Anda di halaman 1dari 13

“OBSERVASI USAHA KESEHATAN SEKOLAH

DI SD NEGERI 39 PALEMBANG”

Oleh :

AKIYONG (06061181520002)

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa,berkat rahmat dan karunia Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan komunitas ini yang berjudul “USAHA
KESEHATAN SEKOLAH (UKS)” dengan tepat waktu.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan lebih mudah menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan masih
kurang sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dengan
tujuan untuk menyempurnakan makalah ini

Indralaya, 27 November 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilihat dari definisi tempat kerja sendiri yaitu suatu tempat yang di dalamnya terdapat
tenaga kerja yang bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk urusan suatu usaha
serta adanya sumber-sumber bahaya. Jadi dapat dipastikan bahwa di tempat kerja pasti
terdapat potensi bahaya yang mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja. Adanya
potensi bahaya di tempat kerja terkadang disadari oleh pekerja tapi mereka tidak mengerti
dampak yang ditimbulkannya dan cara mengendalikannya. Akhirnya mereka membiarkannya
begitu saja dan terbiasa dengan keberadaan potensi bahaya tersebut, padahal jika terjadi
kecelakaan kerja dapat mengakibatkan cideranya pekerja bahkan menimbulkan
kematian. Oleh karena itu, dalam rangka memberikan perlindungan bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan di tempat kerja perlu dilakukan pertolongan pertama secara cepat dan
tepat.
Pemerintah mengatur pelaksanaan P3K di tempat kerja dalam peraturan perundangan.
Pada Pasal 3 ayat (1) huruf (e) Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
disebutkan bahwa “Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk memberi pertolongan pada kecelakaan”. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu
adanya peraturan pelaksanaan yang khusus mengatur tentang pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K). Maka pada tahun 2008 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
mengeluarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
: Per.15/Men/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja.
Pasal 2 ayat (1) dan (2) Permenakertrans No.Per.15/Men/VIII/2008 menyebutkan bahwa
“Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerja” serta
“Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat kerja”. Hal ini menunjukkan adanya
kewajiban bagi pihak perusahaan/tempat kerja untuk melaksanakan P3K sekaligus
menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerjanya untuk memberikan
perlindungan kepada pekerja saat kecelakaan terjadi.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian dari P3K ?


2. Apa Tujuan dari P3K ?
3. Apa Fungsi dari P3K ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari P3K ?
5. Apa saja standart minimal P3k ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian dari P3K


2. Memahami bagaimana tujuan dari P3K
3. Memahami fungsi dari P3K
4. Memahami kelebihan dan kekurangan dari P3K
5. Mengetahui standart minimal P3K
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi P3K


P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah upaya memberikan pertolongan
pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja atau orang lain yang berada di tempat kerja,
yang mengalami sakit atau cidera di tempat kerja.
P3K dilakukan dengan maksud memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum
pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya. Ini
berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna,
tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas
medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus
secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat
kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau
penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K
dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan
kematian.

2.2 Tujuan P3K


Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut:
a. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
1. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban
2. Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu
3. Mencari dan mengatasi pendarahan
b. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)
1. Mengadakan diagnose
2. Menangani korban dengan prioritas yang logis
3. Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi.
c. Menunjang penyembuhan
1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
2. Mencegah infeksi
3. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat
2.3 Fungsi P3K
Fungsi peralatan dalam p3k :

1. Kasa Steril terbungkus


Kasa Steril digunakan untuk menutupi luka yang telah dibersihkan. Lipat Kasa Steril
untuk menyesuaikan ukuran lebar Kasa dengan ukuran Luka, Tutup Luka tersebut dan
rekatkan dengan menggunakan Plester.

2. Perban
Terdapat 2 Ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya adalah 5cm dan
10cm. Perban berfungsi untuk membalut luka yang sudah ditutup dengan Kasa Steril dan juga
sebagai bantalan menghentikan luka pendarahan.

3. Plester
Pleaster digunakan dalam Kotak P3K adalah pleaster yang berukuran 1,25cm yang
berfungsi untuk merekatkan luka yang telah ditutupi dengan kasa atau perban.

4. Plester Cepat
Plester Cepat digunakan untuk menutupi Luka Kecil. Plester Cepat pada umumnya
sudah terdapat Kasa bantalan yang diberi obat luka. Contoh Plester Cepat diantaranya adalah
Hansaplast.

5. Kapas
Kapas dalam Kotak P3K digunakan untuk membersihkan Luka dan juga sebagai
bantalan Luka. Setelah membersihkan luka dengan kapas, harus pastikan tidak ada Kapas
yang tersisa pada luka.

6. Kain Segitiga / Mittela


Kain Segitiga atau Mittela digunakan untuk membalut luka pada kepala dan juga
dapat digunakan untuk membalut gendongan tangan.

7. Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban, pleaster ataupun
yang lainnya agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
8. Peniti
Fungsi Peniti adalah untuk merapikan balutan.

9. Sarung Tangan sekali pakai (Pasangan)


Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan petugas P3K agar tidak terjadi
Kontak langsung dengan luka korban dan juga untuk melindungi tangan dari bahaya terkena
bahan kimia

10. Masker
Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap pernafasan untuk petugas P3K
sendiri maupun korban. Penggunakan Masker yang baik adalah menutupi hidung dan mulut.

11. Pinset
Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun benda asing
(kotoran) pada Luka.

12. Lampu Senter


Lampu Senter dipergunakan untuk memperjelas dalam melihat luka ataupun pupil
mata korban pingsan. Jika Mata Pupil tetap melebar atau antara pupil kanan dan pupil kiri
tidak sama berarti korban benar-benar pingsan, tetapi apabila pupil mata mengecil saat
disinari berarti korban masih sadar.

13. Gelas untuk cuci Mata


Gelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari kotoran atau kontak bahan
kimia. Tempelkan gelas menutupi mata, buka mata dengan lebar dan gerakkan mata, bilas
sampai bersih.

14. Kantong Plastik Bersih


Kantong Plastik digunakan sebagai tempat untuk menampung bekas-bekas perawatan
luka.

15. Aquades (100ml Larutan Saline)


Aquades dengan larutan Saline digunakan untuk membersihkan kotoran dari Mata dan
juga dapat digunakan untuk membersihkan luka.
16. Povidon Iodin
Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk mengobati luka tersayat atau
tergores yang tidak dalam. Oleskan Povidon Iodin pada bagian luka. Jenis Obat Povidon
Iodin yang sering ditemukan di pasaran diantaranya adalah Betadine.

17. Alkohol 70%


Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat digunakan sebagai
perangsang orang yang pingsan.

18. Buku Panduan P3K


Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K). Isi dari buku tersebut diantaranya adalah cara-cara melakukan
pertolongan pertama pada patah tulang, luka bakar, korban keracunan, serangan asthma,
korban pingsan, sumbatan nafas, terpapar baha kimia, Evakuasi Korban dan lain sebagainya.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan P3K


 Kelebihan :

 Lebih efektif dalam menolong seseorang.


 Pertolongan bisa langsung dilakukan dengan segera, setelah seseorang terluka/cidera.
 Mengurangi bahaya yang lebih lanjut.

 Kekurangan :

 Hanya menolong orang untuk sementara dan kemungkinan hanya sebagai penolong
pertama sebelum ditempatkan dirumah sakit.

2.5 Standart Isi kotak P3K


Berdasarkan Permenaker No. PER.15/MEN/VIII/2008, standar isi kotak P3K
adalah sebagai berikut:
1. Kasa Steril
2. Perban ( lebar 5 cm )
3. Perban ( lebar 10 cm)
4. Plester ( lebar 1.25 cm)
5. Plester cepat
6. Kapas
7. Kain segitiga / mittela
8. Gunting
9. Peniti
10. Sarung tangan sekali pakai
11. Sarung tangan sekali pakai berpasangan
12. Masker
13. Pinset
14. Lampu senter
15. Gelas cuci mata
16. Kantong plastik bersih
17. Aquades (10 ml larutan saline)
18. Povidon lodin (60ml)
19. Alkohol 70%
20. Buku Panduan P3K di tempat kerja
21. Buku catatan dan daftar isi kotak P3K
Masyarakat secara umum sangat mengenal kotak P3K, tetapi terkadang belum
memahami isi kotak P3K yang ada di tempat kerja sehingga sering menambahkan obat yang
ditelan seperti obat sakit kepala, obat sakit perut, obat maag dan lain-lain. Obat-obatan yang
ditelah tersebut sangat tidak dianjurkan untuk dimasukkan ke dalam kotak P3K karena
tergolong obat sedatif. Obat sedatif adalah obat-obat yang menciptakan ketenangan dan
pengurangan rasa sakit, kecemasan, serta menyebabkan kantuk.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Usaha kesehatan sekolah (UKS) upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah, guna
menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS
memiliki 3 program pokok (Trias UKS), yaitu:

1. Pendidikan Kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.

Tujuan UKS secara umum adalah mempertinggi nilai kesehatan, mencegah dan
mengobati penyakit serta rehabilitasi anak-anak sekolah dan lingkungannya sehingga
didapatkan anak-anak yang sehat jasmani, rohani, dan sosialnya. Sedangkan tujuan UKS
secara khusus ialah mencapai keadaan sehat anak-anak sekolah, keluarganya dan
lingkungannya sehingga dapat memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang secara
harmonis serta belajar secara efisien dan optimal.Usia anak adalah periode yang sangat
menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya.

Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan
kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci
tangan pakai sabun, kebersihan diri.

Ketiga program utama UKS telah mencerminkan upaya dari pihak sekolah untuk
menjaga bahkan meningkatkan kesehatan peserta didik. Sekolah merupakan salah satu tempat
yang strategis dalam kehidupan anak, maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai
salah satu institusi yang dapat membantu atau berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh
kembang anak usia sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT Mancana Jaya Cemerlang.

Effendy, Nasrul (1998), dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, editor,


Yasmin
FOTO

Anda mungkin juga menyukai