PENGERTIAN :
TUJUAN PENYELIDIKAN
UNTUK MENDAPATKAN ATAU MENGUMPULKAN KETERANGAN, BUKTI ATAU
DATA-DATA YG DI GUNAKAN UNTUK :
1. Menentukan apakah suatu peristiwa yg terjadi merupakan
suatu tindak pidana atau bukan
2. Siapa yg dapat di pertanggung jawabkan ( secara
pidana )terhadap tindak pidana tsb
3. Merupakan persiapan untuk melakukan penindakan
RENCANA PENYELIDIKAN.
Rencana penyelidikan dapat menggunakan sistem intelijen
dengan penyesuaian seperlunya ,rencana penyelidikan harus
memuat :
1. Sumber informasi yg perlu di hubungi ( orang,instansi ,badan
dll )
2. Informasi atau alat bukti yg di butuhkan dari sumber tsb ( yg
bermanfaat bagi pembuktian tindak pidana )
3. Cara memperoleh informasi atau alat bukti tsb
( terbuka ,tertutup, wawancara , interogasi .pemotretan dsb. )
4. Petugas pelaksana
5. Batas waktu kegiatan
Apabila telah selesai di lakukan penyelidikan dan didapat cukup bukti –bukti
permulaan untuk di lakukan penyidikan,tahap selanjutnya adalah penindakan
Tahap penindakan adalah tahap penyidikan dimana di mulai di lakukan tindakan
– tindakan hukum yg langsung bersinggungan dengan HAM yaitu berupa
pembatasan bahkan mungkin berupa pelanggaran terhadap HAM
Tahap ini di lakukan setelah terdapat keyakinan bahwa telah terjadi suatu tindak
pidana dan untuk memperjelas segala sesuatu tentang tindak pidana tsb.
Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia yg sekurang kurang nya
berpangkat pembantu letnan dua polisi(Pelda Pol), Sekarang AIPDA
Pejabat pegawai negeri sipil ( PPNS ) tertentu yg sekurang –kurangnya
berpangkat Pengatur muda tingkat 1 ( Gol. II /B ) atau yg di samakan
Pasal 1 KUHAP
(1 ) Penyidik adalah pejabat polisi Negara republik Indonesia atau Pejabat pegawai
Negeri Sipil tertentu yg di beri wewenang khusus oleh UU utk melakukan Penyidikan.
(2 ) Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan cara yg diatur
dalam UU untuk mencari bukti-bukti, yg dengan bukti membuat terang tentang Tindak
Pidana yg terjadi dan guna menemukan tersangka
WEWENANG PENYIDIK
Pasal 7 KUHAP.
Pengaduan adalah merupakan laporan yg khusus mengenai tindak pidana Aduan ( Delik
Aduan),dimana jika tidak ada permintaan dari orang yg kena perkara tidak bisa di
adukan/ di proses
Delik aduan yg telah di ajukan kpd penyidik dapat di tarik kembali dalam
waktu 3 bulan, sedangkan laporan tidak dapat di tarik kembali, apabila di tarik
kembali ,hal itu merupakan laporan palsu,maka bagi sipelapor diancam dengan pidana
Setelah menerima laporan atau pengaduan dari seseorang maka penyidik mengecek
kebenaran laporan atau pengaduan tsb dengan memeriksa TKP, maka apabila tersangka
masih berada di tempat tsb,maka penyidik dapat melarang tersangka meninggalkan TKP,
selanjutnya penyidik dapat mengadakan pemeriksaan seperlunya.
Pasal 18 KUHAP
(1) Pelaksanaan tugas Penangkapan dilakukan oleh petugas kepolisisan Negara
RI dengan memperlihatkan surat tugas serta memberikan kepada tersangka
surat perintah penangkapan yg mencantumkan identitas tersangka dan
menyebutkan alasan penangkapan serta uraian singkat perkara kejahatan yg
di persangkakan serta tempat ia di periksa
(2) Dalam hal tertangkap tangan ,penangkapan di lakukan tanpa surat perintah
dengan ketentuan bhw penangkap harus segera menyerahkan tersangka
beserta barang bukti yg ada kpd penyidik atau penyidik pembantu terdekat
Jenis Penahanan
1. Penahanan RUTAN ( Rumah tahanan Negara )
2. Penahanan Rumah ( ditahan dirumah sendiri )dengan
mengadakan pengawasan terhadapnya utk
menghindarkan segala sesuatu yg dapat menimbulkan
kesulitan dalam penyidikan ,penuntutan atau
pemeriksaan di sidang pengadilan
3. Penahanan Kota ...... penahanan kota ini di
laksanakan di kota tempat tinggal atau tempat
kediaman tersangka /terdakwa,dengan kewajiban bagi
tersangka /terdakwa melaporkan diri pada waktu yg
telah di tentukan
Pengalihan tahanan
Penangguhan penahanan
PENGGELEDAHAN
Penggeledahan merupakan salah satu tindakan penyidik
dalam rangka melakukan penyidikan dgn Tujuan :
a. Menemukan barang bukti yg telah di pergunakan di
dalam melakukan tindak pidana
b. Mencari tersangka yg belum tertangkap ,sehingga
tersangka dapat di tangkap dan diperiksa
Menurut KUHAP ada 3 macam Penggeledahan :
PENYITAAN
Penyitaan : adalah melepaskan utk sementara barang-
barang dari kekuasaan pemilik/orang yg berhak atas barang
tsb,maka sipemilik tidak dapat menikmati hak-hak tsb utk
sementara waktu
b. Persiapan bahan-bahan
Penyidik pemeriksa yg ditunjuk sebelum
melakukan pemeriksaan maka terlebih dahulu
mempersiapkan diri serta mempelajari :
1. Semua hal yg telah didapat dan dikumpulkan
tentang kasus yg akan diperiksa
2. Menyusun daftar pertanyaan yg akan ditanyakan
pada tersangka serta dapat mengembangkannya
3. Pertanyaan yg telah disusun oleh penyidik harus
menjurus kepada pemenuhan unsur –unsur
tindak pidana ybs
4. Penyidik pemeriksa harus menguasai betul
ketentuan per UU an
5. Penyidik [pemeriksa mengetahui betul lingkungan
dari tersangka atau saksi
SURAT DAKWAAN
1. Syarat Formil
Yaitu : Harus memuat identitas yg lengkap : nama ,
umur , tempat kelahiran , alamat (tempat tinggal tetap
dan tempat tinggal terakhir ).hal ini penting sekali utk
menentukan identifikasi si tersangka atau si terdakwa
2. Syarat Materil
Adalah : memuat inti dari surat dakwaan yaitu mengenai
perbuatan –perbuatan ,tempat dan waktu tindak pidana
itu di lakukan,dan segala masalah yg
mendahului ,menyertai atau mengikuti perbuatan itu,yg
dapat memberatkan ataupun yg dapat meringan kan
siterdakwa ( Perumusan itu harus terang ,jelas dan
tepat,sebab terdakwa harus mengerti benar – benar apa
yg didakwakannya )
2. Sistem alternatif
Dalam sistem ini dijumpai beberapa tindak pidana,akan
tetapi susunannya adalah sedemikian rupa,hingga yg
didakwakan pada akhirnya hanya satu Dakwaan
saja,yaitu yg ternyata dapat di buktikan di sidang
Pengadilan, jadi dapat di pilih secara alternatif.mana yg
sekiranya dapat dibuktikan
3. Sistem Subsider
Sistem ini lazim disebut dengan sistem Penggantian, yg
memang dalam praktek paling sering di pergunakan.
Pada umumnya cara menyusunnya adalah dakwaan yg
paling berat diuraikan terlebih dahulu ( dengan sebutan
PRIMAIR )kemudian menyusul dakwaan yg kedua sesuai
dengan urutan yg dikehendaki ( dengan sebutan
SUBSIDAIR )dan selanjutnya uraian lain ( dengan
sebutan LEBIH SUBSIDAIR )dan selanjutnya di sebut
LEBIH SUBSIDAIR LAGI
Contoh :
Sistem Kumulatif ; A didakwa
Ke. 1 : Tindak Pidana pencurian,harus diuraikan secara
lengkap
Ke . 2 : Tindak pidana penggelapan,harus di uraikan
secara lengkap
Ke. 3 : Tindak Pidana penganiayaan
Sistem alternatif, A didakwa
Pencurian atau penggelapan atau penganiayaan dan
selanjutnya .......
Sistem subsidair, A di dakwa
- Primair : pencurian
- Subsidair : Penggelapan
- Lebih subsidair : Penadahan
- Lebih subsidair lagi ...........
Penangguhan penahanan
-tersangka / terdakwa dapat dikeluarkan dari tahanan dengan jaminan
uang atau jaminan orang.
.tentang penentuan uang jaminan peraturan Pemerintah No.27 tahun
1983 menentukan sbb :
Pasal 35 .
(1) Uang jaminan penangguhan penahanan yg ditetapkan oleh pejabata g
berwenang sessuai dengan tingkat pemeriksaan, di simpan di
kepaniteraan pengadilan Negeri
(2) Apabila tersangka atau terdakwa melarikan diri dan telah lewat waktu
3 (tiga ) bulan tidak diketemukan,uang jaminan tersebut menjadi milik
negara dan di setor ke kas Negara
Pasal 36
( 1 ) dalam hal jaminan itu adalah orang dan tersangka atau terdakwa
melarikan diri,maka setelah lewat waktu 3 (tiga ) bulan tidak
diketemukan,penjamin diwajibkan membayar uang yg jumlahnya
ditetapkan oleh pejabat yg berwenang sesuai dengan tingkat pemeriksaan.
(2 ) uang yg dimaksud dalam ayat (1) harus disetor ke kas negara melalui
panitera pengadilan negeri
PRA PERADILAN
Maksud diadakan Lembaga Pra Peradilan ini adalah untuk pengawasan atau
kontrol atas jalannya hukum acara pidana dalam rangka melindungi hak-hak
tersangka/terdakwa
Keterangan Saksi
Pasal 185 KUHAP menyatakan :
1. Keterangan saksi sbg alat bukti ialah apa yg saksi nyatakan di sidang
pengadilan
2. Keterangan seorang saksi saja tidak cukup utk membuktikan
kesalahan si terdakwa ( unus testis nullus testis )
3. Dalam menilai kebenaran keterangan seorang saksi , hakim harus
memperhatikan dgn sungguh –sungguh :
a. Persesuaian antara keterangan saksi yg satu dgn saksi yg lain.
b. Persesuaian antara keterangan saksi dgn alat bukti.
c. Alasan yg mungkin digunakan oleh saksi untuk memberikan
keterangan tertentu.
d. Cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yg pada
umumnya dapat tidaknya keterangan itu di percaya.