1. Baki beralas
2. Termometer aksila, rektal, dan timpani (bila ada)
3. Tensimeter yang dilengkapi manset ukuran bayi
dan anak
4. Stetoskop anak
5. Penlight
6. Tounge spatel
7. Reflex hammer
8. Timbangan bayi dan anak
PERSIAPAN ALAT
A. Persiapan umum
B. Penilaian penampilan umum
C. Penilaian pertumbuhan
D. Penilaian tanda vital
E. Pemeriksaan fisik sistematis
F. Terminasi
A. PERSIAPAN UMUM
1. Berat Badan
Sebelum melakukan pengukuran, pastikan bahwa
timbangan menunjukkan angka nol.
2. Tinggi/Panjang Badan
Tinggi (panjang) badan diukur dari puncak kepala
sampai dengan tumit dengan posisi tubuh dan kaki
lurus.
Tandai hasil pengukuran pada grafik pertumbuhan
ataupun pada tabel z-score untuk menentukan
apakah pertambahan tinggi (panjang) badan berada
pada rentang normal atau tidak.
Interpretasi pengukuran berat badan dan
panjang badan (MTBS, 2008):
2. Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan diukur selama satu menit
penuh. Adapun frekuensi pernapasan normal
sebagai berikut:
Usia 0-28 hari (neonatus) : 40-60 kali/menit
Usia >28 hari – 1 tahun (bayi): 30-40 kali/menit
Usia >1 tahun – 3 tahun (toddler): 20-30 kali/menit
Usia >3 tahun : 12-20 kali/menit
D. PENILAIAN TANDA VITAL
3. Denyut nadi
Pengukuran denyut nadi dilakukan selama satu
menit penuh melalui perabaan (palpasi).
Palpasi pada bayi dilakukan pada arteri brachialis
dan pada anak usia >2 tahun pada arteri radialis.
Adapun pada bayi, pemeriksaan denyut nadi dapat
pula dilakukan dengan cara auskultasi
pada area apikal jantung yaitu ICS 4-5
(di bawah puting).
D. PENILAIAN TANDA VITAL
c. Kedalaman
Pada saat palpasi, perhatikan pula apakah
kedalaman denyut nadi cukup atau kurang.
D. PENILAIAN TANDA VITAL
4. Tekanan darah
Manset yang digunakan untuk mengkur tekanan
darah disesuaikan dengan usia. Pengukuran
tekanan darah dilakukan pada anak usia >3 tahun
atau ada gejala hipertensi, kondisi emergensi, dan
perawatan intensif. Metode pengukuran tekanan
darah pada anak usia >3 tahun sama dengan
metode pengukuran pada orang dewasa.
D. PENILAIAN TANDA VITAL
c. Gag Reflex
Stimulasi pada posterior faring dengan tube atau
suction : respon bayi akan muntah.
d. Extrusion Reflex
Sentuh lidah dengan tongue spatel, bayi akan
mendorong lidah keluar. Hilang pada usia 4 bulan.
EXTRUSION REFLEX
LEHER
• Vokal fremitus:
Pengkajian dapat dilakukan saat anak menangis
atau dengan cara ajak anak untuk mengucapkan
‘’tujuh puluh tujuh’’, sambil letakkan telapak tangan
pemeriksa pada bagian dinding dada dekat apeks
paru: normal getaran sama besar antara kedua
paru.
D A D A (P A R U – P A R U)
• Sirkulasi
Capillary refilling time (CRT): normal < 3 detik.
Pada bayi dapat dikaji dengan cara menekan
telapak tangan atau telapak kaki.
Pada anak yang lebih besar dapat
dilakukan dengan cara menekan kuku.
ABDOMEN
• Inspeksi bentuk
Normalnya abdomen bayi dan anak berbentuk
silindris.
. .
. . . .
. . . .
. .
ABDOMEN
. . .
. . .
. .
ABDOMEN
• Inspeksi kebersihan
Kosim, M.S., Yunanto, A., Dewi, R., Sarosa, G.I., & Usman, A.
(2010). Buku ajar neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia.
Wong, D.L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L,
& Schawrtz, P. (2009). Wong: Buku ajar keperawatan pediatrik.
(edisi 6). Jakarta: EGC.
Gill, D., & O’Brien, N. (2007). Paediatric clinical examination made
easy (fifth ed). Philadelphia: Elsevier.
Ferguson, D., & Lawton, L. (2008). Essential clinical skill for nurses:
Clinical assessment and monitoring in children. Oxford:
Blackwell Publishing.
TERIMA KASIH