Anda di halaman 1dari 3

Bab 1

Pendahuluan

1.1 latar belakang


Karbon merupakan unsur dasar penyusun makhluk hidup, oleh karena itu karbon disebut sebagai
senyawa organik. Karbon merupakan unsur dalam bentuk gas. Pergerakannnya di dalam suatu
ekosistem berbarengan dengan aliran energi pada rantai makanan serta poses kimiawi yang
berlangsung pada makhluk hidup. Karbon terdapat dalam bentuk gas berasosiasi dengan oksigen
membentuk karbondioksida dan karbonmonoksida.

Jumlah karbondioksida ini sangat bervariasi tergantung musim, konsentrasi karbodioksida ketika
musim panas akan turun, sedangkan ketika musim dinginjumlah meningkat. Konsentrasi
karbondioksida (CO2) di atmosfer cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1800
konsentrasi karbondioksida di atmosfer telah mendekati angka 280 ppm, yang pada awalnya terjadi
peningkatan secara perlahan dan kemudian menjadi lebih cepat yakni mencapai nilai 367 ppm pada
tahun 1999. Nilai ini terus meningkat sejalan dengan meningkatnya budidaya pertanian dan industri
global (IPCC, 2001).

Manusia telah meningkatkan jumlah CO2 yang dilepas ke atmosfer dengan melakukan pembakaran
bahan bakar fosil, limbah padat dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan
kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah vegetasi yang mampu menyerap
karbondioksida semakin berkurang, akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk
perluasan lahan pertanian. Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi
karbondioksida di atmosfer, aktifitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke udara jauh lebih
cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya. Menurut JANZEN (2004) bahwa karbon dapat
diambil dan dikembalikan ke atmosfer melalui beberapa cara.

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir
sama meskipun hingga kini belum diketahui).Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon
utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer,
biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik
seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati
dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran
karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-
macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian
laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.

1.2 Tujuan
1. Mapat mengerti memahami apa itu siklus / daur karbon.
2. Memahami proses apa saja yang terjadi dalam siklus / daur karbon.
3. Memahami permasalahan yang muncul dalam daur karbon.
1.3 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan siklus / daur karbon ?
2. Bagaimana siklus / daur karbon dapat berlangsung ?
3. Permasalahan apa yang muncul dalam siklus/daur karbon yang ada sekarang ini ?
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 karbon
Karbon merupakan unsur terpenting yang ada di lautan. Karbon memiliki peranan penting yang
juga bersimbiosis dengan organisme yang ada di laut. Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton
karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa
karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen yang perannya penting dalam reaksinya di
dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat
berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan
antara atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya,
pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke lautan.

Karbon adalah elemen penting karena dapat membentuk bahan organik yang diperlukan bagi
kehidupan di bumi. Karbon melalui rute perjalanannya di bumi mengalami suatu siklus yang disebut
“siklus karbon”. Melalui siklus karbon kita dapat mempelajari aliran energi di bumi karena hampir
seluruh energi kimia yang dibutuhkan untuk hidup disimpan pada bahan organik. Siklus karbon
memiliki dua bagian penting yaitu, siklus di daratan dan siklus di perairan. Siklus karbon di perairan
meninjau pergerakan karbon melalui ekosistim laut dan siklus karbon di darat meninjau pergerakan
karbon melalui ekosistim daratan. Kandungan CO2 bebas di udara adalah sekitar 0,033%, dan
cenderung mengalami peningkatan dari hasil penggundulan hutan dan pembakaran bahan bakar
fosil.

2.2 siklus karbon


Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir
sama meskipun hingga kini belum diketahui).Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon
utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer,
biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik
seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati
dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahunan karbon, pertukaran
karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-
macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian
laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.Neraca
karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar
reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer).
Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang
apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.

Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar)
antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer -
biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi
tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon
dioksida.

Anda mungkin juga menyukai