Anda di halaman 1dari 3

Biografi rossa

Nama asli : Sri Rossa Roslaina Handiyani


Tanggal lahir : 09 Oktober 1978
Lahir di : Sumedang, Jawa Barat, Indonesia
Zodiac : Libra
Terkenal sejak merilis single "Nada-Nada Cinta" (1996) Penyanyi bernama
lengkap Sri Rossa Roslaina Handiyani, atau yang akrab disapa Rossa, lahir di
Sumedang, 9 Oktober 1978. Wanita jobolan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP) Universitas Indonesia ini merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara pasangan Ukas Hasan Irawan dan Eni Kusmiani.
Rossa mewarisi bakat menyanyi yang sudah ia tunjukkan sejak kecil dari
ibunya. Bahkan menginjak usia 10 tahun, Rossa sudah merilis sebuah album
anak-anak berjudul "Untuk Sahabatku" (1988). Namun album tersebut gagal
menyedot perhatian publik.
Nama Rossa melambung ketika ia merilis album dewasa pertamanya yang
bertajuk "Nada Nada Cinta" (1996). Album yang mengusung single dengan
judul yang sama, "Nada Nada Cinta" (!1996), meraih kesuksesan luar biasa
dengan penjualan mencapai 750 ribu copy. Hal ini membuat "Nada Nada Cinta"
disemati Diamond Award yang setara dengan 10 kali Platinum Award.
Album kedua Rossa, "Tegar" (2000), resmi dirilis. Single "Tegar" (2000) yang
menjadi andalan pun sukses membawa Rossa sebagai "Most Favorite Female
Artist" di ajang penghargaan "MTV Indonesia Awards 2000".
Respon positif publik membuat Rossa terus eksis di industri musik Indonesia
dengan merilis beberapa album selanjutnya, yaitu "Kini" (2002), "Kembali"
(2005) dan "Yang Terpilih" (2007). Album "Yang Terpilih" memuat lagu-lagu
lama Rossa yang ia nyanyikan kembali dengan aransemen baru. Album ini
mendapat respon hangat sampai ke negeri Jiran, Malaysia.
Rossa merilis album "Yang Terpilih" di Malaysia pada Mei 2007. Rilisnya
album tersebut di Malaysia membawa lagu Rossa sebagai pemenang kategori
"Lagu Bahasa Melayu Terbaik Dipersembahkan Oleh Artis Luar Negara" di
ajang "Anugerah Industri Muzik ke-15" tahun 2009.
Suara emas Rossa mendapat kepercayaan dari Melly Goeslaw untuk
membawakan lagu ciptaannya sebagai original soundtrack di film "Ayat-Ayat
Cinta" (2008). Seakan tak mau berhenti berkarya, Rossa meneruskan karirnya
dengan merilis album self-titled, "Rossa" (2009), "Harmoni Jalinan Nada &
Cerita" (2010) dan "The Best of Rossa" (2011).
Kehidupan pribadi Rossa beberapa kali menjadi sorotan media infotainment.
Pernikahannya dengan Yoyo Padi, yang sudah dikaruniai seorang anak bernama
Rizky Langit Ramadhan, harus berakhir di meja perceraian. Rumah tangga yang
mereka bina itu dinyatakan resmi bubar pada 14 Juli 2009.
Biografi Kim Jeffrey Kurniawan. Program naturalisasi pemain asing yang di
gembar-gemborkan PSSI sampai sejauh ini memang belum menampakkan hasil
signifikan, namun paling tidak kehadiran pemain asing di tim nasional memberi
warna dan spirit baru bagi pemain lokal untuk meningkatkan prestasi. Salah satu
nama yang dijadikan target naturalisasi adalah pemuda belia bernama Kim
Jeffrey Kurniawan. Kim dianggap punya potensi sebagai pesepakbola handal
yang saat ini masih memperkuat FC Heidelsheim, sebuah klub yang berkompetisi
di Verbandsliga Nordbaden Jerman (satu level di bawah divisi 3 Bundesliga).
Umurnya masih cukup muda (20 tahun) sehingga karir sebagai pemain masih
panjang.

BIODATA KIM JEFFREY KURNIAWAN


Nama Lengkap Kim Jeffrey Kurniawan
Tanggal Lahir 23 Maret 1990
Tempat Lahir Mühlacker Jerman
Tinggi Badan 167 cm
Berat Badan 60 kg
Ibu Kandung Uschi Kurniawan
Ayah Kandung Petrus Kurniawan

Kim memang belum mengenal Indonesia secara mendalam, mengingat ia lahir di


Jerman dan jika bicara soal sepak bola....Indonesia memang Cuma terkenal
suporternya yang ganas ama pengurus PSSInya yang kerjanya gontok-gontokkan.
He...he.... Namun kakek Kim Kwee Hong Sing, adalah mantan pemain Persija
Jakarta dan juga mantan punggawa tim nasional Indonesia di era tahun 1950. Saat
itu Tim Nasional Indonesia di bawah asuhan pelatih asal Yugoslavia Antun
Pogacnik. Di bawah asuhan Pogacnik, timnas lumayan bersinar. Beberapa hal
yang perlu dicatat adalah kesuksesan Indonesia meraih medali perunggu Asian
Games 1958, nyaris mengungguli Uni Soviet yang diperkuat Lev Yashin di
Olimpiade 1956, menundukkan Cina di Kualifikasi Piala Dunia 1958, dan
menjuarai Piala Merdeka 1961 dan 1962 di Malaysia. Selain itu, Kwee Hong Sing
juga mencicipi beberapa gelar bersama Persija.

Kim menyatakan betapa ketatnya bersaing di Eropa apalagi di Jerman sebagai


salah satu kiblat sepakbola dunia. Ia menyatakan sangat senang jika bisa
bergabung dengan tim nasional Indonesia dan siap berganti kwarganegaraan.
Kim juga siap mengikuti jejak sang kakek, berjuang meningkatkan pamor tim
nasional Indonesia bersama rekan-rekan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai