Anda di halaman 1dari 9

Praktikum Hidrologi Tanggal : 25 September 2013

Asisten : Heny Mariati


Fithriya YR

PERMEABILITAS I (Constant Head)

Hafiz
J3M212146

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permeabilitas adalah kemampuan tanah untuk mengalirkan air atau udara
dinyatakan dalam cm/jam (Handayanto 2009). Kualitas tanah untuk meloloskan
air atau udara yang diukur berdasarkan besarannya aliran melalui satuan tanah
yang telah dijenuhi terlebih dahulu persatuan waktu tertentu (Susanto 1994).

Pengamatan pada permeabilitas tanah sangat tinggi, karena setiap jenis tanah
mempunyai permeabilitas yang berbeda. Selain itu pengukuran permeabilitas
sangat penting untuk pengukuran bebrapa aspek pertanian masuknya air ke dalam
tanah, alir air drainase, evaporasi air dari permukaan tanah dan penentuan
besarnya erosi tanah dengan factor permeabilitas tanah merupakan beberapa
keadaan yang nyata dimana hantaran hidro memainkan peranya.

Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat di dalam ruang-
ruang antara butir-butir tanah yang membentuk itu dan di dalam retak-retak dari
batuan (Sosrodarsono dan Takeda 1993). Menurut Todd (1995), air tanah adalah
air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang antar butir-butir
tanah yang meresap kedalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang
disebut aquifer. Air tanah berasal dari hasil infiltrasi, air sungai, rembesan dari
reservoir, rembesan buatan, proses kondensasi, rembesan dari laut, air yang
terjebak dalam batuan sedimentasi (air bawaan), dan peremajaan air (volkanik,
magmatik, dan kosmik) (Mays 2005).

Tujuan

Mahasiswa dapat memahami konsep akuifer batuan dan dapat menentukan


koefisien permeabilitas batuan atau tanah pada tegangan tetap (constant head)
dengan menggunakan permeameter.

Manfaat
Mahasiswa dapat menentukan nilai koefisien permeabilitas batuan atau tanah
dengan hukum Darcy.
METODELOGI
Alat dan Bahan
1. Permeameter
2. Stopwatch
3. Alat tulis
4. Ember dan gayung
5. Botol pemancar (air)
6. Gelas beker
7. Corong plastik
8. Kain kassa
9. Cangkul
10. Alat pemukul dari kayu
11. Sealtape (bahan penutup/penyumbat kebocoran)

Cara kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan
2. Ambil tabung permeameter B dan masukkan ke dalam tanah dengan bantuan
pemukul kayu
3. Angkat tabung beserta tanah di dalamnya dengan hati-hati (dengan bantuan
cangkul), agar tanah tidak lepas.
4. Tabung permeameter diberi alas kassa, dan bagian antara tabung dengan
penutup diberi sealtape atau bahan lain agar tidak terjadi kebocoran pada saat
air mengalir.
5. Rangkaikan seluruh peralatan seperti pada gambar 1
6. Masukkan air ke corong / wadah air ( C ), hingga ketinggian tertentu dan
dijaga agar tinggi muka airnya tetap selama percobaan berlangsung
7. Tunggu hingga air meresap dan menetes ke dalam gelas ukur (D), tetesan
pertama dicatat sebagai to.
8. Setelah air di gelas ukur (D) mencapai volume tertentu, catat waktu sebagai tn
dan volume airnya diukur
9. Hitung harga koefisien permeabilitasnya dan jelaskan berdasar data yang ada
sifat fisik contoh tanah tersebut
10. Ulangi percobaan sebanyak 5 kali untuk jenis tanah yang sama, dengan cara,
membuang air dalam gelas ukur dan percobaan diulang mulai langkah 5.
HASIL
Tabel 1 Data untuk menentukan nilai Permeabilitas I suatu jenis tanah Soal I

tn tn-to tn-to V l h A Q K K
Ulangan to (men (men (deti (m (c (c (cm (cm3/ (m/ha
it) k) l) 2 (cm/dt)
it) m) m) ) dt) ri)
6,680 x
I 1 3 2 120 20 40 50 20 0,167
10-3 5,771
4,440 x
II 1 4 3 180 20 40 50 20 0,111
10-3 3,836
4,440 x
III 2 5 3 180 20 40 50 20 0,111
10-3 3,836
3,320 x
IV 2 6 4 240 20 40 50 20 0,083
10-3 2,868
2,200 x
V 2 8 6 360 20 40 50 20 0,056
10-3 1,9
Rata-rata 3,642

Contoh perhitungan:
Ulangan I:
Perhitungan Q:
𝑉 (𝑐𝑚3 )
Q=
𝑡 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)
20 𝑐𝑚3
=
120 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 0,167 cm3/dt
Perhitungan K (cm/detik):
𝐾𝑥ℎ
Q= 𝑥𝐴
𝑙
𝑄𝑥𝑙
K=
ℎ𝑥𝐴
0,167 𝑥 40
K=
50 𝑥 20
= 6,680 x 10-3cm3/dt
Perhitungan K (m/hari):
K (cm3/dt) = ............K (m/hari)
1
100
= 6,680 x 10-3 x 1 m/hari
(24 𝑥 3600)
= 6,680 x 10-3 x 864 m/hari
= 5,771 m/hari
Tabel 2 Data untuk menentukan nilai Permeabilitas I suatu jenis tanah Soal II

tn tn-to tn-to l h A Q K K
V
Ulangan to (men (meni (deti (ml)
it) t) k)
(cm) (cm) (cm2) (cm3/dt) (cm/dt) (m/hari)
3,320x
I 4 8 4 240 20 40 50 20 0,083
10-3 2,868
2,680x
II 4 9 5 300 20 40 50 20 0,067
10-3 2,315
3,320x
III 5 9 4 240 20 40 50 20 0,083
10-3 2,868
2,680x
IV 6 11 5 300 20 40 50 20 0,067
10-3 2,315
2,248x
V 7 13 6 360 20 40 50 20 0,056
10-3 1,935
Rata-rata 2,4602

Contoh Perhitungan:
Ulangan I:
Perhitungan Q:
𝑉 (𝑐𝑚3 )
Q=
𝑡 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)
20 𝑐𝑚3
=
240 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 0,083 cm3/dt
Perhitungan K (cm/detik):
𝐾𝑥ℎ
Q= 𝑥𝐴
𝑙
𝑄𝑥𝑙
K=
ℎ𝑥𝐴
0,083 𝑥 40
K=
50 𝑥 20
= 3.320 x 10-3cm3/dt
Perhitungan K (m/hari):
K (cm3/dt) = ............K (m/hari)
1
100
= 3,320x 10-3x 1 m/hari
(24 𝑥 3600)
= 3,320x 10-3x 864 m/hari
= 2,868 m/hari
PEMBAHASAN
Koefisien permeabilitas tanah (k) digunakan untuk mengetahui besarnya
rembesan pada permasalahan bendungan, saluran irigasi, tanggul tanah, sumur
resapan dan lainnya. Dengan mengkomparasi nilai koefisien permebilitas antara
data lapangan dengan nilai kisaran yang diberikan literatur, maka diharapkan
hasilnya dapat digunakan untuk memprediksi nilai awal koefisien permeabilitas.

Konduktivitas hidrolik, K, (sering juga disebut sebagai permeabilitas atau


koefisien permeabilitas) merupakan tingkat di mana air tanah mengalir melalui
satuan luas akuifer atau akuitar di bawah gradien unit hidrolik. Konduktivitas
hidrolik memiliki dimens kecepatan (LT-1) dengan tipikal unit seperti ft/hari,
gal/(hari.ft2), m/detik, cm/detik, atau m/hari. Jika nilai konduktivitas hidrolik dan
gradient hidrolik telah diketahui, besar kecepatan airtanah, v, dapat dihitung
menggunakan hukum darcy (Dawson and Istok, 1991)

Hukum Darcy dikenal secara luas dikalangan ahli hidrologi dan biasa digunakan
untuk menentukan debit airtanah. Dalam percobaannya yang mengumpamakan
akuifer sebagai suatu tabung yang berisi pasir, Darcy menemukan bahwa
kecepatan air tanah berbanding lurus dengan beda tinggi (head) antara dua titik
dalam tabung dibagi dengan panjang tabung yang dikenal sebagai kemiringan
airtanah, dan juga berbanding lurus terhadap koefisien yang dikenal sebagai nilai
konduktivitas hidraulik (K). Sehingga untuk menghitung debit airtanah tinggal
kalikan kecepatan air tanah dengan luas penampang tabung. Jika dinotasikan
maka Hukum Darcy adalah sebagai berikut:

QKi A

h
QK A
l

Ql
K
hA

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan koefisien permeabilitas


(K) rata-rata pada tabel 1 sebesar 3.6424 m/hari dan termasuk jenis batu pasir
menengah. Sedangkan pada tabel 2 didapatkan koefisien permeabilitas rata-rata
sebesar 2.460 m/hari dan termasuk jenis pasir halus. Jika di lihat dari hasil
perbandingan, tabel 1 memperlihatkan sampel memiliki koefisien permeabilitas
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabel 2. Ini menunjukkan pada batu
memiliki porositas yang sangat rendah sehingga air hanya mengalir melalui
rongga atau celah – celah antar partikel sehingga waktu untuk yang dibutuhkan
untuk menampung air yang keluar lebih cepat dibandingkan dengan pasir.

Hukum Darcy menunjukkan bahwa permeabilitas tanah ditentukan oleh koefisien


permeabilitasnya. Koefisein permeabilitas tanah bergantung pada berbagai faktor.
Setidaknya, ada enam faktor utama yang memengaruhi permeabilitas tanah, yaitu:
 Viskositas cairan, semakin tinggi viskositasnya, koefisien permeabilitas
tanahnya akan semakin kecil.
 Distribusi ukuran pori.semakin merata distribusi ukuran porinya, koefesien
permeabilitasnya cenderung semakin kecil.
 Distibusi ukuran butiran, semakin merata distribusi ukuran butirannya,
koefesien permeabilitasnya cenderung semakin kecil.
 Rasio kekosongan (void), semakin besar rasio kekosongannya, koefisien
permeabilitas tanahnya akan semakin besar.
 Kekasaran partikel mineral, semakin kasar partikel mineralnya, koefisien
permeabilitas tanahnya akan semakin tinggi.
 Derajat kejenuhan tanah, semakin jenuh tanahnya, koefisien permeabilitas
tanahnya akan semakin tinggi.

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan koefisien permeabilitas
pada tabel 1 sebesar 3.6424 m/hari dan termasuk jenis batu pasir menengah.
Sedangkan pada tabel 2 didapatkan koefisien permeabilitas rata-rata sebesar 2.460
m/hari dan termasuk jenis pasir halus.

DAFTAR PUSTAKA
Mays LW. 2005. Water Resources Engineering. Second Edition. United States of
America : John Wiley & Sons.

Notodihardjo M. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Air Tantangan dan Peluang.


Jurnal Lingkungan dan Pembangunan : Vol. 24 (2) : 104-114.

Saptadji N. M. 2002. Catatan Kuliah ”Teknik Panas Bumi” . Bandung (ID):


Penerbit ITB.

Sosrodarsono S. dan K. Takeda. 1993. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta (ID):


Pradnya Paramita.

Todd D.K. 1980. Groundwater Hydrology. New York12 (USA): 2nd ed., John
Wiley & Sons.
Dari pengamatan yang dilakukan, maka didapatlah data sebagai
berikut :
Jumlah air yang keluar atau tertampung setelah aliran konstan setiap 15 menit :
 10 menit pertama (Q1) : 56 ml
 10 menit kedua (Q2) : 50 ml
 10 menit ketiga (Q3) : 46 ml
Dengan ketentuan :
 Waktu (T) : 10 menit
 Tinggi ring (L) : 5 cm
 Tinggi paralon (H) : 21 cm
 Diameter Ring : 4,22 cm
 Jari-jari Ring (r) : 2,11 cm
Tabel 1. Data hasil pengamatan.
No Rata- L (cm) H (cm) A (cm) t (jam)
rata Q
1 50,67 4,8 8 4,4 0,25
2 50,67 4,8 8 4,4 0,25
3 50,67 4,8 8 4,4 0,25
BAB V
PERHITUNGAN
Dari data yang telah diperoleh di atas (data kelompok 2), maka dapat dihitung :
 Luas permukaan tanah (A) : π . r2
: 3,14 . 2,112
: 13,98
 Permeabilitas tanah (K) :
 K1 : ( Q1 . L ) / ( H . A . t )
: ( 56 . 4,8 ) / ( 8 . 4,4 . 0,25 )
: 30,55 cm/jam
 K2 : ( Q2 . L ) / ( H . A . t )
: ( 50 . 4,8 ) / ( 8 . 4,4 . 0,25 )
: 27,27 cm/jam
 K3 : ( Q3 . L ) / ( H . A . t )
: ( 46 . 4,8 ) / ( 8 . 4,4 . 0,25 )
: 25,1 cm/jam
Jadi Permeabilitas tanah tersebut adalah :
 K : ( K1 + K2 + K3 ) / 3
: (30,55 + 27,27 + 25,1) / 3
: 27,64 cm/jam
Atau :
K : ( Q . L ) / ( H . A . t )
: ( 50,67 . 4,8 ) / (8 . 4,4 . 0,25 )
: 27,64 cm/jam
Dimana Q merupakan rata-rat dari Q1 sampai Q3.

Anda mungkin juga menyukai