Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Penambahan ZnSO4 (Kirana Kristina M ) 105

PENGARUH PENAMBAHAN ZnSO4 TERHADAP AKTIVITAS


ENZIM TRIPSIN

THE EFFECT OF ZnSO4 ADDITION ON TRYPSIN’S ACTIVITY


Kirana Kristina Mulyono dan Eddy Sulistyowati
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
magnificence.kirana@gmail.com,eddy_sulistyowati@uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penambahan ZnSO4 terhadap aktivitas enzim tripsin. Sebelumnya
dilakukan penentuan kondisi optimum enzim tripsin meliputi pH,
suhu, waktu inkubasi, dan konsentrasi substrat. Penentuan aktivitas
enzim tripsin dengan substrat kasein dilakukan dengan
menggunakan metode Anson. Penentuan aktivitas enzim tripsin
dengan dan tanpa penambahan ZnSO4 dilakukan pada kondisi
optimum yang telah diperoleh. Variasi konsentrasi senyawa ZnSO4
yang ditambahkan adalah 0,0010 M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025
M; dan 0,0030 M. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimum
enzim tripsin pada pH 8, suhu 37°C, waktu inkubasi 20 menit, dan
konsentrasi substrat 10 mg/mL. Aktivitas enzim tripsin pada kondisi
optimum, yaitu 0,00153 mg/mL per menit pada suhu 37°C. Untuk
aktivitas enzim tripsin dengan penambahan ZnSO4 pada konsentrasi
0,0010 M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025 M; dan 0,0030 M berturut-
turut sebesar 0,00157; 0,00158; 0,00165; 0,00158; dan 0,00163
mg/mL per menit pada suhu 37°C. Berdasarkan data tersebut,
penambahan ZnSO4 bersifat aktivator terhadap aktivitas enzim
tripsin pada kondisi optimum, tetapi tidak memberikan pengaruh
yang besar terhadap aktivitas enzim tripsin.

Kata kunci: aktivitas enzim, tripsin, ZnSO4

Abstract
This research aimed to determine the effect of ZnSO4
compound against trypsin's activity. Determination of optimum
condition of trypsin including the pH, temperature, incubation
period and substrate's concentration had been undergone before the
conduction.Determination of trypsin's activity with casein substrate
was undergone by Anson's Method. Trypsin's actvity determined
with and without adding the ZnSO4 compound, were conducted in
optimum condition which had been collected. The variations of
106 Jurnal Kimia Dasar Volume 6 No 4 Tahun 2017

ZnSO4 concentration which were added are 0.0010 M; 0.0015 M;


0,0020 M; 0.0025 M; and 0.0030 M. The results of research show
the optimum condition of trypsin's activity is in pH 8; 37°C; 20
minutes of incubation period and 10 mg/mL as the concentration of
substrate. The trypsin’s activity in optimum condition is 0.00153
mg/mL per minute at the 37°C temperature. On the trypsin’s
activity with addition of ZnSO4 compound with 0.0010 M; 0.0015
M; 0.0020 M; 0.0025 M; and 0.0030 M in a row as the
concentrations are 0.00157; 0.00158; 0.00165; 0.00158; and
0.00163 mg/mL per minute at the 37°C temperature. Based on the
data, ZnSO4 has the quality as an activator against trypsin’s
activity in optimum condition, but does not give big effect on
trypsin’s activity.

Keywords: enzyme activity, trypsin, ZnSO4

PENDAHULUAN adanya efektor, yaitu molekul lain


Enzim merupakan kelompok berupa molekul anorganik misalnya ion
protein yang bersifat katalis dan logam yang dapat mempengaruhi
mengatur perubahan senyawa kimia aktivitas katalitiknya. Aktivitas enzim
dalam sistem biologis[1]. Setiap enzim tripsin dapat ditingkatkan dengan
bekerja pada substrat tertentu. Enzim penambahan aktivator atau dihambat
dapat dihasilkan oleh hewan, dengan penambahan inhibitor yang
tumbuhan, dan mikroorganisme. Enzim sering disebut sebagai efektor.
proteolitik atau protease atau proteinase Sejak manusia ada di dunia ini,
me-rupakan salah satu jenis enzim yang manusia sudah mengenal kebutuhan
berfungsi memecah protein menjadi akan makan[2]. Berbagai unsur anor-
molekul-molekul yang lebih kecil. ganik (mineral) terdapat dalam bahan
Contoh dari enzim proteolitik, yaitu biologi, tetapi tidak atau belum semua
enzim tripsin yang diproduksi dalam mineral tersebut terbukti esensial,
pankreas. sehingga ada mineral esensial dan
Aktivitas proteolitik suatu en- nonesensial[3]. Zn merupakan salah
zim dipengaruhi beberapa faktor. Salah satu contoh mineral esensial.
satu karakteristik aktivitas enzim adalah
Pengaruh Penambahan ZnSO4 (Kirana Kristina M ) 107

Zn dibutuhkan manusia dalam Penentuan Aktivitas Enzim Tripsin


pada Kondisi Optimum
jumlah yang sangat sedikit. Sumber Zn
dapat berasal dari makanan dan cairan Aktivitas enzim tripsin
pankreas. Kebutuhan Zn dalam tubuh ditentukan dengan kondisi optimum
orang dewasa sebesar 15 mg/hari de- enzim tripsin, yaitu pada pH 8, suhu
ngan asumsi daya serap usus sebesar 37°C, waktu inkubasi 20 menit dan
25%. Zn terdapat dalam jaringan de- konsentrasi substrat 10 mg/mL.
ngan konsentrasi yang sangat kecil. Penentuan aktivitas enzim dilakukan
Penyerapan Zn terjadi di dengan menggunakan metode Anson
duodenum, ileum, dan jejunum dan termodifikasi[5]. Memasukkan 5 mL
hanya sedikit terjadi di kolon ataupun larutan kasein 10 mg/mL ke dalam 5
lambung[4]. Di dalam darah transpor tabung reaksi yang berbeda kemudian
Zn diatur oleh albumin, antiprotease, melakukan prainkubasi selama 5 menit
dan α2 makroglobulin untuk dibawa ke pada suhu 37oC. Kemudian menam-
seluruh jaringan tubuh. Zn yang dibawa bahkan 1 mL buffer fosfat 0,1 M pH 8
ke dalam pankreas digunakan untuk dan 1 mL larutan tripsin (8 mg/ 20 mL)
membuat enzim pencernaan dan dike- serta diaduk hingga homogen. Inkubasi
luarkan ke saluran pencernaan jika dilakukan selama 20 menit pada suhu
diperlukan. 37oC. Setelah diinkubasi tambahkan 3
Penelitian ini bertujuan untuk mL larutan 10% TCA dan menga-
mengetahui pengaruh penambahan ion duknya dengan kuat untuk menghen-
Zn2+ pada tripsin dengan substrat tikan reaksi. Pada tabung kontrol
kasein. Pengaruh aktivitas enzim tripsin dilakukan dengan memasukkan 1 mL
dilakukan dengan kondisi optimum. tripsin, dan menambahkan 3 mL TCA
10%, serta diaduk hingga homogen.
Selanjutnya, menambahkan 5 mL
kasein yang telah diprainkubasi 5 menit
METODE PENELITIAN
pada suhu 37oC dan 1 mL buffer fosfat
serta diaduk kuat. Setelah itu, baik
108 Jurnal Kimia Dasar Volume 6 No 4 Tahun 2017

tabung sampel dan tabung kontrol Variasi konsentrasi senyawa


didiamkan 20 menit dalam air es. AgNO3 yang ditambahkan adalah
Semua tabung disentrifugasi klinis 0,0010 M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025
selama 15 menit dengan kecepatan M; dan 0,0030 M. Prosedur penentuan
3500 rpm. Mengambil 2 mL filtrat yang aktivitas enzim tripsin dengan
telah disentrifugasi. Filtrat diuji dengan penambahan ZnSO4 sama seperti
metoda Anson, yaitu dengan mencam- prosedur penentuan aktivitas enzim
purkan 2 mL TCA-filtrat dengan 4 mL tripsin dengan kondisi optimum. Perbe-
0,5 M NaOH. Lalu ditambahkan 1 mL daannya terletak pada tabung sampel 1
reagen Folin-Ciocalteau dan mendiam- mL enzim tripsin dan 1 mL larutan
kan selama 10 menit kemudian ZnSO4 direaksikan terlebih dahulu
mengukur absorbansinya pada panjang kemudian ditambahkan ke dalam
gelombang 660 nm. Pada blanko lang- larutan kasein. Pada tabung kontrol
sung dilakukan penambahan 4 mL 0,5 setelah enzim ditambahkan TCA,
M NaOH dan 1 mL reagen Folin- ditambahkan 1 mL larutan ZnSO4, lalu
Ciocalteau 1 N. Tabung balngko berisi 5 mL kasein.
2 mL buffer fosfat. Aktivitas enzim
HASIL DAN DISKUSI
tripsin yang dihitung dengan mencari
Penentuan Aktivitas Enzim Tripsin
selisih serapan antara tabung sampel
pada Kondisi Optimum
dengan kontrol per menit dengan waktu
Berdasarkan penelitian yang
inkubasi 20 menit. Analisis data yang
dilakukan, diperoleh data aktivitas
digunakan adalah deskriptif kualitatif
enzim tripsin dengan kondisi optimum,
dengan membandingkan aktivitas
yaitu pada pH 8, suhu 37°C, waktu
enzim tripsin dengan dan tanpa
inkubasi 20 menit, dan konsentrasi
penambahan ZnSO4 pada kondisi
substrat 10 mg/mL. Penentuan aktivitas
optimum yang telah diperoleh.
enzim tripsin pada kondisi optimum
Penentuan Aktivitas Enzim Tripsin dilakukan sebanyak lima kali dengan
dengan Penambahan ZnSO4
hasil aktivitas enzim tripsin yang
Pengaruh Penambahan ZnSO4 (Kirana Kristina M ) 109

ditunjukkan pada tabel seperti pada dilakukan dengan variasi konsentrasi


Tabel 1. 0,0010 M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025
M; dan 0,0030 M.
Tabel 1. Hasil penentuan aktivitas
enzim tripsin pada kondisi
Tabel 2. Aktivitas enzim tripsin dengan
optimum
penambahan ZnSO4
Aktivitas Enzim Tripsin
Sampel ( /menit) pada suhu Konsentrasi Aktivitas Enzim Tripsin
37°C Senyawa ( /menit) pada suhu
1 0,00125 ZnSO4 37°C
2 0,00115 0.0010 M 0,00157
3 0,00140 0.0015 M 0,00158
4 0,00250 0.0020 M 0,00165
5 0,00135 0.0025 M 0,00158
0.0030 M 0,00163
Berdasarkan nilai aktivitas
Penambahan ZnSO4 pada
enzim tripsin dalam tabel, maka dapat
penentuan aktivitas enzim tripsin,
dihitung rerata aktivitas enzim tripsin,
senyawa ZnSO4 meningkatkan kerja
yaitu 0,00153 mg/mL per menit pada
enzim tripsin, tetapi tidak memberikan
37°C.
pengaruh yang besar terhadap aktivitas
enzim tripsin. Hal ini dapat dilihat dari
Penentuan Aktivitas Enzim Tripsin
dengan Penambahan ZnSO4 naiknya aktivitas enzim tripsin pada
saat penambahan ZnSO4. Aktivitas
Penentuan aktivitas enzim
enzim tripsin meningkat setelah adanya
tripsin terhadap penambahan ZnSO4
penambahan ZnSO4. Aktivitas enzim
dengan metode Anson modifikasi
tripsin pada kondisi optimum, yaitu
dilakukan dengan kondisi optimum,
0,00153 mg/mL per menit pada 37°C.
yaitu pH 8, suhu 37°C, waktu inkubasi
Pada aktivitas enzim tripsin dengan
20 menit, dan konsentrasi substrat
penambahan ZnSO4 konsentrasi 0,0010
kasein 10 mg/mL. Penambahan ion
M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025 M;
logam Zn2+ dalam bentuk ZnSO4
110 Jurnal Kimia Dasar Volume 6 No 4 Tahun 2017

dan 0,0030 M berturut-turut adalah M; 0,007 M; dan 0,009 M aktivitas


0,00157; 0,00158; 0,00165; 0,00158; enzim tripsin berada dibawah aktivitas
dan 0,00163 mg/mL per menit pada enzim tripsin tanpa penambahan ZnSO4
suhu 37°C. (inhibitor). Efek inhibitor disebabkan
oleh sisa ion Zn2+ yang tidak terikat
0.00200 pada sisi alosterik enzim membentuk
Enzim Tripsin

0.00100
Aktivitas

0.00000 ikatan dengan substrat, sehingga


0 0.002 0.004 mengakibatkan penurunan komplek
Konsentrasi ZnSO4 (M)
enzim substrat yang terbentuk. Pada

Gambar 1. Hubungan konsentrasi penambahan konsentrasi ZnSO4 0,001


ZnSO4 dengan aktivitas M dan 0,003 M aktivitas enzim tripsin
enzim tripsin
berada diatas aktivitas enzim tripsin
Adanya ion logam Zn2+ dapat tanpa penambahan ZnSO4 (aktivator).
meningkatkan kinerja enzim tripsin Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
meskipun tidak terlalu besar. Ion logam pada variasi konsentrasi ZnSO4 0,0010
2+
Zn berikatan pada sisi alosterik enzim M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025 M;
tripsin dan ikatannya lemah serta dan 0,0030 M yang bertindak sebagai
2+
bersifat reversibel. Ikatan Zn pada sisi aktivator.
alosterik menyebabkan sedikit peru- Berdasarkan penelitian yang
bahan konformasi yang ditransmisikan dilakukan, dapat diketahui bahwa ada-
melalui protein pada sisi aktif katalitik nya cairan pankreas yang berfungsi
enzim. Oleh karena itu, sisi aktif dari membentuk enzim protease, yaitu trip-
enzim bertambah dan dihasilkan lebih sin dapat meningkatkan aktivitas kata-
banyak asam amino. litik dari tripsin, apabila Zn dikeluarkan
Peneliti mencoba melakukan oleh pankreas saat mencerna makanan.
penambahan variasi konsentrasi ZnSO4 Kandungan Zn yang ditambahkan pada
yang lain, yaitu 0,001 M; 0,003 M; susu bubuk sekitar 5 mg, sehingga tidak
0,005 M; 0,007 M; dan 0,009 M. Pada akan mengganggu atau menghambat
penambahan konsentrasi ZnSO4 0,005 kinerja dari enzim tripsin. Pada
Pengaruh Penambahan ZnSO4 (Kirana Kristina M ) 111

penelitian yang dilakukan, Zn dapat dengan kondisi optimum meningkatkan


menurunkan aktivitas enzim tripsin aktivitas enzim tripsin yang berarti
pada konsentrasi 0,0025 M dan akan bertindak sebagai aktivator, tetapi
menghambat aktivitas enzim tripsin pengaruhnya relatif kecil terhadap ak-
pada konsentrasi Zn lebih dari 0,0030 tivitas enzim tripsin.
M.
Adanya penurunan dan pening-
katan aktivitas enzim tripsin yang
terjadi tidak besar pada variasi DAFTAR PUSTAKA
konsentrasi ZnSO4 yang lain. Adanya [1] R., Irwan, Natsir, H., Maming,
dan Rugiyah, A. (2014).
penambahan ion logam Zn2+ tidak
Pengaruh Penambahan MnCl2
memberikan dampak yang besar Terhadap Produksi Enzim
Protease Dari Bacillus
terhadap aktivitas enzim tripsin [6][7]
licheniformis HSA3-1a. Jurnal
[8]. Oleh karena itu, Zn dapat mengun- Ilmiah Biokimia. http://repo-
sitory.unhas.ac.id/handle/123456
tungkan manusia apabila dikonsumsi
789/8554. Diakses: 12-Nov-
pada takaran yang sesuai. 2016.
[2] Sulistyowati, E. (2008). Diktat:
Toksikologi. Yogyakarta:
Fakultas MIPA UNY.

SIMPULAN [3] Arifin, Z. (2008). Beberapa un-


sur mineral esensial mikro da-
Kondisi optimum meliputi pH 8,
lam sistem biologi dan metode
suhu 37°C, waktu inkubasi 20 menit, analisisnya. J. Litbang Pertan.
27(3): 99–105.
dan konsentrasi substrat 10 mg/mL
dengan aktivitas enzim tripsin sebesar [4] Widhyari, S. D. (2012). PERAN
DAN DAMPAK DEFISIENSI
0,00153 mg/mL per menit pada suhu ZINC ( Zn ). Wartazoa.
37°C. Penambahan variasi konsentrasi 22 ( 3):141–148.

ZnSO4 sebesar 0,0010 M; 0,0015 M; [5] Gultom, T. dan Sulistyowati, E.


(2012) Petunjuk Praktikum:
0,0020 M; 0,0025 M; dan 0,0030 M Biokimia. Yogyakarta: Fakultas
pada penentuan aktivitas enzim tripsin MIPA UNY.
112 Jurnal Kimia Dasar Volume 6 No 4 Tahun 2017

[6] Zhang, T., Zhang, H. , Liu, G.,


dan Gao, C. (2014). Interaction
of Cu ( 2 + ), Pb ( 2 + ), Zn ( 2 +
) with Trypsin : What is the Key
Factor of their Toxicity ?
Interaction of Cu 2 + , Pb 2 + ,
Zn 2 + with Trypsin : What is the
Key Factor of their Toxicity ?. J.
Fluoresc. 24: 1803–1810.
[7] Naz, S., Siddiqi, R. , dan
Sayeed, S. A. (2001). In vitro
study of the inhibitory e ect of
Fe ( II ), Fe ( III ) and Zn ( II )
ions on the activity of trypsin.
Food Chem. 73:381–384.
[8] Bihan, E. Le, Perrin, A., dan
Koueta, N. (2004). Development
of a bioassay from isolated
digestive gland cells of the
cuttlefish Sepia officinalis L . (
Mollusca Cephalopoda ): effect
of Cu , Zn and Ag on enzyme
activities and cell viability.
Journal Exp. Mar. Biol. Ecol.
309:47–66.

Anda mungkin juga menyukai