Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Dapat mengetahui dan memahami pengaruh lingkungan terhadap perumbuhan atau
kehidupan mikroba.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana pH dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri?
b. Bagaimana pertumbuhan mikroba pada suhu tinggi?
c. Jika lingkungan bersih, apa yang terjadi dengan pertumbuhan bakteri?
1.3 Hipotesis
a. pH lingkungan mempengaruhi pertumbuhan bakteri, jika pH < 2 atau pH > 10, maka
sel-sel bakteri akan rusak.
b. Pada suhu tinggi pertumbuhan mikroba akan terhenti, hal tersebut dikarenakan sel-sel
pada mikroba rusak kemudian mati.
c. Pada lingkungan bersih, tingkat pertumbuhan mikroba berkurang. Hal ini terjadi
karena nutrisi pada lingkungan bersih berkurang. Sehingga mikroba kekurangan
nutrisi.
1.4 Dasar Teori
Dalam pertumbuhannya setiap makhluk hidup membutuhkan nutrisi yang
mencukupi serta kondisi lingkungan yang mendukung demi proses pertumbuhan
tersebutt, termasuk juga bakteri. Menurut Darkuni (2001) pertumbuhan bakteri pada
umumnya akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pengaruh faktor ini akan
memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan
pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
Pertumbuhan merupakan suatu proses kehidupan yang irreversible artinya tidak
dapat dibalik kejadiannya. Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas
konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti
pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan
parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau pertambahan
jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba.
Pertumbuhan mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang berbeda,
yang berturut-turut disebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan fase
kematian. Pada fase kematian eksponensial tidak diamati pada kondisi umum
pertumbuhan kultur bakteri, kecuali bila kematian dipercepat dengan penambahan zat
kimia toksik, panas atau radiasi.
Bakteri merupakan organisme kosmopolit yang dapat kita jumpai di berbagai
tempat dengan berbagai kondisi di alam ini. Mulai dari padang pasir yang panas, sampai
kutub utara yang beku kita masih dapat menjumpai bakteri. Namun bakteri juga memiliki
batasan suhu tertentu dia bisa tetap bertahan hidup, ada tiga jenis bakteri berdasarkan
tingkat toleransinya terhadap suhu lingkungannya seperti mikroorganisme psikrofil,
mesofil, dan termofil.
Peranan suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme sebenarnya merupakan
petunjuk adanya pengaruh suhu pada enzim di dalam sel mikroorganisme, bila suhu
rendah (di bawah optimum), aktivitas enzim juga rendah dan dengan demikian
pertumbuhan mikroba menjadi lambat. Pada titik beku (di bawah minimum) semua
aktivitas metrabolisme di dalam sel terhenti. Hal ini tidak hanya disebabkan karena
penghambatan aktivitas enzim secara langsung, tetapi juga karena sel kehilangan air
yang sangat diperlukan untuk penyerapan zat-zat makanan dan pengeluaran hasil-hasil
buangan sel.
Mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik pada jarak pH tertentu, misalnya bakteri
pada pH 6,5 – 7,5, khamir pada pH 4,0 – 4,5, sedangkan kapang pada selang pH yang
lebih luas. Untuk menahan perubahan pH, ke dalam medium sering ditambahkan larutan
buffer (penyangga) dengan tujuan agar diperoleh pertumbuhan mikroorganisme yang
baik, sebab pada pH optimumnya, pertumbuhan mikroorganisme akan terhambat. Untuk
membandingkan kekuatan desinfektan alam menghambat pertumbuhan bakteri dapat
digunakan cakram kertas. Pada cara ini cakram kertas dengan diameter tertentu dibasahi
dengan desinfektan, kemudian diletakkan pada permukaan agar dalam cawan petri yang
telah di inokulasi. Kemudian diinkubasi selama 48 jam. Jika desinfektan menghambat
pertumbuhan bakteri, maka akan terlihat daerah bening di sekeliling cakram kertas. Luas
daerah benda ini menjadi ukuran kekuatan daya kerja desinfektan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada kali ini kami telah melakukan praktikum tentang pengaruh lingkungan
terhadap pertumbuhan mikroba, dari praktikum kali ini kita bisa membuat dan
mengamati langsung tentang bagaimana lingkungan dapat berpengaruh bagi
pertumbuhan bakteri dan jamur. Pertumbuhan mikroba dalam suatu medium
mengalami fase-fase yang berbeda, yang berturut-turut disebut dengan fase lag, fase
eksponensial, fase stasioner dan fase kematian. Peranan suhu terhadap pertumbuhan
mikroorganisme sebenarnya merupakan petunjuk adanya pengaruh suhu pada enzim di
dalam sel mikroorganisme, bila suhu rendah (di bawah optimum), aktivitas enzim juga
rendah dan dengan demikian pertumbuhan mikroba menjadi lambat. Untuk menahan
perubahan pH, ke dalam medium sering ditambahkan larutan buffer (penyangga)
dengan tujuan agar diperoleh pertumbuhan mikroorganisme yang baik, sebab pada pH
optimumnya, pertumbuhan mikroorganisme akan terhambat.

Anda mungkin juga menyukai