Identitas Pasien :
Nama : Tn.O
Umur : 35 Tahun
klien batuk-batuk lama, tidak mau dan tidak bias makan, diare > 1 bulan, demam > 1 bulan.
Riwayat keluarga :
Riwayat psikososial :
Aktivitas / istirahat
Gejala: Mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya, progresi kelelahan /
malaise, Perubahan pola tidur
Tanda: Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologis terhadap aktivitas seperti
perubahan dalam TD, frekuensi jantung, pernapasan
Sirkulasi
Gejala :Proses penyembuhan luka yang lambat (bila anemia); perdarahan lama pada cedera
(jarang terjadi)
Gejala :Faktor stres yang berhubungan dengan kehilangan, (mis: dukungan keluarga,
hubungan dengan orang lain), penghasilan, gaya hidup tertentu dan stres spiritual,
mengkuatirkan penampilan: alopesia, lesi cacat dan menurunnya BB, mengingkari diagnosa,
merasa tidak berdaya, putus asa, tidak berguna, rasa bersalah, kehilangan kontrol diri dan
depresi
Tanda :Mengingkari, cemas, defresi, takut, menarik diri,perilaku marah, postur tubuh
mengelak, menangis, dan kontak mata kurang, gagal menepati janji atau banyak janji untuk
periksa dengan gejala yang sama
Eliminasi
Makanan / cairan
Higiene
Seksualitas
Gejala :Riwayat perilaku beresiko tinggi yakni mengadakan hubungan seksual dengan
pasangan yang positif HIV, pasangan seksual multipel, aktivitas seksual yang tidak
terlindung dan seks anal, menurunnya libido, terlalu sakit untuk melakukan hubungan seks,
penggunaan kondom yang tidak konsisten.
Interaksi sosial
Gejala :Masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis, mis: kehilangan kerabat / orang terdekat,
teman, pendukung, rasa takut untuk mengungkapkannya pada orang lain, takut akan
penolakan / kehilangan pendapatan, isolasi, kesepian, teman dekat ataupun pasangan seksual
yang meninggal akibat AIDS, mempertanyakan kemampuan untuk tetap mandiri, tidak
mampu membuat rencana
Tanda :Perubahan pada interaksi keluarga / orang terdekat, aktivitas yang tidak terorganisasi,
perubahan penyusunan tujuan
Penyuluhan / pembelajaran
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : bergantung pada luas, lokasi timbulnya lesi, dan daya tahan tubuh klien
TTV : secara umum mengalami peningkatan TTV , pada kondisi awal atau saat peradangan
dapat terjadi peningkatan suhu tubuh atau demam.Fokus Pengkajian pada Pemeriksaan head
to toe :
General survei
Intugumen : adanya vesikel-vesikel berkelompok yang nyeri, edema disekitar lesi, dapat pula
timbul ulkus, pada infeksi sekunder. Juga dapat timbul diaforesis.
Kepala : mata ; dikaji adanya vesikel atau tida, tidak ada masa, nyeri tekan, dan penurunan
penglhatan. Hidung ;tidak ada sekret, tidak ada lesi. Telinga ; tidak ada edema, tidak ada
nyeri tekan .
Leher : trakea simetris, pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis(-), tidak ada nyeri
tekan.
Thoraks : bentuk; simetris, pernafasan; reguler, tidak ada otot bantu nafas,
Abdomen : bentuk; simetris, tidak ada benjoan, tidak nyeri tekan, tidak ada pembesaran
hepar. Perkusi; suara timpani.
Genetalia : Pria ; daerah yang perlu diperhatikan adalah gland penis, batang penis, uretra, dan
daerah anus. Wanita ; daerah yang per lu diperhatikan adalah labia mayora dan minora,
klitoris, introitus vaginalis, dan serviks. Jika timbul lesi maka harus dicatat jenis, bentuk,
ukuran,/luas, warna, dan keadaan lesi.
Pengkajian nyeri : Pada pengkaijan nyeri dapat ditemukan perilaku menangis, merintih, atau
marah. Dilakukan pengukurang nyeri dengan menggunakan skala nyeri.
Biopsy kulit dari vesikel karena virus yang khas akan menunjukkan : lesi inta epidermal atau
di dermis tengah sampai atas, degerasi hidropik dari sel-sel raksasa karena virus besar dan
berinti banyak
Suatu preparat apus sitologi dari vesikula, tujuannya mencari sel-sel raksasa
Virus bisa dibiakkan dengan mudah dan cepat dari cairan vesikula (48 jam)
Titer antibody pentral akan meningkat sesuadah minggu pertama dari infeksi primer dan
mencapai puncak dalam 2-3 minggu.
Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem imunologis HIV / AIDS
adalah:
Resiko kekurangan volume cairan b/d kehilangan yang berlebihan, diare berat
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari tubuh b/d perubahan pada kemampuan untuk
mencerna makanan
Kurang pengetahuan mengenai penyakit b/d tidak mengenal sumber informasi d/d permintaan
informasi