Abstrak
Latar belakang : Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan
gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. Hiperemesis
gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada Ibu
hamil .. Untuk itu perlu adanya pengawasan dan penanganan yang baik bagi Ibu hamil.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungandengan kejadian
Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten
Minahasa Provinsi Sulawesi Utara .
Metode : Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional dengan rancangan
penelitian Retrospektif . populasi Ibu hamil sebanyak 2060 orang dengan jumlah sampel sebanyak 95
orang yang diambil dengan cara accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan format
pengumpulan data menggunakan uji chi- square
Hasil : uji chi-square untuk umur Ibu dengan p value = 0,00 < α (0,05), dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa. Hasil uji chi-square untuk paritas dengan p value = 0,04 < α (0,05), pendidikan p
value = 0,12 > α (0,05)
Kesimpulan : ada hubungan umur dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, ada hubungan paritas
dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, tidak ada hubungan pendidikan dengan kejadian Hiperemesis
gravidarum.
Kata kunci : Umur, Paritas, Pendidikan, kejadian Hiperemesis Gravidaru
PENDAHULUAN
hal ini merupakan gejala yang wajar dan
Hiperemesis Gravidarum adalah mual
sering didapatkan pada kehamilan trimester
muntah yang berlebihan sehingga
I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,
menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan
dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu
(1) malam hari. Gejala-gejala ini 40-60%
hamil. Disamping itu Hiperemesis dialami oleh multigravida. Gejala-gejala ini
Gravidarum juga yaitu mual dan muntah kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
yang berat sehingga menyebabkan pekerjaan pertama haid terakhir dan berlangsung
sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan selama kurang lebih 10 minggu. Pada
umum Ibu menjadi buruk Mual dan muntah umumnya wanita dapat menyesuaikan
60-80% sering terjadi pada primigravida, dengan keadaan ini, meskipun gejala mual
Rochmawati tahun 2011 dari 50 responden (2%), Sedangkan dari 34 orang (68%)
didapatkan 16 orang (32 %) mempunyai (8)
mempunyai paritas berisiko rendah.
umur berisiko tinggi, terdapat 9 orang Tingkat pendidikan dan kejadian
(18%) mengalami hiperemesis gravidarum Hyperemesis Grfavidarum tidak ada
dan 7 orang (14%) tidak mengalami hubungan yang signifikan yang nampak dari
(6)
hiperemesis gravidarum. Sedangkan dari hasil bahwa nilai p = 0,12 > 0,05.
34 orang (68%) mempunyai umur berisiko Pendidikan adalah suatu bentuk intervensi
rendah, terdapat 7 orang (14%) mengalami yang ditunjukkan pada individu atau
hiperemesis gravidarum dan 27 orang (54 masyarakat yang dapat berpengaruh positif
%) yang tidak mengalami hiperemesis terhadap pemeliharaan kesehatan. Data
(7) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
gravidarum.
Ada hubungan yang signifikan antara jumlah terbanyak tingkat pendidikan
paritas dengan kejadian Hyperemesis responden adalah tingkat pendidikan dasar
Gravidarum nilai p = 0,049 < 0,05 Paritas dibandingkan dengan tingkat perguruan
2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau tinggi, hal ini mungkin menyebabkan hasil
dari sudut kematian maternal paritas 1 dan analisanya tidak ada hubungan antara
paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai pendidikan dengan kejadian Hiperemesis
angka kematian maternal lebih tinggi Gravidarum. Pendidikan dapat
(2) mempengaruhi pengetahuan seseorang,
kematian maternal . Hal ini dikarenakan
makin tinggi pendidikan seseorang makin
pada Paritas 1 (Primipara) faktor psikologis mudah menerima informasi, sehingga makin
Ibu hamil yang masih belum siap dengan baik pengetahuannya, akan tetapi seseorang
kehamilannya, masih menyesuaikan diri yang berpendidikan rendah belum tentu
menjadi orangtua dengan tanggung jawab berpengetahuan rendah. Pengetahuan tidak
yang lebih besar sehingga dapat memicu hanya bisa diperoleh dari pendidikan formal
terjadinya kejadian Hiperemesis akan tetapi bisa diperoleh melalui
gravidarum, sedangkan untuk Paritas yang pendidikan non formal seperti pengalaman
lebih dari 3 (grandemultipara) penurunan pribadi, media, lingkungan, dan penyuluhan
fungsi organ tubuh yang menyebabkan kesehatan, sehingga bisa juga seseorang
berkurangnya daya tahan tubuh dapat dengan pendidikan tinggi dapat terpapar
menimbulkan berbagai faktor resiko selama (4)
(2) dengan penyakit begitu pula sebaliknya.
hamil. Hasil penelitian terdahulu
menunjukkan dari 50 responden didapatkan KESIMPULAN
16 orang (32 %) mempunyai paritas berisiko Ada hubungan umur Ibu dengan kejadian
tinggi, dan yang mengalami Hiperemesis Hiperemesis gravidarum,
Gravidarum15 orang (30 %) dan tidak
mengalami Hiperemesis Gravidarum1 orang Ada hubungan paritas dengan kejadian
Hiperemesis gravidarum
Ada hubungan pendidikan dengan kejadian faktor resiko dalam kehamilan khususnya
Hiperemesis gravidarum kejadian Hiperemesis Gravidarum.
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta: EGC; (2010).
2. Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; (2006).
3. Mubarak W, Chayatin N, dkk. Promosi Kesehatan. Gresik: Graha Ilmu; (2007).
4. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; (2007).
5. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; (2010).
6. Amiruddin R, dan Wahiduddin. Studi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Terhadap Kelainan
Kesehatan Pada Ibu Hamil. (2007) [diakses 20 Januari 2013]; dari
http://ridwanamiruddin.wordpress.com/.
7. Rocmawati. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu
hamil trimester I di Puskesmas Mattirobulu, Kabupaten Pinrang. (2011).
8. Wahidudin. Penelitian Hiperemesis Gravidarum. (2007) [diakses 30 Januari 2013 ]; dari
http://www.slideshare.net