DI SUSUN OLEH :
05081281621003
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Sriwijaya
2
Mulsa organik adalah mulsa yang berasal dari sisa panen, tanaman pupuk
hijau atau limbah hasil kegiatan pertanian, yang dapat menutupi permukaan tanah
dan mudah terurai. Mulsa organik diberikan setelah tanaman atau bibit ditanam.
Mulsa anorganik adalah mulsa yang terbuat dari bahan – bahan sintesis
yang sukar atau tidak dapat terurai. Contoh mulsa anorganik yaitu mulsa plastik,
mulsa plastik hitam, dan karung. Mulsa anorganik dipasang sebelum tanaman atau
bibit ditanam, lalu diberi lubang sesuai dengan jarak tanam.
Universitas Sriwijaya
3
1.2 Tujuan
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian memiliki
tujuan sebagai berikut :
1) Mengetahui pengaruh pertumbuhan dan hasil dari pembudidayaan bawang
merah menggunakan mulsa organik dan anorganik.
2) Menerapkan teknik mulsa organik dan anorganik sebagai salah satu teknik
dalam membudidayakan bawang merah.
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4 Universitas Sriwijaya
5
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman bawang merah adalah tanah
yang memiliki aerasi dan drainase yang baik, subur, banyak mengandung bahan
organis atau humus, dan memiliki pH antara 5,5 - 7,0. Jenis tanah yang paling
baik adalah jenis tanah lempung yang berpasir atau berdebu karena sifat tanah
yang demikian ini mempunyai aerase dan draenase yang baik serta memiliki
perbandingan yang seimbang antara fraksi liat, pasir, dan debu (Wibowo, 2007).
Universitas Sriwijaya
6
Panen bawang merah dilakukan apabila umbi sudah cukup umur sekitar 70
HST yang ditandai dengan ± 60% daun mulai rebah, menguning atau mengering
dan batang semu bagian pangkal sudah kempis dan terkulai. Cara panen bawang
merah adalah mencabut seluruh tanaman dengan hati - hati supaya tidak ada umbi
yang tertinggal dan panen dilakukan ketika cuaca cerah yaitu pada pagi hari dan
keadaan tanah dalam kondisi kering (Tim Bina Karya Tani, 2008).
2. 4 MULSA
Mulsa adalah bahan atau material yang digunakan untuk menutupi
permukaan tanah atau lahan pertanian dengan tujuan tertentu yang prinsipnya
adalah untuk meningkatkan produksi tanaman. Secara teknis, penggunaan mulsa
dapat memberikan keuntungan antara lain, menghemat penggunaan air dengan
Universitas Sriwijaya
7
laju evaporasi dari permukaan tanah, memperkecil fluktuasi suhu tanah sehingga
menguntungkan pertumbuhan tanaman bawang merah dan mikroorganisme tanah,
memperkecil laju erosi tanah baik akibat tumbukan butir-butir hujan dan
menghambat laju pertumbuhan gulma (Lakitan, 1995 dikutip Marliah, dkk, 2012).
2. 5 PUPUK
Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa – sisa
tanaman, hewan, dan bahan alam lainnya. Pupuk organik dapat berbentuk padat
maupun cair. Jenis pupuk organik antara lain ; Pupuk kandang, pupuk kompos,
pupuk hijau, humus, dan pupuk organik buatan (Azzamy, 2015 dalam
mitalom.com).
Pupuk anorganik adalah pupuk buatan maupun pupuk alam yang terbuat
dari bahan kimia. Jenis pupuk anorganik antara lain ; Pupuk N, P, K, ZA, Urea,
TSP, dan lain – lain (Azzamy, 2015 dalam mitalom.com).
2. 6 BEDENGAN
Bedengan merupakan lahan tanah yang terkomposisi berbagai unsur hara
terlarut di dalamnya, dan dibentuk menyerupai barisan memanjang yang
mempunyai lebar, tinggi, dan panjang tertentu sesuai dengan luas lahan tanam
yang tersedia (Priyono, 2016).
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
8 Universitas Sriwijaya
9
5. Siapkan umbi atau bibit bawang merah yang sudah siap tanam. Lakukan
pemotongan dibagian atas bawang dengan menggunakan cutter sekitar 1/3
bagian bawang. Kemudian rendam bawang di dalam larutan fungisida
kurang lebih selama 10 menit.
6. Buat tugal (lubang) pada bedengan dengan ukuran jarak antar tugal
20 x 15 cm. Kemudian tanam bibit bawang merah di dalam tugal yang
telah tersedia, untuk setiap tugal ditanam satu buah umbi atau bibit. Cara
menanam umbi atau bibit yaitu umbi atau bibit dibenamkan kedalam
permukaan tanah hingga hanya bagian atas umbi yang terlihat. Setelah itu
tutup bibit dengan sedikit tanah dan tutup dengan menggunakan mulsa
organik (jerami).
7. Lakukan penyiraman bawang merah sebanyak 2 kali sehari pagi dan sore
sampai tanaman berusia 0 – 10 hari. Setelah tanaman berusia lebih dari 10
hari, penyiraman cukup dilakukan sekali sehari.
10. Terakhir panen tanaman bawang merah. Panen dapat dilakukan apabila
tanaman telah berumur 65 – 75 hari setelah tanam. Tanaman yang telah
siap panen memmiliki ciri – ciri sebagai berikut : 1) Tanaman telah cukup
tua, dengan hampir 60 – 90 % daun bawang sudah mulai rebah dan
menguning, 2) Umbi lapis terlihat padat berisi dan sebagian muncul di
permukaan tanah, dan 3) Warna kulit umbi mengkilat atau memerah.
Universitas Sriwijaya
10
11. Setelah tanaman bawang merah dipanen, keringkan umbi agar tidak mudah
busuk dan tahan lama lalu simpan didalam gudang.
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari pengamatan budi daya
tanaman bawang merah yang di lakukan sebagai berikut :
11 Universitas Sriwijaya
12
Universitas Sriwijaya
13
Universitas Sriwijaya
14
4.2 Pembahasan
Dalam pengamatan tanaman bawang merah telah dibagi beberapa
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang dan terdapat 8 kelompok. Dari 4
bedengan yang ada setiap 1 bedengan terdiri dari 2 kelompok. Setiap kelompok
bertanggung jawab atas tanaman bawang merah yang telah di bagi per bedengan.
Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali
Universitas Sriwijaya
15
Universitas Sriwijaya
16
daun 18. Pada sampel 4 tinggi daun yang diperoleh yaitu 23 cm; lebar daun 0,4
cm; dan jumlah daun 19. Pada sampel 5 tinggi daun yang diperoleh yaitu 25 cm;
lebar daun 0,4 cm; dan jumlah daun 13. Sampel tanaman bawang merah yang
kami amati serta tanaman bawang merah yang tidak termasuk sampel hidup dan
tumbuh dengan baik.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pembudidayaan bawang merah memerlukan kerajinan dan ketelitian yang
lebih, salah satunya dalam hal penyiraman tanaman karena tanaman
bawang merah memerlukan media yang cukup lembab serta dalam
pengendalian gulma maupun hama dan penyakit.
2. Berbagai usaha yang telah dilakukan dalam budi daya tanaman bawang
merah untuk meningkatkan hasil bawang merah, salah satumya yaitu
melalui perbaikan teknik budidaya dengan menggunakan mulsa organik.
4. Mulsa dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu mulsa organik dan mulsa
anorganik.
5.2 Saran
Dalam praktikum budi daya tanaman bawang merah, sebaiknya seluruh
mahasiswa/i yang mengikuti praktikum di anjurkan untuk memperhatikan dan
memahami dengan teliti langkah – langkah apa saja yang di lakukan dalam
praktikum tanaman bawang merah dari awal hingga akhir, agar seluruh
mahasiswa/i dapat mengerti bagaimana cara budi daya tanaman bawang merah
yang baik dan benar.
17 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Marliah, Ainun., Nurhayati, dan Tarmizi. 2012. Pengaruh Jenis Mulsa Dan
Konsentrasi Pupuk Organik Cair Super Bionik Terhadap Pertumbuhan Dan
Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Effects of Mulch and
Liquid Organic Fertilizer Super Bionik On Growth and Yield of Onion
(Allium Ascalonicum L.). Jurnal Floratek. Vol (7) : No (1). Hal 164-172 .
18 Universitas Sriwijaya