SNI 13-4728-1998 - PetaGeologiGunungapi PDF
SNI 13-4728-1998 - PetaGeologiGunungapi PDF
SNI 13-4728-1998
ICS 07.060
Indonesia adalah suatu kepulauan dan dikenal sebagai negara yang kaya akan gunungapi,
yang berderet pada jalur tektonik sepanjang lebih kurang 7000 km, mulai dari Busur
Sunda (Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara), Busur Banda (Banda, Ternate, Nila, Damar),
Busur Sulawesi (Sulawesi Utara, Sangir Talaud), sampai dengan Busur Halmahera
(Halmahera dan sekitarnya).
Pelaksanaan pemetaan geologi gunungapi baru dimulai pada tahun 1970-an, berupa
pemetaan geologi bersistem, dengan menggunakan sistem berdasarkan pada peta dasar
rupabumi. Mulai tahun1980 pelaksanaan pemetaan berubah menjadi pemetaan geologi
bertema, yaitu pemetaan geologi khusus bagian gunungapi yang bersangkutan.
Peta geologi gunungapi ini merupakan data dasar untuk mendukung penelitian lanjutan
kegunungapian lainnya, seperti penyediaan sumberdaya panasbumi dan pemetaan daerah
kawasan rawan bencana gunungapi, di samping menunjang disiplin ilmu lainnya.
Halaman
Latar Belakang i
Daftar isi ii
Daftar Gambar iii
Daftar Tabel iii
Daftar Lampiran iii
1. Ketentuan Umum 1
1.1 Maksud dan Tujuan 1
1.2 Ruang Lingkup 1
1.3 Definisi 1
1.4 Pengertian 1
1.5 Istilah 1
2. Persyaratan Teknis 4
2.1 Simbol 4
2.1.1 Huruf dan Angka 4
2.1.2 Tata Warna dan Corak 5
2.1.3 Keterangan Simbol 8
2.2 Spesifikasi 8
3. Unsur Tambahan 10
3.1 Penyusunan Peta 10
3.2 Pengumpulan Peta 10
3.3 Penyiapan Peta 10
3.4 Penyajian Peta 10
3.5 Penelaahan Peta 11
3.6 Penerbitan 11
3.7 Pencetakan 11
3.7.1 Bahan Buku 11
3.7.2 Ukuran 11
3.8 Pengemasan 11
3.9 Pendokumentasian 11
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Penulisan Simbol Huruf dari Nama Batuan/Endapan Gunungapi sebagai
Karakter Kedua dalam Pemberian Nama Satuan Peta 5
Tabel 2 Penggambaran Warna dan Corak untuk Tiap Jenis Batuan/Endapan
Gunungapi 7
DAFTAR LAMPIRAN
1. Ketentuan Umum
1.1 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan standardisasi adalah sebagai pedoman untuk penyeragaman dalam tata
cara pembuatan peta geologi gunungapi.
Peta geologi gunungapi adalah peta yang menyajikan bentuk ungkapan data dan informasi
geologi, yang memuat informasi jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, gejala
kenampakan panasbumi dan sumberdaya mineral, yang secara keseluruhan
menggambarkan evolusi/periode kegiatan gunungapi tersebut.
1.4 Pengertian
a) Skala peta merupakan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya yang
dinyatakan dengan angka atau garis atau gabungan keduanya.
b) Peta geologi gunungapi diterbitkan dengan skala 1:100.000, 1:50.000, atau 1:25.000
sesuai dengan luas pelamparan batuan/endapan gunungapinya.
d) Peta geologi gunungapi disajikan dalam bentuk gambar yang memuat simbol-simbol.
Penjelasan peta dimuat dalam bentuk keterangan pinggir.
Gunungapi adalah gunung yang umumnya berbentuk kerucut dan mempunyai lubang
kepundan (bekas lubang kepundan) tempat keluarnya magma ke permukaan bumi, yang
berasal dari hasil peleburan mantel atau kulit bumi.
Gunungapi strato adalah gunungapi yang dibentuk oleh perulangan perlapisan lava dan
piroklastik.
Magma adalah cairan silikat pijar bersuhu antara 900o sampai dengan 1400o C yang
terdapat di dalam bumi di bawah tubuh gunungapi.
Erupsi adalah proses keluarnya magma dan /atau gas dari dalam bumi ke permukaan.
Erupsi pusat adalah erupsi yang terjadi pada kawah utama, umumnya terletak di puncak
gunungapi.
Erupsi samping adalah erupsi yang terjadi pada bagian lereng tubuh gunungapi.
Eksplosi adalah erupsi bersifat letusan yang menghasilkan material vulkanik.
Efusi adalah erupsi bersifat leleran yang menghasilkan lava.
Erupsi magmatik adalah proses keluarnya magma dalam bentuk leleran atau lontaran
material pijar.
Letusan freatik adalah letusan uap air yang melontarkan material bukan magmatik.
Letusan frcatomagmatik adalah letusan yang melontarkan material bukan magmatik dan
sebagian kecil magmati.
Lava adalah magma yang keluar ke permukaan secara efusi.
Aliran lava adalah lava yang mengalir dari lubang kawah.
Kubah lava adalah lava yang menumpuk di dalam kawah yang dan berbentuk kubah.
Maar adalah tubuh gunungapi yang terbentuk akibat letusan freatik.
Kawah adalah lubang erupsi berdiameter lebih kecil atau sama dengan 2 km.
Kaldera adalah kawah yang berdiameter lebih dari 2 km.
Sumber erupsi adalah tempat/titik terjadinya erupsi.
Erupsi celah adalah erupsi yang terjadi melalui bidang rekahan akibat struktur pada tubuh
atau di luar tubuh gunungapi.
Erupsi eksentrik adalah erupsi yang terjadi di bagian luar tubuh gunungapi, tetapi masih
berasal dari dapur magma gunungapi tersebut.
Endapan primer adalah batuan/endapan sebagai hasil erupsi gunungapi secara langsung,
baik bersifat eksplosi maupun efusi.
Endapan sekunder adalah batuan/endapan bukan sebagai hasil erupsi secara langsung.
Kerucut sinder adalah kerucut yang terbentuk dari hasil akumulasi sinder atau material
piroklastik yang bersifat skoriaan.
Endapan aliran piroklastik (endapan awan panas) adalah batuan/endapan hasil erupsi
berupa aliran massa yang terdiri atas campuran gas dan material lepas dalam berbagai
ukuran dan bersuhu tinggi (3000—7000C), yang dicirikan oleh tidak adanya struktur
perlapisan dan pemilahan buruk.
Endapan jatuhan piroklastik adalah batuan/endapan hasil erupsi eksplosi berupa material
lepas berukuran abu sampai dengan blok, yang terlontar dan jatuh kembali karena
pengaruh gravitasi, yang dicirikan dengan adanya struktur perlapisan dengan pemilahan
baik.
Endapan luruhan (surge) adalah endapan hasil erupsi eksplosi berupa aliran massa yang
terdiri atas campuran material lepas berbutir halus, bercampur dengan gas, bersuhu tinggi,
terbentuk bersamaan dengan aliran piroklastik, dan umumnya dicirikan oleh struktur
perlapisan bergelombang dan silang siur.
Ignimbrit adalah batuan hasil erupsi eksplosi berupa aliran piroklastik, terutama tersusun
oleh batuapung, yang umumnya termampatkan.
Lahar adalah aliran massa berupa campuran air dan material lepas berbagai ukuran yang
berasal dari kegiatan gunungapi.
Lahar hujan adalah lahar yang airnya berasal dari air hujan.
Lahar letusan adalah lahar yang terbentuk akibat letusan pada gunungapi yang berdanau
kawah.
Endapan longsoran gunungapi adalah endapan yang terbentuk sebagai akibat longsornya
sebagian tubuh gunungapi.
Endapan guguran lava adalah batuan/endapan yang terbentuk sebagai akibat longsornya
tubuh lava.
Solfatara adalah hembusan gas gunungapi, terutama mengandung gas belerang.
Fumarola adalah hembusan gas gunungapi, terutama mengandung gas uap air (H2O).
Mofet adalah hembusan gas gunungapi yang beracun, tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak berasa.
Endapan aluvial adalah endapan material lepas berbagai ukuran dengan media air sungai
atau laut.
2. Persyaratan Teknis
2.1. Simbol
Simbol merupakan tanda yang dipakai untuk menjelaskan sesuatu pada peta geologi
gunungapi, berupa huruf, angka, , warna, lambang, corak, atau gabungannya.
TABEL 2
Aliran Hijau
Jatuhan
Piroklastik
Luruhan Kuning -. - . - . –
Freatik
Freatomagmatik >>>
Sinder <<<
Ignimbrit Jingga
_____
Lahar Hujan
Letusan
Coklat
Guguran Lava
Longsoran Gunungapi
Aluvial Biru . . . .
. . . .
d) Warna satuan peta di luar daerah penelitian diberi warna yang berbeda, dengan pilihan
warna bebas.
(1) Warna satuan peta untuk batuan/endapan gunungapi kuarter maupun
tersier masing-masing satu warna dengan tidak membedakan jenis
batuan/endapan.
(2) Warna satuan peta bukan batuan gunungapi masing-masing digambar
dalam bentuk garis arsir berwarna.
e) Urutan tingkat derajat kekuatan warna dari yang tertua hingga ke yang termuda
untuk masing-masing warna mencerminkan urutan satuan batuan/endapan dari tertua
ke termuda.
f) Khusus untuk endapan aluvial diberi warna biru dan setiap perbedaan urutan
pengendapannya dibedakan berdasarkan tingkat derajat kekuatan warna.
Simbol yang tertera pada peta geologi gunungapi harus tertera pada keterangan pinggir
dan sebaliknya. Bentuk dan ukurannya disesuaikan, seperti yang ditunjukkan dalam
lampiran 1.
2.2. Spesifikasi
a). Peta geologi gunungapi menggunakan peta dasar rupabumi nasional, yang diterbitkan
oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), dan berskala
1:100.000, 1:50.000, atau 1:25.000.
b). Pencantuman batimetri atau kedalaman laut pada peta geologi gunungapi tidak
merupakan keharusan.
c). Batasan ukuran dan bentuk lembar peta geologi gunungapi ditentukan oleh bentuk dan
luas gunungapi serta batas pelamparan sebaran aliran batuan/endapannya.
d). Skala peta yang digunakan tergantung pada luas gunungapi yang bersangkutan, yang
dikaitkan dengan ukuran kertas yang tersedia. Untuk gunungapi dengan luas yang
kecil, digunakan skala besar (1:25.000) dan sebaliknya.
e). Pembuatan peta sebaran batuan yang lebih rinci dengan skala yang lebih besar untuk
daerah puncak atau daerah tertentu. Ungkapan data dan informasi dapat digambarkan
lebih rinci sebagai berikut.
1). Pembuatan kolom stratigrafi menampilkan informasi urutan dan ketebalan satuan
batuan serta umur. Kolom ini dapat berupa cerminan dari suatu lokasi penelitian
atau gabungan dari beberapa lokasi penelitian.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
(a) Peta sebaran dan kolom stratigrafi tersebut dapat ditempatkan di dalam kolom
peta geologi ataupun pada keterangan pinggir, seperti yang dirinci dalam
lampiran 2.
(b) Simbol yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang ada.
(c) Daerah atau lokasi yang dirinci diberi simbol.
2). Pembuatan peta isopak selebaran jatuhan piroklastik untuk letusan yang tercatat
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
(a) Peta isopak ditempatkan menyatu dengan peta geologi gunungapinya.
(b) Peta isopak dibuat jika sebaran endapan jatuhan piroklastik tersebut masih
dapat dikenal di lapangan ataupun dapat berdasarkan data pustaka.
(c) Simbol yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang ada.
3. Unsur Tambahan
a) Peta dasar rupabumi disiapkan pada bahan yang stabil ( peta garis hijau).
b) Peta dasar lapangan diusahakan berskala sesuai dengan skala peta yang akan
diterbitkan atau lebih besar.
c) Peta tangan atau sketsa digunakan untuk mengoreksi unsur rupabumi dan geografi
sebagai bahan perbaikan atau pelengkap peta dasar.
d) Semua data dan informasi pada butir 3.2 diolah kemudian disimpulkan dan
selanjutnya dituangkan pada peta sementara.
e) Mutu peta geologi gunungapi ditentukan oleh bobot dan data dasarnya yang
terkandung di dalamnya.
f) Penerapan pemakaian huruf , angka, tata warna, lambang, corak, atau gabungannya
adalah seperti yang diuraikan pada butir 2.1.
g) Penyiapan penampang geologi, kolom korelasi satuan peta, dan keterangan pinggir
disusun sesuai dengan bagan tata letak yang ditentukan.
h) Cara pengambarannya adalah sebagai berikut:
1) Unsur-unsur geologi gunungapi dan keterangan lainnya digambar pada peta
garis hijau.
2) Tebal garis mengikuti pedoman yang telah ditentukan.
I) Penyiapan naskah lengkap peta geologi gunungapi disesuaikan dengan data peta
terhimpun.
J) Naskah lengkap peta geologi gunungapi diserahkan kepada tim penelaah.
Penelaahan naskah peta geologi gunungapi dilakukan oleh para ahli gunungapi dan ahli
kebumian lainnya yang tergabung dalam tim penelaah yang ditunjuk oleh Direktorat
Vulkanologi.
3.6 Penerbitan
Peta geologi gunungapi dibuat oleh Direktorat Vulkanologi atau instansi lain, baik
pamerintah ataupun swasta, dan penerbitannya disahkan oleh Direktorat Vulkanologi.
3.7 Pencetakan
Peta geologi gununapi disajikan dalam bentuk gambar yang dicetak di atas kertas konstruk
3.7.2 Ukuran
Peta geologi gunungapi dicetak di atas kertas yang berukuran sesuai dengan sebaran
batuan gunungapi dan skalanya
3.8 Pengemasan
Peta geologi gunungapi dilipat menurut kaidah yang berlaku untuk memudahkan pemakai
melihat judul lembar peta geologi gunungapi itu dan dimasukkan ke dalam kantong yang
disediakan.
3.9 Pendokumentasian
a) Peta geologi gunungapi yang sudah diterbitkan disimpan di perpustakaan Direktorat
Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Pusat Informasi Nasional, dan Direktorat
Vulkanologi. Peta ini terbuka untuk umum.
b) Peta geologi gunungapi yang sudah terbit dapat diperoleh di Direktorat Vulkanologi.
LAMPIRAN 1
SIMBOL YANG DIGUNAKAN PADA PETA GEOLOGI
GUNUNGAPI
Antiklin
Panah utama menunjukkan arah penunjaman 0,2
Sinklin
Panah utama menunjukkan arah penunjaman 0,2
Sesar normal
Panah menunjukan arah kemiringan patahan
N N : bagian yang naik
T T : bagian yang turun 0,3
Garis putus-putus bila diperkirakan
Titik-titik bila terpendam
Sesar naik
Gerigi menunjukkan bagian yang naik 0,3
Garis putus bila diperkirakan
Titik-titik bila terpendam
0,3
Kelurusan pada potret udara
100
200
Garis ketinggian, selang 100m 0,2
Sesar mandatar
Arah panah menunjukkan arah gerakan relatif
Garis putus bila letaknya diperkirakan 0,3
Titik-titik bila terpendam
Kaldera
Ujung segitiga menunjukkan bagian dalam
kaldera 0,3
Garis putus bila letaknya diperkirakan
Titik-titik bila terpendam
Kawah
. Arah garis dalam menunjukan bagian dalam
. kawah 0,3
Garis putus bila letaknya diperkirakan
Titik-titik bila terpendam
0,2
Maar
Lingkaran bagian dalam menunjukkan bagian
dasar
Kubah 0,2
Solfatara 0,2
Fumarola 0,2
+3600
Puncak gunungapi 0,1
5
3
Isopak dengan angka ketebalan 0,1
A
Daerah/lokasi yang dirinci 0,2
LAMPIRAN 2
KETERANGAN BAGAN TATA LETAK PETA GEOLOGI GUNUNGAPI
4 5 9 6 7
16
14
15
10 11
13
12