Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang
merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu
meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga.Sebagian besar makanan yang kita konsumsi
berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, buah-buahan
misalnya apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari
Graminae misalnya padi dan jagung.Angiospermae merupakan tumbuhan biji tertutup.Hampir
semua tumbuhan yang ada di daratan merupakan angiospermae.Angiospermae dibedakan atas
dua kelas yakni dikotil dan monokotil.Klasifikasi angiospermae menjadi dikotiledon dan
monokotiledon didasarkan sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif (batang, daun,
akar) dan struktur generatif (bunga dan biji).
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan Graminae,
anggrek, palem, bambu dan lain-lain.Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat
spesifik.Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas
pembuluh tersebar; daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar
serabut.Sebagian besar Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan
dikotil.Kelompok tumbuhan ini meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan
penghasil makanan.Ciri-ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun
menjari, berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau
kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang disebut dengan Angiospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)?
2. Apa saja ciri-ciri Angiospermae?
3. Bagaimana daur hidup Angiospermae?
4. Ada berapa pengklasifikasian Angiospermae?
5. Apa perbedaan Dikotil dan Monokotil?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang Angiospermae (Tumbuhan berbiji terbuka).
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Angiospermae.
3. Dapat menjelaskan daur hidup Angiospermae.
4. Mengetahui pengklasifikasian Angiospermae.
5. Untuk menjelaskan perbedaan Dikotil dan Monokotil.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Angiospermae


Sejarah penemuan Angiospermae tidak terlepas dari penemuanRobert Brown pada tahun 1827
karena, Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi
seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan
dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela
terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan
"terbuka".Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi
digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia. Ketika Robert Brown pada tahun 1827
menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan
runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851
Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari
tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda).Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae
sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan
untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert
Brown.Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.
2.2 Pengertian Angiospermae
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti bunga dan
spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang
tertutup tertutup.Mengapa dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi
oleh suatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Kemudian
bakal buah beserta bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang
telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies
lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka, karena anggota Angiospermae
mencakup sekitar 300 famili dan lebih dari 250.000 spesies.Tumbuhan ini banyak ditemukan di
semua daratan dunia ini. Ada banyak faktor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di
mana-mana, di iantaranya adalah,
1. Mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan

3
2. Membentukbuah, bunga dan biji.
Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga) yang merupakan
80% tumbuhan saat ini.Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan monokotil /
magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000
spesies). Tumbuhan dikotil dan monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji
(jumlah kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar.
Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji
terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping
lembaga (kotyledon).Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok
tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping
dua (Dicotyledonae).
2.3 Ciri-ciri Angiospermae
Tubuh tumbuhan terdiri dari akar dan tajuk.Diantara adaptasi yang memungkinkan tumbuhan
dapat hidup di darat adalah kemampuannya untuk mengabsorsi air dan mineral dari dalam
tanah.Menyerap cahaya matahari dan mengambil CO2 dari udara untuk fotosintesis serta
kemempuannya untuk hidup dalam kondisi yang kering. Akar dan tajuk saling bergantung satu
sama lain, akar tidak mampu hidup tanpa tajuk, demikian sebaliknya. Karena tidak memiliki
kloroplas dan hidup di tempat yang gelap menyebabkan akar tidak dapat tumbuh tanpa gula dan
nutrisi organic lainnya yang diangkut dari daun yang merupakan bagian dari sistem dari tajuk.
Sebaliknya batang dan daun bergantung pada air dan mineral yang diserap oleh akar. Akar
tumbuhan berfungsi sebagai penompang berdirinya tumbuhan (jangkar), pengabsorpsi air dan
mineral, serta tempat peyimpanan cadangan makanan. Tajuk terdiri dari batang, daun dan bunga
(bunga merupakan adaptasi untuk reproduksi tumbuhan Angiospermae).Batang adalah bagian
tumbuhan yang terletak di atas tanah, mendukung daun-daun dan bunga.
Pada pohon, batang-batang meliputi batang pokok danseua cabang-cabang, termasuk ranting-
ranting yang kecil.Batang mempunyai buku sebagai tempat melekatnya daun, juga mempunyai
ruas yakni jarak diantara dua buku.Daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis,
kendati ada beberapa spesies tumbuhan yang batangnya dapat melakukan fotosintesis karena
mengandung kloroplas.Daun terdiri dari helaian daun yang melebar (lamella) dan tangkai daun
(petiol) yang menghubungkan daun dengan batang. Pada ujung batang terdapat tunas yang belum
berkembang yang disebut tunas ujung. Selain itu di jumpai juga tunas aksilar/ tunas lateral/ tunas

4
samping yang terdapat di ketiak daun, tunas ini biasanya dorman. Pada banyak tumbuhan,
tunasujung menghasilkan auksin yang dapat menghambat pertumbuhan tunas aksilar. Fenomena
ini disebut dengan dominasi apical yang yang merupakan suatu adaptasi yang dapat
meningkatkan kemampuan tumbuhan untuk memperoleh cahaya.Hal ini sangat penting apabila
kerpatan suatu vegetasi di suatu tempat tinggi.
Pembentukan cabang juga penting untuk meningkatkan sistem tajuk, pada kondisi tertentu
tunas-tunas aksilar akan mulai tumbuh. Beberpa tunas tersebut kemudian berkembang menjadi
cabang-cabang yang menghasilkan bunga dan yang lainnya berkembang menjadi capang non
reproduktif, lengkap dengan ujung tunas, daun-daun dan tunas aksilar. Struktur tubuh tumbuhan
dikotil.Organ tumbuhan yaitu akar, batang, daun, buah, bunga dan biji, seluruhnya disusun dari
jaringan-jaringan yang masing-masing jaringan tersebut mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda-beda. Masing-masing jaringan disusun dari sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang sama.
Beberapa modifikasi akar dan tajuk. Akar tumbuhan mengalami beberapa modifikasi antara
lain menjadi akar yang menyimpan cadangan makanan (pati) misalnya bit gula atau akar
penyimpan air pada beberapa famili Cucurbitaceae yang tumbuh di daerah kering atau daerah
yang tidak turun hujan dalam waktu yang panjang, akar nafas (pneumatofor) yang dapat
meningkatkan pertukaran gas antara udara dengan akar-akar yang terendam air pada tanaman
bakau/Avicennia nitida, akar udara pada anggrek yang dapat membantu penyerapan air hujan,
akar parasit/haustorium tali putri/Cuscuta sp, dan mikoriza yaitu simbiosis mutualisme antara
akar tumbun dan cendawan.Beberapa modifikasi akar yakni tempat penimbun pati, akar nafas,
akar udara, haustorium, mikoriza. Seperti halnya akar batang dan dun juga mengalami
modifikasi untuk fungsi yang beragam, antara lain rhizome, stolon, runner, umbi batang (tuber),
umbi lapis (bulb) serta umbi kormus (corm).
Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal dalam tanah atau dekat dengan permukaan
tanah, mempunyai ruas-ruas yang pendek dan pada bukunya terdapat daundaun seperti
sisik.Dijumpai akar adventif di sepanjang rhizome, terutama di permukaan bawahnya.Rhizome
dapat relative tebal, berdaging, mereupakan tempat disimpannya cadangan makanan misalnya
pada famili Zingiberaceae (jahe-jahean).Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas
tanah, umumnya di sepanjang permukaan tanah, mempunyai ruas panjang misalnya pada
tanaman strawberry.Stolon mirip sengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegas di dalam tanah,

5
umumnya di sepanjang permukaan tanah.Pada kentang, beberapa ujung stolon berkembang
membentuk umbi batang. Mata tunas pada umbi kentang merupakan kuncup yang terdapat pada
buku batang, setia mata tunas tersebut akan mampu berkembang menjadi individu baru. Berbeda
dengan umbi kentang, umbi lapis merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun
berdaging, dengan satu batang kecil dan pendek pada ujung bawah.Daun berdaging mengandung
cadangan makanan.Pada bawang merah, daun berdangin selalu dikelilingi oleh daun-daun seperti
sisik.Umbi lapis juga dijumpai pada tanaman tulip, lili dan lain-lain.Kormus mirip dengan umbi
lapis tetapi bagian yang membengkak seluruhnya merupakan bagian batang.Helaian daun
berbentuk sisik yang menutupi seluruh permukaan kormus.
Beberapa modifikasi batang yakni stolon pada strawberry, rhizome pada tanaman iris, umbi
kentang, umbi lapis, kormus. Beberapa modifikasi daun antara lain sulur (tendril), duri dan daun
penangkap serangga ditemukan dibeberapa tanaman. Ada beberapa tumbuhan yang daunnya
sebagian atau seluruhnya mengalami modifikasi bentuk sulur.Apabil sulur menyentuh benda
padat misalnya ranting/kawat segera sulur tersebut membelitnya dngan erat. Pada tanaman lain
ada juga petiolnya berubah menjadi sulur. Sulur dijumpai pada famili Cucurbitaceae (waluh-
waluhan), tanaman anggur dan lainnya.Duri yang dijumpai pada kaktus merupakan modifikasi
dari daun.Duri sekaligus berfungsi untuk melindungi tanaman dari hewan pengganggu,
disamping untuk mengurangi kehilangan air dari tumbuhan. Daun penangkap serangga pada
tumbuhan karnivor akan menutup sewaktu serangga tertangkap, selanjutnya serangga tersebut
akan segera dicerna oeleh enzim pencerna dan nutrisinya digunakan tumbuhan untuk
pertumbuhan.
Angiospermae memiliki ciri utama yaitu, bakal bijinya berada di dalam megasporofil yang
termodifikasi menjadi daun buah ( karpel) sehingga serbuk sari harus menembus jaringan daun
buah untuk mencapai bakal biji dan membuahi ovum. Pada umumnya daun dan buah berdaging
tebal, misalnya pada manga, jeruk, dan semangka.Pada kacang-kacangan, misalnya buncis,
kapri, kacang panjang daun buah berupa kulit polong yang tipis.Daun buah berfungsi melindungi
biji agar tidak kekeringan pada saat mengalami dormansi (tidak aktif).Dormansi yang dimaksud
di sini adalah, Dormansi yaitu peristiwa dimana benih mengalami masa istirahat
(Dorman). Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda
perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan
proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah

6
masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang
sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya (Elisa, 2009).
Tubuh dan ukuran angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada yang berupa
tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2 mm, misalnya wolffia, hingga pohon raksasa
dengan tinggi lebih dari 100 m, misalnya pohon gom. Tubuh Angiospermae terdiri dari akar,
batang, daun dan bunga.Akarnya ada yang serabut da nada pula yang tunggang, ada batang yang
berkambium serta ada pula yang tidak memiliki cambium.Angiospermae memiliki pembuluh
xilem yang diperkuat oleh serat dengan dinding sel tebal dan berlignin. Sedangkan daunnya juga
mempunyai beberapa tipe daun antara lain, lurus, menyirip dan menjari.
2.3.1 Ciri Khusus Angiospermae
Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan apomorfi (ciri-ciri
terwariskan) yang khas dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada
bagian reproduktif. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:
1. Bunga
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan ini
dilindungi oleh daun buah.Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya,
memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam.Ada daun yang pipih, sempit,
ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun
sejajar seperti pita.Alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga. Macam-macam
bunga:
1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga,
kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.Contohnya adalah bunga mawar, melati
(Jasminum sambac), dan bunga sepatu.
2) Bunga tidak lengkap
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga.Contohnya adalah bunga
tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki
bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
4) Bunga tidak sempurna

7
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu
juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa,
jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai
bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.

Gambar 2.1 Struktur bunga


2. Benang sari
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa pada
tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus).Benang sari telah berevolusi untuk dapat beradaptasi
denganpenyerbuk dan untuk mencegah pembuahan sendiri.Adaptasi ke arah ini juga memperluas
jangkauan ruang hidupnya.
3. Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya terdiri dari
tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai
organ betina, dan pembuahan.Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24
jam.Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.
4. Karpela menutup rapat bakal biji
Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah
pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh putik untuk membuahi sel
telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan
berkembang menjadi buah. dari perkecambahan yang tidak diinginkan dan membantu proses
penyebaran ke wilayah yang lebih luas.

8
5. Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat berkurang menjadi
hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji.Ukuran yang mengecil ini membantu
mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki
perilaku semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah
menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.
6. Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung
adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan makanan dalam
perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara
yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya.
7. Struktur Anatomi Akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar
berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh.Pada akar sistem berkas
pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling.Struktur anatomi akar
tumbuhan monokotil dan dikotilberbeda.
8. Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata,
sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas
xilem dan floem.Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut.Xilem
dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
9. Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau
trikoma.Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan.Pada tumbuhan
dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang,
tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae.Sistem berkas pembuluh
terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.

2.4Daur Hidup Angiospermae


Tumbuhan berbunga yang sering kita temui sehari-hari merupakan generasi gametofit (2n)
yang dominan.Seperti pada gymnospermae, generasi gametofit pada Angiospermae juga

9
mengalami reduksi.Angiospermae bersifat herospora. Bunga sporofit akan menghasilkan
megaspore dan mikrospora.
Siklus hidup Angiospermae adalah sebagai berikut,
1) Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel induk
mikrospora (2n)
2) Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara meiosismenghasilkan mikrospora
yang haploid (n)
3) Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir
serbuk sari yang haploid (n)
4) Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore membelah secara
meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun, hanya satu sel megaspore yang
hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati)
5) Megaspore yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel kandung lembaga atau sel
kantung embrio). Inti kandung lembaga membelah secata mitosis tiga kali berturut-turut.
Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma, disebut kariokinesis.
Dari kariokinesis dihasilkan delapan inti (nucleus) yang akan tumbuh menjadi satu ovum
(n), dua sinergid (n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar yang bersatu disebut Inti Kandung
Lembaga Sekunder (2n).
6) Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh (tabung)
serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua inti, yaitu satu
inti generatif (n) dan satu inti vegetatif (n) membelah lagi secara kariokinesis sehingga
;menghasilkan dua inti, yaitu sati inti sperma I (n) dan satu inti sperma II (n).

10
Gambar 2.2 Siklus hidup Angiospermae
7) Setelah pembuluh serbuk sari sampai di mikropil, inti vegetatif mengalami degenerasi. Inti
sperma I (n) membuahi ovum (n) dan menghasilkan zygot (2n). Inti sperma II (n) membuahi inti
kandung lembaga sekunder (2n) dan menghasilkan endosperma (3n). pembuahan dada
Angiospermae disebut pembuahan ganda.
8) Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan
makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio.
Struktur yang meliputi embrio, endosperma dan selaput biji, disebut biji. Ketika biji tumbuh
menjadi biji, ovarium akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji dan membantu
pemencarannya. Bila biji jatuh ke tempat yang sesuai maka akan timbuh menjadi sporofit baru.
2.4.1 jenis Reproduksi Angiospermae
1. Reproduksi Generatif
Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain :
a) Gametogenesis
Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di bagian bunga.

Gambar 2.3 Struktur Bunga

11
Gambar 2.4 Pembentukan Gametofit jantan

Gambar 2.5 Pembentukan Gametofit Betina


b) Penyerbukan (Polinasi)
Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada Angiospermae) atau
melekatnya serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae).
Macam Penyerbukan :
1) Berdasar asal serbuk sari
 Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama (satu
bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami

12
 Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain tapi masih
satu individu.
 Alogami( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal dari individu
lain tapi masih dalam satu jenis.
 Bastar ( hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.
2) Berdasar Faktor yang membantu:
 Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk sari kering,
lembut, banyak, tidak memiliki mahkota bunga.
 Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
 Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan bantuan hewan.
 Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar
di malam hari.
 Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang
menghasilkan nektar / polen / madu.
 Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
 Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).
 Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga yang tidak
mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan benang sari atau putik tidak
matang bersamaan.
 Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik.
 Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.
b) Pembuahan (fertilisasi)
Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum). Setelah
penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari, selanjutnya terjadi
peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula.Ovula adalah struktur sporofit yang
mengandung megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan dan betina
akan menghasilkan embrio (lembaga). Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga
embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya terjadi
melalui pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar), karena
pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan
kutub lain membentuk sistem perakaran.

13
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :
1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan), yaitu peleburan gamet
jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae.
2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan), yaitu:
 peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot (embrio).
 peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan endosperm (untuk
cadangan makanan).
 Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.

Gambar 2.6 Pembuahan Ganda


Reproduksi Vegetatif
Yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi) gamet jantan dan betina. Sifat
dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan
induknya.
Reproduksi Vegetatif dapat terjadi secara :
a. Alami , cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif tumbuhan tanpa bantuan
manusia.
Organ vegetatif yang berperan antara lain :
 Rhizoma (rimpang/akar tinggal); batang yang menjalar secara horisontal dalam tanah
menyerupai akar. Misal : bunga tasbih, kunyit, jahe, alang-alang.

14
 Stolon (geragih); batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei (stroberi), daun kaki
kuda (Centela asiatica)
 Umbi Lapis (Bulbus); batang berukuran pendek yang dikelilingi daun berlapis-lapis.
Misal: bawang merah (Allium cepa).
 Umbi Batang ; batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi jalar, kentang.
 Tunas ; bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu, kelapa, dan sebagainya.
 Daun ; bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal : Cocor Bebek.
 Kormus ; pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup. Misal : bunga
tasbih, gladiol.
b. Buatan; cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan manusia.
Macam reproduksi vegetatif secara buatan :
 Mencangkok
 Menempel (okulasi)
 Menyambung
 Menyetek
 Merunduk
 Kultur Jaringan

2.5 Klasifikasi Angiospermae


Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu dikotil dan monokotil. Perbedaan dua kelas ini
berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :
No Perbedaan cirri Monokotil Dikotil
1 Bentuk akar Memiliki system akar Memiliki system akar
serabut tunggang
2 Bentuk sumsum Melengkung atau sejajar Menyirip atau menjari
dan pola tulang
daun
3 Kaliptrogen/tudung Ada tudung akar / Tidak terdapat tudung
akar kaliptra akar
4 Jumlah keping Satu buah keping biji saja Ada dua buah keping

15
biji/kotiledon biji
5 Kandungan akar Tidak terdapat cambium Ada cambium
dan batang
6 Jumlah kelopak Umumnya kelipatan tiga Biasanya kelipatan
bunga empat atau lima
7 Pelindung akar dan Ditemukan batang Tidak ada pelindung
batang tembaga lembaga/koleoptil dan kelorhiza maupun
akar lembaga/kelorhiza keleoptil
8 Pertumbuhan akar Tidak dapat tubuh Bias tumbuh
dan batang berkembang menjadi berkembang menjadi
membesar mebesar

Gambar 2.7 Dikotil dan Monokotil


2.5.1 Kelas dikotil
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang memiliki biji yang berkeping dua. Beberapa Famili
tumbuhan dicotyledoneae :
1.Euphorbiaceae
Euphorbiaceae (tumbuhan jarak-jarakan) contohnya yakni tanaman patah tulang, ubi kayu, dan
karet
2.Moraceae
Moraceae, contohnya beringin dan keluwih

16
3.Papilionaceae
Papilionaceae, contohnya tanaman kacang panjang
4.Caesalpiniaceae
Caesalpiniaceae, contohnya kembang merak dan asam
5.Mimosaceae
Mimosaceae, contohnya tanaman sikecut
6. Malvaceae
Malvaceae contohnya kapas dan waru
7.Bombacaceae
Bombacaceae contohnya durian
8.Rutaceae
Rutaceae contohnya jeruk keprok
9.Myrtaceae
Myrtaceae contohnya cengkih
2.5.2 Kelas Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga.
Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat
berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan
manusia.Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan,
dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya
1.Poaceae
Di dalamnya termasuk tumbuhan seperti padi, gandum, jagung, jelai, jewawut, serta sorgum
(cantel).Selain itu, bambu dan tebujuga termasuk di dalamnya.Bahan pakan ternak juga banyak
memanfaatkan anggota suku ini, seperti rumput gajah dan rumput raja.Anggota suku ini
beberapa di antaranya merupakan tumbuhan pengganggu (gulma) yang penting, seperti alang-
alang dan rumput bandotan.Ada anggotanya yang merupakan sumber wangi-wangian,
yaitu rumput akar wangi dan serai (termasuk sitronela).
2. Dioscoreaceae

17
Gadung (Dioscorea hispida Dennst., suku gadung-gadungan atau Dioscoreaceae) tergolong
tanaman umbi-umbian yang cukup populer walaupun kurang mendapat perhatian.
3.Bromelia
Bromelia adalah kelompok tanaman yang bernaung di bawah keluarga Bromeliaceae yang
terdiri atas sekitar 3000 spesies dan ratusan hingga ribuan hibrida.Asal muasal tanaman yang
salah satunya adalah nanas yang berasal dari Amerika.
4.Orchidaceae
Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan
anggota jenis terbanyak.
5 Araceae
Suku talas-talasan atau Araceae mencakup berbagai macam tumbuhan monokotil dengan ciri
khas bunga majemuk bertipe "tongkol" yang berseludang(spatha).
6. Liliaceae
Tanaman Liliaceae adalah angiosperma, adalah kelas monokotil.Liliaceae baik di bunga, obat-
obatan lain. Beberapa juga bisa dimakan. Allium genus utama, Smilax, Lilium, Ophiopogon,
Polygonatum, aspartat genus Fritillaria spp. Anemarrhena genus Cymbidium kuntul, paku bunga
putih yang endemik ke Cina dan sebagainya.
7. Amaryllidaceae
Suku bakung-bakungan atau Amaryllidaceae adalah nama botani suatu suku tumbuhan berbunga.
Tumbuhan ini dapat hidup sepanjang tahun dan memiliki umbi serta biasanya bunga yang
bentuknya khas
8.Cannaceae
Suku kana-kanaan atau Cannaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga.
Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam
bangsa Zingiberales, klad commelinids (core monocots).
9.Marantaceae
Suku patat-patatan atau Marantaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga.
10. MusaceaeContohnya, pisang (Musa paradisiaca) dan pisang kipas (Musa madagaskariensis)

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Angiospermae adalah tumbuhan brbiji tertutup yang paling dominan dijumpai di dunia.
Dalam siklus hidupnya Angiospermae mengalami pembuahan ganda atau lebuh lazim disebut
dengan pergiliran keturunan antra pembuahan (perkembangbikan secara generative dan
vegetative). Ciri utama tumbuhan ini dalah memiliki bunga. Sel kelamin jantan dari
angiospermae adalah benang sari sedangkan sel kelamin betina adalah putik. Fertilisasi
tumbuhan angiospermae adalah dengan pembuahan ganda yakni dengan dua kali peleburan
sperma. Pembuahan pertama menghasilkan zygot dan pembuahan yang kedua menghasilkan
endosperm.

19
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo,gembong.2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.


Van,C.G.J.2008.Flora.Jakarta: PT Pradnya Paramita
Steals, Bayu.2011.Makalah: Pengenalan Tumbuhan Angiospermae (online)
Udin, Ahmad.2012.BOTANI TUMBUHAN TINGGI“Angiospermae” (online)
https://id.scribd.com/document/283900782/Malakalah-Angiospermae

20

Anda mungkin juga menyukai