Anda di halaman 1dari 6

PENANGANAN DIARE

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

UPT. PUSKESMAS AGUS SETYADI NUGROHO


LOPOK NIP. 19630810 198312 1003

PENGERTIAN Buang air besar yg frekwensinya, lebih sering dari biasanya, pada umumnya
3 x atau lebih / hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari.
TUJUAN Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan
mencegah diare menjadi berat.
KEBIJAKSANAAN Nomor SK ………………………
REFERENSI Sistem Manajemen Mutu ISO 90001-2008
Standar Tenaga Dokter, perawat dan bidan
Standar Sarana 1. Stetoscop
dan Prasarana 2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stop Wotch
5. Lampu Senter
6. Timbangan Berat Badan
7. Kapas beralkohol
8. Blangko resep
Prosedur Tetap Persiapan petugas
Cara 1. ANAMESA
Melaksanakan Menanyakan :
Tiap Kegiatan a. Nama Pasien
b. Nama Ortu
c. Pekerjaan Ortu
d. Umur
e. Alamat
f. Riwayat Penyakit dahulu
g. Riwayat Penyakit Sekarang

2. PEMERIKSAAN
Sebelumnya beritahu pasien, orang tua/pengantar tiap jenis pemeriksaan
yang akan dilakukan
a. Bagaimana keadaan umum penderita :
- Baik & Sadar
- Gelisah atau rewel
- Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.
- Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum dgn
lahap
b. Konsistensi tinja : tinja
c. Sehari berapa kali BAB
d. Sudah berapa lama diare
e. Adakah dahak / lender pada tinja.
f. Adakah penyakit lain yg menyertai diare..
g. Tanyaka Makmin apa sebelumnya ( ± 5 jam terakhir )
h. Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak,
sejak diare )
i. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa haus )
j. Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak )
k. Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit.
l. Hitung respirasi selama satu menit.
m. Periksa suhu tubuh dgn termometer.
n. Periksa tensi pada penderita dewasa.
o. Timbang berat badan.
p. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.
q. Periksa apakah matanya cekung
r. Periksa ubun-2 besar pada bayi.
s. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak
t. Periksa turgor kulit.
Beritahu hasil pemeriksaan pada padien, pengantar / ibu.

3. TENTUKAN DIAGNOSA
Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi :

TABEL PENILAIAN DERAJAD DEHIDRASI

TANPA DEHIDRASI
PENILAIA
DEHIDRA RINGAN / DEHIDRASI BERAT
N
SI SEDANG
Lihat K.U Baik , Gelisah, Lesu, Lunglai atau Tidak Sadar
Sadar Rewel
Mata Sangat cekung dan kering
Normal Cekung
Airmata Tidak ada
Mulut & Ada Ada Sangat Kering
Lidah Basah Kering Tdk bisa minum
Rasa Minum Haus,ingin
Haus biasa minum Kembali sangat lambat
( tdk.haus banyak.
Turgor ) Kembali
Kembali lambat
cepat

4. LAKUKAN TINDAKAN PENGOBATAN


a. Diare Tanpa Dehidrasi.
Pengobatan Rencana A : Pengganti Cairan ( dgn Oralit, air sayuran, air
ta-
jin,) ASI tetap dilanjutkan, makan tetap.

RENCANA THERAPY A
UNTUK MENGOBATI DI RUMAH

Gunakan rencana ini untuk mengajari Ibu


- Teruskan mengobati anak diare, dirumah.
- Berikan pengobatan awal, bila terkena diare lagi

MENERANGKAN 3 CARA PENGOBATAN DIARE, DIRUMAH


1. Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya, untuk
mencegahdehidrasi.
a. Gunakan cairan dirumah tangga yg di anjurkan : air tajin, air sayur,
air ke
lapa, & larutan oralit bila ada. Atau beri air masak ( bila bayi
dibawah 6
bulan & belum dapat makanan padat, lebih baik berikan oralit atau
air )
b. Berikan larutan ini sebanyak anak mau.
c. Teruskan memberikan cairan -2 tsb, hingga diare berhenti.
2. Anjurkan makanan. Untuk mencegah kurang gizi.
a. Teruskan ASI
b. Bila anak tdk mendapatkan ASI, berikan susu yg biasa diberikan.
Untuk anak < 6 bln, dan belum mendapat makanan padat, dapat
diberikan susu yg dicairkan dengan air yg sebanding, selama 2
hari
c. Bila anak sudah mendapat makanan padat, berikan bubur atau
campuran
tepung lainnya bila mungkin dengan kacang-2an, sayur, daging
atau ikan
Tambahkan satu atau dua senduk teh, minyak sayur setiap
memberi
makanan.
d. Beri buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium.
e. Beri makan yg baru masak & haluskan.
f. Bujuk anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 x sehari.
g. Berikan makanan seperti biasa,setelah diare berhenti & berikan
makanan
exstra setiap hari selama 2 minggu.
h. Anjurkan membawa penderita kepada Petugas Kesehatan, bila
tidak mem
baik dalam 3 hari, atau mengalami keadaan sbb.
- Berak ber kali- kali - Demam
- Muntah ber- ulang2. - Makan minum sedikit
- Rasa haus yg sangat - Tinja berdarah

Jumlah oralit yang harus diberikan menurut pedoman sbb:

UMU
JML ORALIT YG
R JML ORALIT YG
DIBERIKAN
( THN DISEDIAKAN DI RUMAH
TIAP BAB
)
< 1 50 – 100 ml 400 ml/ hr ( 2 bks )
thn 100 – 200 ml 600-800 ml/hr ( 3-4 bks
1 – 4 200-300 ml 800-1000 ml/hr ( 4-5 bks )
thn 300 – 400 ml 1200-2800 ml /hr ( 6-14 bks )
4-5
thn
Dewa
sa

 Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2
tahun
 Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih besar
 Bila anak muntah, tunggulah 10 menit, kemudian berikan cairan
lebih perlahan (misalnya sesendok tiap 2 – 3 menit)
 Bila diare berlanjut setelah paket oralit habis beritahu ibu untuk
memberikan cairan lain seperti dijelaskan dalam cara yang
pertama atau kembali pada petugas kesehatan untuk
mendapatkan tambahan oralit

RENCANA THERAPY B
UNTUK TATALAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI RINGAN /
SEDANG

 Oralit yg diberikan 3 jam pertama,


 Oralit yg diberikan dgn mengalikan Berat badan penderita ( kg ) dgn
75 ml.
 Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di
lapangan, berikan oralit paling sedikit sesuai tabel dibawah ini :

Umur <1 thn 1-4 thn > 5 thn Dewasa


Jml Oralit 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml

- Amati anak dgn seksama dan bantu ibu memberikan oralit


- Setelah 3- 4 jam, nilai kembali menggunakan bagan penilaian,
kemudian pilih
rencana therapy A,B,C, untuk melanjutkan therapy.

RENCANA THERAPY C
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI BERAT
Ikuti arah anak panah, bila jawaban dari pertanyaan : Ya. Teruskan
kekanan.

Bila tidak, Mulai diberi cairan intervena segera, bila penderita


teruskan Ya. bisa
kebawahDapatk minum, berikan oralit sewaktu cairan iv dimulai. Beri
ah Saudara 100 mg / kg BB cairan RL ( NACL fisiologis normal
memberikan ) dibagi
cairan intra sbb:
vena
Pember
Tidak ian I
Umur Kemudian 70ml/Kg BB
30ml/K
g BB
Bayi < 1
1 jam 5 jam
thn
½ – 1
Lebih Tua 2 ½ – 3 jam
jam
 Ulangi bila denyut nadi masih lemah atau tidak
teraba
 Nilai kembali penderita tiap 1 – 2 jam. Bila
rehidrasi
tidak tercapai ,percepat tetesan iv
 Juga berikan oralit ( 5 ml / kg / jam ) ,bila
penderita bisa minum, biasanya setelah 3
– 4 jam ( bayi ) atau 1 – 2
 jam ( yg lebih tua )
 Setelah 6 jam ( bayi ) & 3 jam ( anak ) , nilai
lagi
penderita menggunakan tabel penilaian,
kemudian
pilihlah rencana therapy yg sesuai ( A,B,& C )
untuk
melanjutkan pengobatan

Adakah Therapy - Kirim penderita untuk pengobatan iv


terdekat Ya. - Bila penderita bisa minum, bekali inu oralit dan
tunjukkan cara memberikan selama diperjalanan
Tidak

Apakah  Mulai rehidrasi dengan oralit melalui mulut.


Saudara dapat Berikan
menggunakan Ya. sedikit demi sedikit (20ml/kg BB/jam selama 6
pipa jam
nasogastrik/oro (total 120 ml / kg )
gastrik untuk  Nilai penderita 1- 2 jam
rehidrasi  Bila muntah atau kembung ,berikan cairan
pelan- pelan.
 Bila Rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam,
rujuk
penderita untuk therapy iv.
 Setelah 6 jam nilai kembali, & pilih rencana
pengobatan
yg sesuai.
Tidak

Segera rujuk  Mulai rehidrasi dengan oralit melalui mulut berikan


anak untuk sedikit demi sedikit 20 ml / kg / jam selama 6 jam (
rehidrasi melalui Ya. total
nasogastrik atau 120 ml / kg )
iv  Nilai penderita tiap 1-2 jam
 Bila muntah atau kembung ,berikan cairan pelan-
pelan
 Bila Rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk
\ penderita untuk therapy iv.
Catatan :
 Bila mungkin amati penderita 6 jam setelah rehidrasi untuk
memastikan bahwa ibu dapat menjaga, untuk mengembalikan
cairan yg hilang dgn pemberian oralit.

 Bila anak umur diatas 2 thn dan kolera baru saja berjangkit di
daerah anda
 pikirkan kolera dan beri anti biotika yg tepat dgn cara oral, begitu
anak sadar.

5. MENJELASKAN KEPADA IBU/PENGANTAR TENTANG


 Cara pengobatan dan perawatan dirumah dengan oralit/cairan rumah
tangga
 Pemberian cairan lebih banyak termasuk ASI
 Pemberian makanan seperti biasa pada anak
 Menjelaskan tanda bahaya kapan anak harus dibawa ke Puskesmas
 Cara mencampur, jumlah yang harus diminum dan cara minum oralit
(cara mencampur jumlah dan cara minum sesuai lampiran)
 Cara – cara pencegahan penyakit diare
 Bayi diberikan ASI eksklusif
 Berikan MPASI setelah bayi berumur 6 bulan
 Penggunaan air bersih
 Cuci tangan pakai sabun
 BAB di jamban
 Membuang tinja bayi di tempat yang benar
 Bayi di imunisasi campak

Unit Terkait Loket,Klinik Umum,


Tim Mutu Puskesmas
Koordinator Pelayanan Puskesmas
Distribusi Loket,Klinik Umum,
Tim Mutu Puskesmas
Koordinator Pelayanan Puskesmas
Rekaman Historis

Anda mungkin juga menyukai