Anda di halaman 1dari 18

ANTENATAL CARE

A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun
janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan
fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal,
karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janinnya (Departemen Kesehatan, 2007).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya,
2008).
2. Tujuan
a.Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,
dan sosial ibu dan bayi.
c.Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, Ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e.Mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Saifuddin, dkk., 2002).

3. Tumbuh Kembang Janin


a. Tumbuh kembang janin
Suatu kehamilan matur biasanya akan berlangsung selama 280 hari
atau 10 bulan Arab (Lunar monash) atau 40 pekan (minggu) yang dihitung
dari hari pertama mendapat haid terakhir.
Pada 2 minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan
perkembangan dari ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai minggu
ke-6 disebut mudigah (embrio), dan sesudah minggu ke-6 mulai disebut
fetus. Perubahan-perubahan dan organogenesis terjadi pada berbagai
periode kehamilan.

Tabel 1. Perubahan-perubahan dan organogenesis yang terjadi pada berbagai periode


kehamilan
Umur Kehamilan Panjang Fetus Pembentukan Organ
4 minggu 7,5 – 10 mm Rudimental mata, telinga dan hidung
8 minggu 2,5 cm Hidung, kuping, jari-jemari mulai dibentuk.
Kepala menekur ke dada
12 minggu 9 cm Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat,
leher mulai berbentuk, alat kandungan luar
terbentuk namun belum berdiferensiasi
16 minggu 16 – 18 cm Genitalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal,
kulit tipis dan warna merah
20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di
kepala, dan rambut halus (lanugo) tumbuh di
kulit
24 minggu 30 -32 cm Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata
serta kulit keriput. Kepala besar. bila lahir, dapat
bernapas tetapi hanya bertahan hidup beberapa
jam saja.
28 minggu 35 cm Kulit warna merah ditutupi verniks kaseosa.
Bila lahir, dapat bernapas, menangis pelan dan
lemah. Bayi matur
32 minggu 40 – 43 cm Kulit merah dan keriput. Bila lahir kelihatan
seperti orang tua kecil (little old man)

36 minggu 46 cm Muka berseri tak keriput


40 minggu 50 – 55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa
banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-
organ baik. Pada pria, testis sudah berada dalam
skrotum, sedangkan pada wanita, labia majora
berkembang baik. Tulang-tulang kepala
memanjang. Pada 80 % kasus telah terjadi
center-osifikasi pada epifis tibia proksimal

b. Peredaran darah janin


Sistem kardiovaskuler merupakan sistem organ pertama yang berfungsi
dalam perkembangan manusia. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah
dimulai pada minggu ketiga dengan mensuplai embrio dengan oksigen dan
nutrient dari ibu. Pada akhir minggu ketiga, tubular jantung mulai berdenyut
dan sistem kardiovaskuler primitif berada dalam embrio, tangkai penghubung,
chorionm dan yolk sae. Selama minggu keempat dan kelima, jantung
berkembang dalam organ dengan empat ruang. Pada akhir tahap embrio,
jantung berkembang telah lengkap.
Dikarenakan paru-paru fetal tidak berfungsi untuk pertukaran gas
respirasi, jalan sirkulasi khusus melalui bypass paru-paru.
Darah yang kaya oksigen dari placenta mengalir banyak melalui vena
umbilical di dalam obdomen fetal.
Saat vena umbilikal mencapai hati, vena ini bercabang menjadi dua. Satu
sirkulasi darah teroksigenasi melalui hati. Kebanyakan darah melalui ductus
venosus di dalam vena cava inferior. Dari sini bercampur dengan darah
teroksigenasi dari kaki fetal dan abdomen yang berjalan ke atrium kanan.
Kebanyakan dari darah ini mengalir lurus melalui atrium kanan dan melalui
foramen ovale, yang terbuka ke dalam atrium kiri.
Terdapat tiga karakteristik khusus yang memungkinkan fetus
memperoleh oksigen yang cukup dari darah maternal:
a. Hemoglobin fetal membawa 20 % sampai 30 % lebih banyak oksigen
daripada hemoglobin maternal.
b. Konsentrasi hemoglobin fetal sekitar 50 % lebih besar dari kadar ibu.
c. Fetal heart rate adalah 120 sampai 160 kali setiap manit, membuat
cardiac output fetal per unit berat badannya lebih tinggi daripada orang
dewasa

4. Bukti Kehamilan
a. Presumtif (Bukti Subjektif)
1) Amenorea
2) Perubahan payudara
3) Mual & muntah (morning sickness)
4) Frekuensi berkemih
5) Leukorea , Tanda Chadwiek’s
6) Quickening
b. Probabilitas (Bukti Objektif)
1) Pertumbuhan & perubahan uterus
2) Tanda Hegar’s ( melunaknya segmen bawah uterus)
3) Ballotement (lentingan janin dlm uterus saat palpasi)
4) Braxton hick’s (kontraksi selama kehamilan)\
5) Perubahan Abdomen
6) Pembesaran abdomen
7) Striae Gravidarum
8) Pigmentasi pada linea nigra
c. Absolut (Bukti Positif)
1) Terdengar DJJ
2) Teraba bagian anak oleh pemeriksa
3) Terlihat hasil konsepsi dengan USG
4) Teraba gerakan janin oleh pemeriksa

Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:


1) Leopold I : untuk menemukan presentasi dengan cara
mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di fundus dan
daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka
akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus,
maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
2) Leopold II : untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada
kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain
mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung
janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
3) Leopold III: Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin
yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi
abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas
panjang dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas,
gerakkan tangan turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut.
Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika
bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
4) Leopold IV: Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol
dari bagian terendah janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan
turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan
merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu:
Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar
yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika
hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga
panggul.

5. Fisiologi Kehamilan
a. Sistem Kerja Hormon
1) Sistem endoktrin
Kelenjar dari sistem endoktrin menghasilkan bahan-bahan kimia yang
mempengaruhi seluruh tubuh. Selama masa kehamilan, banyak
perubahan yang terjadi pada kelenjar ini.
2) Ovarium dan Plasenta
Ovarium merupakan sumber estrogen dan progesterone pada wanita
tidak hamil. Pada saat konsepsi, perubahan dramatis terjadi. Korpus
luteum tempat ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan
progesterone. Segera setelah plasenta terbentuk dengan baik, ia
menjadi sumber utama kedua hormon tersebut. Plasenta juga
membentuk steroid dan tiga jenis hormon lainnya: human chorionic
gonadotropin (hGC), human placental lactogen (hPL). Jugadisebut
chorionic somatommotropin (hCS), dan human chorionic thyrotropin
(hCT)
3) Kelenjar Tiroid
Selama masa kehamilan, basal metabolic rate (MBR) meningkat
hampir 20 % dan kelenjar tiroid membesar, tetapi jumlah hormon yang
dihasilkan tetap sama (tiroksin). Ukurannya meningkat karena
pertumbuhan sel-sel acinar, dan meingkatnya metabolic rate
disebabkan karena oksigen yang digunakan lebih banyak.
4) Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat selama masa kehamilan,
terutama selama minggu ke-15 sampai ke-30 ketika kebutuhan kalsium
janin lebih besar. hormon paratiroid penting untuk mempertahankan
kecukupan kalsium dalam darah, tanpa hormon tersebut matabolisme
tulang dan otot terganggu.
5) Pankreas
Insulin dihasilkan oleh sekelompok sel-sel kecil yang disebut Pulau
langerhans, yang terjadi di seluruh jaringan pankreas. Selama masa
kehamilan sel-sel ini tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin
untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat. Walaupun demikian,
karena keterbatasan penyimpanan glikogen, wanita sehat yang hamil
kurang mampu mengatasi jumlah gula yang lebih banyak, sehingga
beberapa dari mereka mengeluarkannnya ke dalam urin. Bagi ibu yang
diabetes, kehamilan merupakan hal yang riskan dan membutuhkan
pengawasan medis yang berkelanjutan.
6) Kelenjar Pituitari
Lobus anterior dari kelenjar pituitari mengalami sedikit pembesaran
selama kehamilan dan terus menghasilkan semua hormon tropic, tetapi
juga dengan jumlah yang sedikit berbeda. Follicle-Stimulating hormoe
(FSH) ditekan oleh chorionic gonadotripon (hCG) yang dihaslkan
dalam plasenta. Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon
melanotropik meningkat, menyebabkan peningkatan pigmentasi
putting usus, wajah dan abdomen. Pembentukan prolaktin meningkat
dan berlanjut setelah persalinan selama menyusui.
Sebagaimana bayi telah matur, pembentukan prolaktin oleh lobus
posterior meningkat dan menyiapkan perannya menstimulasi kontraksi
otot uterus dalam proses persalinan.
7) Kelenjar Adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian
kortika yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam
darah diatur oleh kortin.
Bagian medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrine, hormon
yang sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi
bagian medula
Hormon-hormon yang signifikan pada kehamilan:
1) HCG (Human Chrionic Gonadotropin)
a) Dihasilkan oleh sel-sel trofoblast
b) Puncaknya pada minggu ke 9-13
c) Mempertahankan korpus luteum sampai plasenta mengambil
alih HPL (Human Placental Lactogen)
d) Dihasilkan oleh sel-sel synsitio trofoblast
e) Kerjanya berlawanan dengan insulin
f) Mempunyai pengaruh peninghkatan asam lemak bebas dan
menurunkan metabolisme glukosa.
2) Estrogen
a) Dihasilkan oleh ovarium dan plasenta
b) Berperanan dalam perkembangan uterus dan mamae,
meningkatkan pigmen kulit, meretensi Na dan air, serta
menurunkan hidrokloric asam lambung
3) Progesterone
a) Dihasilkan oleh korpus luteum plasenta dan ovarium
b) Berperan dalam mempertahankan kehamilan, memelihara
endometrium dan merelaksasikan otot-otot uterus.
c) Menurunkan tonus dan motilitas lambung dan saluran cerna.
d) Merelaksasikan otot-otot kaki dan pembuluh darah ekstremitas
4) Relaksin
a) Dihasilkan oleh korpus luteum, plasenta dan desidua.
b) Berfungsi untuk menurunkan kontraksi uterus, melunakkan
serviks, dan pengubahan kolagen.

5) Prostaglandin
Substansi lipid yang disimpan dalam sedisua selam hamil dan juga
terdapat dalam cairan semen. Berperan kompleks untuk memulai
persalinan.
6. Cara Pelayanan
Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal
menurut Depkes RI yang terdiri dari :
a. Kunjungan Pertama
1)Catat identitas ibu hamil
2)Catat kehamilan sekarang
3)Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
4)Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
5)Pemeriksaan fisik diagnostic dan laboratorium
6)Pemeriksaan obstetric
7)Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
8)Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan
mineral lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi.
9)Penyuluhan/konseling.
b. Jadwal Kunjungan Ibu Hamil
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal:
1) Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).
2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14
– 28).
3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28
– 36 dan sesudah minggu ke 36) (Saifudin, dkk.,2002)
4) Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada
gangguan atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam
(Pusdiknakes, 2003:45).
Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang
sangat penting.
1) Trimester pertama sebelum minggu ke 14
a) Membangun hubungan saling percaya antara petugas
kesehatan dan ibu hamil.
b) Mendeteksi masalah dan menanganinya
c) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus
neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek
tradisional yang merugikan
d) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
e) Mendorong perilaku yang shat (gizi, latihan dan
kebersihan, istirahat dsb.
2) Trimester kedua sebelum minggu ke 28
Seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia
(tanya ibu tentang gejala – gejala preeklamsia, pantau tekanan darah,
evaluasi edema, periksa untuk apakah ada kehamilan ganda
3) Trimester ketiga antara minggu 28-36
Sama seperti diatas, dtambah palpasi abdominal untuk mengetahui
apakah ada kehamilan ganda.
4) Trimester ketiga setelah 36 minggu
Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal,
atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit
(Saifuddin, dkk., 2002)

7. Pelayanan Standar
Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “7 T”
a.(Timbang) berat badan
b. Ukur (Tekanan) darah
c.Ukur (Tinggi) fundus uteri
d. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)
e.Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
f. Tes terhadap penyakit menular sexual
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. (Saifudin,
2002).

8. Keluhan Pada Masa Hamil


Keluhan pada triwulan III (usia kehamilan 7 – 9 bulan). Kejadian yang sering
timbul antara lain:
a.Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat
menunjukkan kemungkinan terjadi anemia dengan Hb < 10 gr%.
b. Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat digunakan
rujukan kemungkinan adanya hipertensi.
c.Kaki edema.Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah satu
gejala dari trias klasik eklamsi. Sesak napas pada triwulan III perlu
dicurigai kemungkinan adanya kelainan letak (sungsang).
d. Perdarahan. Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan
pervaginam perlu dicurigai adanya placenta praevia atau solusio
plasenta.
e.Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, bukan pada
saat kencing, perlu diwaspadai adanya ketuban pecah dini.
f. Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kencing akibat
masuknya kepala ke pintu atas panggul.
g. Psikologis: Kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang
bayi.

B. KONSEP KEPERAWATAN ANTENATAL CARE


1. Pengkajian
a. Aktivitas dan Istirahat
1) Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12
minggu) kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah
kehamilan terakhir.
2) Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 DPM.
3) Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan
peningkatan volume episode singkope.
4) Varises
5) Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada
(terutama pada trisemester akhir)
b. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
1) Perubahan pada konsistensi / frekuensi defekasi
2) Peningkatan frekuensi perkemihan
3) Urinalisis: Peningkatan berat jenis
4) Hemoroid
d. Makanan/Cairan
1) Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati
umum terjadi
2) Penambahan berat badan: 2 sampai 4 lb trisemester pertama,
trisemester kedua dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
3) Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi
mudah berdarah
4) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
5) Sedikit edema dependen
6) Sedikit glikosuria mungkin ada
7) Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir
kehamilan.
e. Nyeri dan Kenyamanan
Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi Braxton
Hicks terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggung
f. Pernapasan
1) Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal
2) Frekuensi pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi;
pernapasan torakal.
g. Keamanan
1) Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC)
2) Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10
– 12 minggu) atau fetoskop (17 - 20 minggu)
3) Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu.
Sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.
4) Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
h. Seksualitas
1)Penghentian menstruasi
2)Perubahan respon /aktivitas seksual
3)Leukosa mungkin ada.
4)Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis
pubis (pada 10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu)
agak ke bawah kartilago ensiform (pada 36 minggu)
5)Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan
vaskularitas lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi
jaringan arcolar, hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan
(trisemester pertama dan ketiga); kemungkinan strial gravidarum
kolostrum dapat tampak setelah 12 minggu
6)Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler
nevi, strial gravidarum.
7)Tanda-tanda Goodell, Hegar Schdwick positif.
i. Integritas Sosial
1) Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
2) Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur
dengan stressor kehamilan
3) Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional.
j. Penyuluhan/Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung
pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap
anak, stabilitas ekonomik.
k. Pemeriksaan Diagnostik
1) DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)
2) golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko
terhadap inkompatibilitas
3) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
4) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma
Reagen)
5) Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan
oleh kutil vagina, lesi, rabas abnormal.
6) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
7) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes
simpleks tipe 2
8) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian
kehamilan infeksi, diabetes penyakit ginjal)
9) Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG)
positif
10) Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
11) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
12) Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl
(biasanya dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi
selanjutnya dari folus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan
prenatal.
2. Diagnosa Dan Rencana Keperawatan
a. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus,
krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari
tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan :
Kecemasan berkurang/hilang
Intervensi Rasional
1. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi  mengide
kecemasan ntifikasi perhatian pada
bagian khusus dan
2. Berikan informasi tentang menentukan arah dan
penyimpangan genetic khusus, resiko yang kemungkinan
dalam reproduksi dan ketersediaan pilihan/intervensi.
tindakan/pilihan diagnosa.  Dapat
menghilangkan ansietas
3. Kembangkan sikap berbagi rasa berkenaan dengan
secara terus menerus. ketidaktahuan dan
4. Berikan bimbingan antisipasi membantu keluarga
dalam hal perubahan fisik/psikologis. mengenai stress,
membuat keputusan, dan
beradaptasi secara positif
terhadap pilihan.
 Kesempa
tan bagi klien/pasangan
untuk memuji pemecahan
situasi.
 Dapat
menghilangkan
kecemasan/ depresi pada
pasangan

b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan


napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan
metabolic.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Intervensi Rasional
1. Tentukan keadekuatan kebiasaan  Kesejahteraan janin/ibu
asupan nutrisi dulu/sekarang dengan tergantung pada nutrisi ibu selama
menggunakan batasan 24 jam, kehamilan sebagaimana selama 2
perhatikan kondisi rambut, kuku dan tahun sebelum kehamilan
kulit
2. Berikan informasi tertulis/verbal  Meningkatkan kemungkinan
yang tepat tentang diet prenatal dan klien memilih diet seimbang
suplemen vitamin zat besi setiap hari.
3. Perhatikan adanya mengidam.  Memakan bahan bukan
Kaji pilihan bahan bukan makanan dan makanan pada kehamilan mungkin
tingkat motivasi untuk makanannya. dibiasakan pada kebutuhan
psikologis, fenomena budaya, respon
terhadap lapar, dan atau respon tubuh
terhadap kebutuhan nutrisi
4. Timbang BB klien. berikan  Ketidakadekuatan penambahan
informasi tentang penambahan berat badan prenatal dan atau
prenatal yang optimum dibawah berat badan normal masa
kehamilan, meningkatkan resiko
retardasi pertumbuhan intrauterine
(IUGR) pada janin dengan BBLR.

5. Tinjau ulang frekuensi dan  Mual/muntah trimester pertama


beratnya mual/muntah dapat berdampak negative pada
status nutrisi prenatal, khususnya
pada periode kritis perkembangan
janin.
c. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan
(muntah), peningkatan kebutuhan cairan.
Tujuan : Kebutuhan volume cairan terpenuhi.
Intervensi Rasional
1. Tentukan frekuensi/beratnya  Peningkatan kadar hormone
mual/muntah. gonadotropin khorionik (HCG)
perubahan metabolisme KH dan
penurunan motilistas gastric
memperberat mual dan muntah
pada trimester pertama.
2. Tinjau ulang riwayat  Membantu dalam
kemungkinan masalah medis lain mengenyampingkan penyebab lain.
(ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis) Untuk mengatasi masalah khusus
dalam mengidentifikasi intervensi
3. Kaji suhu dan turgor kulit,  Indikasi dalam membantu untuk
membrane mukosa, TD, suhu, mengevaluasi tingkat/kebutuhan
masukan/haluran. hidrasi
4. Anjurkan klien mempertahankan  Membantu dalam menentukan
masukan/haluaran, tes urin dan adanya muntah yang tidak dapat
penurunan BB setiap hari. dikontrol.
5. Anjurkan peningkatan masukan
minuman berkarbonat, makan enam  membantu dalam
kali sehari dengan jumlah yang sedikit meminimalkan mual/muntah
dan makanan tinggi karbohidrat dengan menurunkan keasaman
(popcorn, roti kering) lambung.

d. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika


urinaria, pembesaran uterus, ↑ GFR.
Tujuan: pola eliminasi BAK kembali normal
Intervensi Rasional
1. Berikan informasi tentang Membantu klien memahami
perubahan perkemihan sehubungan alasan fisiologi dan frekuensi
dengan trimester ketiga. berkemih dan/nokturia pembesaran
uterus trimester ketiga menurunkan
kapasitas kandung kemih
mengakibatkan sering berkemih
2. Berikan informasi mengenaia mempertahankan tingkat cairan
perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas dan perfusi ginjal adekuat yang
sehari. mengurangi natrium diet untuk
mempertahankan status isotonic
3. Berikan informasi mengenai Kehilangan/pembatasan natrium
bahaya menggunakan diuretic dan dapat menekan regulator rennin-
penghilangan natrium dan diet. angiotensin- aldosteron dan kadar
cairan, mengakibatkan
4. Anjurkan klien untuk melakukan dehidrasi/hipovolemia berat.
posisi miring kiri saat tidur, perhatikan Meningkatkan perfusi ginjal
keluhan-keluhan nokturia memobilisasi bagian yang
mengalami edema dependent, edema
berkurang pada pagi hari pada kasus
edema fisiologi.

e. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan


pola tingkat
aktivitas, sesak.
Tujuan : Pola tidur teratur
Intervensi Rasional
1. Tinjau ulang kebutuhan  Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal berkenaan kebutuhan menetapkan pola tidur
dengan kehamilan, teruskan pola tidur yang berbeda waktu tidur malam dan
saat ini. tidur siang lebih dini.
2. Kaji tingkat insomnia dan respons  Ansietas yang berlebihan,
klien terhadap penurunan tidur, kegembiraan, ketidaknyamanan
anjurkan alat bantu untuk tidur seperti fisik, nokturia, dan aktivitas janin
teknik relaksasi, membaca, mandi air dapat mempersulit tidur.
hangat, dan penurunan aktivitas tepat
sebelum beristirahat
3. Perhatikan keluhan kesulitan  Pada posisi rekumben,
bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pembesaran uterus serta organ
pada posisi semi fowler. abdomen menekan diafragma hingga
membatasi ekspansi paru,
penggunaan posisi semi fowler
memungkinkan diafragma menurun,
membantu mengembangkan
4. Evaluasi tingkat kelelahan, ekspansi paru dengan optimal.
anjurkan klien untuk istirahat  Peningkatan retensi cairan,
penambahan berat badan dan
pertumbuhan janin semua
memperberat perasaan lelah,
khususnya pada multipara dengan
anak lain dan atau kebutuhan lain.
f.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
Tujuan : Klien dapat toleransi terhadap aktivitas.
Intervensi Rasional
1. Tentukan siklus tidur bangun yang  membantu menyusun prioritas
normal dan komitmen terhadap pekerjaan, yang realistic dan waktu untuk
keluarga, komunitas dan diri sendiri menguji komitmen.
2. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam
setiap hari  Istirahat untuk memenuhi
kebutuhan metabolic berkenaan
dengan pertumbuhan jaringan
ibu/janin.
3. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi  kadar Hb rendah
dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi mengakibatkan kelelahan lebih
suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi besar karena penurunan jumlah
pembawa oksigen.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2007. Perawatan Kehamilan (ANC). http://www.depkes.go.id diakses


pada tanggal 5 Desember 2015

Mufdlilah, 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: EGC

Salmah at all. 2006. Asuhan kebidanan antenatal care. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • LP
    LP
    Dokumen7 halaman
    LP
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Teoritis KB
    Tinjauan Teoritis KB
    Dokumen23 halaman
    Tinjauan Teoritis KB
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Teoritis KB
    Tinjauan Teoritis KB
    Dokumen23 halaman
    Tinjauan Teoritis KB
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Dokumen1 halaman
    SAMPUL
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Teoritis KB
    Tinjauan Teoritis KB
    Dokumen23 halaman
    Tinjauan Teoritis KB
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Dokumen1 halaman
    SAMPUL
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat
  • LP Batu Ginjal
    LP Batu Ginjal
    Dokumen20 halaman
    LP Batu Ginjal
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat
  • Woc Gastroenteritis
    Woc Gastroenteritis
    Dokumen1 halaman
    Woc Gastroenteritis
    anastasia
    Belum ada peringkat
  • Askep Hepatoma
    Askep Hepatoma
    Dokumen13 halaman
    Askep Hepatoma
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat
  • Askep Isk
    Askep Isk
    Dokumen12 halaman
    Askep Isk
    Dwi Abdul Rohman
    Belum ada peringkat
  • LP Cairan Elektrolit
    LP Cairan Elektrolit
    Dokumen16 halaman
    LP Cairan Elektrolit
    arie
    Belum ada peringkat
  • Resume Asma
    Resume Asma
    Dokumen5 halaman
    Resume Asma
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat
  • Kualitas Tidur dan Pengaruhnya
    Kualitas Tidur dan Pengaruhnya
    Dokumen2 halaman
    Kualitas Tidur dan Pengaruhnya
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat
  • LP CHF
    LP CHF
    Dokumen16 halaman
    LP CHF
    Sukmawati Azharuddin
    Belum ada peringkat