Anda di halaman 1dari 5

JOURNAL READING

Metformin is Associated with Reduced Risk of Pancreatic


Cancer In Patients with Type 2 Diabetes Mellitus: A
Systematic Review and Meta-Analysis

Disusun oleh :
Celine
406162058

Pembimbing :
dr. Devi Asri Rivera A., Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


PERIODE 19 MARET – 26 MEI 2018
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Journal Reading :

Metformin is associated with reduced risk of pancreatic cancer in patients with type 2
diabetes mellitus: A systematic review and meta-analysis

Disusun oleh :

Celine (406162058)

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam

RSUD Ciawi

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Ciawi, Mei 2018

dr. Devi Asri Rivera A., Sp.PD


Pembacaan Literatur
Celine 406162058 – FK UNTAR
Diabetes Research and Clinical Practice 106 (2014) 19-26

Metformin is associated with reduced risk of pancreatic cancer in patients


with type 2 diabetes mellitus: A systematic review and meta-analysis
Wanga Z, Lai S, Xie L, Zhao J, Maa N, Zhu Ji et al
Penelitian epidemiologis akhir-akhir ini mengindikasikan penggunaan metformin dapat
menurunkan resiko berbagai macam kanker pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2, salah
satunya ialah kanker pancreas. Meskipun demikian, pengaruh metformin pada kanker pankreas
masih kontroversial. Maka dari itu, peneliti melakukan meta-analisis dari berbagai studi
observasional mengenai isu ini.
Peneliti mendapatkan artikel-artikel observasional dari PubMed dan ISI Web of
Science. Pooled relative risk (RR) diperhitungkan dengan menggunakan random-effect model.
Heterogenitas dievaluasi dengan menggunakan I2 statistic. Analisis subgroup dilakukan untuk
mengeksplor sumber heterogenitas dan mengkonfirmasi estimasi secara keseluruhan. Bias
publikasipun juga turut diperiksa.
Analisis dilakukan kepada 11 artikel (13 studi) yang terdiri dari 10 studi cohort dan 3
studi case-control. Penggunaan metformin didapatkan berhubungan dengan hasil resiko lebih
rendah yang signifikan pada kanker pankreas [RR : 0,63, 95% confidence internal (CI) 0,46-
0,86, p = 0,003]. Pada analisis total 11 subgrup, 5 subgrup memberikan hasil konsisten dengan
estimasi pooled effect pada analisis keseluruhan. Tidak ada bias publikasi yang dideteksi
dengan Begg’s (Z = -0,79, p = 0,428) dan Egger’s test (t = -0,92, p = 0,378).
Insidensi kanker pankreas meningka hingga dua kali lipat di Shanghai tahun 1973
3,38/100.000 tahun 1973 menjadi 6,71/100.000 tahun 2009. Meskipun telah diterapkan
kombinasi terapi mulai dari surgery, radiasi dan kemoterapi, outcome tetap buruk. Maka dari
itu, saat ini usaha lebih difokuskan kepada deteksi dini dan preventif. Preventifpun masih
merupakan kendala karena sedikitnya pengetahuan mengenai faktor penyebab dari kanker
pankreas.
Berbagai hasil studi-studi seperti studi retrospektif oleh Sadeghi et al terhadap 302
pasien penderita kanker pankreas yang berhubungan dengan DM, menemukan survival rate
dalam 2 tahun sebesar 30,1% pada grup metformin sedangkan 15,4% pada grup non-metformin
(p=0,004), dan pengguna metformin mempunyai resiko kematian lebih rendah 32%. Hasil
beberapa studi observasional yang ada belakangan ini menyimpulkan bahwa penggunaan
metformin tampak berhubungan dalam penurunan resiko kanker pankreas pada pasien dengan
diabetes melitus tipe 2. Meski demikian, investigasi lebih lanjut masih diharapkan.
CRITICAL APPRAISAL
1. What question did the systematic review address?
Studi ini mencari hubungan penggunaan metformin kepada penurunan resiko terjadinya kanker
pankreas pada pasien dengan diabetes Melius tipe 2.

2. Is it likely that all relevant studies (published and unpublished) were identified?
Belum tentu, karena pengambilan jurnal hanya dari sumber PubMed dan ISI Web of Science
dari database periode Juli 2013. Studi yang dipilih juga hanya terbatas pada studi observasional
dan studi case-control baik abstrak maupun full text article. Total studi yang ditemukan
berjumlah 1.275, kemudian ditambah dengan 18 paper relevan lainnya yang ditemukan dari
referensi saat pada review artikel awal. Setelah dilakukan pemeriksaan studi yang dapat
dipercaya oleh 2 peneliti, maka diambil 11 studi yang terdiri dari 8 studi kohort dan 3 studi
case-control.

3. Were the criteria used to select articles for inclusion predetermined, clearly
stated, and appropriate?
Kriteria inklusi dan eksklusi tidak disebutkan secara eksplisit dalam studi ini. Dituliskan bahwa
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dalam menentukan studi yang diambil pada meta-analisis
ini dilakukan oleh 2 orang penulis secara terpisah saat menentukan studi yang eligible.

4. Were the included studies sufficiently valid?


Secara general, studi-studi yang dianalisis tampak cukup valid, karena studi-studi diidentifikasi
satu per satu oleh 2 penulis yang kemudian dire-evaluasi kembali. Populasi yang didapatkan
pada studi yang dianalisis juga dapat mewakili populasi dunia karena berasal dari populasi di
negara Amerika Serikat, Inggris, China dan Belanda. Penulis juga berupaya menyingkirkan
faktor bias publikasi dan perancu penelitiannya dengan menggunakan Begg’s funnel plot dan
Egger’s regression asymmetry test.

5. Were studies selected and data extracted by 2 or more individuals?


Dua orang penulis melakukan penilaian 1.275 studi, dan 18 studi lain yang ditemukan melalui
referensi saat review studi awal untuk dijadikan pertimbangan diperiksa secara manual
(ekstraksi data). Setelah masing-masing penulis menilai studi-studi tersebut secara terpisah,
dinyatakan jika terdapat ketidaksepakatan, akan diselesaikan dengan re-evaluasi kembali studi
awal.

6. Were the results similar from study to study?


Hasil dari banyak studi yang diinklusikan ke dalam penelitian ini memiliki berbagai
pandangan. Sejumlah 4 studi memiliki RR > 1.00 (1.26, 1.20, 1.25, 1.44). Sedangkan 7 studi
lainnya memiliki hasil RR < 1.00 (0.22, 0.38, 0.15, 0.28, 0.85, 0.73, 0,83).

7. Are there any conflicts of interest?


Penulis menyatakan bahwa tidak ada conflict of interest dalam meta-analisis ini.
8. What is the clinical importance?

 Hasil utama dari studi ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan
metformin dalam penurunan resiko kanker pankreas pada pasien dengan diabetes
melitus tipe 2.

 Hasil studi dengan jelas dijabarkan dan dibentuk ke dalam forrest plot dan tabel.

 Confidence interval studi ini adalah 95% dengan p-value = 0.003.

9. How are the results presented?


Hasil penelitian dipaparkan dalam bentuk tabel dan forrest plot, yang merupakan cara
pemaparan standar konvensional meta-analisis.
a. Fig 2  Forrest plot hubungan metformin dengan insidensi kanker pankreas
b. Table 2  analisis subgrup berdasarkan daerah, desain penelitian, pemilihan control,
referensi terapi dan kualitas studi.
10. Is heterogeneity assessed?
Heterogenitas pada studi ini terdeteksi signifikan. Heterogenitas pada studi ini ditelusuri lebih
lanjut untuk mengetahui darimana asalnya. Peneliti melakukan analisis sensitivitas pada
subgroup predesign berdasarkan daerah, desain penelitian, pemilihan control, referensi terapi
dan kualitas studi (Tabel 2). Signifikansi heterogenitas tereteksi saat analisis pada studi pada
daerah Western (negara Barat), studi cohort maupun case-control, population-based control,
referensi etrapi nonmetformin atau sulfonylurea dan kualitas lebih tinggi maupun rendah.

Anda mungkin juga menyukai