DI SD NEGERI 13 PALEMBANG”
Oleh :
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa,berkat rahmat dan karunia Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan komunitas ini yang berjudul “USAHA
KESEHATAN SEKOLAH (UKS)” dengan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan lebih mudah menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan masih
kurang sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dengan
tujuan untuk menyempurnakan makalah ini
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di masyarakat, keluarga
adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat
untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda
dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang
sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi
kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada
peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondisi fisik prima yaitu
tubuh yang sehat, oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar
anak dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah,
salah satunya melalui UKS.
Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai peranan UKS
dalam anak yang sehat.
B. Rumusanmasalah
1. PENGERTIAN UKS
Usaha kesehatan sekolah (UKS) upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di
sekolah, guna menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan
sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah.
UKS tidak hanya menangani murid yang mengalami kecelakaan ringan di sekolah
(upaya pertolongan pertama pada kecelakaan), melayani kesehatan dasar bagi murid selama
sekolah (pemberian imunisasi), pemantauan pertumbuhan anak. Tetapi juga mengajarkan hal-
hal kecil namun penting bagi siswa, seperti menanamkan mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, pengenalan makanan empat sehat lima sempurna, perilaku menggosok gigi
setelah makan, dan perilaku-perilaku lain yang dapat membentuk kebiasaan sehat bagi anak.
Hal tersebut perlu dilakukan karena UKS merupakan upaya terpadu lintas program dan lintas
sektoral untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat.
a. SegitigaSamaSisi
Menggambarkan 3 program pokok UKS (Trias UKS)
1) Pendidikan Kesehatan.
2) Pelayanan Kesehatan.
b.Lingkaran
Menggambarkan bahwa program UKS dilaksanakan secara terpadu oleh seluruh sektor
terkait.
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa
nantinya. Saat ini masih terdapat perbedaan dalam penentuan usia anak, berdasarkan
pertumbuhan fisik dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.Anak
usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia
dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat
menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan
umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan
kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada
pesertadidikdisekolah.
Sasaran pelayanan usaha kesehatan sekolah adalah seluruh peserta didik dari tingkat
pendidikan taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan agama,
pendidikan kejuruan, pendidikan khusus atau pendidikan sekolah.
3. PERKEMBANGAN UKS
1) Warung Sekolah adalah Tempat Penjualan Makanan yang berada di lingkungan Sekolah.
2) Warung Sekolah sebagai wahana pendidikan gizi dan Kesehatan.
3) Makanan Warung Sekolah adalah aneka ragam makanan bergizi dan sehat dari berbagai
golongan bahan makanan, mengandung 50-300 kalori.
4) Warung Sekolah melayani murid pada waktu istirahat dan dibuka selama hari sekolah.
5) Pengawasan dan penanggung jawab Warung Sekolah adalah Kepala Sekolah / guru
sekolah.
1) Warung Sekolah atau kantin merupakan tempat penjualan makanan dan minuman yang
diorganisir oleh masyarakat sekolah, berada dalam pekarangan sekolah dan dibuka selama
hari sekolah.
Ditinjau dari aspek kesehatan, tujuan penyelenggaraan makanan di Warung Sekolah adalah :
1) Mendidik anak untuk dapat memilih makanan yang bergizi baik, sehigga lambat laun
tercipta pola makan yang sehat.
2) Memperkenalkan makanan yang beraneka ragam sebagai variasi hidangan dan motivasi
anak untuk memilih makanan bergizi.
3) Menanamkan kebiasaan yang baik dan menurut syarat kesehatan, termasuk perilaku
sebelum, pada saat dan sesudah makan.
4) Menambah dan melengkapi makanan murid baik dalam kuantitas maupun kualitas.
5) Meningkatkan selera makan, menimbulkan rasa akrab antar teman, dan pertemuan sosial
yang menyenangkan.
6) Melatih anak untuk disiplin, sabar, tertib pada pekerjaan yang praktis secara bergilir.
7) Menerapkan cara belajar sambil berbuat dan membina suatu bentuk koperasi sekolah.
Untuk melaksanakan seluruh proses pengelolaan Warung Sekolah, mulai dari
perencanaan menu hingga evaluasi penyediaan makanan pelayanan atau penjualan, termasuk
kebersihan dan sanitasi diperlukan tenaga pelaksana terampil.Tenaga Warung Sekolah harus
berbadan sehat, bebas dari penyakit menular, bersih dan rapi, mengerti tentang gizi,
kesehatan dan memiliki disiplin kerja yang tinggi. Dengan demikian warung/kantin sekolah
yang belum memiliki sarana air bersih perlu segera bekerjasama dengan Dewan Sekolah
untuk melaksanakan pembangunan sarana air bersih secara serentak (Tim Pekan Sanitasi,
1999).
Modal pertama yang diperlukan dalam penyelenggaaan makanan di Warung / Kantin
Sekolah adalah dana untuk sarana fisik, penyelenggaraan makanan dan bahan makanan.
Dana dapat bersumber dari sekolah sepenuhnya, dari sekolah dengan orang tua murid, pihak
swasta yang ditunjuk atau koperasi sekolah, tabungan guru dan OSIS. Perputaran dana
selanjutnya diperoleh dan dimanfaatkan melalui penjualan di Warung /Kantin Sekolah.
Lokasi Warung Sekolah harus dalam pekarangan sekolah dan sedapat mungkin di lingkungan
gedung sekolah, tidak berdekatan dengan jamban, kamar mandi dan tempat pembuangan
sampah. Ruangan harus cukup luas, bersih, nyaman dengan ventilasi dan sirkulasi udara
yang baik. Lantai terbuat dari bahan kedap air dan mudah dibersihkan. Dinding dan langit-
langit selalu bersih dan dicat terang. Jendela yang dipergunakan sebagai ventilasi hendaknya
berkasa untuk menghindari lalat masuk. Ruang makan dilengkapi dengan tempat cuci tangan
yang letaknya mudah dijangkau oleh anak sekolah. Namun kondisi ideal warung sekolah
seperti anjuran depkes (1999) tersebut hampir belum ada yang dapat memenuhinya.
Strategi yang diperlukan secara langsung untuk mendukung kegiatan pendayagunaan KMS-
AS di UKS adalah:
1) Pelatihan petugas UKS dan guru UKS agar lebih terampil dalam pengukuran
antropometri dan pemeriksaan kesehatan dasar pada fisik anak usia sekolah.
2) Pelatihan petugas UKS dan guru UKS tentang pengisian KMS-AS yang akurat
3) Perbaikan semua alat pendukung pengukuran antropometri (Timbangan, Mikrotoise, mit-
line lingkar lengan / lingkar kepala, dllnya)
4) Memberikan pelatihan non-kurikuler kepada anak didik tentang bagaimana melakukan
penimbangan dan pengukuran tinggi badan yang benar.
b) Pendidikan Gizi, Kesehatan dan Olah Raga
Gizi salah dapat dialami oleh semua golongan umur dan keadaan ini dapat
mengakibatkan cacat baik fisik maupun psikik yang kadangkala bersifat menetap. Di
Indonesia telah disepakati ada 4 (empat) masalah gizi utama yaitu : Kekurangan Energi
Protein (KEP), Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Gangguan
Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Masalah gizi utama tersebut hampir merata diderita oleh
semua golongan umur. Tetapi untuk golongan umur anak usia sekolah lebih memberikan
gambaran yang spesifik karena sifat-sifat fisiologik dan psikologik mereka yang sangat
berhubungan dengan keadaan / ciri-ciri mereka antara lain :
1) Anak usia sekolah dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan.
2) Adanya perubahan pola dan selera makan.
3) Adanya perubahan atau menurunnya perhatian orang tua mereka.
4) Adanya penyakit infestasi parasit yang diderita sejak usia dini.
5) Kelainan-kelainan keadaan gizi atau status gizi mereka mempunyai
gambaran yang sangat khas untuk anak-anak usia sekolah tersebut.
c) Pembinaan warung / Kantin Sekolah
Sesuai dengan perkembangan dan kemajuan pengelolaan sekolah, maka pembinaan
warung /kantin di sekolah sejak tahun 1999 telah mengalami perubahan yang cukup nyata.
Hal ini disebabkan adanya Dewan Sekolah yang terdiri dari tokoh masyarakat setempat,
orangtua murid, dan donatur sekolah (Dewan Penyantun Sekolah) yang didukung oleh
pemerintah setempat. Menurut Depkes (1999) Warung /Kantin Sekolah hendaknya memiliki
persyaratan sebagai berikut :
1. Tenaga Pengelola
Pengelolaan warung sekolah memerlukan seorang penanggung jawab yang
mempunyai tugas sebagai penanggung jawab kelangsungan Warung Sekolah secara
keseluruhan, baik ke dalam sekolah maupun keluar yaitu kepada orang tua murid dan instansi
terkait terutama bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau tak terduga. Misalnya terjadi
keracunan makanan yang dijual di warung sekolah, maka penanggungjawab warung yang
harus mampu memberikan penjelasan dan bertindak untuk penyelamatan murid. Sebaiknya
penanggungjawan warung sekolah adalah kepala sekolah, namun tidak menutup
kemungkinan dapat dilakukan oleh guru / pamong/ PKK desa, dll.
2 Mitra Pengelola
Orang tua peserta didik bersama tokoh masyarakat dapat menjadi mitra dan
melakukan perencanaan peningkatan kualitas atau perbaikan warung/kantin sekolah, dengan
cara :
a) Berpartisipasi membantu modal Warung Sekolah.
b) Ikut menyediakan makanan dan minuman bergizi yang memenuhi
persyaratan kesehatan.
c) Ikut membantu mengawasi kebersihan Warung Sekolah dan cara
pemasakan / pengolahan makanan dan minuman di Warung Sekolah.
4. SARANA DAN PRASARANA YANG TERDAPAT DALAM UKS
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat dalam UKS adalah sebagai
berikut :
1. Kondisi Ideal: Ruang UKS 8 m x 7 m
2. Tempat tidur lengkap minimal 2 buah, satu untuk anak perempuan dan satu
untuk anak laki – laki yang dibatasi dengan srem putih yang berlogo UKS
5. Tempat cuci tangan (wastafel) lengkap dengan sabun dan lap tangan
6. Dispenser
9. Struktur UKS
10. Toilet
13. Tandu
24. Micropon
A. Kesimpulan
Usaha kesehatan sekolah (UKS) upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah, guna
menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS
memiliki 3 program pokok (Trias UKS), yaitu:
1. Pendidikan Kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
Tujuan UKS secara umum adalah mempertinggi nilai kesehatan, mencegah dan
mengobati penyakit serta rehabilitasi anak-anak sekolah dan lingkungannya sehingga
didapatkan anak-anak yang sehat jasmani, rohani, dan sosialnya. Sedangkan tujuan UKS
secara khusus ialah mencapai keadaan sehat anak-anak sekolah, keluarganya dan
lingkungannya sehingga dapat memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang secara
harmonis serta belajar secara efisien dan optimal.Usia anak adalah periode yang sangat
menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya.
Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan
kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci
tangan pakai sabun, kebersihan diri.
Ketiga program utama UKS telah mencerminkan upaya dari pihak sekolah untuk
menjaga bahkan meningkatkan kesehatan peserta didik. Sekolah merupakan salah satu tempat
yang strategis dalam kehidupan anak, maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai
salah satu institusi yang dapat membantu atau berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh
kembang anak usia sekolah.
Sangat minim sekali dari prasarana yang memang sudah standar ,dengan nyata
disekolah-sekolah dasar umumnya di SD N 13 Palembang, sangat jauh menurut saya kepala
sekolah nya lebih memperdulikan ruangan usaha sekolah ( UKS ) demi kenyamanan siswa
dan lebih terjaminnya kesehatan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT Mancana Jaya Cemerlang.