Anda di halaman 1dari 2

HIPERTENSI

No. Dokumen :

No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :

Halaman : 01/01

UPT. PUSKESMAS AGUS SETYADI


LOPOK NUGROHO
NIP. 196308101983121003

PENGERTIAN Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik


lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.
TUJUAN Sebagai pedoman dalam menegakkan diagnosis dan melakukan
tatalaksana pada Hipertensi
KEBIJAKAN
REFERENSI Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer, Edisi I, 2013
PROSEDUR 1. Anamnesis
1.1. Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala.
1.2. Keluhan hipertensi antara lain: sakit/nyeri kepala, gelisah,
jantung berdebar-debar, pusing, leher kaku, penglihatan
kabur, dan rasa sakit di dada.
1.3. Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala,
mudah lelah dan impotensi.
2. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan melalui 2 kali pengukuran Tekanan Darah
dalam waktu yang berbeda
Klasifikasi Tekanan Darah Berdasarkan Joint National Committee
VII:

Klasifikasi TD sistolik TD
Diastolik
(mmHg)
(mmHg)
Normal <120 dan <80
Pre-hipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi stage2 > 160 atau > 100

3. Pemeriksaan Penunjang:
Bila diperlukan untuk menentukan adanya kerusakan organ dan
faktor risiko dapat dilakukan pemeriksaan : profil lipid, gula darah,
urinalisis, tes fungsi ginjal, asam urat.

4. Penatalaksanaan:
4.1. Modifikasi gaya hidup ,antara lain : diet rendah garam,
mengurangi makanan lemak, menghentikan kebiasaan
merokok dan minum alkohol, mengendalikan berat badan,
meningkatkan aktifitas fisik
4.2. Pada hipertensi stage 1:
4.2.1. Diuretik tiazid : HCT, dosis awal 12,5 mg – 25 mg
sehari. Atau diuretik kuat (loop diuretik) : furosemid 40mg
pagi hari. Dosis pemeliharaan 20 mg sehari.
4.2.2. ACE inhibitor: kaptopril, terapi tunggal dosis awal
12,5 mg 2 kali sehari, pada usia lanjut dosis awal 6,25 mg 2
kali sehari, dosis pemeliharaan 25 mg 2 kali sehari,
maksimal 50 mg 2 kali sehari. (Kontraindikasi pada
kehamilan selama janin hidup, penderita asma)
4.2.3. Kalsium inhibitor: nifedipin, dosis awal 10 mg 2 kali
sehari, dosis pemeliharaan 10 – 40 mg 2 kali sehari.
Amlodipin dosis 5 mg sekali sehari, dosis maksimum 10
mg.
4.3. Pada hipertensi stage 2:
Pertimbangkan pemberian kombinasi 2 obat, biasanya
golongan diuretic tiazid, atau diuretik kuat (loop diuretik)
dengan ACE inhibitor atau dengan kalsium inhibitor.
5. Kriteria rujukan
5.1. Hipertensi dengan komplikasi.
5.2. Krisis hipertensi (hipertensi urgency dan emergency)

UNIT TERKAIT BP Umum

Anda mungkin juga menyukai