlebih dahulu,
makan akan menyulitkan pada waktu insersi & kontrol karena pasien merasa sakit & tidak
nyaman.
Adanya kelainan bentuk 22 yaitu pegshaped, agar diperoleh estetik yang lebih baik
maka setelah perawatan orthodontik selesai sebaiknya dibuatkan restorasi mahkota tiruan
penuh logam porselen pada gigi 22 yang pegshaped. Pasien dipilihkan mahkota tiruan penuh
logam porselen karena cukup kuat & estetik lebih baik. Ruangan bekas pencabutan pada
belakang atas kanan, didiamkan saja karena ruang yg tersedia sudah tidak memungkinkan
untuk dibuatkan gigi tiruan ( ruang sudah sempit ), maka pada pembuatan plat orthodontik,
ruang tersebut diisi dengan plat akrilik.

PROGNOSIS
Baik karena diperkirakan perawatan dapat berhasil.

9
10

Anda mungkin juga menyukai