Latar belakang: Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi kronik yang disebabkan
Mikobakterium tuberculosis. Ada 6 macam obat esensial yang telah dipakai sbb: Isoniazid (H),
Para amino salisilik asid, Streptomisin, Etambutol, Rifampisin, dan Pirazinamid. Adapun
Pirazinamid dan Ethambutol dilaporkan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
Metode: Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif retrospektif dengan mengambil data
sekunder di Instalasi Rekam Medik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil: Berdasarkan
hasil pemeriksaan laboratorium, dari 25 pasien tuberkulosis yang menjalani terapi OAT terdapat
15 pasien (60%) dengan kadar asam urat tinggi, 9 pasien (36%) normal, dan 1 pasien (4%) kadar
asam urat rendah. Proporsi tertinggi pasien TB yang mengalami hiperurisemia setelah menerima
OAT adalah laki-laki (73,33%), rentang umur 46-65 tahun (46,67%). Peningkatan terutama
terjadi pada fase intensif pengobatan (0-2 bulan), pada pasien yang mengkonsumsi kombinasi
Pirazinamid dan Ethambutol. Penyakit komorbid terbanyak adalah anemia (53,33%). Simpulan:
Hiperurisemia ditemukan pada 60 % pasien TB yang menjalani terapi OAT, jenis kelamin laki-
laki lebih banyak dari perempuan (2,75:1), peningkatan terutama terjadi pada pengobatan fase
intensif (0-2 bulan), pada pasien yang menggunakan kombinasi Pirazinamid dan Ethambutol.
Kata kunci: Tuberkulosis paru, obat anti tuberkulosis, asam urat.
1
Keywords: Pulmonary tuberculosis, anti-tuberculosis drugs, uric acid.
Tuberkulosis paru (TB) adalah suatu laki-laki dan lebih dari 6mg/dL pada
penyakit infeksi kronik yang sudah sangat perempuan.5 Salah satu keluhan tersering
lama dikenal pada manusia yang disebabkan pada pasien yang menerima terapi
Mikobakterium tuberkulosis. Sejak tahun Pirazinamid adalah arthralgia yang
1993, WHO menyatakan bahwa TB berhubungan dengan peningkatan kadar
merupakan kedaruratan global bagi asam urat serum.6 Pirazinamid diketahui
kemanusiaan. TB dianggap sebagai salah memfasilitasi pertukaran ion di tubulus
masalah kesehatan dunia yang penting ginjal yang menyebabkan reabsorpsi
kerena lebih kurang 1/3 penduduk dunia berlebihan asam urat sehingga menimbulkan
1
terinfeksi oleh Mikobakterium tuberkulosis. hiperurisemia. Sejumlah penelitian telah
Pada Tahun 2013 diperkirakan 9 juta orang menemukan dan membuktikan bahwa
menderita TB dan 1.5 juta diantaranya terdapat hubungan antara peningkatan kadar
meninggal dunia.2 Indonesia adalah negeri asam urat dengan terapi OAT pada penderita
dengan prevalensi TB ke-5 tertinggi di dunia TB, pada penelitian yang dilakukan di RSUP
setelah India (2.0–2.3 juta), China (0.9–1.1 Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2013,
juta), Nigeria (340 000−880 000), Pakistan pada pemantauan terjadi peningkatan kadar
(370 000−650 000), Indonesia (410 000−520 asam urat serum pada 41 (100%) sampel dan
000).2 Berdasarkan survei kesehatan rumah hiperurisemia 39 (95%) sampel.7 Pada
tangga 1985 dan survei kesehatan nasional penelitian di Kasturba Chest Hospital, India
2001, TB menempati ranking nomor 3 didapatkan hiperuricemia pada 73 pasien
sebagai penyebab kematian tertinggi di yang menerima terapi OAT (69.9%).8
Indonesia.1 Faktor risiko yang menyebabkan
tingginya prevalesi TB di Indonesia, antara Berdasarkan latar belakang di atas peneliti
lain: kurangnya gizi, kemiskinan dan sanitasi mempunyai keinginan untuk mengetahui
3
yang buruk. TB ditularkan lewat udara, gambaran kadar asam urat pada penderita
bakteri TB tersebar ketika pasien TB batuk, TB yang menjalani terapi OAT di Prof. Dr.
bersin, berbicara.4 R. D. Kandou Manado.
2
Tabel 4. Distribusi Berdasarkan Lama
Konsumsi OAT
Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Kadar
Asam Urat Lama Jumlah Persentase
Konsumsi (%)
Kadar asam Jumlah Persentase (%) OAT (Bulan)
urat
1≤ 9 60
Tinggi 15 60
Normal 9 36 2-3 3 20
Total 15 100
12-25 1 6,67
26-45 4 26,67
46-65 7 46,67
>65 3 20
Total 15 100
3
sebanyak 7 pasien (46,67%) dan terbanyak
kedua pada kelompok umur 26-45 tahun
Tabel 6. Distribusi Berdasarkan Komorbid sebanyak 4 pasien (26,67%). Adapun TB
sebagian besar mempengaruhi orang dewasa
Komorbid Jumlah Persentase (%)
di tahun paling produktif mereka. Hal ini
Sindrom 6 40 terjadi karena pada kelompok usia produktif
dispepsia setiap orang akan cenderung beraktivitas
tinggi, sehingga kemungkinan untuk
Hipertensi 2 13,33 terpapar kuman Mikobakterium tuberkulosis
lebih besar. Namun, semua kelompok umur
Diabetes 2 13,33 tetap beresiko.10
melitus
Anemia 8 53,33 Berdasarkan lama penggunaan OAT,
Hepatitis 1 6,67 didapatkan bahwa jumlah pasien yang
mengalami pengingkatan OAT setelah
Pneumonia 3 20 mengkonsumsi OAT selama 1 bulan atau
kurang sebanyak 9 pasien (60%), 2-3 bulan
sebanyak 3 pasien (20%), 4-5 bulan
sebanyak 2 pasien (13,33%), dan >5 bulan
BAHASAN sebanyak 1 pasien (6,67%), hal ini sesuai
Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam dengan penelitian sebelumnya yang
medik, pasien yang diperiksa kadar asam menyebutkan bahwa peningkatan bermakna
urat serumnya setelah menerima terapi OAT kadar asam urat serum pada pengobatan
di bagian Ilmu Penyakit Dalam Prof. Dr. R. dengan OAT terutama terlihat pada minggu
D. Kandou Manado pada periode Juli 2014 – ke-4 dan relatif menetap pada minggu ke-8.
Juni 2015 adalah sebanyak 25 pasien, dan 15 Terjadi penurunan bermakna kadar asam
(60%) diantaranya mengalami peningkatan urat serum setelah masuk minggu ke-12
kadar asam urat serum. (fase lanjutan), walaupun belum kembali ke
kadar sebelum pengobatan.7
Berdasarkan jenis kelamin, pasien dengan
peningkatan kadar asam urat setelah Berdasarkan jenis OAT yang digunakan,
menerima terapi OAT yang berjenis kelamin peningkatan kadar asam urat terjadi pada
laki-laki lebih banyak dari perempuan, pasien yang menggunakan kombinasi
dengan rasio perbandingan sebesar 2,75 : 1. Pirazinamid dan Ethambutol yaitu sebanyak
Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh 10 pasien (66,67%), Pirazimanid sebanyak 2
angka kejadian TB paru yang lebih tinggi pasien (13,33%), dan Ethambutol sebanyak
pada laki-laki diduga akibat perbedaan 3 pasien (20 %). Hal ini sesuai dengan
pajanan dan risiko infeksi. Hal ini karena penelitian sebelumnya oleh Khanna et all
laki-laki sebagian besar mempunyai dimana kejadian hiperurisemia lebih tinggi
kebiasaan merokok, minum alkohol, dan pada kombinasi Pirazinamid dan Ethambutol
menggunakan obat obatan terlarang, selain dibanding dengan pemberian Pirazinamid
itu, faktor pekerjaan juga berpengaruh.9 atau Ethambutol saja.8 Pirazinamid dan
Ethambutol memfasilitasi pertukaran ion di
Berdasarkan umur angka kejadian terbanyak tubulus ginjal yang menyebabkan reabsorpsi
terjadi pada kelompok umur 46-65 tahun berlebihan asam urat sehingga
4
menimbulkan.hiperurisemia dan jika kedua Simadibrata KM, Setiyohadi B, Syam
obat digunakan bersamaan efek yang AF (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit
ditimbulkan lebih besar.7 Dalam. 4th ed. Jakarta:
InternaPublishing; 2014. 863-72.
Berdasarkan penyakit komorbid, terbanyak 2. WHO. Global tuberculosis report 2014.
adalah anemia 8 pasien (53,33%), diikuti
sindrom dyspepsia sebanyak 6 pasien (40%), 3. Amin Z, Bahar A. Pengobatan
hipertensi 2 pasien (13,33%), diabetes Tuberculosis Mutakhir. Dalam: Setiawati
mellitus 2 pasien (13,33%), , hepatitis 1 S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata KM,
pasien (6,67%), dan pneumonia sebanyak 3 Setiyohadi B, Syam AF (editor). Buku
pasien (20%). Anemia merupakan Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4th ed.
komplikasi umum dari TB paru , prevalensi Jakarta: InternaPublishing; 2014. 873-81.
dilaporkan mulai 16-76 % dalam studi yang
4. Ernst JD, Trevejo-Nuñez1 G, Banaiee N.
berbeda.10 Anemia adalah kelainan
Genomics and evolution, pathogenesis
hematologi umum pada pasien dengan TB
and diagnosis of tuberculosis. The
dan pemantauan perlu dilakukan pada
Journal of Clinical Investigation 2007;
penderita anemia, anemia terkait TB
117 (7): 1738-1745.
biasanya ringan dan sembuh dengan
pengobatan anti TB.11 Infeksi kronis 5. Ferre MG, Bullo M, Babio N, Gonzalez
termasuk TB dapat menyebabkan anemia.12 MAM., Estruch R, Covas MI et al.
Anemia pada tuberkulosis dapat dikarenakan Mediterranean Diet and Risk of
terjadinya gangguan pada proses eritropoesis Hyperuricemia in Elderly. Journals of
oleh mediator inflamasi, pemendekan masa Gerontology: Medical Sciences. 2013;
hidup eritrosit, gangguan metabolisme besi, 68;1-8.
adanya malabsorbsi dan ketidakcukupan zat
gizi dikarenakan rendahnya nafsu makan. 6. Qureshi W, Hassan G, Kadri SM, Khan
Baik anemia penyakit kronik maupun GQ, Samuel B, Arshad Ali.
anemia defisiensi besi dapat terjadi pada Hyperuricemia and Arthralgias
penderita tuberkulosis.13 DuringPyrazinamide Therapy in Patients
With Pulmonary Tuberculosis.
SIMPULAN Labmedicine. 2007; 38; 495-7.
Hiperurisemia ditemukan pada 60 % pasien
TB yang menjalani terapi OAT, dengan jenis 7. Diana, Karema-Kaparang AMC,
kelamin laki-laki lebih banyak dari Matheos JC, Dosis Tetap Terhadap
perempuan (2,75:1), insiden tertinggi berada Kadar Asam Urat pada Pasien
pada golongan umur 46-65 tahun, Tuberkulosis Paru. J Indon Med Assoc.
peningkatan terutama terjadi pada 2013.63; 91-94.
pengobatan fase intensif (0-2 bulan),
peningkatan kadar asam urat terutama terjadi 8. Khanna BK, Kumar J. Hyperuricemic
pada pasien yang menggunakan kombinasi effect of ethambutol and pyrazinamide
pirazinamid dan ethambutol, dan penyakit administered concomitantly. Ind. J. Tub.
komorbid terbanyak adalah anemia. 1991; 38:21-4.
5
10. World Health Organization. Stop TB
partnership 2007-2008 XDR and MDR
Tuberculosis Global response plan.
11. Sei WL, Young AK, Young SY, Sang-
Won U, Sang ML, Chul-Gyu Y et al.
The Prevalence and Evolution of Anemia
Associated with Tuberculosis. J Korean
Med Sci. 2006 Dec; 21(6): 1028–1032.
12. Weiss G. Pathogenesis and treatment of
anaemia of chronic disease. Blood
Rev. 2002;16: 87–96.
13. Baynes RD, Flax H, Bothwell TH,
Bezwoda WR, Atkinson P, Mendelow B.
Red blood cell distribution width in the
anemia secondary to tuberculosis. Am J
Clin Pathol. 1986; 85: 226–9.