DI SD NEGERI 39 PALEMBANG”
Oleh :
AKIYONG (06061181520002)
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa,berkat rahmat dan karunia Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan komunitas ini yang berjudul “USAHA
KESEHATAN SEKOLAH (UKS)” dengan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan lebih mudah menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan masih
kurang sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dengan
tujuan untuk menyempurnakan makalah ini
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dilihat dari definisi tempat kerja sendiri yaitu suatu tempat yang di dalamnya terdapat
tenaga kerja yang bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk urusan suatu usaha
serta adanya sumber-sumber bahaya. Jadi dapat dipastikan bahwa di tempat kerja pasti
terdapat potensi bahaya yang mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja. Adanya
potensi bahaya di tempat kerja terkadang disadari oleh pekerja tapi mereka tidak mengerti
dampak yang ditimbulkannya dan cara mengendalikannya. Akhirnya mereka membiarkannya
begitu saja dan terbiasa dengan keberadaan potensi bahaya tersebut, padahal jika terjadi
kecelakaan kerja dapat mengakibatkan cideranya pekerja bahkan menimbulkan
kematian. Oleh karena itu, dalam rangka memberikan perlindungan bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan di tempat kerja perlu dilakukan pertolongan pertama secara cepat dan
tepat.
Pemerintah mengatur pelaksanaan P3K di tempat kerja dalam peraturan perundangan.
Pada Pasal 3 ayat (1) huruf (e) Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
disebutkan bahwa “Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk memberi pertolongan pada kecelakaan”. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu
adanya peraturan pelaksanaan yang khusus mengatur tentang pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K). Maka pada tahun 2008 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
mengeluarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
: Per.15/Men/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja.
Pasal 2 ayat (1) dan (2) Permenakertrans No.Per.15/Men/VIII/2008 menyebutkan bahwa
“Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerja” serta
“Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat kerja”. Hal ini menunjukkan adanya
kewajiban bagi pihak perusahaan/tempat kerja untuk melaksanakan P3K sekaligus
menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerjanya untuk memberikan
perlindungan kepada pekerja saat kecelakaan terjadi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
2. Perban
Terdapat 2 Ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya adalah 5cm dan
10cm. Perban berfungsi untuk membalut luka yang sudah ditutup dengan Kasa Steril dan juga
sebagai bantalan menghentikan luka pendarahan.
3. Plester
Pleaster digunakan dalam Kotak P3K adalah pleaster yang berukuran 1,25cm yang
berfungsi untuk merekatkan luka yang telah ditutupi dengan kasa atau perban.
4. Plester Cepat
Plester Cepat digunakan untuk menutupi Luka Kecil. Plester Cepat pada umumnya
sudah terdapat Kasa bantalan yang diberi obat luka. Contoh Plester Cepat diantaranya adalah
Hansaplast.
5. Kapas
Kapas dalam Kotak P3K digunakan untuk membersihkan Luka dan juga sebagai
bantalan Luka. Setelah membersihkan luka dengan kapas, harus pastikan tidak ada Kapas
yang tersisa pada luka.
7. Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban, pleaster ataupun
yang lainnya agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
8. Peniti
Fungsi Peniti adalah untuk merapikan balutan.
10. Masker
Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap pernafasan untuk petugas P3K
sendiri maupun korban. Penggunakan Masker yang baik adalah menutupi hidung dan mulut.
11. Pinset
Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun benda asing
(kotoran) pada Luka.
Kekurangan :
Hanya menolong orang untuk sementara dan kemungkinan hanya sebagai penolong
pertama sebelum ditempatkan dirumah sakit.
A. Kesimpulan
Usaha kesehatan sekolah (UKS) upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah, guna
menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS
memiliki 3 program pokok (Trias UKS), yaitu:
1. Pendidikan Kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
Tujuan UKS secara umum adalah mempertinggi nilai kesehatan, mencegah dan
mengobati penyakit serta rehabilitasi anak-anak sekolah dan lingkungannya sehingga
didapatkan anak-anak yang sehat jasmani, rohani, dan sosialnya. Sedangkan tujuan UKS
secara khusus ialah mencapai keadaan sehat anak-anak sekolah, keluarganya dan
lingkungannya sehingga dapat memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang secara
harmonis serta belajar secara efisien dan optimal.Usia anak adalah periode yang sangat
menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya.
Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan
kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci
tangan pakai sabun, kebersihan diri.
Ketiga program utama UKS telah mencerminkan upaya dari pihak sekolah untuk
menjaga bahkan meningkatkan kesehatan peserta didik. Sekolah merupakan salah satu tempat
yang strategis dalam kehidupan anak, maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai
salah satu institusi yang dapat membantu atau berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh
kembang anak usia sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT Mancana Jaya Cemerlang.