Anda di halaman 1dari 15

2016

Metabolisme dan
Identifikasi Lemak
Kelompok 2
Anisa Safanah (P17334115425), Ayu Putri Utami (P17334115430),
Farah Dina Salma (P17334115417), Sendy Fadilla Oktora
(P17334115412)

DIV Aanalis Kesehatan Poltekkes Bandung


Metabolisme dan Identifikasi Lemak

1. Pendahuluan

Lipid adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol,
vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain.
Lipid dapat larut dengan baik dalam pelarut zat organik, seperti metanol,
aseton, klorofom dan benzena. Sebaliknya lipid tidak atau sukar alrut dalam air.
Kelarutannya dalam air yang kecil disebabkan karena kekurangan atom-atom yang
berpolarisasi (O, N, S, P).
Fungsi biologis utama lipid termasuk menyimpan energi, pensinyalan, dan
bertindak sebagai komponen pembangun membran sel. Lipid memiliki aplikasi dalam
industri kosmetik dan makanan serta dalam nanoteknologi.
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk
lemak, lemak adalah subkelompok lipid yang disebut trigliserida. Lipid juga
mencakup molekul seperti asam lemak dan turunannya (termasuk tri-, di-,
monogliserida, dan fosfolipid), serta metabolit lainnya yang mengandung sterol
seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia lainnya menggunakan berbagai
jalur biosintesis untuk memecah dan mensintesis lipid, beberapa lipid esensial tidak
dapat dibuat dengan cara ini dan harus diperoleh dari makanan.

A. Kategori Lipid
1) Asam Lemak terbentuk dari rantai hidrokarbon yang diterminasi dengan
gugus asam karboksilat; penataan ini membuat molekul memiliki ujung
hidrofilik yang polar, dan ujung hidrofobik yang nonpolar yang tidak larut
dalam air. Struktur asam lemak adalah salah satu dari kategori paling
mendasar lipid biologis, dan banyak digunakan sebagai blok pembangun untuk
sebagian besar lipid yang lebih kompleks.

2) Gliserolipid tersusun atas gliserol tersubstitusi mono-, di-, dan tri-, yang
paling terkenal adalah triester asam lemak dari gliserol, disebut trigliserida,
Istilah "triasilgliserol" terkadang digunakan sebagai sinonim "trigliserida".
Dalam senyawa ini, tiga gugus hidroksil dari gliserol masing-masing
mengalami esterifikasi, biasanya oleh asam lemak yang berbeda. Oleh karena
berfungsi sebagai cadangan energi, lipid ini terdapat dalam sebagian besar
cadangan lemak di dalam jaringan hewan.

3) Gliserofosfolipid biasanya dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup banyak


di alam dan merupakan komponen kunci lipid dwilapis (bilayer) dalam sel,
serta terlibat di dalam metabolisme dan sinyal komunikasi antar sel. Jaringan
saraf, termasuk otak, mengandung cukup banyak gliserofosfolipid. Perubahan
komposisi zat ini dapat mengakibatkan berbagai kelainan saraf.
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

4) Sfingolipid adalah keluarga senyawa-senyawa kompleks dengan berbagi fitur


struktural yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis secara
de novo dari asam amino serina dan asil lemak KoA berantai panjang, yang
kemudian diubah menjadi seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan
senyawa-senyawa lainnya.

5) Lipid Sterol, seperti kolesterol dan turunannya, adalah komponen penting


dalam lipid membran, bersama dengan gliserofosfolipid dan sfingomielin.
Steroid, semuanya diturunkan dari penyatuan struktur inti empat cincin yang
sama, memiliki peran biologis yang bervariasi seperti hormon dan molekul
pensinyalan.

6) Lipid Prenol disintesis dari prekursor berkarbon 5 isopentenil pirofosfat dan


dimetilalil pirofosfat yang sebagian besar dihasilkan melalui jalur asam
mevalonat (MVA). Isoprenoid sederhana (alkohol linear, difosfat, dan lain-
lain) terbentuk dari adisi unit C5 secara terus menerus, dan diklasifikasi
menurut banyaknya satuan terpena ini. Struktur yang mengandung lebih dari
40 karbon dikenal sebagai politerpena. Karotenoid adalah isoprenoid
sederhana yang penting yang berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai
prekursor vitamin A.

7) Sakarolipid adalah asam lemak yang terikat langsung dengan kerangka gula
dan membentuk struktur yang sesuai dengan membran dwilapis. Pada
sakarolipid, monosakarida menggantikan kerangka gliserol pada gliserolipid
dan gliserofosfolipid. Sakarolipid yang paling dikenal adalah prekursor
glukosamina terasilasi dari komponen lipid A lipopolisakarida dalam bakteri
gram-negatif. Molekul Lipid-A yang umum adalah disakarida dari
glukosamina, yang diturunkan hingga tujuh rantai asil-lemak.

8) Poliketida disintesis melalui polimerisasi subunit asetil dan propionil oleh


enzim klasik serta enzim iteratif dan multimodular yang berbagi fitur
mekanistik dengan sintase asam lemak. Mereka terdiri dari sejumlah besar
metabolit sekunder dan produk alami dari hewan, tumbuhan, bakteri, jamur
dan sumber laut, serta memiliki keragaman struktural yang besar. Banyak
poliketida adalah molekul siklik dengan kerangka yang sudah dimodifikasi
lebih lanjut oleh glikosilasi, metilasi, hidroksilasi, oksidasi, dan/atau proses-
proses lainnya.

2. Mekanisme Penyimpanan Lemak dalam Tubuh

Lemak adalah ester yang tersusun dari tiga asam lemak dengan tiga gugus
alkohol dari senyawa gliserol. Bila hanya satu asam lemak yang teresterisasi dengan
gliserol, disebut monoasilgliserol (rantai asam lemak = rantai asli). Melalui esterisasi
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

dengan asam lemak lainnya akan dihasilkan diasilgliserol dan selanjutnya


triasilgliserol yang merupakan lemak yang sesungguhnya.
Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang panjang
dengan rumus CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen dari
lipid, asam lemak terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada
dalam bentuk ester dengan alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau
kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak ditemukan juga dalam bentuk tidak
teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas.
Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa.
Adapun tahap-tahap penyimpanan tersebut adalah:
- Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.
- Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk
disimpan.
- Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia
dari glukosa.
- Akibatnya, penyimpanan lemak tidak bisa dilakukan jika tidak ada
kelebihan glukosa di dalam tubuh.
Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan
trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol
dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat metabolisme gliserol).
Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi pula
(lihat oksidasi beta).
Jaringan adipose terdiri dari Triasilgliserol. Triasilgliserol merupakan
cadangan energi yang sangat besar karena dalam bentuk tereduksi dan bentuk
anhidrat. Oksidasi sempurna asam lemak menghasilkan energi sebesar 9 kkal/g
dibandingkan karbohidrat dan protein yang menghasilkan energi sebesar 4 kkal/g. Ini
disebabkan karena asam lemak jauh lebih tereduksi.
Lagi pula triasilgliserol sangat non polar sehingga tersimpan dalam keadaan
anhidrat, sedangkan protein dan karbohidrat jauh lebih polar, sehingga bersifat
terhidratasi. Satu gram glikogen kering akan mengikat sekitar dua gram air maka satu
gram lemak anhidrat menyimpan energi enam kali lebih banyak dari pada energi yang
dapat disimpan oleh satu gram glikogen yang terhidratasi . Ini menyebabkan bahwa
triasilgliserol dijadikan simapanan energi yang lebih utama disbanding glikogen.Sel
adipose dikhususkan untuk sintesis dan penyimpanan triasilgliserol serta untuk
mobilisasi triasilgliserol menjadi molekul bahan bakar yang akan dipindahkan ke
jaringan lain oleh darah.

3. Transportasi Lemak dalam Tubuh

Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh
dalam jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan
dalam hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling mudah dapat
digunakan dalam tubuh. Bila lemak terus di metabolisme dalam hati maka akan
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

terdapat ampas berupa zat keton yang hanya terbatas penggunaanya. Jika banyak
dihasilkan di hati maka akan menjadi kalori dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat
kelaparan karena tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak
di dalam jaringan adiposa.
Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak sehingga
lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurkan ke duktus
dan masuk ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deseluruh jaringan tubuh. Hati
membantu mengoksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam jaringan,
lemak dioksidasi untuk memberi panas dan tenaga serta lemak yang disimpan
mengandung vitamin A dan B. Produksi buangan hasil pembakaran lemak dalam
jaringan akan diekskresikan oleh paru-paru dalam bentuk air dan karbondioksida
melalui kulit dalam bentuk keringat, ginjal dalam bentuk urine serta saluran
pencernaan dalam bentuk feases.

4. Hubungan Metabolisme Lemak, Karbohidrat, dan Protein

Pada metabolisme lemak triasilgliserol akan dipecah menjadi gliserol dan


asam lemak. Kedua komponen ini akan masuk pada tahapan glikolisis dan siklus kreb
yang juga dimiliki oleh metabolisme karbohidrat dan protein. Gliserol akan
bergabung pada tahap glikolisis, sedangkan asam lemak akan mengalami proses lebih
lanjut dan bergabung pada tahapan siklus kreb.
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

5. Metabolisme Lemak

Seperti proses metabolism pada umumnya, metabolisme lemak pun memiliki dua
bagian penting. Yaitu:
- Katabolisme : penguraian komponen yang lebih kecil dari komponen
bakunya. Proses ini menghasilkan energi.
- Anabolisme : sintesis atau pembentukan komponen yang lebih besar dari
komponen bakunya. Proses ini memerlukan energi.

A. Pemecahan Triasilgliserol

Triasilgliserol dalam jaringan mengalami hidrolisis. Proses ini berlangsung


sebanyak tiga kali sesuai dengan jumlah ikatannya. Enzim lipase memiliki
peranan penting dalam melepaskan asam lemak dengan cara menghidrasi
ikatannya. Dengan begitu pemecahan triasilgliserol menghasilkan satu molekul
gliserol dan tiga molekul asam lemak.

B. Proses metabolisme gliserol

1. Transfer pospor
Pada tahapan ini gliserol melepaskan satu atom H+ dengan bantuan energi dari
ATP. Fosfor yang berasal dari ATP kemudian diikat oleh gugus gliserol yang
telah melepas H+. ATP berubah menjadi ADP dan seterusnya sehingga
terbentuk glycerol 3-[hosphate.
2. Reaksi dioksidasi
Glycerol 3-Phosphate melepas H+, selanjutnya atom hydrogen tersebut diikat
oleh NAD+ menjadi NADH. Glycerol 3-Phosphate mengalami reaksi oksidasi
ditandai dengan pelepasan H+ dan NAD+ mengalami reaksi reduksi dengan
menerima
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

Metabolisme gliserol

Hasil dariproses di atas adalah Dihydroxyacetone phosphate (DHAP) yang akan


masuk pada proses glikolisis. Zat antara ini terdapat baik pada jalur glikolisis dan
glukoneogenesis. Dengan demikian, gliserol dapat diubah menjadi piruvat atau
glukosa di hati, tempat enzim-enzim yang diperlukan. Proses kebalikannya dapat
terjadi melalui reduksi dihidroksiasetonfosfat menjadi gliserol 3- fosfat. Hidrolisis
oleh fosfatase akan menghasilkan gliserol. Jadi, gliserol dan zat-zat antara glikolisis
dapat saling mudah mengalami interkonversi.
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

C. Proses metabolisme asam lemak

1. Oksidasi Asam Lemak


Pada tahun 1904, Franz Knoop menerangkan bahwa asam lemak itu dipecah
melalui oksidasi pada karbon –β. Kemudian padatahun 1949 Eugene Kennedy dan
Lehninger menerangkan bahwa terjadinya oksidasi asam lemak di mitokondria.
Dimana asam lemak sebelum memasuki mitokondria mengalami aktivasi
adenosine trifosfat ( ATP ) memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus
karboksil asam lemak dengan gugus sulfhidril pada KoA. Reaksi pengaktifan ini
berlangsung di luar mitokondria dan dikatalisis oleh enzim asil KoA sintetase (
tiokinase asam lemak ) Paul Berg membuktikan bahwa aktivasi asam lemak
terjadi dalam dua tahap.Pertama, asam lemak bereaksi dengan ATP membentuk
asil adenilat. Dalam bentuk anhidra campuran ini, gugus karboksilat asam lemak
diikatkan dengan gugus fosforil AMP. Dua gugus fosforil lainnya dari ATP
dibebaskan sebagai pirofosfat. Gugus sulfhidril dari KoA kemudian bereaksi
dengan asila adenilat yang berikatan kuat dengan enzim membentuk asil KoA dan
AMP.

R – C + ATP R – C – AMP + PPi


Asam lemak Asil adenilat
R – C – AMP + H- S – KoA R – C – S – KoA + AMP
Asil KoA

Pengangkutan asam lemak rantai panjang ke dalam matriks mitokondria.

Asam lemak diaktifkan di luar membran mitokondria, proses oksidasi terjadi


di dalam matriks mitokondria. Molekul asil KoA rantai panjang tidak dapat
melintasi membran mitokondria, sehingga diperlukan suatu mekanisme transport
khusus.Asam lemak rantai panjang aktif melintasi membran dalam mitokondria
dengan cara mengkonjugasinya dengan karnitin, suatu senyawa yang terbentuk
dari lisin.Gugus asil dipindahkan dari atom sulfur pada KoA ke gugus hidroksil
pada karnitin dan membentuk asil karnitin. Reaksi ini dikatalisis oleh karnitin
transferase I, yang terikat pada membran di luar mitokondria.

R – C – S – KoA + H3C – N – CH2 – C – CH2 – C HS – KoA + H3C – N – CH2

Asil KoA Karnitin Asil Karnitin

–C – CH2 – C.

Selanjutnya, asil karnitin melintasi membran dalam mitokondria oleh suatu


translokase. Gugus asil dipindahkan lagi ke KoA pada sisi matriks dari membran
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

yang dikatalisis oleh karnitin asil transferase II. Akhirnya karnitin dikembalikan
ke sisi sitosol oleh translokase menggantikan masuknya asil karnitin yang
masuk.Molekul asil KoA dari sedang dan rantai pendek dapat menembus
mitokondria tanpa adanya karnitin. Kelainan pada transferase atau translokase
atau defisiensi karnitin dapat menyebabkan gangguan oksidasi asam lemak rantai
panjang, Kelainan tersebut diatas ditemukan pada kembar identik yang menderita
kejang otot disertai rasa nyeri yang dialami sejak masa kanak-kanak.. Rasa nyeri
diperberat oleh puasa, latihan fisik, atau diet tinggi lemak; oksidasi asam lemak
adalah proses penghasil energi utama pada ketiga keadaan tersebut. Enzi glikolisis
dan glikogenolisis dalam keadaan normal.

2. Asetil KoA, NADH dan FADH2 terbentuk pada setiap satu kali oksidasi.

Asil KoA jenuh dipecah melalui urutan empat reaksi yang berulang yaitu :
oksidasi oleh flavin adenin dinukleotida ( FAD ), hidrasi oleh NAD dan tiolisis
oleh KoA. Rantai asil diperpendek dengan dua atom karbon sebagai hasil dari
keepat reaksi tadi dan terjadi pembentukan FADH2, NADH dan asetil KoA.
Reaksi pertama pada tiap daur pemecahan adalah oksidasi asil KoA oleh asil KoA
dehidrogenase yang menghasilkan satu enoil KoA denganikatan rangkap trans
antara C – 2 dan C – 3.

Asil KoA + E – FAD → trans - ∆² - Enoil KoA + E – FADH2

Langkah selanjutnya adalah hidrasi ikatan ganda antara C- 2 dan C – 3 oleh enoil
KoA hidratase.

Trans - ∆² - Enoil KoA + H2O ↔ L- 3 – hydroksiasil KoA.

Hidrasi enoil KoA membuka jalan bagi reaksi oksidasi kedua, yang mengubah
gugus hidroksil pada C – 3 menjadi gugus keto dan menghasilkan NADH. Oksidai
ini dikatalisis oleh L – 3 – hidroksiasil KoA dehidrogenase . L – 3 – hidroksiasil
KoA + NAD ↔ 3 – ketoasil KoA + NADH + H+ Langkah akhir adalah
pemecahan 3 – ketoasil KoA oleh gugus tiol dari molrkul KoA lain, yang akan
menghasilkan asetil KoA dan suatu asil KoA rantai karbonnya dua atom karbon
lebih pendek. Reaksi ini dikatalisis oleh β – ketotiolase.

3- ketoasil KoA + HS – KoA ↔ asetil KoA + asil KoA.


(karbon- karbon n ) ( karbon- karbon n-2 ).

Asil KoA yang memendek selanjutnya mengalami daur oksidasi berikutnya, yang
diawali dengan reaksi yang dikatalisis oleh asil KoA dehidrogenase. Rantai asam
lemak yang mengandung 12 sampai 18 karbon dioksidasi oleh asil KoA
dehidrogenase rantai panjang. Asil KoA dehidrogenase untuk rantai sedang
mengoksidasi ranta asam lemak yang memiliki 14 sampai 4 karbon, sedangkan
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

asil KoA dehidrogenase untuk rantai pendek hanya bekerja pada rantai 4 dan 6
karbon. Sebaliknya, β – ketotiolase, hidroksiasil dehidrogenase, dan enoil KoA
hidratase memiliki spesifitas yang luas berkenaan dengan panjangnya gugus asil.

3. Oksidasi sempurna asam palmitat

Kita dapat menghitung energi yang dihasilkan dari oksidasi suatu asam
lemak. Pada tiap daur reaksi, asil KoA diperpendek dua karbon dan satu FADH2,
NADH dan asetil KoA terbentuk.

Cn – asil KoA + FAD + NAD + H2O + KoA → Cn-2 – asil KoA + FADH2 +
NADH + asetil KoA + H

Pemecahan palmitoil KoA ( C16 – asil KoA ) memerlukan tujuh daur reaksi. Pada
daur ketujuh, C4 – ketoasil KoA mengalami tiolisis menjadi dua molekul asetil
KoA. Dengan demikian stoikiometri oksidasi palmitoil KoA menjadi.

Palmitoil KoA + 7 FAD + 7 NAD +7 KoA + & H2O→ 8 asetil KoA + 7 FADH2
+ 7 NADH + 7 H

Dua setengah ATP akan terbentuk per NADH yang dioksidasi pada rantai
pernafasan, sedangkan 1,5 ATP akan terbentuk untuk tiap FADH2. Jika diingat
bahwa oksidasi asetil KoA oleh daur asam sitrat menghasilkan 10 ATP, maka
jumlah ATP yang terbentuk pad oksidasi palmitoil KoA adalah 10,5 dari 7
FADH2, 17,5 dari 7 NADH dan 80 dari 8 molekul asetil KoA, sehingga jumlah
keseluruhannya adalah 108. Dua ikatan fosfat energi tinggi dipakai untuk
mengaktifkan palmitat, saat ATP terpecah menjadi AMP dan 2 Pi. Jadi oksidasi
sempurna satu molekul asam palmitat menghasilkan 106 ATP.

4. Oksidasi asam lemak tak jenuh.

Oksidasi asam lemak tak jenuh reaksinya sama seperti reaksi oksidasi asam
lemak jenuh. Hanya diperlukan tambahan dua enzim lagi yaitu isomerase dan
reduktase untuk memecah asam-asam lemak tak jenuh.
Oksidasi asam palmitoleat atau asam lemak C16 yang memiliki ikatan rangkap
antara C- 9 dan C –10 ini diaktifkan dan diangkut melintasi membran dalam
mitokondria dengan cara yang sama dengan asam lemak jenuh. Selanjutnya
palmitoleil KoA mengalami tiga kali pemecahan dengan enzim-enzim yang sama
seperti oksidasi asam lemak jenuh. Enoil KoA – sis - ∆³ yang terbentuk pada
ketiga kali jalur oksidasi bukanlah substrat bagi asil KoA dehidrogenase. Adanya
ikatan rangkap antara C-3 dan C-4 menghalangi pembentukan ikatan rangkap
lainnya antar C – 2 dan C – 3. Kendala ini dapat diatasi oleh suatu reaksi yang
mengubah posisi dan konfigurasi dari ikatan rangkap sis - ∆³. Suatu isomerase
mengubah ikatan rangkap ini menjadi ikatan rangkap trans - ∆². Reaksi- reaksi
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

berikutnya mengikuti reaksi oksidasi asam lemak jenuh saat enoil KoA – trans -
∆² merupakan substrat yang reguler.
Satu enzim tambahan lagi diperlukan untuk oksidasi asam lemak tak jenuh
jamak .Misalnya asam lemak tak jenuh jamak C18 yaitu linoleat , dengan ikatan
rangkap sis - ∆9 dan sis ∆12. Ikatan rangkap sis - ∆³ yang terbentuk setelah tiga
daur oksidasi – β, diubah menjadi ikatan rangkap trans - ∆² oleh isomerase
tersebut di atas, seperti pada oksidasi palmitoleat . Ikatan rangkap sis - ∆¹² -
linoleat menghadapi masalah baru. Asil KoA yang dihasilkan oleh empat daur
oksidasi β mengandung ikatan rangkap rangkap sis - ∆4. dehidrogenase pada
spesies ini oleh asil Koa dehidrogenase menghasilkan zat antara 2,4 – dienoil yang
bukan substrat bagi enzim berikutnya pada jalur oksidasi β. Kendala ini dapat
diatasi oleh 2,4 - dienoil – KoA reduktase, suatu enzim yang menggunakan
NADH untuk mereduksi zat antara 2,4 – dienoil menjadi enoil KoA – sis - ∆³.
Isomerase tersebut di atas kemudian mengubah enoil KoA – sis -∆³ menjadi
bentuk trans, suatu zat antara yang lazim pada oksidasi – β.Jadi ikatan rangkap
yang letaknya pada atom C nomer ganjil ditangani oleh isomerase dan ikatan
rangkap yang terletak pada atom C nomor genap ditangani oleh reduktase dan
isomerase.

5. Oksidasi asam lemak dengan nomor atom karbon ganjil.

Asam lemak yang memiliki jumlah karbon ganjil merupakan spesies jarang.
Asam lemak ini dioksidasi dengan cara yang samaseperti oksidasi asam lemak
dengan jumlah atom karbon genap, kecuali pada daur akhir degradasi akan
terbentuk propionil KoA dan asetil KoA, bukan dua molekul asetil KoA. Unit –
tiga karbon aktif pada propionil KoA memasuki daur asam sitrat setelah diubah
menjadi suksinil KoA.

Proses Ketogenesis

Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam lemak akan memasuki daur
asam sitrat hanya jika pemecahan lemak dan karbohidrat terjadi secara berimbang.
Karena masuknya asetil KoA ke dalam daur asam sitrat tergantung pada
tersedianya oksaloasetat untuk pembentukan sitrat. Tetapi konsentrasi oksaloasetat
akan menurun jika karbohidrat tidak tersedia atau penggunaannya tidak
sebagaimana mestinya. Oksaloasetat dalam keadaan normal dibentuk dari piruvat.
Pada puasa atau diabetes, oksaloasetat dipakai untuk membentuk glukosa pada
jalur glukoneogenesis dan demikian tidak tersedia untuk kondensasi dengan asetil
KoA. Pada keadaan ini asetil KoA dialihkan kepembentukan asetoasetat dan D- 3-
hidroksibutirat. Asetoasetat, D- 3- hidroksibutirat dan Aseton disebut dengan zat
keton.
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

Asetoasetat dibentuk dari asetil KoA dalam tiga tahap.Dua molekul asetil KoA
berkondensasi membentuk asetoasetil KoA. Reaksi yang dikatalisis oleh tiolase
ini merupakan kebalikan dari tahap tiolisis pada oksidasi asam lemak. Selanjutnya
astoasetil KoA bereaksi dengan asetil KoA dan air untuk menghasilkan 3 -
hidroksi – 3 – metilglutaril KoA ( HMG – KoA ) dan KoA . Kondensasi ini mirip
dengan kondensasi yang dikatalisis oleh sitrat sintase.Keseimbangan yang tidak
menguntungkan bagi pembentukan asetoasetil KoA diimbangi oleh reaksi ini,
yang keseimbangannya menguntungkan karena hidrolisis iaktan tioester . 3 –
Hidroksi – 3 – metilglutaril KoA kemudian terpecah menjadi asetil KoA dan
asetoasetat. Hasil dari keseluruhan reaksi adalah

2 Asetil KoA + H2O Asetoasetat +2 KoA H+

3 – Hidroksibutirat terbentuk melalui reduksi asetoasetat di matriks mitokondria.


Rasio hidroksibutirat terhadap astoasetat tergantung pada rasio NADH / NAD+ di
dalam mitokondria . Karena merupakan asam keto – β, asetasetat secara lambat
mengalami dekarboksilasi spontan menjadi aseton . bau aseton dapat dideteksi
dalam udara pernafasan seseorang yang kadar asetoasetat dalam darahnya tinggi.

1. Asetoasetat adalah merupakan salah satu bahan bakar yang utama


dalam jaringan.

Situs utama produksi asetasetat dan 3 – hidroksibutirat adalah hati. Senyawa-


snyawa ini berdifusi dari mitokondria hati ke dalam darah dan diangkut ke
jaringan perifer. Asetoasetat dan 3- hidroksibutirat merupakan bahan bakar normal
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

pada metabolisme energi dan secara kwantitatif penting sebagai sumber energi
.Otot jantung dan korteks ginjal menggunakan asetoasetat sebagai sumber energi
disbanding glukosa.. glukosa merupakan bahan b akar utama bagi otak dan sel
darah merah pada orang yang mempunyai gizi baik dengan diet seimbang. Tapi
otak dapat beradaptasi dan menggunakan asetoasetat dalam keadaan kelaparan
dan diabetes. Pada kelaparan berkepanjangan, 75% bahan bakar yang diperlukan
oleh otak didapat dari asetoasetat.
Asetoasetat dapat diaktifkan melalui pemindahan KoA dari suksinil KoA
dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh suatu koA transferase spesifik. Kemudian,
asetoasetil KoA dipecah oleh tiolase menjadi dua molekul asetil KoA, yang
selanjutnya memasuki daur asam sitrat. Hati dapat membekali organ-organ lain
dengan asetoasetat karena hati tidak memiliki KoA transferase spesifik ini.
Asam lemak dilepaskan oleh jaringan adiposa dan diubah menjadi unit- unit
astil oleh hati, yang kemudian mengeluarkannya sebagai asetoasetat .Kadar
asetoasetat yang tinggi dalam darah menandakan berlimpahnya unit asetil yang
menyebabkan berkurangnya laju lipolisis di jaringan adiposa .

2. Sintesis Asam lemak.

Sintesis asam lemak bukan merupakan kebalikan dari jalur pemecahannya.


Sintesis asam lemak lebih merupakan seperangkat reaksi, yang menunjukkan
prinsip bahwa jalur sintesis dan jalur pemecahan dalam system biologis biasanya
berbeda. Beberapa cirri penting jalur biosintesis asam lemak adalah :
1. Sintesis berlangsung di luar mitokondria, oksidasi terjadi di dalam matriks
mitokondria.
2. Zat antara pada sintesis asam lemak berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril
pada protein – pembawa asil ( ACP ), sedangkan zat antara pada pemecahan asam
lemak berikatan dengan koenzim A.
3. Enzim – enzim pada sintesis asam lemak pada organisme yang lebih tinggi
tergabung dalam suatu rantai polipeptida tunggal, yang disebut sintase asam
lemak . Sebaliknya, enzim – enzim pemecahan tampaknya tidak saling berikatan.
4. Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara
penambahan berturut –turut unit dua karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor,
aktif unit dua karbon pada tahap perpanjangan adalah malonil – ACP. Reaksi
perpanjangan dipacu oleh pelepasan CO2.
5. Reduktor pada sintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidator pada
pemecahan asam lemak adalah NAD dan FAD.
6. Perpanjangan rantai oleh kompleks sontase asam lemak terhenti setelah
terbentuknya palmitat ( C16 ). Perpanjangan rantai lebih lanjut dan penyisipan
ikatan rangkap oleh system enzim yang lain.
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

6. Identifikasi Lemak
1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini meliputi kertas saring, pembakar
Bunsen, pipet, rak tabung reaksi, dan tabung reaksi.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini meliputi air, bahan uji larutan
(minyak dan margarin ), KOH, KHSO4, NaOH, Iodium, dan pelarut (aseton, etanol,
kloroform dan eter).

3. PROSEDUR KERJA
A. Uji Kelarutan Lemak
1) Sebanyak 10 tetes air ditambahkan dengan 1-2 tetes sampel.
2) Kemudian ditambahkan dengan 10 tetes pelarut (aseton, etanol, kloroform dan
eter) pada tiap 1-2 tetes sampel pada tabung.
3) Larutan tersebut kemudian ditotolkan pada kertas saring dan diamati nodanya.

B. Uji ketidak jenuhan


1) Disediakan larutan iodium dalam kloroform.
2) 0,5 mL iodium dituangkan dalam tabung reaksi.
3) Larutan uji dimasukkan setetes demi setetes, tiap penambahan selesai dikocok
sampai warna iodium hilang.
4) Diamati perubahan yang terjadi.

C. Penyabunan
1) Sebanyak 4-5 tetes sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2) Kemudian ditambahkan dengan aquadest sebanyak 3 mL.
3) Setelah itu ditambahkan dengan 1 mL KOH lalu dipanaskan selama 1-2 menit.
4) Diulangi percobaan dengan mengganti KOH dengan NaOH.
5) Hasilnya diamati dan dibandingkan.

D. Uji gliserol
1) KHSO4 dituangkan dalam tabung reaksi.
2) Kemudian ditambahkan dengan 5 tetes larutan uji.
3) Setelah itu dipanaskan dan dicium baunya.
4) Hasil pengamatan tersebut dicatat.

7. Kesimpulan
Metabolisme dan Identifikasi Lemak

1. Asam lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon yang berantai panjang


debgan gugus karboksil pada ujungnya.
2. Proses oksidasi asam lemak merupakan proses yang terjadi di mitokondria dimana
terjadi pada atom karbon beta sehingga disebut beta oksidasi.Setiap kali oksidasi
menghasilkan asetil KoA, NADH dan FADH2.
3. Proses ketogenesis merupakan proses pembentukan badan-badan keton dimana
proses ini terjadi akibat pemechan lemak dan karbohidrat tidak seimbang.Proses
ketogenesis sering terjadi pada keadaan kelaparan dan DM yang tak terkontrol.
4. Asetoasetat merupakan salah satu bahan bakar dalam jaringan.
5. Proses sintesis asam lemak terjadi di luar mitokondria, dimana proses ini terjadi
memerlukan suatu NADPH sebagai reduktor

8. DAFTAR KEPUSTAKAAN
Champe P C PhD , Harvey R A PhD. Lippincott’s Illustrated Reviews: Biochemistry
2nd .1994 , page 171 – 186.
Lehninger A, Nelson D , Cox M M .Principles of Biochemistry 2nd 1993
Murray R K, et al. Harper’s Biochemistry 25th ed. Appleton & Lange. America 2000:
Stryer L .1995. Biochemistry 4th , page 603 – 623 .
http://library.usu.ac.id/download/fk/biokimia-rusdiana.pdf
https://en.wikipedia.org/wiki/Dihydroxyacetone_phosphate

Anda mungkin juga menyukai