Secara global pada tahun 2016 diperkirakan ada 10,4 juta insiden

kasus TB (kisaran, 8,8 juta hingga 12,2 juta), 2

setara

hingga 140 kasus per 100.000 populasi (perkiraan absolut

angka ditunjukkan pada Tabel 3.2 dan perkiraan tarif per

kapita ditunjukkan pada Tabel 3.3).

Sebagian besar perkiraan jumlah kasus pada tahun 2016 terjadi

di WHO Wilayah Asia Tenggara (45%), WHO Afrika

Region (25%) dan WHO Western Pacific Region (17%);

proporsi kasus yang lebih kecil terjadi di WHO Timur

Wilayah Mediterania (7%), Wilayah Eropa WHO

(3%) dan WHO Region of the Americas (3%). 30 tinggi

Negara beban TB3

menyumbang 87% dari semua perkiraan

kasus kecelakaan di seluruh dunia. Kelima negara yang menonjol

memiliki jumlah terbesar kasus insiden pada tahun 2016 adalah

(dalam urutan menurun) India, Indonesia, Cina, Filipina

dan Pakistan (Gambar 3.3), yang bersama-sama menyumbang 56% dari

total global. Di antaranya, Cina, India dan Indonesia sendiri

menyumbang 45% dari kasus global pada tahun 2016. Nigeria dan Selatan

Afrika masing-masing menyumbang 4% dari total global.

Jumlah insiden tahunan kasus TB relatif terhadap

ukuran populasi (tingkat kejadian) sangat bervariasi

negara pada tahun 2016, dari bawah 10 per 100.000 populasi

di sebagian besar negara berpenghasilan tinggi hingga 150–300 di sebagian besar negara
30 negara dengan beban TB yang tinggi (Gambar 3.4), dan di atas 500 di beberapa negara termasuk
Republik Rakyat Demokratik

Korea, Lesotho, Mozambik, Filipina dan Selatan

Afrika (Tabel 3.3).

Diperkirakan 10% (kisaran, 8-12%) dari insiden kasus TB

pada tahun 2016 berada di antara orang yang hidup dengan HIV (Tabel 3.2, Tabel

3.3). Proporsi kasus TB koinfeksi HIV adalah

tertinggi di negara-negara di Wilayah Afrika WHO, melebihi

50% di bagian Afrika bagian selatan (Gambar 3.5). Risiko dari

mengembangkan TB pada 37 juta orang yang hidup dengan HIV adalah 21

kali lebih tinggi daripada risiko di seluruh penduduk dunia

(kisaran, 16-27). Risiko relatif meningkat seiring dengan prevalensi

HIV pada populasi umum menurun.